Page 20

Say love

"Jang hyunseung seonsaengnim gwaenchana ?" Tanya salah seorang staff guru pada hyunseung karena sedari tadi laptopnya menyala tetapi ia sama sekali tak melakukan apa pun dan hanya menatap laptopnya 

"Ah maaf .. Saya tadi.." 

"Tidak apa-apa jang hyunseung seonsaengnim, sepertinya anda kelelahan ? Atau kurang tidur ? Lebih baik setelah ini anda segera istirahat" 

"Ne lee seonsaengnim , kamsahamnida" 

Hyunseung membuang nafasnya panjang lalu melirik jam tangannya lalu pada ponselnya sudah hampir malam dan hyuna tidak juga membalas pesannya atau menelfonnya 

Hyuna tengah merebahkan tubuhnya dengan menyamping kekanan di apartementnya ia merasa sangat sedih perasaannya bercampur aduk , terlihat air mata mengalir disudut matanya dengan sebelah tangan yang memegang ponselnya berkali-kali terdengar suara panggilan dan pesan masuk tapi hyuna mengabaikannya 

"Aku tidak mau.." Lirih hyuna 

"Aku tidak mau.." 

Jam sekolah pun selesai seluruh siswa dan guru pun pulang saat hyunseung baru keluar dari dalam ruang guru krystal dan teman-temannya menghampiri hyunseung 

"Seonsaengnim" panggil krystal 

"Ada apa ?" 

"Seonsaengnim anda akan kemana sekarang?" Tanya krystal lagi 

Hyunseung mengernyit 
"Memangnya ada apa ?" 

"Kami.. Kami sebenarnya sedang mencari tau kenapa hyuna tidak masuk hari ini" 

"Jadi kalian juga tidak tau kemana dia?" 

"Oh" 

"Aku akan ke apartementnya sekarang" ucap hyunseung 

"Baiklah seonsaengnim, bisakah seonsaengnim beri kami kabar jika sudah bertemu dengannya ?" Ucap jia 

"Tentu" 

"Kamsahamndia seonsaengnim , kalau begitu kami permisi" 

Hyunseung secepat mungkin menuju apartement hyuna sambil berusaha menelfonnya tetapi tetap saja hyuna tak mengangkat panggilannya hingga ia sampai di depan gedung tua itu hyunseung mencoba membuka pintunya tapi sayangnya pintunya terkunci  

"Hyuna !" Panggil hyunseung namun tetap saja tidak ada jawaban 

Hyunseung mencoba menelfon hyuna dan terdengar suara ponsel hyuna dari dalam itu artinya hyuna ada didalam 

"Hyuna buka pintunya , ini aku" 

Tapi tetap saja hyuna tak membukanya membuat hyunseung semakin cemas

Heechul yang mendengar keributan hyunseung segera keluar dari dalam kamarnya 

"Ada apa dengan hyuna ?" Tanya heechul

"Dia didalam dan tidak mengangkat panggilanku dia juga mengunci pintunya aku khawatir terjadi sesuatu padanya didalam" 

"Kalau begitu tunggu sebentar aku akan segera kembali" heechul berlari untuk menemui wanita paruh baya pemilik apartement itu dan meminta kunci cadangan untuk kamar hyuna 

"Ini kuncinya cepat bukalah" heechul memberikan kuncinya pada hyunseung 

Betapa terkejutnya mereka saat melihat hyuna sudah tergeletak lemah dilantai , Hyunseung menepuk pipi  hyuna mencoba menyadarkannya tapi sayangnya tidak membuahkan hasil sepertinya hyuna pingsan sudah cukup lama karena suhu tubuhnya pun dingin 

Dengan paniknya hyunseung membawa hyuna menuju rumah sakit 

"Terimakasih atas bantuanmu" ucap hyunseung pada heechul 

"Tidak masalah cepat bawa hyuna kerumah sakit" 

Secepat mungkin hyunseung membawa hyuna kerumah sakit , disana hyuna diperiksa oleh dokter dan akhirnya hyunseung mengetahui penyakit apa yang sebenarnya hyuna derita 

"Selama ini kim hyuna-ssi menderita radang selaput otak, dan keadaannya semakin melemah karena hyuna-ssi mengalami stress sehingga membuat oksigen tidak mengalir dengan baik ke otaknya" 

"Radang selaput otak dok?" 

