Page 10

Say love

Karena ini hari minggu hyuna bisa bersantai dirumahnya berkali-kali hyuna tersenyum kecil mengingat saat hyunseung mengecup bibirnya walaupun dengan waktu yang sangat singkat 

namun tiba-tiba ayahnya sudah kembali pulang tanpa memberitahunya 

"Appa ???" 

"Appa sudah kembali? Bukankah appa kembali kekorea besok?" Tanya hyuna yang terlihat sangat terkejut 

"Kenapa kau menyambut appa dengan banyak pertanyaan seperti itu? Apakah appa tidak akan mendapatkan pelukan dari putri kesayangan appa ?" 

Hyuna mengerucutkan bibirnya sambil berlari kecil memeluk ayahnya dengan erat 

"Appa aku merindukanmu" gumamnya tanpa melepaskan pelukannya 

"Appa juga sangat merindukanmu sayang, maaf appa baru bisa pulang, apakah keningmu masih terluka ?"

Hyuna membulatkan kedua matanya dan melepaskan pelukannya

"Appa tau?"

"Tau apa ?"

"Ani maksudku .. Appa tau jika keningku terluka kemarin?" 

"Keningmu masih ditutupi plester makannya appa tau kau terluka" 

Hyuna terlihat kikuk ia tersenyum malu dan merasa sangat bodoh karena telah terlihat panik dihadapan ayahnya yang sangat cerdas itu 

"Tapi appa.. Kenapa appa tiba-tiba pulang hari ini?" 

"Karena appa mencemaskanmu"

"Jinjja ? Wae ? Naya baik-baik saja disini" 

"Appa cemas kau akan jatuh pada pria yang salah" 

"Mwo? Apa.. Apa yang sedang appa bicarakan?" Tanya hyuna mencoba tak terlihat gugup

Komisaris kim mengeluarkan beberapa foto dari dalam tasnya dimana isi foto-foto itu berisi hyuna dan hyunseung yang tengah berdiri di depan rumah hyunseung kemarin 

"Appa ?! Appa mengikutiku?!" 

"Tidak , appa hanya memerintah anak buah appa untuk menjagamu selama appa tidak didekatmu" 

"Jadi selama ini anak buah appa selalu membuntutiku?!" 

Komisaris kim mengangguk , hyuna terlihat sangat kesal dan kecewa dengan ayahnya 

"Wae appa ? Apakah appa tidak percaya padaku?" 

"Bukan seperti itu nak, bagaimanapun juga kau adalah putriku satu-satunya, pasti banyak ingin menjatuhkan appa , appa tidak mau kau menjadi korbannya, makannya appa memerintahkan anak buah appa untuk selalu mengikutimu hanya untuk menjagamu nak" 

"Tapi appa naya tidak suka seperti ini, naya tidak mau terus dibuntuti seperti ini appa" tangis hyuna 

"Maafkan appa , appa tetap harus melakukannya , ini demi keselamatanmu, sekarang katakan pada appa , siapa pria yang ada didalam foto itu? Kalian terlihat sangat dekat, apakah rumah itu rumahnya ?" 

"Hyuna ? Jawab pertanyaan appa dan tatap mata appa jika appa tengah berbicara" 

"Dia hyunseung seonsaengnim, guru baruku disekolah appa" 

"Aah... Jadi dia guru baru bernama hyunseung , appa dengar kau meminta seluruh siswa bahkan guru untuk merahasiakan siapa dirimu sebenarnya pada hyunseung , sepertinya putriku sedang jatuh cinta" 

"Appa ?" 

Komisaris kim tersenyum dengan wibawanya 

"Kau mencintai pria itu kan ?" 

"Naya.." 

"Appa tau, appa sangat bangga padamu" 

"Jinjja ?" 

"Appa rasa putri appa sudah semakin dewasa , kau berusaha mencari cinta sejatimu yang tulus mencintaimu" 

"Appa jadi appa tau semuanya ?" 

"Appa tau sayang, dan appa mendukung apa pun keputusanmu selama itu baik"

Hyuna membulatkan kedua matanya
"Jadi appa menyetujui jika aku bersama hyunseung seonsaengnim???" 

"Jika itu membut putriku bahagia" 

Hyuna tersenyum lebar lalu memeluk ayahnya dengan erat 

"Gomawo appa, aku sangat menyayangi appa, aku fikir appa akan marah padaku" 

"Appa tidak marah sayang, appa bangga karena kau sudah berani mengambil keputusan besar seorang diri tapi ingatlah hal ini nak.. Kau sudah berani berbuat kau juga yang akan menanggung akibatnya, lambat laun hyunseung pasti akan mengetahui jati dirimu, apa kau siap ?" 

