Page 6

Say love

"Selera es krim kita sama , aku tidak sangka kau suka green tea, saat aku seusiamu aku tidak suka karena rasanya pahit" ucap hyuna 

"Aniyo , ini enak, hyunseung oppa juga menyukai ini" 

"Jinjja ?" Jisoo menganggukkan kepalanya sambil memasukan eskrim kedalam mulutnya dengan sendok kecil 

"Unnie" 

"Wae ?" 

"Kau belum menjawab pertanyaanku, bagaimana kau bisa menjadi kekasih oppa ?" 

"Sebenarnya aku bukan kekasihnya" 

"Mworago?" 

"Ne , aku sendiri tidak tau mengapa hyunseung seonsaengnim mengatakan itu padamu , ah , tapi aku memang menyukainya jinjja" bisik hyuna lalu terkekeh sendiri 

"Aku sudah tau" ucap jisoo 

"Mwo ? Kau tau darimana ? Apakah ada yang memberitahumu? Nugu?" 

"Unnie" 

"Aku?" 

"Eum, ekspresi wajah unnie selalu berubah setiap aku menyebut hyunseung oppa"

"Omo.. Kau bisa membaca wajah seseorang ?" 

"Tidak juga , hanya menebak saja" 

"Aaa .. Arraseo, ah adik kecil , kau yakin jika hyunseung seonsaengnim sering memikirkanku?"

"Waktu itu saat di mall unnie berada disana juga kan ?" 

"Oh? Kau melihatku ?" 

"Ne , unnie menangis dan pergi" 

Hyuna tersenyum malu 
"Ne aku sendiri tidak tau kenapa aku seperti itu, memalukan sekali kan?" 

"Aniyo.. Aku mengerti pasti unnie cemburu , keutji?" 

Hyuna membeku dengan menatap jisoo yang duduk dihadapannya 

"Heol.. Kau tau segalanya" 

Jisoo tersenyum lalu kembali memakan esnya 

"Unnie , pasti kau berfikir aku kekasih hyunseung oppa kan? Apa aku sangat terlihat dewasa?" 

"Eum kau sangat terlihat dewasa saat di mall, bahkan kau sama sekali tidak terlihat sebagai adiknya atau anak yang baru berusia enam belas tahun" 

"Dan unnie ? Berapa usia unnie ?" 

"Minggu depan usiaku dua puluh tahun" 

Hyuna sedikit menyondongkan tubuhnya kedepan 
"Saat usiaku dua puluh tahun aku akhirnya bisa minum alkohol, kau cemburu kan?" 

"Ani" 

"Aish jinjja yang benar saja , semua anak juga pasti ingin bisa merasakan alkohol kan? Aku juga sama saat seusiamu" 

"Jinjja aniyaa" 

Hyuna kembali terdiam lalu berdehem
"Arraseo , sifatmu sungguh mirip dengan oppamu , sekarang aku benar-benar percaya jika kau adalah adik hyunseung seonsaengnim" 

Jisoo tersenyum dengan eyesmilenya 

"Aah lanjutkan ceritamu, apa yang terjadi saat aku pergi ?" 

"Hyunseung oppa bilang dia akan pergi ke wc tapi dia berbohong dia mengikutimu dan melihatmu sedang berpelukan dengan namjachingumu" 

"Mwo?! Aniyaa dia bukan kekasihku, omo dia melihatnya ?! Jinjja ??" 

"Dia bahkan melihat unnie yang memeluk pria itu terlebih dahulu" 

"Heol... Ah, changkaman.. Apa dia cemburu ?"

"Sepertinya" 

"Jinjja ?! Wah daebak" 

"Karena saat kami pulang dari mall semenjak kejadian itu hyunseung oppa menjadi diam sampai kami sampai dirumah hyunseung oppa tetap diam , aku tak sengaja melihat hyunseung oppa seperti mengirim pesan pada seseorang tapi kemudian dia menghapusnya lagi dan terus saja begitu , apa hyunseung oppa mengirim pesan pada unnie ?" 

Hyuna terdiam lalu terlihat sedih
"Sepertinya pesan itu bukan untukku, aku tidak mendapatkan pesan apa pun darinya" 

"Apakah hyunseung oppa menelfonmu?" 

"Tidak .. Sepertinya juga tidak , ahh jinjja , sepertinya kau salah , hyunseung oppa sedang jatuh cinta dengan wanita lain ,bukan aku" 

"Unnie" 

"Hm?" 

"Apa kau tau jika hyunseung oppa mengganti nomornya ?" 

