Page 3

Say love

Omo ternyata benar dia kemari , tenangkan dirimu hyuna tenang.. 

Hyuna menarik nafasnya dalam lalu turun kebawah untuk menemui hyunseung 

"Seonsaengnim" 

"Hyuna , kau pucat sekali" 

"Ne seonsaengnim kepalaku sedikit pusing, duduklah seonsaengnim" 

"Ah ne kamsahamnida" 

"Ada apa seonsaengnim kemari ?" 

"Sebenarnya saya kemari karena merasa bersalah" 

"Merasa bersalah? Tapi kenapa seonsaengnim?" 

"Entahlah saya hanya merasa saya yang menyebabkanmu sakit" 

"Seonsaengnim maaf karena telah membuat seonsaengnim berfikir seperti itu tapi sungguh ini kesalahanku sendiri karena kemarin aku hujan-hujanan" 

"Apa ? Jadi kemarin kau kehujanan?" 

"Ne? Oh aniya , maksudku kemarin... Kemarin aku sengaja hujan-hujanan hehe karena rasanya sudah lama aku tidak bermain dengan hujan" 

"Ya ampun.. Kau ini ada-ada saja , yasudah saya kemari hanya untuk melihat keadaanmu, setelah kau sembuh kita bisa pergi ke kedai kopi" 

"Jinjja ?! Kalau begitu ayo kita pergi sekarang seonsaengnim" 

"Ne ? Kau.. Kau kan sedang sakit hyuna-ssi ?" 

Hyuna terdiam lalu tersenyum kecut
"Aku lupa" 

Hyunseung tersenyum kecil lalu menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah menggemaskan hyuna 

"Kalau begitu cepat sembuh karena kau masih harus mengikuti ujian, apa kau tinggal sendiri dirumah ini?" 

"Tidak.. Ini bukan rumahku, aku disini... Eum, ini rumah majikanku, rumahku tidak sebesar ini" ucap hyuna lagi-lagi berbohong

"Aah begitu.." 

"Ini silahkan minumnya nyonya , tuan" 

Hyuna terlihat kebingungan karena bagaimana mungkin jika hyuna adalah asisten rumah tangga dirumah itu ahjumma memperlakukannya seperti seorang majikan , dia harus segera bertindak!!

"Ahjumma.. Ahjumma tidak perlu melakukan ini biar aku saja yang membuatnya, kenapa ahjumma memperlakukannya seakan aku adalah majikan dirumah ini"

Ahjumma hanya menatap hyuna ia sama sekali tak mengerti apa yang hyuna bicarakan , lagi pula salah sendiri seharusnya hyuna janjian dulu dengan ahjumma untung saja ahjumma hanya diam 

Sesaat keadaan menjadi hening hyuna kebingungan harus mengatakan apa lagi dan memecah keheningan itu 

"Terimakasih ahjumma" ucap hyuna , ahjumma pun tersenyum kecil dan pergi kembali kedapur

"Seonsaengnim silahkan diminum" 

"Kamsahamnida" hyunseung meminum teh hangat yang ahjumma butkan

"Kalau begitu aku permisi dulu , lekas sembuh hyuna"

"Ne.. Oh tunggu seonsaengnim" 

"Hm?" 

"Bunga itu.. Apakah.." 

"Ah astaga saya hampir lupa , ini untukmu" 

Hyuna lagi-lagi membeku ketiga kalinya hyunseung berhasil membuat hyuna seperti ini 

"Kamsahamnida, bunga ini sangat cantik" 

"kalau begitu aku pulang dulu" ucap hyunseung yang kembali menebar senyum manisnya

Setelah hyunseung pergi dari rumahnya hyuna menaiki sofa dan melompat-lompat kegirangan diatas sofa 

"Omo omo! Agasshi.. Agasshi sedang sakit agasshi jangan sampai kelelahan" ucap ahjumma 

Hyuna akhirnya duduk lalu memeluk bunga pemberian hyunseung 

"Ahjumma ! Tau tidak ?! Jika pria tadi adalah pria yang sedang membuatku kasmaran!" 

