Page 26

Say love

Hyuna kembali kesekolah dimana ia langsung mendapat tatapan dari banyak siswa karena pernikahannya yang akan segera diselenggarakan dan begitu mewah

Hyuna menatap dingin pada siswi yang terdengar tengah membicrakannya lalu hyuna menghampirinya 

Ketiga siswi itu nampak terkejut dan segera meminta maaf tapi ternyata malah hyuna yang meminta maaf membuat mereka sangat terkejut 

"Kenapa kau meminta maaf pada kami hyuna ?" 

"Karena selama ini aku pernah mengganggu kalian , sekali lagi minta maaf, tolong maafkan aku" hyuna bahkan membungkukkan tubuhnya membuat siswa siswi lain menatap kearahnya terkejut

"Kau.. Kenapa hyuna ?" Tanya mereka 

"Tolong maafkan aku" ucapnya lagi dengan raut dinginnya seakan tak ada kehidupan lagi didirinya 

"Hyuna apa yang kau lakukan ?!" Ucap krystal 

"Aku sedang meminta maaf" jawabnya dingin 

"Meminta maaf ?! Wae ?!" 

"Apa kalian memaafkanku?" Tanya hyuna , ketiga siswi itu mengangguk kaku pertama kalinya dalam hidup mereka seorang hyuna meminta maaf langsung pada mereka 

"Ikut aku" krystal menarik hyuna meninggalkan ketiga gadis itu 

"Ada apa denganmu ?! Kenapa meminta maaf pada mereka oh?! Bahkan kau membungkukkan tubuhmu seperti itu!" 

"Aku hanya ingin berubah menjadi lebih baik" 

"Apakah kau ini benar hyuna ?" Krystal mengernyit 

Hyuna tersenyum miris lalu membuang nafasnya panjang 

"Entahlah, aku sendiri tidak tau siapa aku ini" 

Krystal menatap penuh rasa prihatin pada sahabatnya ini lalu memegang kedua tangan hyuna 

"Tenanglah, apa pun yang terjadi kami akan selalu disampingmu" 

Hyuna tersenyum 
"Gomawo" 

Hyuna pergi menuju ruang guru untuk mengumpulkan tugasnya , ia melirik meja kosong yang dulunya diisi oleh hyunseung , hyuna terdiam sesaat memperhatikan meja kosong itu betapa ia sangat merindukan hyunseung 

"Hyuna ? Ada apa ?" Tanya guru wanita itu 

"Tidak seonsaengnim, permisi" hyuna membungkukkan tubuhnya dan pergi dengan tubuhnya yang terasa melayang ia merasa lelah rasanya hidup tanpa hyunseung terasa berkali lipat lebih sulit baginya 

Hyuna mengeluarkan ponselnya dan membuka pesan dari hyunseung , seulas senyum terukir diwajahnya saat membaca pesan hyunseung kemarin 

'Angkat telfonku itu tidak akan membunuhmu' 

"Tentu ini akan membunuhku babo, bagaimana aku bisa melupakanmu jika kau terus saja menelfonku" gumamnya 

"Hyuna ada yang mencarimu" ucap salah seorang siswi

"Siapa ?" 

"Entahlah dia menunggumu didepan sekolah" 

Hyuna menghampiri pria itu ternyata pria itu adalah sanghyun yang sudah menunggunya disamping mobil hitam mewahnya 

"Kau ? Ada apa kemari ?" Tanya hyuna 

Sanghyun membuka kaca mata hitamnya 
"Pria itu pasti sudah memberitahumu sesuatu kan? Makannya kau bersikap dingin padaku" 

Hyuna mengernyit
"Pria siapa yang kau maksud ?" 

"Entahlah , yang jelas aku yakin pria itu ingin mengacaukan pernikahan kita , tapi.. Kau percaya padaku kan ?" 

"Entahlah, lagi pula kita belum lama saling mengenal, sebenarnya ada apa kau kemari ?" 

