Chapter 18

What 'LOVE' is...???
Please Subscribe to read the full chapter

Seunghyun sedang bersiap-siap untuk pergi ke suatu tempat setelah dia menerima panggilan masuk ketika dia sedang bercumbu dengan Seungri. Dia ingin mengindahkan panggilan tersebut namun karena panggilan terus berulang-ulang dia terpaksa menjawab panggilan tersebut. 

Seungri yang sadar beberapa saat menit yang lalu hanya bisa menangis sembari melihat Seunghyun yang sedang mengenakan mantel. Dia berada dalam keadaan yang sangat mengenaskan. Dirinya merasakan sakit disekujur tubuhnya hingga dirinya tidak mampu menggerakan jarinya sedikitpun. Tubuhnya dipenuhi dengan tanda bekas mereka bercumbu. Di hampir sebagian besar tubuhnya terdapat bekas cupang yang membekas hingga keunguan, darah kering bekas gigitan tajam gigi Seunghyun dan yang paling membuat dirinya tidak berharga adalah air mani yang bercampur sedikit darah yang keluar dari lubang anusnya karena Seunghyun tidak ingin menggunakan alat pengaman. Seunghyun bercumbu dengannya dengan sangat kasar dan liar. Dia tidak memperdulikan keadaan seseorang yang berhubungan dengannya. Dia ingin memastikan bahwa Seungri paham akan posisinya untuk menjadi milik Seunghyun dan selalu berada di sampingnya.

"Aku akan pergi menemui seseorang dan akan kembali secepatnya. Aku harap kau tidak melakukan sesuatu yang membuat marah." Seunghyun berjalan ke luar kamar tanpa melupakan untuk mengunci pintu. Dia tidak ingin Seungri pergi dari sisinya. Jika menguncinya seumur hidup di kamarnya adalah pilihan satu-satunya, maka dia akan melakukannya tanpa pikir panjang meskipun itu akan membuat mental Seungri menjadi terpuruk.

Seungri yang mendengar suara pintu yang di kunci hanya bisa menangis. Dia ingin teriak, memohon pengampunan pada Seunghyun tapi tak satu kata pun yang bisa keluar dari mulutnya. Tenggorokannya terasa begitu kering setelah dia tidak mampu membendung erangannya ketika Seunghyun bercumbu dengannya. Seungri hanya bisa menangis dalam keadaan telungkup tidak bergerak sampai tertidur karena kelelahan.

*****

Mereka hanya saling bertatapan muka sembari meminum gelas whiskey yang ada di dalam gelas di hadapan mereka selama beberapa menit.

"Akhiri pertemuan dengan Seungri. Dia adalah tunanganku dan akan menjadi milikku. Kau tidak berhak untuk berhubungannya apalagi menemuinya. Pertemuanmu malam ini dengan Seungri, aku anggap tidak pernah terjadi. Jangan pernah kau melakukannya lagi." Seunghyun membuka percakapan diantara mereka dengan meminta adiknya untuk tidak berhubungan dengan Seungri.

"Jadi kau tahu jika selama ini aku dan Seungri memiliki hubungan 'gelap'? Jadi ini adalah reaksi yang kau berikan, frustasi dan marah. Bukankah ini adalah reaksi yang tepat bagiku ketika kau dengan paksa merebut Seungri dari sisiku." Jiyong menatap tajam mata Seunghyun tanpa rasa takut sedikitpun, meskipun dia adalah kakaknya bahkan memiliki saham 30% di perusahaan miliknya.

Seunghyun tanpa terduga melempar gelasnya ke arah samping kepala Jiyong hingga terbentur dinding tepat di belakang adiknya, sambil menggertakkan giginya menahan marah "SEUNGRI ADALAH MILIKU! Takdirnya adalah untuk bersamaku, TAPI KAU! Kau merebut Seungri dariku."

"MEREBUT! Sejak awal Seungri mencintaiku, dia tidak pernah sekalipun mencintaimu. Kau hanya memaksakan kehendakmu padanya." Jiyong marah dengan pernyataan yang dilontarkan kakaknya. Seungri berhak memilih siapa yang tepat untuk menjadi takdirnya, menghabiskan waktu bersamanya hingga akhir.

"CUKUP Jiyong!" Seunghyun menggebrak meja, "Jangan membuatku marah lebih dari ini. Jangan kau berani melawanku. Aku bisa melakukan apapun untuk mendapatkan apa yang aku mau. Kau tidak berhak ikut campur dalam urusanku." 

"Jangan memandang rendah diriku. Kau pikir karena kau memiliki kekuasaan dan uang kau bisa melakukan apapun bahkan cinta Seungri? Kau tidak akan pernah mendapatkan apa yang kau mau. Silahkan bermimpi KAKAK!" Jiyong lalu menggebrakan gelasnya ke meja hingga pecah dan melukai tangannya. Jiyong lalu beranjak pergi meninggalkan Seunghyun karena dia tahu percakapannya akan Seungri tidak akan pernah berakhir karena keegoisan masing-masing untuk memiliki pujaan hatinya.

