Page 8

Say love

Hyuna dan teman-temannya masuk kedalam kelas membuat seluruh siswa didalam kelas itu terkejut 

"Mana wanita bernama song yieun?" ucap hyuna 

Semua murid disana menatap ke arah seorang gadis yang duduk di pojok bersama beberapa temannya hyuna dan teman-temannya langsung menatap tajam ke arahnya 

"Dia song yieun" ucap salah seorang dari mereka 

Hyuna mendekati wanita itu tanpa melepaskan tatapan tajamnya dari wanita yang tengah gemetar itu 

"Ikut denganku" gumam hyuna namun wanita itu bisa mendengarnya dengan sangat jelas 

"Yak ! Apa kau tuli?!" Ucap krystal pada wanita itu 

Akhirnya mau tak mau ia pun ikut bersama hyuna dan gengnya 

"Omo dia dalam masalah besar,kira-kira apa yang akan terjadi ?" 

"Entahlah ini tidak akan baik, karena sepertinya hyuna dan teman-temannya terlihat sangat marah" begitulah hyuna dan teman-temannya mendengar beberapa orang siswi saling berbisik membicarakan mereka 

Hyuna mendorong kuat gadis bernama song yieun itu kedinding 

"Hyuna.. Maafkan aku" tangisnya 

Hyuna berdecih 
"Bahkan aku belum mengatakan apa pun, kau sudah membongkarnya sendiri" 

"Yak ! Jadi benar kau yang menyebarkan foto itu huh?! Kau ingin mati ?!" Ucap hara 

"Bernafaslah" ucap hyuna pada wanita itu yang terlihat sangat ketakutan

"Maafkan aku hyuna , jeongmal"

"Jika kau tau akibatnya membuat masalah dengan hyuna , kenapa kau berani memulainya uh?!"ucap jia 

"Maaf... Hyuna maafkan aku, aku hanya menerima perintah" 

"What?"Tanya krystal 

"Perintah? Siapa menyuruhmu?" Tanya hyuna 

"Katakan!" Hyuna tak mampu mengendalikan emosinya lagi ia kembali mendorong wanita itu dengan keras 

"Sunny.. Dari sekolah sebrang" ucapnya dengan terisak 

"Oh .. My.. God" ucap amber 

"Mwo?! Jadi wanita kerdil itu ?! Beraninya dia" ucap lisa 

"Lalu kenapa kau mau melakukannya ? Karena aku rasa .. Kau bahkan tidak dibayar olehnya, keutji?" Tanya hyuna dengan menaikkan sebelah alisnya 

"Of course , jika dia melakukannya karena membutuhkan uang dia tidak bisa bersekolah disini" ucap krystal

"Omo ! Jangan-jangan dia sebenarnya orang miskin yang berpura-pura kaya ?! Haha" ucap lisa 

"Kau benar lisa-ya haha !" Ucap amber dengan mereka melakukan highfive

"Aah... Jangan-jangan kau dengan senang hati melakukannya , right? Kau membenci hyuna uh?! Kau dendam padanya ?!" Tanya hara 

"Mi..mian hyuna" ucap gadis itu 

"Mwo? Apa aku pernah mengganggumu?" Tanya hyuna 

Wanita itu menganggukkan kepalanya 

"Oh god.. Jadi benar kau ingin membalas dendam ?!" Ucap krystal 

"Apa yang aku lakukan padamu sampai kau melakukan ini ?" Tanya hyuna 

"Dulu.. Kau merebut kekasihku" 

Hyuna hanya mengerutkan keningnya sedangkan teman-temannya terlihat terkejut 

"Siapa yang kau maksud ?" Tanya hyuna 

"Zico"ucap gadis itu 

"Mwo ?!! Zico sunbaenim ?!" Ucap krystal 

"Zico kekasihmu?" Tanya hyuna , dan wanita itu hanya menganggukkan kepalanya 

Hyuna membuang nafasnya kasar ia tak menyangka ternyata selama ini zico berbohong padanya , sebenarnya dua tahun yang lalu saat hyuna berada di kelas satu dan zico kelas tiga mereka sempat berpacaran selama satu tahun tetapi hyuna memutuskan zico saat hyuna mengetahui ternyata zico memiliki wanita lain dan bahkan saat zico menyatakan cintanya pada hyuna , hyuna sama sekali tidak tau jika zico sudah memiliki kekasih yaitu song yieun dan sejak saat itulah zico menyesal dan terus berusaha mendapatkan cinta hyuna lagi