"Aku ingin mengajakmu makan siang"

"Apa kau tidak lihat jika aku masih disekolah aku pulang pukul tiga sore , jadi maaf aku tidak bisa" 

Tiba-tiba sanghyun memegang pergelangan tangan hyuna yang hendak meninggalkannya kembali memasuki gedung sekolah 

"Apa-apaan ini?" Tanya hyuna 

"Maaf karena memaksamu, tapi sungguh.. Aku ingin makan siang bersamamu" 

Hyuna memutar malas kedua matanya 
"Aku sudah katakan aku tidak bisa aku belum pulang sekolah" 

"Baiklah jika itu masalahnya aku akan meminta izin pada kepala sekolah, beres kan?" 

Hyuna mengernyit 
"Kau tidak bisa bersikap seenaknya seperti itu" 

"Kenapa tidak bisa ? Aku adalah harapanmu satu-satunya , kau ingat? Hanya aku yang bisa membebaskan ayahmu dan menyelamatkan perusahaan ayahmu" 

Hyuna membeku ia tak menyangka dibalik wajah kalem pria ini ternyata ia sangat licik dan kejam ia mulai mempercayai ucapan hyunseung semalam 

Hyuna melepas kasar tangannya dari genggaman sanghyun

"Baiklah, tapi hanya hari ini" 

Sanghyun tersenyum penuh kemenangan lalu membukakan pintu mobilnya untuk hyuna , dengan terpaksa dan berat hati hyuna masuk kedalam mobil 

Didalam perjalanan tak sengaja seorang pria tua tengah melintas dan sanghyun yang melaju cepat hampir saja menabrak pria tua itu 

Bukannya meminta maaf sanghyun malah terlihat marah dan menekan klakson mobilnya berkali-kali lalu membuka kaca mobilnya bahkan memaki pria malang itu 

"Apa kau buta ?! Dasar pria tua ! Enyahlah dari mobil mahalku! Kau akan membuatnya lecet !" 

Hyuna menggelengkan kepalanya melihat sikap kasar pria yang akan menjadi suaminya ini , hyuna segera turun dari dalam mobil dan membantu pria malang itu menyebrang jalan 

"Apa yang kau lakukan ?!" Ucap sanghyun 

Saat hyuna sudah mengantar pria itu ia menghampiri sanghyun 

"Kenapa kau kasar sekali ?! Bahkan pada pria paruh baya seperti itu lagi pula ini salahmu! Kau yang seharusnya meminta maaf padanya!"

"Meminta maaf padanya ? Meminta maaf pada orang miskin seperti itu?" Sanghyun berdecih 

Hyuna semakin yakin jika ia tak bisa hidup bersama pria angkuh dan kasar seperti pria yang tengah berdiri dihadapannya ini 

Hyuna memutuskan untuk pergi namun sanghyun kembali menahannya 

"Mau pergi kemana kau?" 

"Aku akan pulang ! Aku tidak mau makan siang denganmu" 

"Jadi begitu ? Baiklah .. Mudah saja , aku tidak akan membebaskan ayahmu dan membiarkan perusahaan ayahmu itu bangkrut" 

Hyuna terlihat sangat kesal sanghyun terus saja mengancamnya

"Baiklah ! Berhenti mengancamku! Kau terlihat semakin buruk dimataku" Hyuna kembali masuk kedalam mobil dan sanghyun kembali merasa puas karena berhasil membuat hyuna mematuhi keinginannya 


🍂🍂🍂


Hari demi hari hyuna lalui dengan penuh rasa tertekan , didalam kamarnya ia melihat bunga pemberian hyunseung dahulu yang ia tempel didinding kamarnya bunga itu sudah sangat layu dan mengering

Hyuna diam memperhatikan bunga yang warnanya sudah menjadi cokelat 

Bunga itu semakin kering dan rapuh, tapi cintaku pada hyunseung seonsaengnim malah semakin dalam, semakin aku mencoba melupakannya semakin aku mengingatnya 

Hyuna melepaskan bunga itu lalu membuangnya ketempat sampah kecil dikamarnya, sesat ia menatap bunga yang sudah berada didalam tempat sampah itu tapi kemudian ia mengambilnya lagi

"Aku tidak mampu membuangnya , apa yang salah denganku ?! Ini hanya bunga , bunga ini sudah layu ! Buang saja" hyuna kembali membuangnya lalu menutup tempat sampah itu dan merebahkan tubuhnya diatas ranjang 

Tapi kemudian ia kembali merubah fikirannya ia kembali mengambil bunga itu dan kembali memajangnya didinding kamarnya 