"Benar tuan" 

Astaga , selama ini hyuna tidak pernah mengatakan penyakitnya padaku 

"Dok, apakah penyakitnya bisa disembuhkan ?" 

"Bisa tuan tapi.. Memang kemungkinannya sangatlah kecil, dan tergantung dari konidisi pasien sendiri apakah kondisi tubuhnya kuat atau lemah" 

"Baik, kalau begitu terimakasih banyak" 

Hyunseung melewati lorong rumah sakit dengan tatapan kosong dan air mata yang sudah memenuhi kedua rongga matanya , kedua kakinya terasa sangat lemas sebelah tangannya memegang tembok berwarna putih itu mencoba menstabilkan tubuhnya tapi rasanya ia tak mampu menopang tubuhnya lagi

Perlahan hyunseung duduk disebuah kursi panjang dan menundukkan kepalanya frustasi 

Ucapan dokter itu terus terngiang-ngiang dikepalanya saat dokter mengatakan jika hyuna mengidap penyakit radang selaput otak , itu bukanlah hal yang biasa itu sangat berbahaya dan kemungkinan untuk sembuh sangatlah kecil 

Hyunseung tak mampu menahan air matanya , mukanya memerah dengan air mata yang terus berlinang 

"Hyuna.." Lirihnya 

Krystal bersama ayahnya sedang berada dirumah sakit karena kebetulan mereka baru saja menengok saudara mereka yang tengah melahirkan 

Langkah krystal terhenti saat melihat hyunseung yang tengah duduk sendiri dan terlihat menangis 

"Krystal ada apa ?" Tanya ayah krystal

"Tidak appa , appa aku akan menemui seseorang sebentar appa pergi duluan saja nanti aku akan pulang pakai taksi" 

"Yasudah appa pergi bekerja dulu ya sayang" 

"Oh hati-hati appa" 

Krystal segera menghampiri hyunseung dan berdiri di sampingnya 

"Hyunseung seonsaengnim?" 

Hyunseung mendongakan kepalanya lalu segera menghapus air matanya dengan mengalihkan wajahnya 

"Seonsaengnim gwaenchana?"

"Ne" jawabnya seraya mencoba untuk tersenyum

"Kenapa seonsaengnim ada disini? Apa seonsaengnim sakit?" 

"Tidak krystal, saya baik-baik saja" 

Krystal terdiam sesaat ia teringat pada hyuna 

"Seonsaengnim.. Jangan katakan jika kau disini untuk hyuna ? Apa hyuna sakit ?? Dia ada disini?!" 

Hyunseung mengangguk lemah 

"Jinjja ?! Dimana hyuna sekarang seonsaengnim?" 

"Krystal bisa saya bertanya sesuatu padamu ?" 

"Ne seonsaengnim" jawab krystal dengan gugup ia khawatir hyunseung akan menanyakan penyakit yang hyuna derita 

Dan benar saja dugaannya hyunseung memang menanyakan hal itu 

"Jadi seonsaengnim sudah mengetahuinya ?" 

"Eum, jadi kau juga selama ini mengetahuinya ?" 

"Maafkan aku seonsaengnim, aku tidak bermaksud untuk menutupinya darimu tapi ini permintaan dari hyuna untuk tidak memberitahukannya pada siapa pun , aku bersungguh-sungguh disekolah tidak ada satu pun yang tau soal ini bahkan kepala sekolah sekali pun, hanya kami yang mengetahuinya" 

"Kenapa dia melakukan ini" gumamnya namun krystal bisa mendengarnya 

"Itu karena dia tidak mau membuat orang-orang disekitarnya cemas seonsaengnim, hyuna memang jahil tapi dia sesungguhnya selalu ingin melindungi orang-orang disekitarnya, tolong maafkan hyuna, dia tidak bermaksud membohongimu dia hanya tidak ingin membuatmu merasa cemas dan kasihan padanya seonsaengnim , karena dia selalu yakin jika pasti dia akan sembuh"

Hyunseung membuang nafasnya panjang lalu membawa krystal menemui hyuna yang masih terbaring diruangannya 

"Dia masih belum sadarkan diri" ucap hyunseung

"Seonsaengnim apa yang terjadi ? Bagaimana seonsaengnim menemukan hyuna ?"

