THE END

Say love

Sanghyun melempar gelas berisi anggur ditangannya ia benar-benar merasa cemas sekaligus kesal ia tak bisa menenangkan fikirannya bagaimana jika benar hyuna hamil semua rencananya akan hancur , belum lagi jika ayahnya yang saat ini berada di amerika mengetahui berita ini jika ia akan gagal mendapat harta komisaris kim ia pasti akan marah besar bahkan sanghyun tidak akan mendapat apa pun dari ayahnya sebagai warisan 

"Tidak , aku tidak bisa biarkan ini, tenangkan dirimu ini belum berakhir , lagi pula belum terbukti jika hyuna memang tengah mengandung anak pria itu" 

Tak lama kemudian muncul nana kekasih sanghyun ia terkejut melihat keadaan ruang kerja sanghyun yang begitu kacau 

"Oppa ada apa ini? Kau baik-baik saja ?" 

"Kenapa kau kemari ?" 

"Maksudmu ?" 

"Maafkan aku, aku terbawa emosi , kemarilah" 

Nana mengerutkan keningnya lalu duduk dipangkuan sanghyun 

"Ada apa ? Apa ada masalah dengan pekerjaanmu ?" Tanya nana 

"Oh, dan ini masalah besar , aku bisa tidak mendapat apa pun jika hyuna sampai hamil" 

"Hamil? Maksudmu hyuna hamil dengan pria miskin itu?" 

Sanghyun hanya mengangguk dengan tatapan tajamnya yang terus berfikir apa yang harus dilakukannya jika sampai benar hyuna hamil 

"Kenapa kau pusing memikirkan hal seperti ini?" 

"Apa maksudmu ?" Tanya sanghyun 

Nana tersenyum penuh arti sambil merangkulkan kedua tangannya dengan manja pada leher sanghyun 

"Jika hyuna benar hamil , kau culik saja dia dan gugurkan kandungannya , mudah kan?" 

Sanghyun tersenyum licik 
"Kau benar sayang, kenapa aku sampai tidak terfikir akan hal itu, kau cerdas"

Nana membalas senyuman licik itu dan akhirnya keduanya bercumbu panas


Krystal dan teman-temannya masih setia menunggu hyuna yang belum sadarkan diri sedangkan hyunseung tetap menunggu diluar karena hara dan teman-temannya tak membiarkannya masuk sampai hyuna sadar dan menanyakan langsung apa benar hyuna mengandung 

"Unnie , kenapa tidak meminta dokter untuk memeriksa hyuna unnie saja ? Dengan begitu kita bisa tau apakah hyuna unnie benar mengandung atau tidak" ucap lisa memecahkan keheningan ruangan itu 

"Kau benar lalisa ! Kenapa kita malah diam seperti orang bodoh saja , yasudah aku akan segera meminta dokter memeriksa hyuna" jawab hara 

Dokter akhirnya memeriksa hyuna dan ternyata hyuna tidak mengandung , mereka merasa sangat lega namu berbeda dengan hyunseung yang sangat harap hyuna mengandung anaknya karena ia yakin itulah yang hyuna inginkan 

"Seonsaengnim maaf kami sudah menuduhmu" ucap jia 

"Maafkan kami seonsaengnim" lanjut krystal dan lainnya 

Hyunseung hanya mengangguk ia sendiri tidak tau apakah mereka pantas meminta maaf padanya karena ia yakin jika hyuna akan segera hamil mungkin tidak sekarang tapi nanti pasti janinnya akan tumbuh 

Sanghyun merasa puas mendengar kabar jika hyuna ternyata tidak hamil , ia tak mau membuang waktu ia akan tetap menikahi hyuna setelah ia sadar ia tak peduli hyuna mau atau tidak

Krystal bersama lisa hendak pergi kekantin namun disana tak sengaja mereka bertemu dengan sanghyun 

"Mau apa kau kemari ?" Tanya krystal dengan raut tak sukanya 

"Tentu saja menemui calon istriku" jawabnya dengan senyum smirknya 

"Cih.. Jangan berani temui dia atau aku akan patahkan hidungmu" 

"Manis , jangan kotori tangan cantikmu ini untuk mematahkan hidungku , gunakan saja untuk membelai pipiku" krystal menarik kasar tangannya yang sanghyun genggam 

"Yak !!" Ucap lisa 

"Kau juga cantik , kau ingin menjadi kekasihku seletah hyuna ?" 