"Aaah begitu ya.. Pantas saja tadi agsshi bicara seperti itu, tapi agasshi kenapa agasshi tidak jujur padanya jika agasshi memang pemilik rumah ini?" 

"Itu karena aku tau dia tidak akan mau lebih dekat denganku jika dia tau kalau aku adalah anak dari pemilik sekolah, restoran-restoran mahal, dan pemilik rumah besar ini, aku rasa dia suka pada wanita yang sederhana dan bukan berasal dari keluarga kaya raya , lagi pula ahjumma.. Apa salahnya aku mengetesnya kan? Appa sangat ingin aku segera mendapatkan kekasih yang baik, aku harap kali ini aku menemukan pria yang mencintaiku apa adanya tanpa melihat harta kekayaan ayahku, ahjumma mengerti kan?" 

"Begitu ya agasshi.. Ne ahjumma mengerti" 

"Jadi ahjumma mau membantuku kan?" 

"Membantu apa agasshi?" 

"Pokonya mulai sekarang dihadapan hyunseung seonsaengnim ahjumma jangan memperlakukanku seperti aku adalah pemilik rumah ini oke ?"

"Aigoo baiklah agasshi" 

"Gomawo" hyuna memeluk agasshi dengan erat, agasshi memegang dahi hyuna 

"Omo , panasnya sudah turun" 

"Jinjja ?" Hyuna memegang dahinya sendiri lalu tersenyum 

"Aku pasti sudah sembuh, aku tau obatnya sekarang!" 

"Apa itu?" 

"Cinta , aku sedang jatuh cinta.." Jawab hyuna dengan senyum lebar 

Ahjumma tersenyum kecut hatinya terasa sangat sedih karena ia sangat mengerti selama ini hyuna membutuhkan kasih sayang dan cinta yang tulus dan kali ini ahjumma berharap hyuna benar-benar menemukan cinta sejatinya yang bisa membuat hyuna bahagia dan tidak merasa kesepian lagi


---

Kantin sekolah
06.30am ksl

"Kenapa kalian memberikan alamat rumahku pada hyunseung seonsaengnim ?? Kalian tau tidak hampir saja aku ketahuan bagaimana mungkin jika aku anak dari keluarga biasa tinggal dirumah seperti itu aish kalian hampir saja merusak rencanaku" Ucap hyuna pada teman-temannya

"Aigoo maafkan kami naya , kami tidak terfikir sampai kesana" jawab hara 

"Omo hyuna jadi hyunseung seonsaengnim benar-benar kerumahmu?? Omo.. Perhatian sekali" ucap jia 

"Ne dia kerumahku, dan apa kalian tau?? Dia membawakanku bunga!" 

"Woah daebak" ucap lisa amber dan krystal 

"Lalu kau menerimanya ?" Tanya amber 

"Ish tentu saja ! Bahkan aku menyimpannya dengan sangat baik aku gantung di dinding kamarku" 

"Aigoo jadi seperti ini jika seorang kim hyuna jatuh cinta" ucap krystal, hyuna menjitak kepala krystal 

"Kau meledekku uh?!" 

"Hehe aniyaa..." 

"Unnie tapi apakah hyunseung seonsaengnim sudah mengetahui jika unnie mengidap.." 

Hyuna langsung menutup mulut lisa 
"Jangan katakan ! Aku yakin aku akan cepat sembuh, gwaenchana dia tidak perlu tau" 

"Eum keure" lisa hara amber krystal jia memeluk hyuna bersamaan untuk menguatkan hyuna 

"Gomawo" ucap hyuna 

"Nee .. Ah ! Sudah bell , ayo kita masuk kelas" ucap amber

"Aigoo malas sekali.." Ucap lisa 

"Waeyo?" Tanya hyuna 

"pengawas ujianku sangat tempramental" 

"Aigoo.. Kenapa harus takut? Kau kan anak pintar, sudah masuklah!" Ucap krystal sambil mengelus rambut lisa

"Nee.." Dengan malasnya lisa pergi ke kelasnya lalu disusul dengan hyuna dan teman-temannya masuk kelas 

"Hyuna" bisik hara karena hyunseung baru masuk kelas , hyuna langsung mendongakkan kepalanya dan tersenyum tak pernah ia duga kali ini hyunseung membalas senyumannya 

