Chapter 6

What 'LOVE' is...???
Please Subscribe to read the full chapter

Seungri mencoba membuka percakapan dengan Jiyong, karena dia tidak tahan dengan suasana yang terlalu diam dan canggung. "Apakah kau tahu berapa lama aku menunggu di bandara?" 

Jiyong tidak merespon pertanyaan dari Seungri dan hanya fokus pada jalan yang di depannya.

Setelah beberapa menit berlalu, Seungri kembali bertanya, "Jadi apakah kau bekerja di restoran tempatku akan bekerja?" 

Jiyong tetap tidak menjawab pertanyaan dari Seungri.

"Jadi kemana kita akan pergi? Apakah kita akan langsung menuju restoran atau kita langsung menuju tempatku untuk menginap."

"Apakah kau selalu banyak bicara?" Jiyong kesal dengan pertanyaan yang terus diajukan oleh Seungri.

"Aku hanya penasaran, ini pertama kalinya aku ke Paris dan ini juga pertama kalinya aku pergi sendiri." Seungri berbisik.

Jiyong yang mendengar bisikan Seungri, "Apa kau seorang tuan muda yang harus di dampingin oleh siapapun?"

"Oh bukan begitu, biasa ya aku selalu didampingin oleh kakakku. Aku merasa aneh ketika dia tidak bersama dengan dia." Seungri menjelaskan pada Jiyong.

"Brother complex." Jiyong berbisik.

"Kau mengatakan sesuatu?" Seungri tidak mendengar bisikan dari Jiyong.

"Tidak..."

Seletah perjalanan lebih dari 1 jam mereka akhirnya tiba di tempat tinggal Jiyong.

"Jadi apakah aku akan tinggal di sini?" Seungri bertanya setalah melihat rumah sederhana di hadapannya.

"Kenapa? Kau tidak mau karena rumah kecil ini terlalu sempit untuk tuan muda sepertimu? Jika kau tidak mau kau bisa tidur di luar." Jiyong lalu berjalan menuju rumahnya.

"Tunggu, bukan itu maksudku." Seungri mencoba menjelaskan namun Jiyong sudah masuk ke dalam rumah. Seungri segera mengambil tas dan kopernya di bagasi mobil.

Setelah berada di dalam rumah, Jiyong langsung memanggil Seungri yang sedang melihat-lihat bagian depan rumah.

"Kemari..."

Seungri mengikuti Jiyong hingga di depan sebuah pintu yang gantungan bertuliskan nama Jiyong dengan huruf Korea. 

"Ini adalah kamarmu, kau bisa menggunakan kamar ini." Jiyong memperlihatkan kamarnya yang sekarang menjadi kamar Seungri selama di Paris.

Seungri masuk ke dalam kamar dan meletakkan kopernya di atas ranjang.

"Ada yang kau butuhkan?" 

"Oh tidak terima kasih, apakah kau tidak akan memperlihatkan ruangan lainnya." Seungri masih asing dengan rumah yang akan ditinggalinya tersebut.

"Aku tidak perlu memberikan tour rumah ini padamu, mengingat rumah ini hanya memiliki sedikit ruangan, tapi aku peringatkan JANGAN, sekali lagi JANGAN PERNAH KAU PERGI KE LANTAI 2 RUMAH INI! Itu adalah tempat pribadiku, kau tidak boleh menginjakkan kaki di sana, mengerti!" Jiyong memberikan peringatan pada Seungri tentang kamarnya yang berada di lantai 2, kemudian pergi meninggalkan Seungri di kamar.

Seungri yang selesai mengepak barang-barangnya kemudian berkeliling rumah tersebut, dia terhenti dengan sebuah tangga yang langsung menuju ke sebuah pintu.

"Jadi itu kamarnya, siapa juga yang akan memasuki kamar orang galak seperti dia..." Seungri tidak bisa membayangkan apa yang akan dilakukan Jiyong ketika dia masuk ke kamar tersebut.

Seungri kemudian berhenti di sebuah tempat yang menjadi surganya di dalam rumah, dapur. Dia suka menghabiskan waktunya di dapur untuk memasak ataupun mencoba membuat resep baru.

Seungri melihat isi lemari es dan kabinet untuk mencari bahan-bahan yang dia perlukan untuk memasak.

"Hanya ada makanan kemasan dan kaleng dan roti, bukankah dia seorang koki? Bagaimana mungkin tidak ada bahan-bahan segar lainnya? Oh apakah mungkin dia anak pemilik tempat restoran tempatku bekerja?" Banyak pertanyaan di benak Seungri mengenai sosok Jiyong. 