"Aku rasa otaknya memang sudah rusak ! ayo unnie kita pergi saja !" 

"Yak ! Jangan berani temui hyuna atau aku akan benar-benar mematahkan hidungmu!" 

Krystal dan lisa pun pergi namun krystal segera menghubungi hyunseung jika sanghyun akan kesana menemui hyuna 

Hyunseung berdiri di depan kamar hyuna , sanghyun menaikan sebelah alisnya menatap hyunseung yang sudah menunggunya 

"Ada apa ? Menyingkirlah" ucap sanghyun 

Hyunseung menarik kerah baju sanghyun 

"Sudah kuperingatkan untuk menjauhi hyuna" 

Saat sanghyun hendak berontak dan melawan anak buah komisaris hendak menahan sanghyun namun sanghyun yang menyadari itu langsung mengurungkan niatnya dan menyunggingkan ujung bibirnya 

"Baiklah.. Baik, sekarang lepaskan ini, oke ? Tanganmu akan mengotori kerah bajuku"

Hyunseung melepas kasar tangannya 
"Sekarang pergi" 

"Apa dia sudah sadar ?" Tanya sanghyun 

"Bukan urusanmu" 

"Itu akan menjadi urusanku, karena apa pun yang terjadi aku akan tetap menikahi hyuna , dengan keadaan sadar atau pun tidak, dan kau tidak bisa melakukan apa pun kau tidak bisa menghentikanku karena aku memiliki surat perjanjian itu jika aku bisa menikahi hyuna dalam keadaan apa pun, lagi-lagi aku yang menjadi pemenang, benarkan ?" 

Hyunseung mengepal kedua tangannya lalu memukul keras wajah sanghyun 

Penjaga disana segera mencoba melerai hyunseung sedangkan sanghyun hanya diam ia sepertinya masih terkejut dengan pukulan keras hyunseung pada tulang pipinya 

Sanghyun kembali menyunggingkan ujung bibirnya 

"Kau akan mendapat balasan dari semua ini" 

"Terserah apa katamu aku tak akan pernah menyerah aku tak akan membiarkanmu menikah dengan hyuna" 

"Lihat saja nanti" 

Tak lama kemudian tiba-tiba muncul beberapa orang polisi yang ditugaskan untuk menangkap hyunseung karena sanghyun melaporkannya atas tuduhan penganiyayaan terhadap dirinya 

"Tunggu , kalian tidak bisa menangkap hyunseung seonsaengnim begitu saja"ucap hara 

"Benar , apakah ada buktinya ?"ucap amber 

"Amber , hara , gwaenchana , semuanya akan baik-baik saja , kalau pun aku harus dipenjara tolong katakan pada hyuna setelah dia sadar jika aku akan baik-baik saja jangan cemaskan aku" 

"Tidak seonsaengnim , kau tenang saja kami akan meminta pengacara terbaik untuk membebaskan seonsaengnim" ucap hara 

"Benar seonsaengnim kami akan mengambil pengacara terbaik" lanjut krystal 

"Gomawo" 

Mereka pun membawa hyunseung 
"Bagaimana ini? Apa yang akan kita katakan pada hyuna jika nanti dia sudah sadar ? Hyuna pasti akan sangat sedih" ucap jia 

"Lebih baik kita jangan beritahu dia sampai kita berhasil membebaskan hyunseung seonsaengnim" jawab amber 

"Baiklah" 

Tatapan mereka langsung tertuju pada hyuna saat mendengar hyuna bergumam 

"Naya ? Kau sudah sadar ?" Tanya hara 

Perlahan hyuna membuka kedua matanya ia menatap seluruh teman-temannya 

"Hyuna kau baru saja dioperasi , apa kau merasa pusing?" Tanya krystal 

Hyuna mengangguk kecil , amber segera menekan tombol berwarna merah untuk memanggil dokter 

Tak lama dokter pun tiba memeriksa keadaan hyuna , hyuna mengeluh kepalanya pusing dan mual dokter segera memeriksa hyuna ternyata itu hanyalah pengaruh obat biusnya 

Hyuna memegang perutnya lalu menatap dokter itu seakan ia ingin bertanya sesuatu hal yang sangat pribadi , mengerti akan hal itu krystal dan teman-temannya memutuskan untuk menunggu diluar 

"Dok,sudah berapa lama saya tidak sadar ?" Tanya hyuna dengan suara yang parau

"Anda tidak sadar selama dua hari hyuna-ssi , karena keadaan anda sangat lemah" 

"Dok.. Apakah.. Saya hamil?" Tanya hyuna dengan raut harap cemas 

"Kenapa anda bertanya seperti itu ? Anda tidak sedang mengandung" 

Hyuna tak menunjukkan ekspresi apa pun namun dalam hatinya ia merasa kecewa dan kesal kenapa tidak hamil ? Seharusnya ia hamil ! Ia tak mau menikah dengan pria licik itu!