"Mwo?" 

Hyuna langsung teringat saat itu ada nomor yang menghubunginya tetapi ia tak mengangkatnya

"Apakah kau yakin jika hyunseung oppa tak menelfon unnie ? Karena aku melihat hyunseung oppa seperti berusaha menghubungi seseorang tapi sesudahnya ia menggerutu tak jelas sepertinya orang yang dihubunginya tidak mengangkat panggilannya"

Jisoo menyebutkan nomor baru hyunseung dengan begitu lancarnya

"Oh changkaman changkaman" hyuna mengeluarkan ponselnya dan memeriksa nomor telfon itu

"Omo !" 

"Waeyo?" Tanya jisoo 

"Kau benar jisoo-ya , hyunseung seonsaengnim menelfonku" 

Jisoo tersenyum penuh rasa bangga seakan ia telah berhasil memecahkan teka teki TTS yang begitu rumit 

"Kau memang cerdas ! Kau tau? Kau sama denganku , cerdas ! Itu artinya kita berjodoh untuk menjadi adik dan kaka ipar benar?" 

"Aniyo.." 

Hyuna merengut
"Mwo?" 

"Aku mau menerimamu menjadi unnieku , jika kau selalu mau meneraktirku es krim disini,unnie tau? Eskrim disini sangat enak" 

Hyuna tersenyum sambil menyipitkan kedua matanya 
"Kau ingin eskrim ini ? Hanya itu ? Jinjja ? Jika kau ingin toko ini pun akan kubelikan" 

Jisoo membulatkan kedua matanya 
"Daebak, unnie pasti sangat kaya"

"Yak, jangan beritahu hyunseung seonsaengnim arra ?" 

"Wae ?" 

"Sebenarnya aku selama ini berakting seakan menjadi gadis yang kesusahan dan tinggal sendirian, maafkan aku telah membohongi oppamu aku tau aku salah , tapi kumohon maukah kau membantuku? Aku hanya ingin tau seberapa tulusnya dia, kuharap kau tidak merasa tersinggung" 

"Gwaenchana.. Aku senang jika oppaku menikah dengan wanita kaya seperti unnie, aku bisa makan es setiap hari" 

"Ehey.. Kenapa kau berfikir aku akan menikah muda uh?" 

"Karena oppaku semakin tua harus ada seseorang yang menjaganya, jika unnie memang ingin bersama oppaku unnie harus mau menikah muda , memangnya unnie mau menikah dengan pria yang usianya sangat tua uh?" 

"Yak, kau ini anak kecil berfikirmu jauh sekali , sudah habiskan saja esmu" 

"Arraseo" jawab jisoo sambil tersenyum lebar dan kembali memakan eskrimnya 

"Bisa aku meminta nomor ponselmu ? Siapa tau nanti aku ingin bertemu lagi denganmu, pastinya tanpa hyunseung seonsaengnim tau"

"Mian unnie aku tidak punya ponsel"

"Mwo? Jinjja ? Saat aku seusiamu aku sudah memegang ponsel" 

"Ponselku hilang" 

"Aah begitu ya , ah tenanglah! Nanti kubelikan ponsel oke ? Atau .. Kau bisa memilihnya sendiri" 

"Gomawo unnie"

"Ne.."

Setelah bertemu dengan jisoo seketika langit yang gelap terasa menjadi sangat terang bahkan matahari terasa sangat menyolok itulah perasaan yang kini hyuna rasakan , gairahnya untuk mendekati hyunseung semakin menggebu 

Aku tau dia pria yang baik, dia tidak akan berbohong 

Sesampainya hyuna di rumah hyuna langsung membuka laci mejanya dan menulis daftar apa saja yang hyunseung sukai 

{Apa-apa saja yang hyunseung sukai:
-wanita yang dewasa 
-pintar 
-pandai memasak
-cantik
-mandiri 
-kopi hitam tanpa gula
-greentea}

Hyuna tersenyum lalu menutup buku kecilnya 

"Bagus , semakin hari aku tau apa saja kesukaannya" hyuna tersenyum sambil membayangkan jika saja benar hyunseung ternyata menyukainya juga sesuai dengan apa yang diucapkan jisoo lalu hyuna melirik bunga pemberian hyunseung yang masih terpanjang didinding kamarnya 

"Saranghae jang hyunseung-ssi" gumamnya 

---

"Omo hyuna ? Kau membeli ponsel baru ?" Tanya hara saat melihat seorang siswa mengantarkan kotak berisi ponsel terbaru 

"Aniyo"

"Lalu itu? Kau membelinya untuk siapa ?" 