"Aku pergi ke apartementnya dan menemukan hyuna sudah tak sadarkan diri didalam kamarnya" 

"Yatuhan, apa yang terjadi padanya" 

"Dokter bilang hyuna mengalami depresi membuat keadaannya melemah aku tidak tau apa yang membuatnya seperti itu" 

"Aku memang bukan teman yang baik, maafkan aku hyuna" gumam krystal sambil memegang sebelah tangan hyuna yang masih tak sadarkan diri 

"Apa kau menjadi seperti ini karena ulahku? Karena kami menjauhimu ? Jika iya tolong maafkan kami hyuna , kami menyayangimu sungguh" krystal mulai menangis 

Perlahan hyuna membuka kedua matanya dan melirik hyunseung dan krystal yang tengah terdiam dan belum menyadari jika ia sudah siuman 

"Maafkan aku hyuna .. Tolong sadarlah, aku berjanji aku akan mengerjakan tugas-tugasmu jika kau sadar aku akan meneraktir apa pun yang kau mau sungguh, kumohon sadarlah" lirih krystal dengan menundukkan kepalanya dan menggenggam erat sebelah tangan hyuna 

Hyuna kembali memejamkan kedua matanya saat hyunseung menatapnya 

"Aku akan pergi keluar sebentar , bisakah kau tetap disini selama aku pergi ?" 

"Tentu seonsaengnim aku akan menjaganya" 

"Baiklah aku tak akan lama" 

Setelah hyunseung pergi krystal terpelonjak kaget saat melihat hyuna sudah membuka kedua matanya dan menatap kearahnya 

"Hyuna ? Syukurlah kau sudah sadar!" Krystal menghambur memeluk hyuna yang masih terbaring lemah 

"Kau disini?sejak kapan?" Tanya hyuna dengan suaranya yang parau 

"Sebenarnya belum lama , hyuna bagaimana keadaanmu ? Ingin aku panggilkan dokter ?" 

"Gwaenchana .. Kau menangis ?" 

"Ani" krystal segera menghapus air mata yang masih membasahi pipi putihnya 

"Kau menangis jangan berbohong" 

Krystal membuang nafasnya panjang dan hanya menatap hyuna tanpa mengatakan apa pun 

"Wae?" Tanya hyuna 

"Aku merindukanmu" krystal kembali memeluk hyuna dan hyuna pun membalas pelukannya 

"Nado" 

"Maafkan aku naya , aku.. Memang salah aku bukan teman yang baik , aku benar-benar menyesal" 

"Tidak apa-apa aku mengerti , yasudah lupakan saja masalah itu walaupun jujur saja aku sebenarnya merasa sangat sedih dan kesepian saat berpisah dengan kalian" 

Krystal tak melepaskan tangannya yang menggenggam sebelah tangan hyuna 

"Sebenarnya kami juga merasa sedih , tapi..kami terlalu egois dan gengsi mengakuinya sekali lagi maafkan kami hyuna" 

"Oh , yasudah lebih baik sekarang kita lupakan saja masalah ini , ada yang ingin aku tanyakan padamu" 

"Apa itu?" 

"Kenapa aku bisa ada dirumah sakit ? Dan bagaimana hyunseung seonsaengnim ada disini ?" Tanya hyuna dengan sedikit berbisik 

"Tadi aku menanyakan hal itu pada hyunseung seonsaengnim dia bilang dia menemukanmu sudah pingsan didalam kamar apartementmu , yak sebenarnya ada apa oh? Apa yang kau fikirkan sampai kau seperti ini?"

"..." 

"Gwaenchana ?" Krystal terlihat semakin khawatir kala ekspresi hyuna seketika berubah seakan ada suatu beban yang membebaninya saat ini 

"Aku rasa.. Aku harus mengakhiri hubunganku dengan hyunseung seonsaengnin" 

"Mworago ?!" 


🌾flashback

Hyuna mendapatkan telfon dari anak buah ayahnya jika keadaan tuan kim memburuk ia segera datang kerumah sakit dan melihat banyak anak buah ayahnya tengah berjaga 

"Dimana ayahku? Bagaimana keadaannya ?!" Tanya hyuna pada salah seorang anak buah komisaris kim 

"Tuan masih dalam masa kritis" 

"Appa.." Lirihnya ia segera berlari memeluk ahjumma yang juga berada disana 

"Tenang agasshi mari kita berdoa untuk tuan , jangan menangis agasshi" 

Sudah cukup lama hyuna menunggu ia melirik jam tangannya 

"Aghassi tidak berangkat sekolah?" Tanya ahjumma 

"Aku rasa hari ini aku tidak akan pergi kesekolah , lagi pula sudah terlambat, aku akan tetap disini menunggu appa" 

Tak lama setelahnya seorang dokter yang menangani komisaris kim keluar dari dalam ruangan 

"Dok bagaimana keadaan ayah saya?" 