"Dok, tolong .. Bantu saya agar cepat hamil" 

Dokter wanita itu tercengang dengan permintaan hyuna yang terasa sangat aneh baginya belum lagi ia juga mengetahui jika hyuna adalah putri komisaris kim yang memang belum menikah dan mengapa ia ingin hamil ? 

"Tapi hyuna-ssi , dalam keadaan anda seperti ini terlalu berbahaya jika anda  mengandung" 

"Tolong dok, beri saya obat atau apa pun itu agar saya kuat mengandung , saya harus hamil" 

"Maaf hyuna-ssi, tapi.. Anda harus menikah dulu baru anda bisa hamil" 

"Aku .. Aku memang belum menikah tapi seharusnya sekarang aku sudah hamil dok"

Dokter itu mengernyit ia mulai mengerti arah pembicaraan hyuna namun ia tak mau mempertanyakannya lagi , dokter itu pun memutuskan untuk kembali mengecek keadaan hyuna dan apakah hyuna sudah mengandung namun tetap saja hyuna belum mengandung 

"Ini hasil labnya, anda dinyatakan negatif anda tidak sedang mengandung" 

Hyuna membuang nafasnya
"Tapi aku harus hamil..." Lirihnya 

"Mungkin anda harus bersabar , anda bisa menunggu sekitar satu minggu lagi mungkin akan terjadi perubahan" 

"Satu minggu? Itu terlalu lama" gumamnya

"Maaf hyuna-ssi tapi tidak ada yang bisa kami lakukan lagi" 

"Dok dimana hyunseung oppa ? Maksudku pria jangkung berambut hitam yang selalu menemaniku, dimana dia ?" 

Saat dokter akan menjawab jika hyunseung sekarang tengah ditahan oleh polisi krystal memasuki ruangan bersama hara

"Hyuna kau sudah selesai ?" Tanya hara 

"Kalian ada apa ? Dimana hyunseung oppa?" 

Krystal dan hara saling berbalas tatapan 

"Ada apa ? Dimana hyunseung oppa ?"

"Dok,permisi apa kau sudah selesai ?" Tanya krystal 

"Saya rasa sudah , kalau begitu saya permisi, semoga lekas sembuh hyuna-ssi" 

"Gomawo" 

Lisa jia dan amber pun ikut memasuki ruangan dengan suasana yang terasa hening 

"Dimana hyunseung oppa ? Dia tidak disini? Dia sudah pulang ya ? Apa dia menemaniku selama aku tidak sadar ?" 

"Oh, hyunseung seonsaengnim menamanimu selama kau tidak sadar unnie" 

"Lalu sekarang dimana dia ?" 

"Hyunseung seonsaengnim menjagamu siang dan malam , sekarang dia sedang pulang kami
Memintanya untuk istirahat"jawab amber 

"Begitu ya , padahal aku sangat merindukannya" 

Krystal dan teman-temannya tersenyum miris setelah mereka memutuskan untuk pulang hanya lisa dan jia yang menemani hyuna malam ini krystal hara dan amber harus segera mendapat pengacara terbaik untuk membebaskan hyunseung mereka tidak mau membuat hyuna bersedih 

"Aku akan meminta tolong pada ayahku , siapa tau ayahku mau memberi pengacara keluarga untuk membantu kita" ucap krystal 

"Ide bagus , cepat" 

Akhirnya setelah berhasil membujuk ayahnya mereka mendapat bantuan seorang pengacara ternama yang pastinya bisa membantu hyunseung untuk bebas 

"Apa tabungan kalian cukup untuk membayar pengacara ini?" Tanya hara

"Sepertinya tabunganku dibank masih cukup banyak , pasti cukup untuk menyewa pengacara,tapi tenang saja ayahku akan membantu setengah biayanya" jawab krystal 

"Baguslah jika begitu, kajja kita harus segera menemui pengacara itu" ucap amber 

"Unnie makanlah, ini enak jinjja" ucap lisa mencoba membujuk hyuna untuk memakan makan malamnya 

"Tidak lisa aku tidak merasa lapar, kau saja yang habiskan kau bilang ini enak kan?" 