"Aku bisa gila hanya karena bunga ini!" Gerutunya

Hyuna membuang nafasnya panjang lalu melirik ponselnya berharap hyunseung kembali menelfonnya tapi sepertinya tidak mungkin karena ia sendiri yang meminta pada hyunseung untuk berhenti menghubunginya 

"Kim hyuna! Berhenti berharap padanya sekarang juga !" Ucapnya sendiri 

Ditempat lain hyunseung tengah duduk sendiri ditepi sungai han , walaupun sudah malam tapi keadaan disana masih cukup ramai 

Hyunseung memutar-mutar ponselnya dengan jari dan telunjuknya , rasanya ia sangat ingin mendengar suara hyuna tapi ia memilih untuk mengurungkan niatnya ia tak mau membuat hyuna membencinya 

Hyuna yang akhirnya tertidur di meja belajarnya terbangun karena ahjumma mengetuk pintu kamarnya dan mengatakan jika komisaris kembali kritis saat berada di kantor polisi

Hyuna begitu terkejut dan segera pergi kerumah sakit , tubuhnya bergetar hebat air mata terus mengalir ke pipinya 

"Appa.. Appa.." Lirihnya saat dalam perjalanan menuju rumah sakit 

Hyuna menunggu dokter yang memeriksa keadaan komisaris dan tak lama kemudian dokter pun mengatakan hal yang begitu mengejutkan 

"Maaf .. Kami sudah melakukan yang terbaik tapi keadaan komisaris kim tidak bisa diselamatkan lagi karena penyumbatan darah dikepalanya" 

"Apa yang kau bicarakan dok.. Ayahku tidak mungkin meninggal" lirih hyuna 

Ahjumma ikut merasa terkejut dan sedih ia merangkul tubuh hyuna yang mulai merosot 

"Tidak mungkin.. Tidak dok !! Ayahku masih hidup !! Tidak !" 

Hyuna berlari masuk kedalam ruangan dan melihat ayahnya sudah tak bernyawa 

Hyuna memeluk tubuh ayahnya yang sudah tak bernyawa dengan menangis histeris 

"Appa !!! Bangunlah .. Appa andwae !! Andwae appa" tangisnya 

Tak lama kemudian hyuna merasa kepalanya terasa sangat nyeri seluruh tubuhnya terasa melemah dan pandangannya kabur darah mengalir dari hidungnya ahjumma yang panik segera memanggil anak buah komisaris dan membawa hyuna

Cuaca terasa semakin dingin hyunseung memutuskan untuk pulang namun seseorang tiba-tiba saja menghubunginya 

"Yoboseo?" 

"Kau dimana ?" Tanya pria itu yang terdengar panik 

"Maaf kau siapa ?" 

"Zico , aku zico ! Katakan kau dimana ?! Komisaris kim meninggal dan hyuna tengah dirawat dirumah sakit , kau dimana ? Aku akan menjemputmu sekarang!" 

"Apa ?! Aku akan kesana sekarang" 

"Yoboseo ????" Zico mendengus kesal saat hyunseung memutus panggilannya begitu saja 

Hyuna terbangun dan melihat jisoo yang berdiri disamping ranjangnya 

"Jisoo? Kau disini?" 

"Unnie , aku turut berduka atas ayahmu" 

Hyuna kembali teringat pada ayahnya air mata pun memenuhi rongga matanya 

"Apakah ayahku benar-benar sudah meninggal ? Apakah ini semua bukan mimpi ?" 

"Bersabarlah unnie, aku kemari untuk membawamu pergi bersamaku untuk menemui ayahmu"

Hyuna mengerutkan keningnya 
"Apa maksudmu ?" 

"Ikut aku unnie , kita akan berada dialam yang sama" 

"Apa yang kau bicarakan ? Aku tidak mau ikut bersamamu" 

"Ikut bersamaku unnie , ini sudah waktunya" 

"Tidak ! Aku tidak mau ikut bersamamu !!" 

Jisoo memegang sebelah tangan hyuna untuk ikut bersamanya namun hyuna terus menolak dan memberontak hingga akhirnya hyunseung tiba

"Jisoo ! Lepaskan dia !" 

