Chapter 10

What 'LOVE' is...???
Please Subscribe to read the full chapter

Selama satu minggu beristirahat di rumah, akhirnya Seungri dapat kembali bekerja. Dia sangat berterima kasih pada Jiyong karena merawatnya dengan sangat baik. Dia bahkan membantu Seungri untuk mandi, karena dirinya pernah terpeleset di kamar mandi dan hampir memperparah kondisi kakinya pada saat itu. Jiyong dengan sigap datang ke kamar mandi setelah mendengar suara benda jatuh dari kamar mandi. Meskipun pada saat itu dia tidak ingin dibantu oleh Jiyong karena malu mengingat dirinya telanjang tanpa sehelai kain pun menutupi bagian tubuhnya. Mengingat hal tersebut membuat wajahnya menjadi memerah.

"Hei apa kau sudah siap." Jiyong memanggil Seungri untuk mengantarkan sang koki ke restoran. Dia juga akan mulai bekerja sebagai pramusaji di restoran. Dia menemui pamannya untuk meminta ijin untuk bekerja di tempat tersebut. Jinu dan Sophie sangat menyambut baik kehadiran di restoran mereka. Ini adalah proses perubahan yang sangat baik bagi Jiyong.

"Ah iya." Seungri mengikuti Jiyong di belakangnya. 

"Hei apakah kakimu benar-benar sudah membaik?" Jiyong bertanya di balik setir dan tetap fokus ke jalan.

"Kau tidak perlu khawatir, aku sudah 100% dalam kondisi prima untuk bekerja. Ehmmm... Terima kasih karena sudah merawatku dalam satu minggu ini. Aku tidak tahu jika kau tidak membantuku dalam segala hal, aku mungkin saja belum sehat saat ini." Seungri merasa sangat berhutang budi pada Jiyong.

"Kau tidak perlu berterima kasih, kita tinggal bersama jadi aku rasa wajar jika kita saling membantu." Jiyong merasa perhatian yang dia berikan pada Seungri tulus tanpa maksud apapun. Dia hanya merasa ada desakan dalam dirinya untuk berbuat baik dan perhatian pada pemuda di sebelahnya. Dia melirik pada Seungri dan mengelus rambut Seungri dengan lembut.

Seungri lalu melirik pada Jiyong dan tersenyum melihat sang sopir tersenyum.

----

Mereka akhirnya sampai di restoran, tanpa membuang waktu mereka berganti pakaian di loker. Loker Jiyong berada tepat di belakang loker Seungri. Jiyong sesekali melirik ke belakang dan melihat kulit putih Seungri. Dia memang pernah melihat Seungri telanjang di kamar mandi ketika dia membantu Seungri, namun anehnya dia tidak merasa bosan melihat tubuh sang pemuda. Justru dia merasa melihat tubuh telanjang Seungri membuat tubuhnya bergetar/terangsang dan merasakan sensasi sensasional melebihi ketika dia melihat tubuh wanita telanjang. Seungri terlihat kurus namun dia memiliki tubuh yang prima dengan beberapa otot/ abs di perutnya, meskipun menurutnya otot/ abs yang dia miliki lebih baik dari yang Seungri miliki. Kulit putih seperti susu membuatnya ingin memberikan noda merah di beberapa tempat bagian tubuhnya. Bibir tipisnya yang merah muda membuatnya ingin mengklaim dan menikmati rasa dibalik bibir tersebut.

", apa yang aku pikirkan sebelum aku bekerja. Aku seperti ert old man.. Calm down me..." Jiyong menggedorkan kepalanya ke lemari karena memikirkan sesuatu yang tidak pantas. 

"Jiyong apa kau baik-baik saja?" Seungri menoleh ke arah Jiyong setelah mendengar suara gedebuk dari belakangnya.

"Ah, iya. ehmm.. aku akan keluar terlebih dahulu, sampai jumpa." Jiyong menutup lemari lokernya dan meninggalkan Seungri.

Tidak lama berselang Seungri mengikuti Jiyong ke luar dari ruang loker dan pergi ke dapur.

----

Pada hari itu restoran sangat padat dengan tamu yang datang untuk menikmati hidangan, khususnya pada jam makan malam. Jiyong yang bertugas mengambil makanan dari dapur untuk para tamu sesekali melihat Seungri bekerja dibelakang kompor dengan wajan di tangannya. Dia sangat mengagumi Seungri di dapur. Dia kagum dengan keahlian dalam memasak, Seungri sangat piawai dalam mengolah bahan masakan. Dia sangat mengenal hidangan yang dibuat Seungri ketika dia akan mengantarkannya bagi para tamu. Jiyong sangat bersyukur dengan kehadiran Seungri di rumahnya, meskipun awalnya dia membenci Seungri namun lama-kelamaan kehadiran Seungri dirumahnya memberikan perubahan baik bagi rumahnya, khususnya sang penghuni rumah yaitu dirinya. Dia bisa merasakan makanan lezat setiap saat, rumahnya juga sekarang menjadi lebih rapi dan bersih, meskipun dia sangat menyukai kebersihan namun dibandingkan dengan dirinya Seungri jauh lebih baik dalam bidang tersebut. Seungri yang sangat meyukai tanaman-tanaman kecil, meletakkan tanaman kecil tersebut menyebar di dalam rumah. Seungri juga membuat taman mini untuk menanam beberapa jenis tumbuhan-tumbuhan yang nantinya dapat digunakan untuk memasak.