Lisa mengerucutkan bibirnya 

"Changkaman" jia mengeluarkan ponselnya ternyata krystal yang menghubunginya , jia diminta oleh krystal untuk keluar dari ruangan agar hyuna tak mendengar percakapannya 

"Kami sudah bertemu dengan pengacara yang bisa membantu hyunseung seonsaengnim , dan berita ini tiba-tiba saja muncul di media jangan biarkan hyuna menonton televisi atau membuka ponsel kau mengerti ?" 

"Oh, baiklah"

Jia masuk kedalam ruangan dan melihat lisa berhasil membujuk hyuna untuk memakan makan malamnya ia melihat lisa tengah menyuapi hyuna 

"Bagaimana jika nyalakan tv? Rasanya sepi sekali" ucap lisa 

"Nyalakan saja aku juga merasa bosan" jawab hyuna 

Jia membulatkan kedua matanya dan segera mengambil remot yang berada ditangan lisa

"Unnie waeyo?" Tanya lisa yang belum mengetahui apa pun 

"Tidak , aku rasa menonton tv bukan ide yang bagus" 

"Aishh apa yang kau bicarakan , kemarikan remotnya aku merasa bosan" ucap hyuna 

"Tidak, maksudku.. Tidak ada acara televisi yang menarik malam-malam seperti ini , lebih baik kau dengar musik saja , ini dengar dari ponselku" 

Lisa mengerutkan keningnya ia merasa ada yang aneh dengan jia , hyuna tak mau mengambil ponsel jia ia juga merasa ada sesuatu yang sedang disembunyikan jia 

"Tidak, kemarikan remotnya" ucap hyuna 

Jia merasa kebingungan ia tak tau lagi harus berbuat apa agar hyuna tak menyalakan tv , akhirnya karena tak mau membuat hyuna semakin merasa curiga dengan terpaksa jia memberikan remotnya pada hyuna 

"Memangnya ada apa sih? Sepertinya ada yang kau sembunyikan dariku" ucap hyuna sambil menyalakan tv 

Lisa melirik jia yang terlihat cemas , akhirnya dengan otak cemerlangnya ia segera mematikan televisinya tanpa persetujuan hyuna karena sepertinya ia mulai mengerti pasti ada sesuatu yang tidak benar dan jia tengah berusaha membuat hyuna tak mengetahuinya 

"Yak lalisa ! Apa yang kau lakukan ?!" Ucap hyuna sedangkan jia bisa menarik nafasnya lega 

"Unnie , aku lupa tadi dokter mengatakan padaku jika kau tidak diperbolehkan untuk menonton tv atau pun memainkan ponsel , cahayanya terlalu berbahaya untukmu" ucap lisa yang mulai menggunakan akal cerdasnya 

"Begitu ya ?" Gumam hyuna 

Lisa melirik jia yang terlihat tegang ia berharap hyuna mempercayainya 

"Baiklah kalau begitu aku akan dengarkan musik saja dan tidur , kemarikan ponselmu" ucap hyuna pada jia 

Jia segera memberikan ponselnya pada hyuna , hyuna memakai earphonenya lalu mencoba untuk tidur 

Lisa mengangkat kedua jarinya pada jia seakan memberi isyarat 'semuanya beres'


🍂🍂🍂


"Apa ?! Dia bebas ?! Tapi bagaimana bisa ?!" Ucap sanghyun saat mendapat informasi dari kepolisian jika hyunseung dibebaskan 

Sanghyun memukul meja kerjanya dengan kepalan tangannya 

"Kurang ajar , bagaimana dia bisa bebas ?! Dan dia memakai pengacara ternama ? Bagaimana dia bisa membayar pengacara itu ?! Kurang ajar !!!" Sanghyun melempar buku-buku di atas meja kerjanya lalu mendapat panggilan dari anak buahnya jika hyuna sudah sadarkan diri 

"Bagus , siapkan semuanya untuk pernikahanku" 

Sanghyun tersenyum licik 
"Persetan dengan pria itu, yang jelas sekarang juga aku akan menikahi hyuna dengan begitu aku akan segera kaya raya" 