Jisoo pun menghilang , hyuna tersedak dan tersadar dari pingsannya , ternyata semua itu hanya mimpi , hyuna melihat disana ada ahjumma dan teman-temannya 

Hyuna terlihat panik dengan keringat yang membasahi pelipisnya 

"Dimana dia ?! Dimana ?!" Tanya hyuna dengan histerisnya 

"Siapa yang kau maksud hyuna ?" Tanya hara 

"Dia ! Jisoo ! Dimana dia ?!" 

"Jisoo ? Jisoo siapa ???" Tanya jia 

"Hyuna tenanglah tenangkan dirimu, ini minumlah" krystal memberikan air pada hyuna 

Hyuna perlahan meminumnya lalu memegang kepalanya yang kembali terasa sakit 

"Dokter sudah memeriksamu keadaanmu memburuk , kau harus banyak istirahat hyuna" amber 

"Dimana hyunseung seonsaengnim? Tadi dia disini.." 

Krystal hara jia lisa dan amber saling berbalas tatapan 

"Hyuna , hyunseung seonsaengnim tidak ada disini , mungkin kau bermimpi" jelas hara 

"Appa.. Appa ? Bagaimana dengan appa ?! Apakah aku bermimpi? Appa masih hidup kan?!!" 

Hara memeluk hyuna 
"Apa ini? Ada apa ?!" Tanya hyuna 

"Hyuna , appanim sudah tiada" ucap hara tanpa melepas pelukannya 

"Tidak .. Tidak mungkin , appa..." Hyuna kembali menangis ia tak mampu membendung kesedihannya ia benar-benar merasa sangat kehilangan kini rasanya tak ada alasan lagi baginya untuk hidup 

Tiba-tiba saja hyuna mengambil pisau untuk mengupas buah disamping ranjangnya 

"Hyuna !" Teriak mereka yang begitu terkejut melihat hyuna dengan gerakan cepat mengambil pisau dan mengarahkannya ke dadanya

"Untuk apa aku hidup ?! Aku sudah kehilangan ayahku ! Aku kehilangan cintaku ! Untuk apa lagi aku hidup ?!! Lebih baik aku mati !!"

"Hyuna tidak !" Amber berusaha menahan hyuna namun hyuna tetap tak melepaskan pisaunya 

"Unnie hentikan !!!" Lisa ikut membantu amber untuk merebut pisau itu dan menghentikan tangan hyuna yang hendak menusukan pisau itu pada dadanya 

Hyunseung bersama zico baru saja tiba , mereka membulatkan kedua matanya melihat keadaan didalam ruangan itu yang begitu kacau dimana amber dan lisa tengah berusaha menahan hyuna 

"Hyuna !" Hyunseung segera mendorong tangan hyuna dengan kuat hingga tak sengaja pisau itu membaret pakaian hyuna hingga robek 

"Hyuna gwaenchana ?!!" Tanya amber 

"Seonsaengnim ??" Ucap hyuna 

Hyunseung tak mengatakan apa pun ia langsung menarik hyuna kedalam pelukannya 

Lisa dan amber dengan nafas yang tersengal-sengal hanya terdiam melihat hyuna akhirnya mulai tenang didalam pelukan hyunseung suasana yang semula begitu tegang berubah menjadi tenang , mereka memutuskan untuk keluar dan membiarkan hyunseung bersama hyuna 

Hyuna tak mengatakan apa pun selain menangis dengan kedua tangannya yang mencengkram kuat pakaian hyunseung yang masih memeluknya erat 

Keduanya tak ada yang memulai percakapan hanya suara tangis hyuna yang terdengar diruangan itu 

Setelah pemakaman selesai sanghyun menatap tajam pada hyunseung yang sedari tadi berdiri disamping hyuna 

Hyunseung menyadari jika sanghyun terus menatapnya , ia menatap sanghyun tak kalah tajam 

Lisa menyenggol sikut krystal seakan memberitahu jika ada dua orang pria dewasa yang tengah saling menatap dengan tatapan mematikan 

Krystal merasa masalah baru akan terjadi ia pun memberitahu pada teman-temannya untuk lebih menjaga hyuna karena sepertinya sanghyun tak akan tinggal diam , belum lagi komisaris meninggalkan cukup banyak warisan untuk hyuna yang pastinya siapa pun pria yang nantinya akan menikah dengan hyuna akan menjadi pewaris juga 

Setelah acara pemakaman benar-benar berakhir sanghyun tiba-tiba saja memegang pergelangan tangan hyuna 

"Kau pulang bersamaku" ucapnya

"Lepaskan aku tidak mau pulang bersamamu!" 