"Omo" gumam hara amber jia dan krystal yang melihat hyunseung tersenyum pada hyuna 

"Hyuna-ssi kau sudah sembuh?" Tanya hyunseung 

"Su sudah.. Seonsaengnim" jawab hyuna dengan senyum manisnya 

Hyuna menutup seluruh wajahnya dengan buku lalu tersenyum ia benar-benar tak bisa menahan rasa bahagianya karena hyunseung bertanya padanya 

Jia yang mejanya berada disamping hyuna hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah hyuna ia tidak pernah melihat hyuna sampai seperti itu apalagi karena pria

Setelah ujian selesai seluruh siswa pun berkemas untuk pulang 

"Kim hyuna-ssi" 

"Ne seonsaengnim?"

"Setelah ini bisakah saya bicara ?"

"Tentu seonsaengnim" 

Krystal dan hara yang berdiri disamping hyuna menyenggol tangan hyuna dengan sikut mereka 

Hyunseung pun pergi keluar kelas dan hyuna habis diledek oleh teman-temannya 

"Woaaaah kim hyuna-ssi..." Ledek hara 

Hyuna tak menjawab dan hanya tetap tersenyum dengan pipinya yang memerah

Hyunseung mendongakkan kepalanya saat seseorang mengetuk pintu ruang guru

"Ah hyuna-ssi masuklah" 

"Ne.." 

Hyuna duduk dihadapan hyunseung 

"Ada apa kau memanggilnya seonsaengnim? Apa dia membuat masalah ?" Tanya salah seorang guru wanita disana , hyuna mengerucutkan bibirnya sebal 

"Aah tidak seonsaengnim, saya hanya ingin bicara dengannya , hyuna anak yang baik dan pintar" 

Hyuna mencoba menahan senyumnya namun rasanya sulit sekali 

"Kenapa kau ini ?" Tanya guru wanita itu melihat hyuna senyum-senyum sendiri 

"Oh aniya .. Jeoseonghamnidaaaa"

Hyunseung tersenyum kecil lalu memberikan hyuna sebuah kertas kecil 

"Apa ini seonsaengnim? Apakah surat cinta ?" 

"Ya ! Kim hyuna apa yang kau bicarakan pada gurumu sendiri" protes guru wanita itu lagi 

Hyuna kembali mengerucutkan bibirnya sebal lalu membuka kertas itu 

-Hari ini aku ingin memenuhi janjiku , kita minum kopi , eotte?-

Hyuna melirik hyunsung yang menatapnya dengan menempelkan jari di bibirnya seakan meminta hyuna untuk jangan menjawabnya dengan ucapan karena terlalu banyak yang akan mendengar disana , hyuna tersenyum kecil lalu menganggukkan kepalanya 

Karena tidak mau ada siswa atau guru yang melihat mereka pergi bersama hyunseung memutuskan untuk meminta hyuna pergi terlebih dahulu dan ia menyusul 

Terdengar lonceng pintu berbunyi menandakan ada pelanggan yang datang , hyuna yang tengah memainkan ponselnya karena merasa bosan menunggu seketika langsung menatap ke arah pintu dan benar saja pria 'pujaannya' tiba 

"Seonsaengnim, disini" hyuna mengangkat sebelah tangannya agar hyunseung bisa melihatnya 

"Maaf membuatmu lama menunggu, tadi kepala sekolah memanggil" 

"Gwaenchana.. Duduklah seonsaengnim"

"Ne , kau sudah memesan?" 

"Belum" 

"Wae ?" 

"Aku memunggu seonsaengnim" 

"Kenapa menungguku? Padahal tidak masalah jika kau memesannya terlebih dahulu" 

"Aku.. Hanya takut seonsaengnim tidak akan datang" 

"Aku pasti datang" jawab hyunseung dengan senyumnya yang sangat hyuna sukai itu, hyuna membalas senyuman itu dengan tersenyum lebar yang selalu memperlihatkan deretan gigi putihnya

akhirnya kopi yang mereka pesan pun tiba 

"Seonsaengnim kau tidak suka kopi dengan krim atau susu ?" 