"Hai, bolehkah aku menggunakan dapur, ini sudah saatnya menyiapkan makan malam." Seungri bertanya pada Jiyong yang sedang duduk sambil bermain i-phone di halaman rumah.

"Terserah, lakukan sesukamu." Jiyong tidak tertarik dengan apa yang dilakukan Seungri di rumahnya tersebut.

Seungri segera menyiapkan makan malam dengan bahan seadanya. Setelah Seungri selesai, dia memanggil Jiyong yang saat ini duduk bersantai di ruang keluarga.

"Ayo kita makan."

"Kau mengajakku?"

"Apakah ada orang lain selain dirimu di sini." 

Jiyong lalu berjalan menuju ruang makan dan melihat dua piring pasta di meja makan.

"Aku pikir, untuk seseorang yang akan bekerja di restoran pamanku, makanan seperti ini terlihat tampak biasa. Tidak menarik dan tidak memikat selera orang untuk memakannya, aku yakin rasanya pun akan tidak jauh dari penampilannya." Jiyong merasa tidak tertarik dengan tomato pasta yang dibuat oleh Seungri.

"Kau hanya perlu mencicipinya terlebih dahulu kemudian berkomentar." Seungri merasa tersinggung dengan komentar Jiyong.

Seungri melihat dengan seksama ketika Jiyong mengambil satu suap pasta dan memasukkannya ke dalam mulut.

Jiyong yang merasa tidak nyaman diperhatikan oleh Seungri ketika dia makan, "Apa?"

"Tidak... Aku hanya terkejut dengan betapa lahapnya kau memakan masakanku... Aku senang." Seungri menyeringai.

"Itu karena aku lapar." Jiyong menjawab dengan sinis.

"Iya.. iya.." Seungri berbisik pada dirinya sendiri. "Jadi Chef Jinu adalah pamanmu? Jadi dia adalah orang korea? Wow aku kagum ada orang Korea yang ahli masakan Perancis bahkan duta besarpun memintaku untuk belajar padanya. Jadi seperti apa dia? Apa dia baik? Galak? Jadi kapan aku akan bertemu dengan pamanmu? Aku sungguh tidak sabar." Seungri bertanya terus menerus pada Jiyong yang sedang menikmati makan malamnya.

Jiyong kesal dengan pertanyaan yang terus diajukan oleh Seungri tersebut, "Bersiap besok jam 9, aku akan mengantarmu pada pamanku dan aku tidak ingin kau terlambat. Kau sangat menyebalkan." Jiyong pergi ke kamarnya karena kesal.

*****

Keesokan paginya, Seungri tidak sabar untuk pergi ke tempat dia bekerja, tetapi kesabarannya saat ini di uji oleh Jiyong.

"Kemarin dia mengatakan harus siap jam 9, tapi sekarang sudah jam 9.30. Apa dia sengaja melakukannya agar aku dimarahi di hari pertamaku bekerja? Aku tidak ingin dipecat pada hari pertamaku bekerja. Aku tidak ingin kembali ke Korea." Seungri panik dan mulai berjalan maju mundur di depan tangga munuju kamar Jiyong.

"Jiyong... Apakah kau sudah bangun? Kau harus mengantarkan aku ke restoran, ingat?" Seungri berteriak putus asa memanggil Jiyong.

Tiba-tiba Jiyong muncul dengan masih menggunakan sweat pant dan kaos. 

Seungri terkejut melihat Jiyong yang belum siap sama sekali. Seungri tergagap, "Bu..kan..kahkita.. harus... per...gi... Ke..napa penam..pilanmu sepertibaru bang..un.."

"Oh aku lupa. Kau tenang saja. Paling-paling kau dimarahi... atau mungkin buruknya kau harus kembali ke Korea..." Jiyong tertawa dan pergi menuju ke dapur untuk minum.

Seungri tidak menyangka dengan perlakukan Jiyong terhadapnya. Dia tidak kesalahan apa yang di

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Hyfda55555 #1
Chapter 21: Kakkkk lanjut dong, penasaran banget sama kelanjutan nya😖
pandari_1212 #2
please update :(
Wahyuni89 #3
Chapter 21: I hate u seunghyun...
Wahyuni89 #4
Chapter 1: ?
Mathlove #5
:'(
Vipmelody7
#6
Chapter 21: it
Ugh I really don't like Seunghyun in here
katsycat #7
Chapter 20: kapan lagi update nya thor
Byoel-emaknyaseungri #8
Chapter 1: Nyesek gue bacanya ?????
Sashalee
#9
Chapter 20: Omg riri
Santikarahmawati021 #10
Chapter 20: Andwee baby riri ??