🍂🍂🍂


Anak buah komisaris yang tengah berjaga didepan ruangan kamar hyuna menghentikan dua orang suster yang hendak masuk kedalam kamar hyuna dirawat 

"Maaf aku ditugaskan untuk memberikan vitamin pada hyuna-ssi" ucapnya 

"Vitamin apa ? Kalau begitu kami akan ikut masuk" ucap mereka 

"Hanya vitamin untuk daya tahan tubuhnya , kalian tidak bisa ikut masuk karena kami harus memerika area sensitifnya"

"Baiklah" 

Hyuna terkejut saat tiba-tiba dua orang suster memasuki ruangan padahal ini bukan waktunya untuk melakukan cek up atau lainnya 

"Ada apa sus ?" Tanya hyuna 

Suster itu tidak mengatakan apa pun namun tiba-tiba saja salah seorang suster itu hendak menyuntikkan sesuatu pada hyuna 

"Untuk apa ini?" Tanya hyuna 

"Tenang saja nyonya ini hanya vitamin" 

Setelah berhasil menyuntikkan obat bius itu lisa memasuki ruangan 

"Ada apa ini ? Unnie gwaenchana ?" Tanya lisa dengan membawa kantung buah-buahan ditangannya untuk hyuna 

"Entahlahh tapi aku merasa sangat mengantuk" jawabnya 

"Sus ada apa ? Kenapa kalian disini? Apa terjadi sesuatu pada hyuna unnie ?" 

"Tidak , semuanya baik-baik saja jika kau tidak kemari" 

"Apa maksudmu?" Tanya lisa pada suster itu 

Tiba-tiba saja salah seorang dari suster itu memegangi kedua tangan lisa kebelakang dan satunya lagi mengeluarkan sapu tangan yang sudah diberi obat bius pada lisa 

Lisa terus memberontak sedangkan hyuna sudah tak sadarkan diri akibat obat bius itu , tak lama kemudian tubuh lisa melemah dan akhirnya tak sadarkan diri 

"Cepat buat dia seperti tertidur" mereka menidurkan lisa di sofa seakan ia memang tengah tertidur 

Salah seorang suster itu keluar dan melihat anak buah komisaris masih berjaga

"Kalian sudah selesai ?" Tanya anak buah komisaris pada suster itu 

"Tugas kami sudah selesai" jawabnya 

Tak lama kemudian tiba-tiba saja muncul beberapa orang yang memukul tengkuk mereka dengan sangat keras hingga mereka terjatuh tak sadarkan diri dengan cepat mereka salah seorang pria membawa hyuna pergi dengan menggunakan kursi roda dan menutupi wajah hyuna dengan kain agar tidak ada yang mengenalinya dan bahkan mereka membayar lunas biaya perawatan hyuna selama dirumah sakit agar mereka tak dapat menahan mereka untuk membawa hyuna 

Hyuna akhirnya tersadar ia merasa sangat pusing dan mual 

"Dimana aku ?" Gumamnya saat menyadari dirinya tengah berada di sebuah kamar seperti kamar hotel bintang lima

"Tenanglah kau aman"

Hyuna mengernyit melihat seorang wanita yang duduk dikursi tunggal
Dengan menyilangkan kedua kaki jenjangnya 

"Siapa kau ? Dan bagaimana aku bisa ada disini?"

Wanita itu tersenyum namun senyumannya itu sungguh menyiratkan sesuatu yang buruk 

"Aku adalah kekasih sanghyun, dan kenapa kau ada disini? Aku yang membawamu kemari" 

"Kekasih sanghyun ?! Maksudmu kau menculikku dari rumah sakit ?!"

Wanita yang tak lain adalah nana hanya menyunggingkan ujung bibirnya dan mengangguk 

"Apa yang kau inginkan ?!" Tanya hyuna 

"Yang aku inginkan? Membuat kekasihku menjadi kaya raya , dengan begitu kami bisa segera menikah dan menjadi pasangan yang kaya raya" 

"Kau tidak tau jika kekasihmu itu sudah terlahir menjadi pria yang kaya raya lalu untuk apalagi menculikku ?!" 

"Karena kami tidak akan pernah merasa puas , kecuali setelah mendapat seluruh warisan ayahmu yang nilainya tak akan terhitung itu , manis" 

"Kurang ajar ! Sampai kapan pun aku tidak akan memberikannya pada kalian!" 