"Sebenarnya .. Itu yang naya takutkan appa, aku tau hyunseung seonsaengnim tau jika aku selama ini berbohong" 

Komisari mengelus rambut panjang hyuna dengan lembut 
"Jangan cemas nak, jika saat itu tiba kau tidak sendiri appa akan selalu bersamamu, arra?" 

Hyuna kembali memeluk erat ayahnya 
"Aku menyayangimu appa" 

Bagaimana pun appa sering membuatku kecewa dan sedih tapi tetap saja pria jangkung dan bertubuh tegap ini adalah ayahku yang akan selalu melindungiku 

---

Tak seperti biasanya hyuna ikut bersama ahjumma berbelanja ke supermarket karena hari ini ia merasa sangat senang appanya kembali ia akan membantu ahjumma memasak untuk ayahnya 

"Ahjumma aku akan kesana , ahjumma jangan pergi terlalu jauh ya aku akan segera kembali" 

"Baik agasshi" 

Ahjumma memilih-milih keperluan dapurnya disaat bersamaan karena ahjumma berjalan mundur dengan memilih-milih keperluan dapur ia menabrak seorang pria membuat bawaan pria itu terjatuh berserakan 

"Omo! Tuan maafkan saya , biar saya bantu" 

"Tidak apa-apa" jawab pria itu yang tak lain adalah hyunseung 

"Sekali lagi saya minta maaf tuan" 

Tapi bukannya menjawab hyunseung malah diam dengan kening berkerut pada ahjumma tanpa bekedip membuat ahjumma takut 

"Permisi tuan" ucap ahjumma yang hendak bergegas pergi

"Tunggu, anda .. Kalau tidak salah anda yang bekerja dirumah besar bersama hyuna juga kan?" 

Ahjumma terlihat kikuk dan hendak menjawab tetapi salah seorang pelayan lain menghampirinya 

"Ahjumma ayo nyonya hyuna sudah menunggu kita dikasir" 

"Nyonya hyuna?" Gumam hyunseung 

Ahjumma semakin telihat tegang dan kebingungan 

"Permisi tuan" ucap ahjumma yang langsung pergi bersama pelayan muda itu

"Apa hyuna ada disini?" Tanya hyunseung lagi namun ahjumma tak menjawab dan tetap berjalan meninggalkan hyunseung 

Karena merasa penasaran hyunseung mengikuti ahjumma yang berjalan semakin cepat karena merasa hyunseung mengikutinya 

"Ahjumma kenapa cepat sekali jalannya?" Tanya pelayan muda itu 

"Jangan banyak bicara dan jangan lihat kebelakang kita harus segera pergi" 

"Ahjumma !" Panggil hyuna reflek hyunseung juga menatap hyuna yang berdiri di kasir 

"Seonsaengnim?" Gumam hyuna yang terkejut melihat hyunseung berada disana belum lagi ia mengenakan jam tangan yang jelas mahal harganya jugas tas dan sepatu kets yang mereknya ternama 

Yatuhan bagaimana ini , umpatnya 

Hyuna berpura-pura tak melihat hyunseung ia tersenyum kecut pada ahjumma dan memanggilnya dengan melambaikan sebelah tangannya pada ahjumma 

Hyuna segera membayar barang belanjaannya dan segera pergi seakan tak melihat hyunseung 

"Hyuna berbeda sekali, dia terlihat dari keluarga yang kaya raya , dan kenapa dia terburu-buru seperti itu?" Gumamnya 

Didalam mobil hyuna tetap diam sampai akhirnya ia bertanya pada ahjumma 

"Ahjumma , ahjumma bertemu dengan hyunseung seonsaengnim kan?" Ahjumma mengangguk kecil 

"Jinjja ?! Ahjumma tidak mengatakan apa pun kan? Atau mengatakan sesuatu yang membuat seonsaengnim curiga ?" 

"Itu..." 

"Ahjumma waeyo?" 

Ahjumma melirik pelayan wanita muda yang duduk disamping ahjumma tak mengerti apa yang terjadi dan seonsaengnim siapa yang dimaksud 

"Kau, apa kau mengatakan sesuatu?" Tanya hyuna pada pelayan itu 

"Agasshi , maaf dia tidak mengerti.. Saya tidak memberitahunya soal tuan hyunseung maaf agasshi" 

"Tunggu, apa sesutu terjadi ? Hyunseung seonsaengnim sudah tau semuanya ?!" 