"Ikut aku!" 

Hyunseung mendorong sanghyun cukup keras hingga genggamannya terlepas 

"Jangan sentuh dia" ucap hyunseung 

Sanghyun menyunggingkan ujung bibirnya 

"Kau siapa oh?! Aku calon suaminya jadi aku berhak membawanya bersamaku!" 

"Benarkah? Tanyakan saja padanya siapa yang nanti akan menjadi suaminya" ucap hyunseung 

Sanghyun menatap pada hyuna yang berdiri tak jauh dibelakang hyunseung

Hyuna membuang mukanya 
"Aku tak akan menikah denganmu" 

Sanghyun mengeraskan rahangnya lalu mendekati hyuna namun hyunseung segera berdiri dihadapan hyuna menghalangi sanghyun 

"Sudah kuperingatkan untuk tidak menyentuhnya, atau.." 

"Atau apa ?! Oh?! Memangnya apa yang bisa kau lakukan?" 

"Apa pun bisa kulakukan untuk melindungi wanita yang kucintai, sekalipun nyawa yang harus kukorbankan" 

Sanghyun mengerutkan keninganya dengan kedua tangan yang dikepal kuat ia memukul wajah hyunseung cukup keras 

"Seonsaengnim !!!" Teriak hyuna 

Krystal dan teman-temannya segera menarik hyuna untuk menjauh 

Anak buah komisaris yang melihat kegaduhan itu segera membantu hyunseung 

Sanghyun akhirnya menyerah ia tak akan membiarkan para pria bertubuh besar itu melukai wajahnya ia akhirnya memilih untuk pergi 

"Baiklah saat ini aku akan pergi tapi ingat ini, aku tidak akan menyerah .. Aku akan tetap merebutnya darimu , ingat kata-kataku" sanghyun tersenyum meremehkan lalu memasuki mobilnya 

"Seonsaengnim.." 

"Gwaenchana ?" Tanya hyunseung 

"Seharusnya aku yang bertanya , kau terluka ayo kita kerumah sakit" 

"Tidak perlu , luka ini akan segera membaik , sekarang kau pulanglah kau harus banyak istirahat" 

Hyuna akhirnya mengikuti ucapan hyunseung ia pun pulang dengan teman-temannya 

"Naya izinkan kami menginap dirumahmu oke ?" Ucap krystal 

"Benar hyuna , kami ingin menemanimu bagaimana pun juga kau baru saja kehilangan ayahmu" lanjut jia 

"Boleh kan unnie ?" 

Hyuna tersenyum kecil dan menganggukkan kepalanya 

"Aku benar-benar bersyukur memiliki teman-teman seperti kalian" mereka akhirnya berpelukan 

Setelah kepergian komisaris hyuna sempat terpuruk namun ia tak mau membuat pengorbanan ayahnya selama ini sia-sia , dengan dorongan dan bantuan dari teman-temannya dan juga hyunseung ia bisa bangkit dan belajar lebih giat hingga akhirnya saat ujian hyuna kembali mendapat nilai terbaik dan lulus dengan nilai yang menakjubkan 

"Selamat akhirnya kau menyelesaikan sekolahmu" ucap hyunseung 

Hyuna tersenyum
"Gomawo, seonsaengnim.. Mau makan? Aku akan meneraktirmu" 

"Kajja" 

Saat disebuah restoran tiba-tiba saja sanghyun tiba dan menarik paksa hyuna untuk ikut bersamanya 

"Apa-apaan ini lepaskan !" Ucap hyunseung 

"Diam kau !" Sanghyun tetap membawa hyuna dengan kasar 

Namun disaat bersamaan zico tiba dan melihat hyuna tengah ditarik paksa oleh sanghyun keluar dari restoran 

Zico menghalangi langkah mereka dengan raut arogannya 

"Hey hey.. Tunggu , kenapa kasar sekali pada wanita ?" 