"Tentu saja kami tau itu, kau tidak akan memberikannya sukarela pada kami maka dari itu kami akan melakukan cara yang begitu sederhana dan setelah itu tanpa persetujuanmu sanghyun akan tetap
Mendapat seluruh harta ayahmu" 

"Apa maksudmu ?! Dengan cara apa ?!" 

"Tentu saja menikah denganmu" ucap nana dengan menaikkan sebelah alisnya 

"Apa ?! Jadi selama ini sanghyun berusaha menikah denganku hanya karena menginginkan harta ayahku ?! Jadi semua itu benar ?!" 
 
Nana tertawa meremahkan
"Kau memang terlalu polos.. Tentu saja dia menikahimu hanya untuk hartamu, lagi pula kau hanya wanita
Penyakitan yang paling.. Sisa hidupmu juga tak lama lagi, keutji?" 

Hyuna menatap tajam pada nana 
"Dan kau fikir kau lebih baik dariku?" 

Nana mengerutkan keningnya lalu yang semula duduknya menyender pada punggung kursi kini mulai terlihat tak tenang 

"Apa maksudmu ?!" 

"Kau fikir kau wanita yang beruntung karena menjadi kekasih sanghyun ?! Dan kau merasa beruntung karena tidak memiliki penyakit sepertiku ? Kau salah besar , kau tidak ada bedanya denganku bahkan mungkin aku jauh lebih baik darimu , kenapa ? Karena walaupun aku mengidap penyakit tapi setidaknya aku memiliki ayah kekasih dan teman-teman yang selalu setia padaku menerima apa pun keadaanku dan sangat menyayangiku , sedangkan kau? Apa kau begitu miskin sampai harus membantu kekasihmu yang belum tentu dapat menerima kekuranganmu agar menjadi kaya ? Kau memang terlihat sehat tapi kau memiliki mental orang miskin"

Nana mengepal kedua tangannya lalu dengan refleknya ia menampar hyuna dengan keras hingga menimbulkan suara yang keras 

"Diam kau ! Jangan mencoba untuk menasehatiku pelacur !" 

Hyuna membulatkan kedua matanya
"Pelacur ?! Pelacur katamu?! Siapa yang kau panggil pelacur ?! Kaulah yang pelacur ! Kau pasti sudah memberikan tubuhmu dengan sukarela pada semua pria kaya kan ?!" 

Nana kembali menampar hyuna hingga akhirnya hyuna mengeluarkan darah dari sudut bibirnya , saat hyuna akan melawan tiba-tiba saja kepalanya kembali terasa sangat sakit ia meringis menahan rasa sakit yang luar biasa pada kepalanya 

Nana terlihat cemas dan kebingungan hingga akhirnya sanghyun tiba 

"Ada apa ini? Ada apa dengannya ?" Tanya sanghyun 

"Aku tidak tau tiba-tiba dia kesakitan" jawab nana 

"Hyuna kau baik-baik saja ?" Sanghyun terkejut melihat sudut pipi hyuna yang berdarah dan mulai membengkak 

"Apa ini?! Kau menamparnya ?! Kau yang melakukan ini?!" 

"Dia telah menghinaku" 

Sanghyun mendekati nana dan menamparnya 

"Oppa ! Kenapa kau menamparku ?!" 

"Dasar bodoh ! Kenapa kau menamparnya ?!" 

"Tapi kenapa oppa ?! Kenapa kau membelanya?!" 

"Apa kau bodoh?! Aku akan segera menikah dengannya itu artinya akan banyak media wartawan yang mengambil gambar kami apa yang akan semua orang fikirkan jika melihat pipi hyuna yang membengkak ?! Mereka akan berfikir dia mengalami kekerasan ! Bodoh! Kau tidak berguna !" 

"Tapi oppa.." 

"Sudahlah ! Kau memang wanita bodoh sekarang kau pergi dari sini! Aku tidak membutuhkanmu lagi" 

"Oppa ! Apa yang kau katakan ?!" 

"Pergi !" Sanghyun menyeret nana untuk keluar dari dalam kamarnya dan meminta anak buahnya untuk mengurus nana 

"Oppa ! Kau tidak bisa melakukan ini padaku !!" 