"Kau tidak seharusnya marah padaku" ucap hyuna 

"Mwo?" Tanya song yieun 

"Sebrengsek apa pun diriku, aku tidak pernah merusak hubungan orang lain apalagi 'merebut', oh god.. Itu tidak pernah ada dalam kamusku, apalagi merebut pria dari wanita sepertimu?" Hyuna berdecih dengan malasnya 

"Karena kau sudah terlanjur membuat masalah denganku, aku tidak akan membiarkanmu terbebas" bisik hyuna 

Saat hyuna akan menggunting rambut wanita itu ..

"Hyuna, hyunseung seonsaengnim" bisik amber dan hyuna langsung menyembunyikan gunting itu di balik punggungnya 

"Apa yang kalian lakukan disini?" Tanya hyunseung 

"Kami hanya sedang mengobrol, seonsaengnim" jawab jia 

"Apa tidak ada tempat lain selain gudang?" 

"Kami sudah biasa mengobrol disini seonsaengnim hehe" jawab lisa 

"Uh? Kau kan anak kelas dua benar?" 

"Ne seonsaengnim" jawab lisa dengan tersenyum renyah lalu melirik teman-temannya 

"Hyuna ?" 

"Ne seonsaengnim?" 

"Apa yang kau sembunyikan dibalik punggungmu?" 

"Ne ?" 

Amber segera merapat pada hyuna perlahan-lahan dan pasti ia mengambil gunting ditangan hyuna 

"Tidak ada, aku tidak memegang apa pun seonsaengnim" 

"Coba kulihat" 

Hyuna memperlihatkan kedua tangannya yang kosong 

"Lihatkan? Aku tidak memegang apapun memangnya ada apa seonsaengnim?" 

Hyunseung melirik song yieun yang wajahnya terlihat pucat dan ketakutan hanya bisa menundukkan kepalanya 

"Baiklah, lebih baik sekarang kalian pergi dari sini ini bukan tempat untuk siswi mengobrol" 

"Ne seonsaengnim" jawab mereka bersamaan 

Setelah hyunseung akhirnya pergi krystal mendorong bahu song yieun 

"Lihatlah! Karenamu kami hampir saja dalam masalah! Kau memang pembuat masalah !" Ucap krystal 

"Kau menyebalkan!" Hara mengambil alih gunting ditangan amber dan hendak memotong rambut panjang wanita itu tetapi tiba-tiba saja hyuna menghentikannya dengan memegang tangan hara

"Mwo?! Hyuna ada apa ?" Tanya krystal karena hyuna menghentikan hara

Hyuna menatap ke arah lain dimana hanya dia yang bisa melihat jisoo tengah berdiri tak jauh darinya 

"Hyuna ?" Tanya amber 

"Ada apa dengan hyuna unnie ?" Bisik lisa pada jia , jia hanya mengangkat kedua bahunya tak tau 

Hyuna membuang nafasnya panjang 
"Hentikan, aku rasa cukup sampai disini saja , kali ini aku tengah berbaik hati, aku biarkan kau bebas" ucap hyuna membuat teman-temannya membulatkan kedua matanya

"Mwo?!" Ucap mereka bersamaan 

"Terimakasih hyuna terimakasih banyak" ucap yieun 

"Pergilah sebelum aku berubah fikiran"

Tak mau membuat hyuna berubah fikiran yieun pun pergi secepat mungkin 

"What the ... Hyuna ! Kau ini kenapa ?! Kau baru saja membebaskannya" ucap krystal 

"Sudahlah sekarang kita harus buat perhitungan pada sunny" gumam hyuna yang tetap menatap jisoo 

---

-kedai ice cream- 

"Kenapa kau tiba-tiba datang?" Tanya hyuna 

"Aku tidak suka saat unnie memperlakukan teman unnie seperti itu" 

"Teman? Dia bukan temanku, bahkan aku tidak sudi menjadikannya temanku" 

"Unnie" 

"Mwo?" 