"Saat ini aku hanya mendapatkan tubuh Seungri, tapi aku akan PASTIKAN aku juga akan mendapatkan hatinya."

Jiyong berhenti ketika mendengar pernyataan Seunghyun. Amarahnya tidak bisa terbendung, dia memegang erat gagang pintu. Dia kemudian berbalik badan dan berjalan cepat mndatangi kakaknya. Jiyong menggenggam erat kerah mantel kakaknya hingga dia bertatapan muka.

"Kau tahu bagaimana Seungri mengerang terus menerus karena kenikmatan yang dia dapatkan malam ini. Dia selalu memanggil namaku ketika dia klimaks berulang-ulang, bagaimana tubuhnya..." Seunghyun belum menyelesaikan perkataannya sebelum Jiyong melayangkan tinju pada wajah kakaknya.

"Beraninya kau memperkosa Seungri?"  Jiyong sangat marah mendengar perkataan Seunghyun tersebut.

Seunghyun menepak tangan Jiyong yang masih berada di kerah mantelnya, dia lalu berdiri, "Bagaimana mungkin apa yang aku lakukan kau sebut pemerkosaan ketika Seungri sangat menikmatinya." Seunghyun kemudian berjalan mendekati Jiyong dan berbicara pelan, "Ingat, aku selalu mendapatkan apa yang aku mau. Aku akan memaafkanmu kali ini, jika kau mengakhiri hubunganmu dengan Seungri. TAPI aku akan MENGHANCURKAN hidupmu jika kamu berani mendekati Seungri lagi." Seunghyun kemudian meninggalkan Jiyong sendirian, dia menganggap dirinya akan menang dalam pertarungan dengan Seungri sebagai mendalinya, hadiah terindah.

Jiyong hanya bisa menggenggam erat tangannya karena kesal. Dia harus segara memikirkan cara untuk mendapatkan kembali cintanya meskipun dia harus mengorbankan segalanya.

*****

Seunghyun kembali ke kediamannya dan menuju kamarnya. Dia pergi ke kamar mandi dan mengisinya dengan air panas dan menuangkan sabun dengan wewangian kesukaan Seungri. Pertama kalinya yang dia lihat adalah Seungri yang masih dalam posisis semula sebelum dia pergi untuk menemui Jiyong. Seunghyun duduk di pinggir ranjang dan memandangi setiap inchi wajah dan tubuh Seungri. Dia mengusap pipi Seungri dan rambut yang menutupi mata tunangannya sembari mengelap keringat yang tampak jelas di kening Seungri.

Seungri mengerang dan membuka sala satu matanya.

"Waktunya kau untuk membersihkan dirimu Ri." Seunghyun kemudian mengangkat Seungri layaknya pengantin dan meletakkannya di bak mandi dengan perlahan. Seungri tersentak karena suhu air yang masih sedikit panas untuk tubuhnya, namun setelah seluruh tubuhnya mengenai air dia merasa nyaman.

Seunghyun membantu Seungri untuk membersihkan tubuhnya, "Aku tahu ini pasti sulit bagimu Ri. Tapi mau tidak mau kau harus menerima takdirmu untuk selalu berada di sisiku." Dia lalu mengangkat tangan kiri Seungri dan memasukkan cincin yang selalu dia bawa ke jari manis tunangannya.

"Aku akan meninggalkanmu untuk membersihkan diri." Seunghyun lalu pergi meninggalkan Seungri dari kamar mandi.

Seungri hanya bisa terdiam di bak mandi sembari memandangi cincin yang simetkan oleh Seunghyun. "Jadi ini takdirku, tidak bisakah aku menolaknya tanpa konsekuensi?" Seungri lalu menutupi wajah dengan kedua telapak tangannya sembari menangis terisak-isak. Ini bagaikan mimpi terburuk di dalam hidupnya

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Hyfda55555 #1
Chapter 21: Kakkkk lanjut dong, penasaran banget sama kelanjutan nya😖
pandari_1212 #2
please update :(
Wahyuni89 #3
Chapter 21: I hate u seunghyun...
Wahyuni89 #4
Chapter 1: ?
Mathlove #5
:'(
Vipmelody7
#6
Chapter 21: it
Ugh I really don't like Seunghyun in here
katsycat #7
Chapter 20: kapan lagi update nya thor
Byoel-emaknyaseungri #8
Chapter 1: Nyesek gue bacanya ?????
Sashalee
#9
Chapter 20: Omg riri
Santikarahmawati021 #10
Chapter 20: Andwee baby riri ??