Chapter 4

What 'LOVE' is...???
Please Subscribe to read the full chapter

Seungri tidak ragu untuk membuka pintu dan dia sangat terkejut dengan kejutan yang diberikan oleh Seunghyun.

Kejutan Lamaran Seunghyun untuk Seungri

Seungri terkejut ketika membuka pintu. Dia melihat lampu-lampu kecil di lantai dan memberikan ruang untuk berjalan menuju sebuah sofa yang berada di ujung lampu-lampu tersebut. Seungri melirik ke arah Seunghyun, karena dia tidak tahu maksud dari kejutan dari Seunghyun. Ini jelas bukan ulang tahunnya, Seungri merasa bingung dan berpikir jika ini merupakan perayaan keberhasilan Seunghyun dan kejutan ini hanya untuk dinikmati mereka berdua.

"Duduklah." Seunghyun mempersilahkan Seungri duduk di sebuah kursi yang menghadap sebuah layar proyektor besar.

Seungri merasa suasana kejutan yang disiapkan oleh Seunghyun sangat romantis dengan cahaya lentera dan bunga mawar merah di meja.

Seunghyun duduk di sebelah Seungri dan memegang tangan Seungri. Dia menyalakan proyektornya dan di layar muncul foto mereka berdua selama tinggal bersama dari dulu hingga kemarin.

"Ri, bagaimana menurutmu tentangku?" Seunghyun tiba-tiba bertanya di sela-sela Seungri sedang menonton.

"Apa maksud kakak? Tentunya kakak adalah orang yang paling baik padaku selama ini. Aku sangat senang bisa bertemu dan mengenal dengan kakak. Kak Seunghyun adalah sosok kakak ideal yang diinginkan oleh semua adik, betapa beruntungnya aku mendapatkan seorang kakak seperti kak Seunghyun." Seungri tidak mengerti maksud pertanyaan yang diajukan oleh Seunghyun

"Hanya itu saja? Bagaimana pendapatmu tentangku sebagai seorang pria? Bukan seorang kakak." Senghyun mengajukan pertanyaan sambil menggenggam tangan Seungri.

"Kakak adalah pria yang paling tampan yang pernah aku temui, aku terkadang cemburu melihat ketampanan kakak. Kakak juga sangat kaya, apapun apa yang aku butuhkan kakak selalu memenuhinya tanpa aku minta. Kakak juga sangat perhatian padaku, kakak bisa melihat setiap masalah yang aku sembunyikan meskipun aku tidak mengatakannya dan pada akhirnya aku menceritakannya pada kakak. Bagiku kakak adalah segalanya di hidupku, tidak ada yang lain." Seungri sangat berterima kasih karena diberikan seseorang seperti Seunghyun dalam hidupnya. Seunghyun dapat memberikan kebahagiaannya lenyap darinya ketika ayah dan kakaknya meninggalkannya seorang diri. Justru Seungri merasa kehidupannya jauh lebih baik daripada yang dia bayangkan.

"Apakah orang terpenting dihidupmu?"

"Tentu saja. Kau adalah orang yang paling penting, tidak ada duanya."

"Kalau begitu tetaplah bersama dan selalu di sisiku untuk selamanya." Seunghyun mengeluarkan sebuah kotak hitam kecil pada Seungri.

Seungri membuka kotak tersebut, dia terkejut dengan isi di dalamnya. Seungri melihat pada Seunghyun untuk meminta penjelasan karena dia terlalu terpaku melihat sepasang cincin di kotak tersebut. Jantung Seungri terasa berdebar-debar karena dia takut dengan penjelasan yang akan dikatakan oleh Seunghyun.

"Ri, mungkin kamu terkejut melihat ini tapi itu yang aku inginkan darimu. Kau mengatakan bahwa aku adalah orang terpenting di hidupmu, sama sepertimu kau adalah orang yang paling penting dihidupku. Perbedaannya adalah selama ini aku tidak pernah menganggapmu sebagai seorang adik tapi aku melihatmu sebagai Seungri. Seseorang yang aku kagumi, seseorang yang aku sayangi, seseorang aku sukai dan seseorang yang aku cintai. Mungkin ini terlalu cepat untukmu, tapi aku ingin kau tahu bahwa kau sangat berarti dalam hidupku. Jadi Ri, maukah mulai sekarang kau tidak melihatku sebagai seorang kakak, tapi seorang laki-laki yang benar-benar mencintaimu dengan tulus. Aku ingin kau menjadi milikku Ri." Seunghyun mengutarakan perasaan yang selama ini dia miliki pada Seungri. 

"Tapi kak... Aku tidak tahu.. Aku.... Aku juga sangat kagum dan sayang dengan kakak meskipun sayangku berbeda dengan kakak tapi aku ingin selalu berada di samping kakak dan mendukung setiap langkah kakak. Kau adalah pahlawan dalam hidupku. Aku.... Aku tidak bisa memberikan jawabannya saat ini, aku membutuhkan waktu untuk memikirkannya.. Aku tidak ingin kita berakhir tidak bahagia karena memilih seseorang yang salah." Seungri terbata-bata dan bingung akan jawaban yang harus diberikan pada Seunghyun karena dia tahu benar di dalam hatinya Seungri hanya menganggap Seunghyun adalah seorang kakak baginya. Seungri tidak ingin mengecewakan Seunghyun dengan jawabannya. Dia merasa, dia membutuhkan beberapa waktu untuk mengetahu isi dalam hatinya yang sebenarnya. Dia tidak ingin memberikan jawaban gegabah.

"Aku akan memberikan waktu untukmu memikirkannya Ri, tapi aku tahu kau adalah orang yang tepat sebagai pendamping hidupku." Seunghyun tahu bahwa Seungri perlu beberapa waktu untuk memikirkan jawaban atas pengakuan cintanya yang secara tiba-tiba. Meskipun di dalam hatinya dia sangat berharap bahwa Seungri memiliki perasaan untuknya meskipun hanya sedikit.