Setelah nana akhirnya tak berada diruangan itu sanghyun terlihat frustasi dan membuang nafasnya panjang lalu melirik hyuna yang tengah meringis kesakitan diranjang besar itu 

Sanghyun segera memanggil dokter untuk memeriksa hyuna , dokter itu mengatakan hyuna untuk mendapat perawatan namun sanghyun memaksa untuk hyuna hanya diberi obat dan tidak perlu kerumah sakit 

Hyuna segera meminum obatnya hingga akhirnya ia merasa sakit kepalanya mulai menghilang perlahan-lahan 

Hyuna menatap tajam pada sanghyun 

"Apa kau melakukan semua ini demi uangku ?! Lebih baik aku mati daripada menikah denganmu !" 

"Sudahlah diam, lebih baik sekarang kau tidur agar besok pagi kau terlihat lebih baik" 

"Shireo ! Aku tidak akan menikah denganmu ! Lepaskan aku atau aku akan mengatakan pada wartawan-wartawan itu jika kau memaksaku untuk menikah denganmu dan kau hanya menginginkan harta warisan ayahku!" 

Sanghyun menahan tangannya yang hendak menampar hyuna , ia tak mungkin menamparnya ia tak bisa meninggalkan bekas luka lagi pada gadis ini

Sanghyun menarik rambut hyuna dengan kasar
"Dengarkan aku, jika kau ingin tetap hidup kau harus mengikuti semua ucapanku kau mengerti ?" 

"Sudah kukatakan lebih baik aku mati daripada mengikuti semua rencana busukmu itu!" 

Karena merasa sangat kesal sanghyun yang masih menjambak rambut hyuna mendorong hyuna hingga tubuh hyuna terjatuh kelantai 

"Baiklah jika memang itu yang kau inginkan !" 

Sanghyun mengeluarkan pistol dari dalam laci dan ia arahkan pada hyuna namun anak buahnya segera masuk dan menahan sanghyun 

"Boss jangan lakukan itu, kau akan kehilangan semuanya , langkahmu tinggal sedikit lagi" 

Dengan wajah yang memerah sanghyun berhasil meredam amarahnya ia kembali memasukan pistol itu kedalam laci lalu menguncinya 

"Dengar, kali ini kau masih selamat karena aku masih membutuhkanmu , kau akan menjadi sapi perasku sayang" bisiknya lalu tertawa licik diakhir kalimatnya 

Hyuna hanya bisa terdiam dengan air matanya yang terus menetes , ia benar-benar berharap tuhan mencabut saja nyawanya saat ini juga dari pada ia harus menikah dengan pria bejat ini 


🍂🍂🍂


Hyunseung yang baru saja keluar dari penjara terkejut saat mendapat kabar dari krystal jika hyuna hilang dengan keadaan lisa yang dibius rumah sakit juga mengatakan jika ada seseorang yang membayar lunas seluruh biaya rumah sakit hyuna 

"Pasti dia pelakunya" gumam hyunseung 

"Siapa seonsaengnim ?" Tanya jia

"Sanghyun.." Gumam krystal 

Seluruh orang tua dari krystal hara jia amber dan lisa berusaha untuk mengencarkan anak buah mereka untuk mencari keberadaan sanghyun dan hyuna hingga akhirnya mereka mendapat informasi jika sanghyun menyewa sebuah kamar disalah satu hotel bintang di seoul mereka sangat yakin jika hyuna berada disana 

Resepsionis itu akhirnya mau memberikan informasi dimana sanghyun menyewa kamar saat kepolisian yang memintanya 

Manager hotel itu membuka pintu kamar hyuna disana mereka melihat hyuna tengah tertidur dengan kaki dan tangan yang terikat juga sudut bibir yang terluka 

"Hyuna !" Hyunseung segera berlari mendekati hyuna ia merasakan suhu tubuh hyuna yang begitu panas 

Perlahan hyuna membuka kedua matanya dan menyadari jika kini dirinya sudah aman ia berada didalam pelukan hyunseung saat ini ia melihat sekelilingnya disana ada teman-temannya dan juga beberapa orang polisi 

"Oppa.." Lirih hyuna dengan pandangannya yang masih tak jelas 

"Kurang ajar !! Pria itu sudah menyakiti hyuna ! Hyuna bertahanlah" krystal dan teman-temannya membantu melepaskan ikatan ditangan dan kaki hyuna 

"Ayo cepat kita bawa hyuna kerumah sakit" ucap hara

"Kami akan menelusuri kasus ini kami akan segera menangkap sanghyun" 

"Secepat mungkin tangkap dia" ucap krystal 

"Baik" 