"Siapa kau? Menyingkir" 

Zico menghalangi langkah sanghyun tak lama kemudian keluarlah beberapa anak buah zico dari dalam mobil 

"Aku ? Aku adalah pria idamannya , ayo lepaskan dia atau.. Pria-pria bertubuh besar ini akan merusak wajah tampanmu" 

Sanghyun terlihat begitu kesal terpaksa ia melepaskan hyuna dan pergi seperti pecundang 

"Terimakasih sudah membantu" ucap hyunseung pada zico 

"Tentu saja, kau baik-baik saja ?" Tanya zico pada hyuna 

"Oh, hanya sedikit sakit dia memegang pergelangan tanganku sangat kuat" 

"Kenapa kau bisa ada disini ? Kebetulan sekali" ucap hyuna 

"Entahlah, mungkin tuhan sudah mentakdirkan aku kemari untuk membantu wanita cantik ini" 

Hyunseung berdehem mambuat zico tertegun dan menggaruk kepalanya yang tak gatal 

"Baiklah.. Kalau begitu aku ingin makan siang disini,bagaimana jika makan bersama ?" 

"Keure , sebagai tanda terimakasih aku yang akan membayarnya" ucap hyunseung 

Hyuna mengangkat kedua alisnya 
"Tapi seonsaengnim bukankah aku yang mengajak ?"

"Gwaenchana , ayo" 


🍂🍂🍂


Dua minggu berlalu hyuna kembali seperti merasakan hembusan angin yang segar dan langit yang cerah saat ia akhirnya bisa kembali bersama hyunseung 

Tapi sayangnya cinta mereka tetap
Saja diuji, sanghyun tidak main-main dengan ucapannya ia kembali muncul untuk merebut hyuna 

Ternyata tanpa sepengetahuan hyuna sanghyun sudah menjebak komisaris untuk menandatangani persetujuan jika ia akan menikahkan hyuna dengannya 

"Apa ?! Appa tidak mungkin melakukan itu!" Ucap hyuna pada sanghyun 

Sanghyun menunjukkan surat itu pada hyuna , hyuna segera membacanya dan benar saja itu adalah tanda tangan ayahnya 

"Kau pasti menjebak appa ! Appa tidak mungkin melakukan ini dengan sengaja !"

Sanghyun menyunggingkan ujung bibirnya 

"Tidak salah aku ingin menikahimu kau mamang cerdas" 

Hyuna merobek kertas itu 
"Sekarang kau tidak bisa melakukan apa pun!" 

"Benarkah? Aku akan menyabut ucapanku tadi , kau ternyata tidak cukup cerdas" 

"Apa maksudmu ?!" 

"Kertas itu hanyalah salinan , yang aslinya ada padaku manis"

"Kurang ajar ! Kau.. Ah!" Hyuna meringis pada kepalanya yang terasa sangat sakit tak lama kemudian zico tiba ia berniat datang kerumah hyuna untuk membawakannya jjajangmyeon tapi ternyata ia keduluan ternyata sudah ada tamu yang terlebih dahulu mendatangi hyuna ,ia melihat hyuna meringis sedangkan sanghyun hanya menatap seakan tengah asyik menonton pertunjukan seru

Zico segera berlari kearah hyuna yang tengah meringis disofa 

"Waw ternyata ada seorang pahlawan disini" ucap sanghyun 

"Tidak , aku bukan pahlawan tapi aku psikopat , aku akan membunuhmu saat kau tertidur,jadi berhati-hatilah denganku" zico membawa hyuna kekamarnya 

Tak lama setelahnya tibalah penjaga rumah yang dihubungi zico untuk mengusir sanghyun pergi dengan cara kasar 

"Sakit sekali" lirih hyuna 

Zico terlihat panik belum lagi ahjumma tak ada disana beberapa orang pelayan disana pun tak tau harus berbuat apa 

"Dimana obatmu?" Tanyanya panik 

"Laci.. Didalam laci" 

Zico segera memberikannya pada hyuna dan hyuna segera meminumnya 

Setelah sakitnya perlahan menghilang hyuna membuang nafasnya panjang 

"Sepertinya aku akan segera mati" 

"Yak jangan bicara seperti itu, kau akan baik-baik saja, sudah tidurlah"

"Zico" 

"Wae ?" 