"Berikan waktu enam bulan. Aku akan memikirkannya selama enam bulan..."

"Enam bulan?" Seunghyun bingung dengan waktu yang diminta oleh Seungri karena menurutnya waktu enam bulan terlalu lama.

"Aku akan pergi ke Paris untuk belajar memasak di sana, jadi bisakah kakak memberikan waktu untukku selama enam bulan untuk memikirkannya seorang diri? Aku ingin menjernihkan pikiranku selama di sana." Seungri akhirnya mengatakan pada Seunghyun mengenai keinginannya pergi ke Paris untuk belajar mengenai kuliner di sana.

"Apa? Aku tidak setuju Ri. Enam bulan bukanlah waktu yang singkat." Seunghyun kurang menyetujui kenginan Seungri untuk pergi ke Paris.

"Aku tahu kak, tapi aku mohon, hanya enam bulan dan aku akan memberikan jawaban yang kakak inginkan." 

Seunghyun terdiam sejenak dan memikirkan jawaban yang akan diberikan oleh Seungri. Dia sebenarnya ragu untuk melepaskan Seungri pergi dengan waktu yang cukup lama, karena takut jika Seungri menemukan seseorang yang dia cintai ketika dia tidak berada di sisi Seunghyun. Namun dirinya juga tidak ingin membuat Seungri merasa kecewa atas keegoisannya. 

"Apakah kau harus pergi Ri?" Seunghyun ingin menyakinkan Seungri bahwa dia tidak harus pergi.

"Maafkan aku kak, aku sangat ingin pergi." Seungri memohon pada kakaknya untuk diijankan pergi ke Paris.

"Baiklah aku mengerti, aku akan menyimpan ini terlebih dahulu. Tapi ketika kau kembali, aku berharap kau akan memakainya di jarimu." Seunghyun menginjinkan Seungri pergi dan dia memastikan bahwa ketika Seungri kembali, dia akan menjadi milik Seunghyun.

"Terima kasih kak. Terima kasih." Seungri senang akhirnya Seunghyun mengijinkannya untuk pergi.

"Tapi kau pergi dengan satu syarat." 

"Apa itu?"

"Kau harus menghubungi setiap hari dan melaporkan kegiatanmu sehari-hari selama di sana." Seunghyun tidak ingin melewatkan satu haripun tanpa mengetahui apa yang dilakukan Seungri meskipun mereka jauh.

"Tentu. Aku akan menghubungi kakak setiap hari." Seungri berjanji akan selalu menghubungi Seunghyun.

"Kapan kau berencana untuk pergi?" 

"Lusa."

"Apa? Kenapa begitu cepat." Seunghyun terkejut jika Seungri harus pergi meninggalkannya secepat itu.

"Maafkan aku, sebenarnya kesempatan ini sudah ada sejak beberapa hari lalu hanya saja aku tidak pernah mengatakannya pada kakak karena aku tidak tahu menyampaikannya pada kakak."

"Apa kau takut aku tidak mengijinkanmu pergi?" 

"Salah satunya itu. Tapi alasan terbesarku adalah aku tidak tahu bagaimana jika kakak tidak ada di sampingku dan sebaliknya. Kita selalu bersama-sama selama ini. Ini adalah pertama kalinya aku akan hidup sendiri tanpa kakak di Paris. Aku hanya ragu dengan diriku sendiri tapi aku sangat ingin belajar di sana dan membuka restoranku sendiri suatu saat." Seungri memberikan alasannya pada Seunghyun kenapa dia tidak membicarakan tentang kesempatannya belajar di Paris selama ini.

"Harusnya kau tidak perlu khawatir tentang hal kecil seperti itu. Aku tahu kau bisa melakukannya." Seunghyun memberikan semangat pada Seungri.

"Terima kasih karena telah menyelamatkanku dari kesepian." Seungri memegang tangan Seunghyun dengan erat. 

"Tidak, tapi terima kasih karena kau hadir di kehidupanku."

*****

Di bandara

"Apa kau sudah membawa semua yang kau butuhkan?" Seunghyun ingin memastikan bahwa Seungri tidak melewatkan apapun.

"Iya kak. Kau tidak perlu khawatir." 

"Apa kau baik-baik saja? Kau sedikit pucat." 

"Aku tidak apa-apa, aku rasa aku masih sedikit pusing karena pesta perpisahan semalam. Mereka tidak memberikan aku kemudahan dan terus membiarkan aku minum meskipun mereka tahu aku tidak suka mabuk." Seungri mengeluh.

"Itu karena mereka tidak ingin kau pergi. Jika kau masih pusing, kau minta obat sakit kepala pada pramugari, mengerti?" 

"Aku mengerti, aku berangkat."

"Hubungi aku ketika kau tiba."

Seunghyun dan Seungri saling berpelukan dengan erat, terutama Seunghyun yang tidak ingin melepaskan Seungri

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Hyfda55555 #1
Chapter 21: Kakkkk lanjut dong, penasaran banget sama kelanjutan nya😖
pandari_1212 #2
please update :(
Wahyuni89 #3
Chapter 21: I hate u seunghyun...
Wahyuni89 #4
Chapter 1: ?
Mathlove #5
:'(
Vipmelody7
#6
Chapter 21: it
Ugh I really don't like Seunghyun in here
katsycat #7
Chapter 20: kapan lagi update nya thor
Byoel-emaknyaseungri #8
Chapter 1: Nyesek gue bacanya ?????
Sashalee
#9
Chapter 20: Omg riri
Santikarahmawati021 #10
Chapter 20: Andwee baby riri ??