"Berhentilah" 

"Apa maksudmu?" 

"Unnie , jika hyunseung oppa tau unnie sering memperlakukan murid lain seperti itu , hyunseung oppa tidak akan menyukainya, bahkan tadi kau hampir saja ketahuan" 

Hyuna membuang nafasnya panjang
"Aku hanya memberi pelajaran pada mereka yang membuat masalah denganku" jawab hyuna dengan ketusnya sambil memakan es greenteanya 

"Unnie, aku tau unnie orang yang sangat baik, unnie hanya kesepian, unnie membutuhkan sesuatu yang tulus dan.." 

"Keuman!" Hyuna tak suka jika ada siapa pun yang bertingkah seakan mereka mengetahui keadaannya sekarang karena ia tidak mempercayai siapa pun dan ia merasa tidak ada yang benar-benar tulus peduli padanya, ia tidak mau siapa pun melihat kesedihannya karena ia merasa itulah kelemahannya yang sewaktu-waktu siapa pun bisa menjatuhkannya ia selalu berulah agar ia terlihat kuat dimata orang lain 

"Kau tidak tau apa pun tentang diriku jisoo, kau itu hanya .." Hyuna tak melanjutkannya karena banyak pasang mata yang menatap aneh padanya saat ini karena bicara sendiri

"Sudah lupakan! Aku ingin pulang aku lelah" hyuna pun pergi keluar dari kedai itu tetapi jisoo tetap mengikutinya

Hyuna tau jika jisoo terus mengikutinya dari belakang namun ia mencoba untuk tak menghiraukannya tapi tetap saja ia tak bisa , hyuna mengeluarkan ponselnya dan memakai earphone ia mengencangkan volume suaranya sekencang mungkin hingga ia tak merasakan lagi kehadiran jisoo hingga akhirnya ia merasa seseorang semakin mendekat dan menepuk sebelah bahu kirinya hyuna sangat kesal dan menepis kasar tangan itu ternyata ia salah bukan jisoo yang menepuknya melainkan hyunseung 

"Seonsaengnim?" 

"Maafkan aku hyuna mungkin kau sedang dalam mood tidak baik" 

"Aniya aniya , aku yang minta maaf seonsaengnim" hyuna segera mematikan musik di ponselnya 

"Baiklah" 

"Seonsaengnim kenapa kau disini?" 

"Aku ingin ke toko buku , tadi aku melihatmu baru saja keluar terburu-buru dari kedai es krim apa kau baik-baik saja ?" 

"Aku baik-baik saja seonsaengnim, seonsaengnim ?" 

"Ya hyuna-ssi ?"  

"Apa seonsaengnim sibuk hari ini?" 

"Eum tidak, aku hanya akan membeli buku setelah itu pulang , ada apa hyuna-ssi ?" 

"Bagus kalau begitu ! Ayo kita ke toko buku" hyuna menarik tangan hyunseung dengan semangatnya sedangkan hyunseung mau tak mau mengikutinya hingga mereka sampai di toko buku yang hanya beberapa langkah dari tempat dimana mereka berdiri sebelumnya 

"Seonsaengnim kau sedang mencari buku apa ? Novel ? Atau komik?" 

"Tidak , aku mencari buku ips"

"Seonsaengnim apakah kau benar-benar tidak tau caranya menikmati hidup ya ?" 

"Mwo ?" 

"Aniya.. Hanya saja sepertinya kau hanya menghabiskan waktumu untuk bekerja atau belajar, kau tidak merasa bosan ? Tidak ingin mencoba hal yang menyenangkan ?" 

"Hal yang menyeyangkan untukmu dan untukku berbeda , aku suka dengan buku-buku seperti ini , tapi aku tidak suka komik" jawab hyunseung dengan senyum dinginnya yang tak pernah lepas dari wajahnya dan tak lupa dengan tatapan dingin dan tajamnya 

"Aaa.. Keure , mianhae seonsaengnim" 

Hyunseung tersenyum kecil 
"Tidak perlu meminta maaf , kau mau membeli buku apa kemari ?" 

"Aku ? Tidak ada , aku hanya ingin menemani seonsaengnim, setelah ini seonsaengnim akan kemana ? Aku akan menemani seonsaengnim!" 