"Ternyata sanghyun memiliki surat perjanjian yang isinya jika aku harus
Menikah dengannya, dan appa sendiri yang menandatanganinya" 

"Mwo ?! Aaaah jinjja !! Ternyata pria itu lumayan juga" 

"Maksudmu?" 

"Maksudku lumayan licik, aku fikir dia tidak sepintar itu maksudku tidak selicik itu, yasudah tenanglah aku akan membereskan pria itu" 

"Gomawo" 

"Oh, sekarang istirahatlah kesehatamu lebih penting"


🍂🍂🍂


Tiba-tiba saja hyuna mendapat panggilan dari kepolisian karena hyuna telah melanggar perjanjian ia sangat yakin jika ini semua perbuatan sanghyun 

Hyuna benar-benar tak tahan lagi , tanpa meminta ditemani oleh siapa pun hyuna meminta bertemu dengan sanghyun dan mereka bertemu ditaman yang tak jauh dari sekolah 

"Tolong cabut tuntutanmu! Apa kau tidak mengerti jika aku tidak mau menikah denganmu!" 

"Mencabut tuntutanku? Jadi hanya untuk membicarakan hal ini? Aku fikir kau ingin berduaan denganku, kemarilah" 

Hyuna menampar sanghyun karena sanghyun tiba-tiba hendak menarik tubuh hyuna untuk menciumnya 

"Kau gila ?!!! Kau tidak waras ?!! Beraninya kau ingin menciumku didepan umum seperti ini?!" 

Sanghyun hanya tersenyum meremehkan 

"Memangnya kenapa sayang? Kau akan segera menjadi istriku" 

Hyuna meludahi wajah sanghyun 
"Jangan bermimpi ! Aku tidak sudi !" 

Hyuna pun berjalan cepat meninggalkan sanghyun 

"Pertama kalinya aku diperlakukan seperti ini  , lihat saja hyuna . Kau tidak akan bisa lepas dariku , kau harus membayar atas perbuatanmu ini dengan melihatmu hidup menderita, kau akan segera membayarnya sayang"

Hyunseung tertegun saat membuka pintu rumahnya ternyata hyuna sudah berada didepan rumahnya dengan keadaan menangis 

"Hyuna ?" 

Hyuna langsung menghambur kepelukan hyunseung 

"Hyuna katakan ada apa ?" 

"Ayo kita masuk" 

"Duduklah, apa yang terjadi ? Katakan padaku" 

"Seonsaengnim.. Tolong aku" 

Hyunseung mengernyit
"Ada apa ? Apa kau baik-baik saja ?" 

"Kumohon lakukan ini untukku, aku mohon selamatkan aku.." Tangis hyuna semakin menjadi

"Katakan apa yang harus aku lakukan?" 

"Seonsaengnim.. Aku ingin kau.. Hamili aku" 

Hyunseung membulatkan kedua matanya 
"Apa yang kau bicarakan ?!" 

 

 

 

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Troubleshipper #1
Chapter 20: Setuju thor sama komentar BeNice,. Tapi ya kalo emang author pngen buat sama cast lain ya silahkan coba thor.. Tp apa rasanya nggak aneh, author bisa tetep rasain 'feel'nya kah?? Kalo nulis hyuna sma cwok lain? Wwkwk.. Mian ya thor. Ini saran yg profokatif. Hahahaha.. 2hyun shipper udah mndarah daging soalnya, aku aja buat ff cast lain selain tm bner2 mles nglanjutin. *curcol
BeNice
#2
tak apa lah thor, ff 2hyun terus. Aku juga nge ship 2hyun :)
semangat thor!!
Hyunafunny
#3
Author emang ngfans sama 2hyun/hyunahyunseung author ngship bgt , tp author ma dkung hyuna sama siapa aja sbnrnya , nah ada yg request katanya coba bikin cast nya hyuna sama idol lain , hm siapa ya ? Kyuhyun kah? Siapa pun deh , liat nanti aja ya bingung hahhaa
Troubleshipper #4
Chapter 18: Author.. Sumpah ff author makin kesini makin enak dibaca. Aku buat ff ditempat lain juga tp nggk bisa sebagus author. Btw baru komen di chap ini, keasikan baca. Wkwk.. Chapter ini nanggungg.. Haha. Smngt up ya thor..