"Komisaris sudah sadar, silahkan anda bisa menjenguknya" 

"Baik dok terimakasih" 

"Appa.. Appa membuatku cemas" tangis hyuna sambil memeluk ayahnya yang masih tergeletak lemah 

"Maafkan appa naya" komisaris kim mengelus lembut kepala hyuna 

"Appa gwaenchana ? Kepala appa sakit ?" 

"Tidak.. Appa baik-baik saja , hyuna .. Apa ingin meminta maaf nak" 

"Untuk apa appa ?" 

"Karena selama ini appa selalu meninggalkanmu, appa terlalu sibuk bekerja sehingga appa sering meninggalkanmu , appa juga terlalu keras padamu , appa mohon maafkan appa" 

"Andwae.. Jangan bicara seperti itu appa, naya memaafkan apa pun yang appa lakukan , naya juga tidak mau membahasnya lagi , lagi pula sekarang appa sudah berubah appa lebih sering memperhatikan dan mengerti naya" 

"Terimakasih nak kau memang putriku yang sangat baik , kau sangat mirip dengan ibumu yang begitu pemaaf" 

Hyuna tersenyum ringan

"Hyuna bagaimana hubunganmu dengan hyunseung ?" 

"Kami baik-baik saja appa , hyunseung seonsaengnim begitu menjagaku dengan baik" 

"Syukurlah appa senang mendengarnya" 

Terdengar suara ketukan pintu hyuna segera membukanya ternyata zico dan ayahnya 

Namun tak disangka kehadiran mereka malah membuat suasana semakin memburuk , ayah zico yang tak lain adalah tuan woo ia malah memanfaatkan kesemapatan ini , semenjak komisaris kim mengalami kecelakaan dan lumpuh ada beberapa pekerjaannya yang tak berjalan baik termasuk perusahaan dari luar yang memutuskan kerja sama membuat beberapa perusahaannya gulung tikar tapi itu bukan apa-apa bagi komisaris kim karena perusahaannya masih sangat banyak bahkan di berbagai bidang itu tidak akan membuatnya lantas jatuh miskin 

"Aku sudah mendengar itu semua , lantas apa yang kau ingin sampaikan padaku?" Tanya komisaris pada tuan woo

"Saya sangat tau jika perusahaan anda tidak mudah untuk bangkrut tapi.. Anda jangan lupa komisaris jika semua ini tidak akan bertahan lama jika melihat keadaan anda yang sekarang.. Maaf.. Lumpuh" 

"Appanim tolong jaga ucapan anda, ayahku akan segera sembuh" ucap hyuna dengan nada bicara andalannya yang selalu dingin dan mengintimidasi

"Sungguh? Tapi.. Kita lihat saja kenyataannya bukan ? Siapa yang bisa menyembuhkan ketua komisaris jika sudah seperti ini hm? Bahkan dokter-dokter terbaik dirumah sakit ini pun mengatakan jika ketua sudah tidak bisa disembuhkan lagi, keutji?" 

"Appanim!" 

Komisaris memegang sebelah tangan hyuna yang berdiri disampingnya 

"Ya.. Kau benar woo jiho-ssi , aku memang sudah cacat dan lumpuh, tapi kau juga harus ingat.. Aku memiliki banyak anak buah yang bisa bekerja dengan baik" 

"Benarkah ketua ? Sebaik-baiknya pekerja , apa anda bisa seratus persen mempercayai mereka ? Mereka tidak akan mengkhianati anda ?"

Hyuna semakin menatap tajam pada zico dan ayahnya sedangkan zico masih tetap diam tak menatap siapa pun sesungguhnya ia merasa malu dan tak enak sekarang pada komisaris terutama pada hyuna 

Komisaris hanya tersenyum penuh wibawa dengan wajah pucatnya menanggapi segala halnya dengan kepala dingin 

"Lantas sebenarnya apa tujuanmu membicarakan hal ini padaku woo jiho-ssi ?" 