"Aku suka , hanya saja aku lebih suka kopi hitam tanpa gula" 

"Aigoo.." 

"Hm? Waeyo?" 

"Hehe ani, hanya saja itu kan pahit" 

"Pahit bagi yang tidak terbiasa , bagiku ini nikmat" 

"Aaah ne ne benar juga" 

"Lalu bagaimana keadaanmu? Apakah kau masih merasa pusing ? Kau hebat sekali karena sudah bisa masuk sekolah hari ini" 

"Itu karena seonsaengnim" 

"Hm? Jeoyo? Wae ?"

"Karena seonsaengnim berjanji akan mengajakku minum kopi jika aku sembuh" 

Hyunseung tertegun lalu tertawa kecil 
"Astaga aku tidak menyangka kau benar-benar ingin minum kopi bersamaku, biasanya gadis seusiamu minum kopi bersama namjachingu bukannya bersama gurunya" 

"Ne.. Kedengarannya memang sedikit aneh, itu karena.." 

"Karena ?" 

"Hehe" 

"Waeyo?" 

"Karena seonsaengnim tampan, makannya aku ingin minum kopi bersama seonsaengnim" 

Hyunseung lagi-lagi tertawa kecil 
"Aigoo jadi kau sedang menggoda gurumu sendiri?" 

"Hehe mianata , tapi aku berkata jujur.. Seonsaengnim memang tampan, sangat tampan" 

"Arraseo, gomawo" 

"Ah seonsaengnim tapi mengapa kau menjadi seorang guru ? Kau bisa menjadi seorang model atau.. Idol? Kau kan tampan sekali" 

"Kau sendiri kenapa tidak menjadi seorang model atau idol?" 

"Aku? Memangnya kenapa ?" 

"Kau cantik dan imut" 

Lagi lagi dan lagi hyunseung berhasil membuat hyuna membeku 

Astaga !! Wanita macam apa aku ini dirayu seperti itu saja kau salah tingkah seperti ini kim hyuna ?!!! Astaga jantungku... 

"Hyuna-ssi ?" 

"Ah ne.." 

"Gwaenchana ?" 

"Hehe aku baik-baik saja.. Tapi.. Apakah seonsaengnim sungguh mengatakan aku cantik?" 

"Eum, kau memang cantik dan sepertinya banyak namjachingu disekolah yang sangat ingin berkencan denganmu"

Hyuna menundukkan kepalanya hingga seluruh rambut menutupi wajahnya ia tersenyum sepuas-puasnya disana tanpa hyunseung melihatnya 

"Hyuna?" 

"Mian.. Mianhae seonsaengnim, seonsaengnim.. Apakah seonsaengnim sudah menikah?" 

"Belum" 

"Aah sudah kuduga , lalu bagaimana dengan kekasih?" 

"Eopseo" (tidak ada)

"Jinjja ???" 

"Eum" 

"Waee ? Seonsaengnim sangat tampan juga pintar tidak mungkin wanita menolak seonsaengnim, apa seonsaengnim sangat pemilih?" 

Hyunseung tersenyum 
"Tidak juga" 

"Lalu ? Kenapa seonsaengnim tidak punya kekasih?" 

"Aku.. Tidak bisa menceritakannya" 

"Aaah..." Hyuna terlihat kecewa tapi ia memakluminya lagi pula mungkin itu hal yang cukup rahasia untuk hyunseung 

"Baiklah.." Ucap hyuna 

"Dan kau sendiri? Apa kau memiliki namjachingu?" 

"Ehey.. Kenapa seonsaengnim bertanya seperti itu?" 

"Hm? Aku.. Aku hanya..." Hyunseung terlihat kikuk 

"Haha aku hanya bercanda seonsaengnim , hm.. Aku hanya belum menemukan pria yang cocok" 

"Yasudah lagi pula kau masih harus fokus dengan sekolahmu" 

"Ne, oh seonsaengnim.. Memangnya wanita seperti apa yang seonsaengnim suka ?" Tanya hyuna dengan excitednya 

"Aku.. Menyukai wanita yang.. Cantik, pintar, bisa memasak dan.. Dewasa, juga apa adanya" 

"Eum.. Begitu ya .. Aishh aku tidak
Memiliki salah satu pun dari kriteria itu" gumam hyuna 

"Kau memilikinya" 

"Ne ?" Hyuna benar-benar terkejut, hyunseung hanya tersenyum namun tetap saja walaupun tersenyum wajahnya tetap terlihat dingin 

"Jadi.. Aku type seonsaengnim?" 