"Tidak agasshi.. Saya atau dia tidak memberitahu dia apa pun" 

"Lalu? Apa yang kalian bicarakan ? Cepat katakan" 

"Tadi tidak sengaja dia menyebut nama agasshi dengan sebutan 'nyonya' dihadapan tuan hyunseung" 

Hyuna membulatkan kedua matanya lalu menepuk keningnya 

"Astaga bagaimana ini pasti hyunseung seonsaengnim mencurigaiku sampai dia mengikuti ahjumma tadi" gerutunya 

"Maafkan kami agasshi" ucap ahjumma 

Sesampainya dirumah hyuna hanya tersenyum kecut membalas sapaan ayahnya yang duduk di sofa 

"Ahjumma, ada apa dengan putriku?" 

"Itu.." 

"Tidak ada apa-apa appa, aku hanya sedikit tidak enak badan" jawab hyuna yang kembali menuruni anak tangga 

"Sayang apa kau sudah meminum obatmu? Kau tidak boleh lupa meminum obatmu" 

"Sudah appa, kalau begitu aku kekamarku dulu" 

Hyuna membanting dirinya keatas kasur empuk miliknya 

"Apa yang harus aku lakukan sekarang? Pasti hyunseung seonsaengnim mencurigaiku, dia kan pintar" hyuna mengacak-acak rambutnya frustasi hingga seperti biasa setiap kali ia kesal ia akan tertidur dengan sendirinya 

---

Hyuna bersama teman-temannya tengah berjalan dilorong sekolah

"Hyuna itu pangeranmu" bisik krystal 

Hyuna segera gencar melihat kearah hyunseung yang tengah berjalan kearahnya , hyuna tersenyum lebar dan berjalan meninggalkan teman-temannya 

"Aish jinjja jika sudah ada hyunseung seonsaengnim saja dia meninggalkan kita" gerutu krystal 

"Haha itulah jika orang sedang jatuh cinta , itulah jika kau tidak memiliki kekasih kau tidak akan tau rasanya" jawab amber 

"Yak ! Aku punya kekasih!" Protes krystal 

"Jinjja ? Mana ?" Ledek amber 

"Lihat saja nanti" jawab krystal dengan ketusnya lalu berjalan meninggalkan teman-temannya yang mentertawakannya 

"Seonsaengnim!" 

"Hyuna-ssi, ada apa ?" 

Hyuna mengerucutkan bibirnya sebal 
"Kenapa masih memanggilku seperti itu uh?" 

"Ini disekolah" gumam hyunseung 

Hyuna berdecak sebal 
"Seonsaengnim bagaimana jika pulang sekolah nanti kau ke apartementku?" 

Hyunseung menutup mulut hyuna karena suaranya yang terlalu keras 

"Bisakah kau bicara lebih pelan? Siswi lain akan berfikir yang tidak-tidak dengan kau mengajakku ke apartementmu" bisiknya 

Hyuna tersenyum malu sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal "tapi seonsaengnim mau kan?" 

"Aku tidak tau" 

"Ish! Wae ?" 

"Ada banyak tugas yang harus kuselesaikan" 

Hyuna terlihat sangat kecewa dan sedih terlihat jelas diraut wajahnya membuat hyunseung lagi-lagi tak tahan melihatnya akhirnya ia membuang nafasnya panjang dan mengiyakan ajakan hyuna 

"Baiklah! Sampai jumpa pulang sekolah seonsaengnim.." Ucap hyuna dengan raut cerianya

Saat bel pulang berbunyi hyuna sangat bersemangat dan segera merapihkan buku-bukunya kedalam tas tanpa menunggu apa pun lagi ia keluar dari dalam kelas 

"Yak kim hyuna-ssi!" Panggil guru yang masih berada didalam kelas tapi apa daya dia adalah kim hyuna guru mana pun disekolah itu tidak bisa menentangnya lagi pula bel sudah berbunyi waktunya jam pelajaran usai 

Hyuna berjalan sangat cepat menuju halte karena ia harus menggunakan bus jika ia memakai mobilnya hyunseung akan melihatnya dan mencurigainya akhirnya ia sampai di apartement tua itu dan bergegas membuka pintunya dengan susah payah 

"Selalu saja seperti ini!" Gerutunya 

"Biar aku saja" ucap pria yang waktu itu pernah membantu hyuna membukakan pintunya 

"Hehe kamsahamnida" ucap hyuna 

"Ne , kau masih belum biasa untuk membuka pintunya" 