Zico melirik ayahnya yang juga meliriknya lalu kembali mengalihkan wajahnya dengan hanya menundukkan kepalanya 

"Dengan senang hati saya akan mengabdi pada anda dan perusahaan anda ketua , saya juga akan menginvestasikan setengah dari saham perusahaan saya pada perusahaan anda" 

Komisaris terlihat terkejut sekaligus bingung tapi ia tetap menahan perasaannya itu dan tetap terlihat tenang mencoba mencari tau sebenarnya apa yang berada didalam kepala pria yang tengah bicara dengannya ini

"Bagaimana dengan tawaranku ketua ?" 

Komisaris hanya menyunggingkan bibirnya 

"Kau sama sekali tidak menawarkan apa pun kau hanya mengatakan akan menginvestasikan sahammu , lalu apa yang kau pertanyakan?" 

"Tentu ketua mengerti jika tidak ada yang gratis dibumi ini" 

Hyuna melirik ayahnya yang hanya menatap dingin pada tuan woo 

"Apa yang kau inginkan?" 

Tuan woo tersenyum penuh kemenangan karena ia berhasil memancing komisaris kim 

"Saya ingin anda menikahkan putri anda dengan putra saya , tidak perlu khawatir saya akan menyerahkan seluruh hartaku pada zico itu artinya kehidupan putri anda akan sangat terjamin jika menikah dengan zico"

Hyuna tercengang mendengarnya komisaris memahani perasan hyuna komisaris hanya tersenyum wibawa dan dengan tegasnya mengatakan jika ia tak akan menerima tawaran gila itu 

"Putriku adalah harta paling berharga dalam hidupku , dia juga pewaris seluruh hartaku jadi aku rasa dia tidak membutuhkan hartamu" jawab komisaris 

"Aaah.. Ya ya saya sangat paham tentang itu ketua , kim hyuna adalah pewaris dari seluruh kekayaan anda tapi.. Apakah anda lupa ? Semakin keadaan anda memburuk, maka perusahaan anda juga akan ikut memburuk , itu artinya.. Tidak akan ada warisan untuk putri anda, dan bagaimana dengan masa depannya ?" 

"Cukup , anda sudah sangat meremehkan kemampuan ayah saya ! Sebaiknya kalian pergi dari sini!" Ucap hyuna 

"Sayang, appa tidak pernah mengajarkanmu berbicara seperti itu dihadapan orang-orang baik ini" ucap komisaris kim dengan menekankan dikata 'baik' 

"Baiklah" ucap komisaris kim 

Hyuna sangat terkejut , apa ?! Komisaris kim menyetujuinya ?! 

"Baiklah sebaiknya kalian pergi karena sampai kapan pun tawaran itu tidak akan pernah saya setujui , lebih baik saya jatuh miskin ketimbang harus menjual putri saya sendiri pada putra anda yang begitu mengandalkan ayahnya ini"

"Ketua jaga ucapan anda" 

Zico segera menenangkan ayahnya dan membawanya pergi 

"Mereka sudah gila !" Ucap hyuna 

Komisaris tersenyum kecil lalu menggenggam sebelah tangan hyuna 

"Appa , gomawo"hyuna memeluk ayahnya 

Namun tiba-tiba saja tangan komisaris kim yang tengah mengelus kepala hyuna terjatuh lemah, hyuna terkejut melihat ayahnya sudah menutup kedua matanya 

"Appa?? Appa ?! Appa ada apa ? Appa ???" 

Hyuna segera memanggil dokter , dokter segera mengambil tindakan dan menyatakan jika keadaan komisaris kim memburuk 

Hyuna terus menangis didalam pelukan ahjumma dan berbarap tak terjadi sesuatu pada ayahnya yang tengah mengalami masa kritis 

Sudah beberapa jam lamanya hyuna menunggu ayahnya didalam ruangan tetapi komisaris kim sama sekali tak menunjukkan tanda-tanda akan sadar membuat hyuna merasa semakin cemas 

Tak lama kemudian hyuna mendapatkan kabar dari anak buah komisaris jika ada seorang pengkhianat didalam perusahaan yang menjual beberapa saham ke perusahaan lain membuat perusahaan komisaris merugi besar dan terancam bangkrut 

"Apa ?! Lalu apa yang harus kita lakukan sekarang?" Tanya hyuna pada orang kepercayaan ayahnya itu

"Satu-satunya cara untuk menyelamatkan perusahaan komisaris adalah dengan mencari perusahaan besar yang mau bekerja sama dengan kita , saat ini kita sangat membutuhkannya" 

"Tapi.. Siapa ?" 