"Jiyong... Jiyong..." Jinu terus memanggil Jiyong yang masih berada dalam dunia mimpi.

"Oh iya..." 

"Apa yang kau lakukan, cepat antarkan piring itu ke tamu."

Jiyong tidak sadar jika dirinya terus menatap Seungri sehingga dia lupa akan pekerjaannya.

----

Setelah restoran di tutup dan Jinu memberikan evaluasi tentang kinerja karyawannya malam itu, Seungri dan Jiyong dipanggil untuk datang ke kantor Jinu.

"Duduk." Jinu mempersilahkan Jiyong dan Seungri duduk di kursi di depannya.

"Aku dapat kabar gembira, Seungri kau bisa pindah dari rumah Jiyong." Jinu tiba-tiba memberikan pernyataan pindah rumah untuk Seungri.

Jiyong dan Seungri saling melirik satu sama lain. Jiyong lupa akan tawaran Jinu akan kepindahan Seungri dari rumahnya karena Jinu menganggap Jiyong tidak dapat menjaga Seungri dengan baik sehingga membuat karyawannya tersebut menjadi sakit. Jiyong khawatir jika Seungri setuju dengan kepindahan tersebut. Dia tidak tahu bagaimana perasaan Seungri terhadapnya. Seungri mungkin saja masih membencinya atas perlakuannya selama ini. Meskipun dia mengubah sikapnya tersebut, dia tidak tahu apakah hal tersebut mengubah persepsi Seungri mengenai dirinya.

"Eh.. Kenapa aku harus pindah?" Seungri mempertanyakan alasan kepindahannya.

Jinu melirik pada Jiyong terlebih dahulu pada sang pemilik rumah yang terlihat melamun memikirkan sesuatu.

"Aku ingin kau merasa lebih nyaman selama kau tinggal di Paris. Apartemen yang akan menjadi tempat tinggalmu sangat dekat dari sini. Kau hanya harus berjalan kaki 10 menit dari sini. Bukankah ini akan lebih mudah untukmu Seungri? Apartemen itu juga sudah terisi dengan furniture, kau hanya harus membawa pakaianmu ke sana." Jinu menjelaskan apartemen yang akan ditinggali Seungri.

Seungri terdiam dan tidak bisa berkata apapun. Dia sesekali melirik pada Jiyong, namun sang pemilik rumah hanya menatap sesuatu yang berada di depannya.

"Bagaimana Seungri? Kau bisa menempati apartemen itu besok. Jadi kau bisa membawa pakaianmu saat kau datang bekerja, aku akan mengantarkanmu ke tempat tinggalmu saat pulang." 

"Baiklah." Seungri berbisik namun dapat didengar oleh Jinu dan Jiyong.

----

Mereka tidak mengatakan satu patah kata pun selama dalam perjalanan pulang kembali ke rumah. 

Seungri turun terlebih dahulu dari mobil tanpa menunggu Jiyong. Dia langsung pergi ke kamarnya untuk berkemas. Dia merasa berat untuk pergi dari rumah yang dia tinggali saat ini. Mungkin awalnya dia ingin pergi dari tempat tersebut, namun satu minggu ini dia sangat nyaman di tempatnya berada. Perubahan Jiyong pada dirinya yang menjadi alasannya merasa betah dan nyaman di rumah tersebut. 

Dia memasukkan satu per satu pakaiannya di dalam kopernya. Seungri sangat berharap saat di kantor Jinu, Jiyong mengatakan sesuatu untuk menghentikannya pindah dari rumahnya. Tapi keinginannya tersebut hanya sebuah harapan belaka, Jiyong sama sekali tidak berkomentar apapun. Mungkin bagi Jiyong kepindahan dirinya dari rumah tersebut adalah hal baik untu

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Hyfda55555 #1
Chapter 21: Kakkkk lanjut dong, penasaran banget sama kelanjutan nya😖
pandari_1212 #2
please update :(
Wahyuni89 #3
Chapter 21: I hate u seunghyun...
Wahyuni89 #4
Chapter 1: ?
Mathlove #5
:'(
Vipmelody7
#6
Chapter 21: it
Ugh I really don't like Seunghyun in here
katsycat #7
Chapter 20: kapan lagi update nya thor
Byoel-emaknyaseungri #8
Chapter 1: Nyesek gue bacanya ?????
Sashalee
#9
Chapter 20: Omg riri
Santikarahmawati021 #10
Chapter 20: Andwee baby riri ??