"Ne.. Aku belum terbiasa" 

"Pintu ini sudah cukup tua jadi tidak bisa terburu-buru, kau harus membukanya perlahan" 

"Ne jeoseonghamnida" 

Heechul tertawa kecil 
"Kenapa meminta maaf padaku" 

"Aku.. Tidak tau" jawab hyuna dengan senyum manisnya 

Hyunseung baru tiba tertegun melihat hyuna tengah bicara dengan salah seorang pria didepan pintu kamar 

Siapa pria itu? Sepertinya mereka dekat sekali 

Pria itu masuk kedalam kamarnya yang berada tepat disamping kamar hyuna hyunseung sedikit bersembunyi dan mengintip saat hyuna sudah masuk kedalam kamarnya 

Ada apa denganku? Kenapa aku merasa tidak suka hyuna bicara dengan pria lain? Astaga kendalikan dirimu hyunseung , dia bukan kekasihmu kau tidak punya hak apa pun atas dia 

Hyunseung akhirnya berjalan menuju kamar hyuna dan mengetuk pintu kamarnya 

Hyuna terkejut dan langsung berdiri dari duduknya 

"Omo! Cepat sekali?" Ucap hyuna pada hyunseung 

"Wae ? Kau tidak suka ? Apa karena kau masih ingin bicara dengan pria itu?" 

Hyuna mengernyit 
"Apa yang kau bicarakan seonsaengnim?" 

Hyuna teringat pada heechul lalu tiba-tiba hyuna tersenyum lebar dengan menyipitkan kedua matanya 

"Aku mengerti sekarang.. Jadi tadi kau melihatku bicara dengan heechul uh? Aigoo.. Jadi sedari tadi kau sudah sampai ya ? Omo! Kau cemburu ?" 

Hyunseung membekap mulut hyuna yang sangat cerewet itu lalu membawanya masuk membuat hyuna membulatkan kedua matanya 

Hyuna membuatkan ramyeon instan untuk hyunseung karena hanya itu yang bisa dibuatnya 

"Apa kau selalu mamakan ramen ?" Tanya hyunseung 

"Tidak , hanya saat aku merasa ingin makan ramen saja , dan saat ini aku ingin makan ramen dengan seonsaengnim" ucap hyuna lagi-lagi dengan senyum lebar dan manisnya itu 

Hyunseung tersenyum kecil dan menggelengkan kepalanya sambil mengaduk ramennya 

"Panas !" Hyuna terkejut saat ia lupa meniup ramennya bahkan membuat kuahnya tertumpah mengenai meja dan juga seragamnya , hyunseung segera berdiri dan mengambilkan tisu untuk hyuna 

Karena panik hyunseung tak sengaja hampir menyentuh dada hyuna untuk mengelap seragam hyuna yang sudah basah oleh kuah ramen yang panas seketika keadaan menjadi sangat canggung 

"Maaf.." Ucap hyunseung 

"Gwaenchana , aku akan membersihkannya" hyuna terlihat kepanasan dan merasa tak nyaman karena kuah yang tertumpah bahkan kedalam seragamnya itu 

"Sebaiknya kau segera ganti pakaianmu" 

"Aku tidak ada pakaian disini"

"Eung? Bagaimana bisa tidak ada pakaian dirumahmu sendiri?" 

"Aku .. Itu.." 

"Yasudah pakai bajuku saja" tiba-tiba hyunseung membuka kemejanya dan memberikannya pada hyuna, hyuna sangat terkejut karena hyunseung ternyata tidak mengenakan kaus dalam lagi hingga memperlihatkan dadanya yang bidang dan perutnya yang berotot jantung hyuna berdegup tak normal ia mencoba mengalihkan tatapannya tapi entah setan apa yang menghasutnya ia terus saja melototi tubuh hyunseung

"Yak anak kecil!" 

Hyuna terkejut dan segera tersadar
"Yak ! Aku sudah katakan aku bukan anak kecil!" 

"Sudah cepat ganti pakaianmu" 

Hyuna mendengus sebal lalu hendak membuka kancing seragamnya disana karena apartement hyuna sangat kecil membuat tidak ada kamar tidur disana namun ia teringat jika hyunseung masih menatapnya 

"Seonsaengnim! Apa yang kau lihat?!" 