"Itu masalahnya nyonya muda , kami belum menemukan orang yang berminat untuk bekerja sama dengan kita karena mengingat perusahaan kita tengah di ujung tanduk" 

Tidak , aku tidak mau kerja keras yang selama ini appa bangun hancur begitu saja , aku harus melakukan sesuatu 

Lalu tiba-tiba hyuna teringat pada tawaran zico dan ayahnya 

"Aku tau caranya" ucap hyuna 

"Ne ?" 

Hyuna segera kembali pulang kerumahnya tapi ia kemudian berbalik arah dan memilih pulang ke apartementnya 

Dengan air mata yang terus berlinang ia memikirkan apakah keputusannya tepat? Bagaimana dengan hubungannya dengan hyunseung ? Apakah harus berakhir menyedihkan ? 

"Yatuhan apa yang harus aku lakukan sekarang" lirihnya 

Hyuna merebahkan tubuhnya diatas ranjang dengan air mata yang terus mengalir dari sudut matanya 

"Aku tidak mau membiarkan apa yang selama ini appa bangun dengan kerja keras dan bertahun-tahun hilang begitu saja , aku tidak boleh egois , tapi.. Aku mencintai hyunseung seonsaengnim .. Aku sangat mencintainya aku tidak mau berpisah dengannya , apa yang harus aku lakukan sekarang? Dan bagaimana aku mengatakannya pada hyunseung seonsaengnim? Yatuhan kumohon selamatkan ayahku" 

Hyuna terus menangis didalam kamarnya belum lagi ia mendapat kabar jika keadaan ayahnya semakin memburuk dan belum sadarkan diri 

Hyuna membuka ponselnya dan melihat foto-fotonya saat bersama hyunseung bahkan ia membaca isi pesannya bersama hyunseung 

"Maafkan aku seonsaengnim, maafkan aku" lirihnya 

Hyuna merasa kepalanya mulai terasa sakit ia mencoba mengambil obatnya tapi ternyata ia tak membawanya 

"Dimana obat itu?" 

Hyuna semakin merasakan sakit pada kepalanya hingga akhirnya ia tak mampu lagi menopang tubuhnya pandangannya mulai kabur dan akhirnya hyuna tergeletak di lantai dengan tubuhnya yang terasa lemah dan kepala yang terasa amat nyeri 

"Seonsaengnim.." Lirihnya 

"Aku tidak mau.. Aku tidak mau.." Hyuna pun tak sadarkan diri 


🌾flashback end


Krystal meneteskan air matanya kala mendengar penjelasan hyuna ia tak menyangka hyuna tengah menghadapi masa-masa yang sangat sulit 

"Kau harus kuat hyuna , lalu apa yang akan kau lakukan ? Apa kau sungguh akan memutuskan hubunganmu dengan hyunseung seonsaengnim?" 

"Putus ?" 

Hyuna dan krystal terkejut saat tiba-tiba saja hyunseung muncul tanpa mengeluarkan suara apa pun 

"Seonsaengnim.." Ucap keduanya

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Troubleshipper #1
Chapter 20: Setuju thor sama komentar BeNice,. Tapi ya kalo emang author pngen buat sama cast lain ya silahkan coba thor.. Tp apa rasanya nggak aneh, author bisa tetep rasain 'feel'nya kah?? Kalo nulis hyuna sma cwok lain? Wwkwk.. Mian ya thor. Ini saran yg profokatif. Hahahaha.. 2hyun shipper udah mndarah daging soalnya, aku aja buat ff cast lain selain tm bner2 mles nglanjutin. *curcol
BeNice
#2
tak apa lah thor, ff 2hyun terus. Aku juga nge ship 2hyun :)
semangat thor!!
Hyunafunny
#3
Author emang ngfans sama 2hyun/hyunahyunseung author ngship bgt , tp author ma dkung hyuna sama siapa aja sbnrnya , nah ada yg request katanya coba bikin cast nya hyuna sama idol lain , hm siapa ya ? Kyuhyun kah? Siapa pun deh , liat nanti aja ya bingung hahhaa
Troubleshipper #4
Chapter 18: Author.. Sumpah ff author makin kesini makin enak dibaca. Aku buat ff ditempat lain juga tp nggk bisa sebagus author. Btw baru komen di chap ini, keasikan baca. Wkwk.. Chapter ini nanggungg.. Haha. Smngt up ya thor..