"Bisa iya bisa tidak"

"Mwo ? Wae..." Ucap hyuna dengan raut kecewanya 

"Karena kau masih kecil" 

"Aniya aku sudah besar aku bukan anak kecil jinjja!" 

Hyunseung lagi-lagi hanya tertawa kecil menanggapinya 

"Sudah habiskan kopimu sepertinya hujan akan segera turun"

"Tenang saja aku sudah meminta ahjussi untuk menjemp.." Hyuna terdiam ia lupa jika ia sedang menyamar sebagai anak dari keluarga biasa saja 

"Maksudku.. Supir majikanku.. Dia.. Akan menjemputku" 

"Keure" jawab hyunseung , hyuna membalas senyuman hyunseung dengan canggung dalam hatinya ia mengutuk dirinya sendiri hampir saja keceplosan !! 

"Baiklah.. Ini sudah sore lebih baik kau meminta untuk segera dijemput" 

"Wae ? Seonsaengnim merasa tidak nyaman bersamaku?" Tanya hyuna dengan raut kecewanya 

"Bukan serperti itu.. Aku senang minum kopi denganmu, hanya saja ini sudah sore lagi pula besok kau masih ujian kan jangan pulang terlalu malam"

"Baiklah seonsaengnim" 

Mobil jemputan pun sudah tiba 
"Seonsaengnim" 

"Ne hyuna-ssi ?" 

"Bisakah nanti kita minum kopi bersama lagi?"

"Ne" 

Hyuna tersenyum lalu melambaikan tangannya 

"Sampai jumpa besok seonsaengnim!" 

Hyunseung melambaikan tangannya lalu pergi, didalam mobil hyuna mengeluarkan kertas kecil dari dalam saku seragamnya dimana kertas yang ditulis oleh hyunseung saat mengajaknya minum kopi , hyuna tersenyum senang membuat ahjussi juga ikut tersenyum melihat hyuna terlihat sangat senang lewat kaca spionnya, dan sesampainya dirumah hyuna menyimpan kertas kecil itu disebuah kotak yang terlihat masih sangat baru berwarna merah muda ia menyimpannya dengan sangat rapih, lalu hyuna melirik bunga pemberian hyunseung kemarin yang ia tempel dengan cantik ditembok lalu lagi-lagi itu membuatnya tersenyum ahjumma yang mengintip dari celah pintu ikut tersenyum dan merasa senang karena hyuna bahagia dan akhirnya hyuna jatuh cinta

 

 

 

 

 

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Troubleshipper #1
Chapter 20: Setuju thor sama komentar BeNice,. Tapi ya kalo emang author pngen buat sama cast lain ya silahkan coba thor.. Tp apa rasanya nggak aneh, author bisa tetep rasain 'feel'nya kah?? Kalo nulis hyuna sma cwok lain? Wwkwk.. Mian ya thor. Ini saran yg profokatif. Hahahaha.. 2hyun shipper udah mndarah daging soalnya, aku aja buat ff cast lain selain tm bner2 mles nglanjutin. *curcol
BeNice
#2
tak apa lah thor, ff 2hyun terus. Aku juga nge ship 2hyun :)
semangat thor!!
Hyunafunny
#3
Author emang ngfans sama 2hyun/hyunahyunseung author ngship bgt , tp author ma dkung hyuna sama siapa aja sbnrnya , nah ada yg request katanya coba bikin cast nya hyuna sama idol lain , hm siapa ya ? Kyuhyun kah? Siapa pun deh , liat nanti aja ya bingung hahhaa
Troubleshipper #4
Chapter 18: Author.. Sumpah ff author makin kesini makin enak dibaca. Aku buat ff ditempat lain juga tp nggk bisa sebagus author. Btw baru komen di chap ini, keasikan baca. Wkwk.. Chapter ini nanggungg.. Haha. Smngt up ya thor..