"Pastinya untukku kan?" Ucap jia 

"Untuk apa aku memberimu sedangkan kau sendiri bisa membelinya lima buah!"

"Hehehe, kau kan belum pernah memberiku hadiah" 

"Minta saja pada ayahmu" ucap hyuna lalu jia mengerucutkan bibirnya 

"Ini untuk seseorang yang baru kukenal"

"Mwo ?! Seseorang yang baru kau kenal ?! Kau akan memberikan ponsel mahal seperti ini pada orang yang baru kau kenal? Aishh micheosseo.." Ucap krystal

Hari ini adalah hari terakhir ujian disekolah hyuna terlihat sedih karena hyunseung tak hadir untuk mengawas hari ini padahal tadinya ia ingin menitipkan ponsel baru itu pada pada hyunseung untuk jisoo

"Hyuna , kemana seonsaengnimmu itu?" Bisik hara 

"Molla , apakah dia tidak masuk hari ini?" Ucap hyuna 

"Sepertinya begitu , aku tidak melihatnya hari ini, diruang guru pun tidak ada" ucap jia 

"Ah hampir lupa ! Hyuna , kita sudah mendapatkan informasi tentang hyunseung seonsaengnim"

"Aku sudah tau" jawab hyuna 

"Jinjja ?!" Ucap mereka bersamaan 

"Tapi bagaimana bisa ?" 

"Aku bertemu dengannya"

"Mwo?!"

"Tidak perlu terlalu terkejut seperti itu bukankah aku memang selalu selangkah didepan" gumamnya

"Hm, kau benar.. Tapi.." Hyuna membalikan tubuhnya dan memotong ucapan krystal

"Sudahlah, aku tidak ingin membahasnya"

"Eum.. Keure.."

"Aah besok appaku akan pulang ke korea dan appa akan membelikannku mobil sport baru karena aku berhasil mendapatkan nilai yang bagus dalam ujian matematikaku!"ucap krystal 

"Waah jinjja ?? Omo ayahku juga akan kembali ke korea , kami akan merayakan ulang tahun adikku bersama" ucap hara 

"Nado, karena ujian sudah selesai ibu dan ayahku mengajakku pergi ke pantai pribadi keluarga , woah pasti akan sangat menyenangkan" ucap amber 

"Dan kau jia ?" 

"Ayah dan ibuku berjanji mereka akan mengabulkan permintaanku setelah ujian selesai mereka akan membelikanku apartement baru dipusat kota dan mereka akan tinggal dikorea satu bulan karena bulan depan aku berulang tahun" 

"Woah jinjja daebak!" 

"Unnie !!!" Lisa yang baru tiba langsung merangkul hyuna dan krystal bersamaan dari belakang 

"Unnie kalian akan kemana hari ini?" 

"Waeyo?" Tanya hara 

"Eommaku baru saja membuka tempat spanya , eomma ingin aku mengajak kalian untuk makan masakannya, masakan eommaku sangat enak jinjja !" 

"Wah daebak !!! Kajja !" Ucap mereka semua , mereka tertegun saat hyuna hanya diam saja 

"Hyuna ?" 

Hyuna tersenyum miris
"Sepertinya aku.. Akan pulang , aku sedikit tidak enak badan, bersenang-senanglah" hyuna pun pergi

"Aigoo bodoh sekali aku! Bagaimana bisa kita seperti ini sedangkan kita tau jika hyuna sudah tidak memiliki ibu" ucap krystal 

"Astaga kau benar, pasti kita telah menyakiti perasaannya , karena ayahnya saja tidak ingat hari ulang tahunnya" ucap jia 

"Yatuhan aku merasa tak enak pada hyuna" ucap hara lisa pun merasakan hal yang sama 

"Agasshi , silahkan" ucap ahjussi yang menjemput hyuna dan membukakan pintu mobilnya 

Hyuna hanya menatap ahjussi tanpa mengatakan apa pun lalu ia melihat jisoo tengah berdiri di sebrang jalan 

"Eung? Jisoo ?" 

Ahjussi mengikuti arah tatapan hyuna kepada jisoo

"Ahjussi aku akan pulang naik taksi saja , ahjussi pulanglah"

"Tapi agasshi.." 

"Wae ?! Kau membantahku ?!" 