Hyunseung tertegun ia sendiri tidak tau apa yang terjadi padanya ia merasa sangat malu dan segera membalikan tubuhnya membiarkan hyuna mengganti pakaiannya tapi tak sengaja ternyata disana ada pantulan dari sebuah bingkai foto sehingga ia bisa melihat hyuna yang tengah mengganti pakaiannya , hyunseung tersenyum kecil dan mencoba tak melihatnya tetapi bagaimana pun juga dia adalah pria normal yang tak bisa menolak kesempatan ini , ia tak pernah menyangka dibalik tubuh kurus hyuna selama ini hyuna memiliki payudara yang berisi dan perut yang rata tubuhnya benar-benar indah , hyunseung menahan mati-matian bibirnya yang memaksa tersenyum hingga akhirnya hyuna selesai 

"Sudah seonsaengnim kau bisa berbalik sekarang" 

Hyunseung terpesona melihat hyuna yang malah terlihat sangat seksi dengan kemeja yang kebesaran di tubuhnya yang kecil 

"Seonsaengnim waeyo?" 

"Tidak , kau hanya .." 

"Hanya apa ? Ne aku tau ini kebesaran , tapi tidak apa-apa kan?" 

"Tidak apa-apa" 

Lalu seseorang mengetuk pintu kamar hyuna 

"Sebentar seonsaengnim" 

"Tunggu biar aku yang membukanya" 
Ucap hyunseung 

Hyunseung membuka pintunya dan betapa terkejutnya heechul melihat seorang pria berada didalam kamar hyuna dengan tubuh atasnya yang telanjang 

"Ada apa ?" Tanya hyunseung 

"Apakah hyunanya ada didalam?" 

"Oh heechul? Ada apa ?" Tanya hyuna 

Heechul kembali membulatkan kedua matanya melihat hyuna mengenakan kemeja pria yang terlihat kebesaran ditubuhnya bahkan membuat belahan dada hyuna sedikit terlihat , hyunseung merasa risih melihat bagaimana heechul menatap hyuna ia melirik hyuna lalu menarik kerah kemeja itu dari belakang membuat hyuna sedikit tercekik agar belahan dada hyuna tertutup

"Yak !" Protes hyuna 

"Aku sebenarnya hanya ingin mengundangmu makan malam" ucap heechul 

"Kami sedang makan didalam" jawab hyunseung 

"Baiklah kalau begitu tidak apa-apa lain kali saja , maaf menggangu, permisi hyuna" 

"Ne.." Jawab hyuna dengan senyum andalannya 

Hyunseung menutup pintunya dan langsung mendapat pelototan dari hyuna 

"Mwo?" Tanya hyunseung 

"Kenapa kau menarik kerahku seperti tadi ?! Kau tau aku tercekik !" 

"Bukan aku yang menariknya" 

"Kau yang menariknya seonsaengnim! Kau fikir aku bisa dibodohi?!" 

"Eum, kau kan anak kecil" jawabnya santai 

"Seonsaengnim! Aku bukan.." Hyuna terkejut saat hyunseung tiba-tiba mendekatkan tubuhnya pada hyuna hingga tidak ada jarak antara mereka bahkan tubuh hyuna kini menempel di dinding 

"Ayo kita makan ramen" bisik hyunseung yang langsung berjalan meninggalkan hyuna dan duduk dimeja kecil itu , hyunseung menepuk meja itu agar hyuna yang masih terlihat syok itu duduk makan bersamanya 

 

 

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Troubleshipper #1
Chapter 20: Setuju thor sama komentar BeNice,. Tapi ya kalo emang author pngen buat sama cast lain ya silahkan coba thor.. Tp apa rasanya nggak aneh, author bisa tetep rasain 'feel'nya kah?? Kalo nulis hyuna sma cwok lain? Wwkwk.. Mian ya thor. Ini saran yg profokatif. Hahahaha.. 2hyun shipper udah mndarah daging soalnya, aku aja buat ff cast lain selain tm bner2 mles nglanjutin. *curcol
BeNice
#2
tak apa lah thor, ff 2hyun terus. Aku juga nge ship 2hyun :)
semangat thor!!
Hyunafunny
#3
Author emang ngfans sama 2hyun/hyunahyunseung author ngship bgt , tp author ma dkung hyuna sama siapa aja sbnrnya , nah ada yg request katanya coba bikin cast nya hyuna sama idol lain , hm siapa ya ? Kyuhyun kah? Siapa pun deh , liat nanti aja ya bingung hahhaa
Troubleshipper #4
Chapter 18: Author.. Sumpah ff author makin kesini makin enak dibaca. Aku buat ff ditempat lain juga tp nggk bisa sebagus author. Btw baru komen di chap ini, keasikan baca. Wkwk.. Chapter ini nanggungg.. Haha. Smngt up ya thor..