"Menemaniku?" Hyuna menganggukkan kepalanya 

"Waeyo? Kau seharusnya pulang saja ke apartementmu dan belajar" 

Hyuna mengerucutkan bibirnya sebal 
"Aku bosan belajar seonsaengnim" 

"Jika kau bosan belajar bagaimana dengan beasiswamu hm?" 

Hyuna terdiam astaga ia benar-benar lupa saat ini jika ia sedang menyamar sebagai anak yang hidup sebatang kara di korea dan hidup serba kekurangan tapi ia kadang lupa dan sifat aslinya selalu saja muncul kepermukaan tanpa kehendaknya begitu saja 

"Mianhae seonsaengnim"

"Berhenti meminta maaf , hari ini aku berencana untuk tetap dirumah" 

"Waeyo? Seonsaengnim tidak mau aku pergi bersamamu ?" 

"Ne ? Oh.. Aniya tidak , bukan begitu.. Jinjja , aku.." Hyunseung tak tega melihat raut wajah hyuna yang mendadak terlihat sedih dan kecewa dan itu benar-benar membutnya salah tingkah sekarang 

"Arraseo kalau begitu kau bisa ikut kerumahku"

"Mwo? Jinjja ?! Aku bisa ikut kerumah seonsaengnim ?! Baiklah ak.." Ucap hyuna dengan suara cemprengnya 

Hyunseung menutup mulut hyuna dengan telapak tangannya karena suaranya yang terlalu keras bahkan beberapa orang disana menatap ke arah mereka 

"Suaramu terlalu berisik" bisik hyunseung

"Uuu... Kau baru saja menyentuhku seonsaengnim" ucap hyuna dengan menaik turunkan kedua alisnya meledek hyunseung 

Hyunseung terlihat salah tingkah lalu pergi untuk membayar buku yang ia beli sedangkan hyuna masih tersenyum puas karena telah berhasil membuat hyunseung salah tingkah

Setelah membayar buku yang dibelinya hyunseung keluar dari toko buku dengan hyuna berjalan disampingnya 

"Seonsaengnim" 

"Eum?" Jawab hyunseun lagi-lagi dengan senyum dingin khasnya dan selalu begitu

"Menurutmu aku cantik tidak ?" 

"Seonsaengnim" 

"Waeyo?" 

"Waeyo ??? Seonsaengnim tidak mau menjawabnya ? Apa aku sangat jelek dimata seonsaengnim?!" 

Hyunseung tertawa kecil dengan tatapan lurus kedepan dan terus berjalan 

"Semua orang menatap ke arahmu"

Hyuna tertegun lalu melirik kesekitarnya ternyata memang sedari tadi orang-orang menatapnya 

"Itu karena kau sangat cantik" jawab hyunseung yang langsung menatap hyuna , hyuna tertegun dan membeku saat tatapannya bertabrakan dengan hyunseung dan kini hyunseung cukup lama menatap hyuna

Tiba-tiba saja hyunseung menyolek pipi hyuna 
"Pipimu merah" 

"Mwo?" 

Hyunseung hanya tersenyum dan tetap melanjutkan perjalanannya 

Hyuna menghentikan langkahnya dengan kedua tangan memegang kedua pipinya yang memanas 

"Astaga memalukan !!" Gerutunya 

Hyuna tersadar jika hyunseung tak menunggunya hyunseung berjalan sangat cepat dengan kedua kakinya yang panjang , hyuna segera berlari keci mengejar hyunseung 

"Seonsaengnim!!!" 

Tak lama kemudian mereka sampai dirumah hyunseung 

"Seonsaengnim, terakhir aku kemari rumahmu tidak kacau seperti ini, ada apa seonsaengnim ?" 

"Tidak ada apa-apa , akhir-akhir ini aku hanya malas untuk membereskan rumah, maaf membuatmu tidak nyaman" hyunseung tersenyum , hyuna hanya membalasnya dengan senyuman canggung 

"Seonsaengnim , apakah ini semua karena kau memikirkan jisoo?" Tanya hyuna dengan hati-hati 

Hyunseung membuang nafasnya panjang lalu terdiam sesaat 

"Ne , aku menyayanginya dan saat aku mengetahui dia menemuimu membuatku semakin rindu, aku masih berfikir mengapa dia tidak menemuiku" 

Hyuna tersenyum miris lalu memegang kedua tangan hyunseung 

"Seonsaengnim , jika ada yang ingin kau sampaikan , kau bisa katakan sekarang" 

"Apa maksudmu?" 