Ahjussi terkejut karena mendadak hyuna membentaknya bahkan membuat para siswi disekitar sekolah yang melihatnya terkejut begitupun dengan jisoo itulah yang terjadi jika suasana hati hyuna sedang buruk

Hyuna tak menghiraukan tatapan para siswa siswi padanya ia menyebrang jalan dan menghampiri jisoo

"Kau disini?" 

"Unnie , kau sedang kesal ?" 

"Oh" (iya)

"Mau makan es krim?" 

"Keure, aku rasa itu bisa mendinginkan kepalaku, ini untukmu"

"Ige mwoya ?"

"Ponsel" 

"Mwo? Untukku?" 

"Eum, chua ?" 

"Gomawo unnie keunde.. Aku tidak bisa menerimanya" 

"Uh? Waeyo?" 

"Mianhae unnie . Tapi aku tidak boleh memegang ponsel oleh eommaku"

"Aigoo padahal aku sudah membelinya , yasudah tak apa ambil saja , kau boleh menjualnya atau apa pun terserahmu, ini ambilah" 

"Tapi unnie" 

"Jangan menolak, kau akan membuat taringku keluar" jisoo akhirnya mengambilnya

"Hyuna unnie bicara dengan siapa ?" Tanya lisa pada amber 

"Aku juga tidak tau"

-kedai es krim-

"Unnie, apa yang membuatmu kesal uh?" 

"Eopseo" 

"Ghotjimal(bohong)" 

Hyuna mendongakkan kepalanya lalu menghela nafasnya panjang 

"Kau benar , aku sedang kesal pada.."

"Teman-teman unnie ?" 

"Omo ! Darimana kau tau?" 

"Hanya menebak , dan aku selalu pandai dalam hal itu" 

"Ishh lagi-lagi menebak, tadinya kau hampir membuatku takut, ah ne .. Jisoo kenapa oppamu tidak mengawas ?" 

"Oppa sedang sakit , makannya aku meminta unnie untuk menemaninya dirumah" 

"Sakit ? Tapi.. Kenapa tidak kau yang menemaninya jisoo-ya ?"

"Aku harus pergi , eomma merindukanku" 

"Mwo? Eomma? Kau tidak tinggal bersama eommamu?" 

"Aniyo, ibu sudah lama pindah dengan appa" 

"Kau kan masih terlalu kecil untuk berpergian , eommamu saja yang suruh kemari" 

"Tidak bisa" 

"Waeyo?"

"Eomma , tidak tau caranya dan tidak memiliki izin untuk bisa menemui hyunseung oppa"

"Aaah aku mengerti, baiklah terlalu berbahaya pergi sendiri bagaimana jika unnie yang mengantarmu hm?" 

"Tidak perlu unnie , kau tidak tau jalannya" 

"Kau bisa menunjukkan jalannya" 

"Gwaenchana unnie, aku sudah biasa pergi sendiri" 

"Hm.. Arraseo, kalau begitu .. Hati-hati"

"Ne , unnie berjanjilah temani oppaku selama aku pergi , arra ?" 

"Ne" jawab hyuna dengan senyumnya 

"Yasudah habiskan esmu" ucap hyuna 

"Ini rumah kami unnie" 

"Baiklah , kita masuk sekarang?" 

"Unnie , aku harus pergi aku sudah terlambat" 

"Jinjja ?? Lalu bagaimana denganku?" 

"Gwaenchana pintunya tidak dikunci unnie masuk saja" 

"Eum, keure" 

"Annyeong hyuna unnie" 

"Ne annyeong.. Jaga dirimu baik-baik ne , segera kembali!" 

Perlahan hyuna membuka pintu rumah hyunseung , hal pertama yang menyambutnya adalah ruangan yang gelap 

"Hyunseung seonsaengnim ?" 

"Omo gelap sekali, apa dia ada didalam ?" Hyuna perlahan masuk dan sangat terkejut saat lampunya menyala 

"Kya !" Teriaknya 

"Hyuna ?!" Hyunseung segera menghampiri hyuna yang tengah berjongkok ketakutan dengan membenamkan kepalanya di kedua lututnya 

"Hyunseung seonsaengnim? Maaf aku.. Aku fikir.." 

"Kau fikir hantu?" 

"Hehe.. Mian" 

"Hyuna-ssi ? Bagaimana kau bisa kemari ? Dan ada apa ?"

"Aku .. Sebenarnya hanya ingin menjenguk seonsaengnim, kudengar seonsaengnim sakit" 

"Aah ne , aku memang tidak enak badan tapi darimana kau tau ? Dan bagaimana kau tau rumahku?" 