"Dia ada disini" 

"Jisoo?" 

Hyuna mengangguk lalu melirik jisoo yang berdiri dihadapan mereka sedangkan hyunseung tak bisa melihatnya 

"Dia.. Ada disini? Dirumah ini ?" 

"Ne seonsaengnim , bicaralah dengannya, aku akan menyampaikan pada seonsaengnim apa yang dia katakan" 

"Dimana dia ?" 

"Dia ada dihadapan kita , dia menangis.. Dia juga merindukanmu seonsaengnim" 

Kedua mata hyunseung berkaca-kaca ia tak bisa melihat jisoo namun ia bisa merasakan jika saat ini ia sangat dekat dengan adik kesayangannya itu 

"Jisoo? Kau mendengarku?" Tanya hyunseung yang tak sanggup menahan air matanya 

"Dia mendengarmu seonsasngnim" 

"Jisoo, oppa sangat merindukanmu, bagaimana keadaanmu sekarang? Apa kau sudah bertemu dengan ibu dan ayah ? Apakah mereka baik-baik saja ?" 

"Jisoo bilang mereka baik-baik saja seonsaengnim" 

"Jisoo, mengapa arwahmu belum tenang ? Dan kenapa kau menemui hyuna ? Ada apa ?" 

"...." 

"Hyuna ? Apa yang dikatakannya ?" Tanya hyunseung karena hyuna hanya diam 

"Tidak seonsaengnim , jisoo tidak mengatakan apa pun" 

Jisoo mengernyit karena sesungguhnya ia sudah mengatakan pada hyuna jika ia ingin melihat hyunseung menikah dan wanita pilihannya adalah hyuna 

"Unnie kenapa kau melakukan ini? Kenapa kau tidak katakan pada hyunseung oppa ?" 

Hyuna tak menjawab ia hanya menundukkan kepalanya ia masih bersikeras tak akan memberitahukan pada hyunseung karena ia tak mau hyunseung menerimanya dengan terpaksa karena jisoo yang memintanya 

"Apakah jisoo masih berada disini?" 

Hyuna menggelengkan kepalanya membuat jisoo membulatkan kedua matanya 

"Mwo?! Yak ! Unnie aku masih disini ! Unnie ! Aishh jinjja kau keterlaluan" gerutu jisoo 

"Unnie ?! Kau sungguh tak melihatku? Unnie ?!! Omo" 

Hyuna hanya menundukkan kepalanya seakan ia benar-benar tak melihat jisoo

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Troubleshipper #1
Chapter 20: Setuju thor sama komentar BeNice,. Tapi ya kalo emang author pngen buat sama cast lain ya silahkan coba thor.. Tp apa rasanya nggak aneh, author bisa tetep rasain 'feel'nya kah?? Kalo nulis hyuna sma cwok lain? Wwkwk.. Mian ya thor. Ini saran yg profokatif. Hahahaha.. 2hyun shipper udah mndarah daging soalnya, aku aja buat ff cast lain selain tm bner2 mles nglanjutin. *curcol
BeNice
#2
tak apa lah thor, ff 2hyun terus. Aku juga nge ship 2hyun :)
semangat thor!!
Hyunafunny
#3
Author emang ngfans sama 2hyun/hyunahyunseung author ngship bgt , tp author ma dkung hyuna sama siapa aja sbnrnya , nah ada yg request katanya coba bikin cast nya hyuna sama idol lain , hm siapa ya ? Kyuhyun kah? Siapa pun deh , liat nanti aja ya bingung hahhaa
Troubleshipper #4
Chapter 18: Author.. Sumpah ff author makin kesini makin enak dibaca. Aku buat ff ditempat lain juga tp nggk bisa sebagus author. Btw baru komen di chap ini, keasikan baca. Wkwk.. Chapter ini nanggungg.. Haha. Smngt up ya thor..