"Adikmu yang memberitahuku" jawab hyuna dengan senyumnya

"Siapa yang kau maksud ?" 

"Ne ? Tentu jisoo, dia adik seonsaengnim kan?"

"Hyuna apa yang kau bicarakan ? Dimana dia ?" 

"Dia tadi langsung pergi katanya harus menemui ibu seonsaengnim" 

Hyunseung tiba-tiba terdiam 

"Seonsaengnim ? Waeyo?" 

"Hyuna , adikku sudah lama meninggal, ibu dan ayahku juga"

Seketika hyuna membulatkan kedua matanya 

"Apa.. Apa yang seonsaengnim bicarakan?" 

"Hyuna.. Jisoo sudah meninggal lima tahun yang lalu" 

Tubuh hyuna melemah , hyunseung segera menahan tubuh hyuna yang terhuyung dan membawanya duduk disofa 

"Andwae , ini tidak mungkin.. Lalu dengan siapa selama ini aku berbicara" gumamnya 

"Seonsaengnim, apakah jisoo pernah menemuimu? Seperti dia menemuiku?"

"Tidak, aku tidak pernah melihatnya hyuna" 

"Tidak mungkin.. Yatuhan" kedua mata hyuna berkaca-kaca 

"Aku harus memastikannya sendiri !" Hyuna menghubungi hara 

"Yoboseo naya?" 

"Hara ! Katakan padaku ! Berita apa yang ingin kau katakan padaku tadi disekolah!" 

"Mwo? Aah.. Berita kematian adiknya hyunseung seonsaengnim?" 

"Mwo?? Kematian?" 

"Ne , dulu saat kedua orang tua seonsaengnim meninggal dia hanya tinggal bersama adiknya tapi saat itu adiknya mengalami demam tinggi dan tak terselamatkan, hyuna waeyo? Kau menangis?? Ada apa hyuna??" 

"Nanti kuhubungi lagi" hyuna memutus panggilannya 

"Hyuna, jisoo menemuimu?" Tanya hyunseung , hyuna masih terlihat syok dan menganggukkan kepalanya ia mulai menitikkan air matanya 

"Tidak.. Aku masih tidak percaya dengan semua ini !" 

"Hyuna kau mau kemana ?" Tanya hyunseung karena hyuna tiba-tiba pergi namun hyunseung mengikutinya 

Hyuna pergi ke kedai es dimana biasa ia memakan es bersama jisoo 

"Permisi saya ingin bertanya kau yang sering melayaniku saat aku memesan es disini kan?" Tanya hyuna pada seorang pelayan wanita 

"Ne nyonya" 

"Apakah.. Aku kemari bersama dengan seorang anak perempuan dengan rambut panjang dan kulit putih pucat ?" 

"Maaf nyonya tapi.. Sebenarnya setiap kali nyonya kemari nyonya selalu memesan dua cup es krim dan memakannya sendiri , dan juga nyonya berbicara sendiri"

"Apa??" Hyuna kembali menitikkan air matanya dan hendak terhuyung namun hyunseung yang berdiri di belakang hyuna segera menahan hyuna yang akhirnya tak sadarkan diri

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Troubleshipper #1
Chapter 20: Setuju thor sama komentar BeNice,. Tapi ya kalo emang author pngen buat sama cast lain ya silahkan coba thor.. Tp apa rasanya nggak aneh, author bisa tetep rasain 'feel'nya kah?? Kalo nulis hyuna sma cwok lain? Wwkwk.. Mian ya thor. Ini saran yg profokatif. Hahahaha.. 2hyun shipper udah mndarah daging soalnya, aku aja buat ff cast lain selain tm bner2 mles nglanjutin. *curcol
BeNice
#2
tak apa lah thor, ff 2hyun terus. Aku juga nge ship 2hyun :)
semangat thor!!
Hyunafunny
#3
Author emang ngfans sama 2hyun/hyunahyunseung author ngship bgt , tp author ma dkung hyuna sama siapa aja sbnrnya , nah ada yg request katanya coba bikin cast nya hyuna sama idol lain , hm siapa ya ? Kyuhyun kah? Siapa pun deh , liat nanti aja ya bingung hahhaa
Troubleshipper #4
Chapter 18: Author.. Sumpah ff author makin kesini makin enak dibaca. Aku buat ff ditempat lain juga tp nggk bisa sebagus author. Btw baru komen di chap ini, keasikan baca. Wkwk.. Chapter ini nanggungg.. Haha. Smngt up ya thor..