Hyunseung menggendong hyuna dan segera membawanya kerumah sakit dengan mobilnya 

Hyunseung yang mengendarai mobil melaju sangat cepat krystal duduk dibelakang bersama hyuna yang tertidur di kedua kakinya 

"Hyuna bertahanlah.. Seonsaengnim suhu tubuhnya semakin dingin" ucap krystal dengan perasaan cemasnya sedangkan hara dan teman-temannya

"Bertahanlah" hyunseung melajukan mobilnya semakin cepat menuju rumah sakit 

Dokter yang menangani hyuna tersenyum pada hyunseung dan krystal yang berdiri disamping hyunseung 

"Selamat , hyuna-ssi tengah mengandung" 

"What ?! Pregnant ?!!" Ucap krystal tak hanya krystal namun lisa dan lainnya juga terlihat sangat terkejut 

"Benar , tapi tolong lebih perhatikan kondisinya karena saat mengandung kondisinya akan semakin melemah, kalian bisa menjenguknya" 

"Kamsahamnida" ucap hyunseung 

Mereka melihat hyuna yang masih tak sadarkan diri , krystal dan teman-temannya melirik hyunseung yang memegang sebelah tangan hyuna 

"Seonsaengnim, jadi benar kau.." Ucap hara 

Hyunseung mengangguk lemah mereka hanya bisa menggelengkan kepala mereka benar-benar tak menyangka jika hyunseung benar-benar menghamili hyuna 

"Kenapa kau lakukan ini seonsaengnim ?! Kau tau keadaannya sangat lemah dia tidak bisa mengandung dalam keadaan seperti ini , ini terlalu berbahaya kau bisa saja membahayakan nyawanya!" Ucap krystal 

Hyuna perlahan membuka kedua matanya dan mendengar percakapan mereka 

"Aku hamil?" Gumamnya 

"Hyuna ?" 

Krystal masih merasa sangat kesal dan kecewa ia khawatir dengan keadaan hyuna jika dia mengandung sedangkan teman-temannya tidak tau apakah mereka harus merasa kesal sedih atau senang mereka belum mengetahui yang sebenarnya 

"Hyuna , kenapa kau lakukan ini?" Tanya jia 

"Maafkan aku" ucap hyuna dengan suaranya yang sangat lembut 

"Tapi kenapa ? Kau bisa membahayakan nyawamu, apa kau tidak tau itu?" Tanyanya lagi

"Aku tau itu, tapi tolong jangan salahkan hyunseung oppa karena aku yang meminta hyunseung oppa untuk melakukannya" 

"Apa ?! Kau sudah gila ?!" Tanya krystal 

"Kau harus mengerti krystal , aku tidak mau menikah dengan sanghyun dan aku tidak punya pilihan lain aku yakin jika aku hamil dia tidak akan menikahiku"

"Astaga , jadi itu alasanmu? Kau sungguh berani mengambil keputusan" gumam hara

"Tidak, dia sudah gila" jawab krystal 

"Unnie kenapa kau tidak mengatakannya pada kami, kami pasti akan membantumu tanpa kau harus melakukan ini , kau hampir mengorbankan nyawamu, dokter sudah bilang terlalu berbahaya jika unnie mengandung"

"Tolong kalian jangan mencemau seperti itu, karena saat ini aku sedang merasa sangat senang , aku mengandung akhirnya aku akan menjadi ibu" ucap hyuna dengan senyum sumbringahnya 


🍂🍂🍂


Zico mendapat kabar jika hyuna kembali masuk rumah sakit namun ia belum mengetahui jika hyuna hamil , ia tertegun melihat sanghyun yang juga tiba dilobby rumah sakit 

Kedua pria jangkung itu hanya saling menatap tajam tanpa ada yang berjalan mendekati satu sama lain zico membiarkan sanghyun pergi tapi ia sangat yakin jika sanghyun akan pergi menemui hyuna 

Zico berjalan dibelakang sanghyun dan benar saja sanghyun memang berjalan menuju kamar hyuna , sanghyun membalikkan tubuhnya karena merasa zico terus berjalan di belakangnya 

"Kenapa kau mengikutiku?" Tanya sanghyun 

Zico menaikkan sebelah alisnya 
"Kau yang mengikutiku" 

Sanghyun mengerutkan keningnya lalu keluarlah lisa dari dalam kamar ia terkejut melihat kedua pria itu tengah saling berbalas tatapan dengan tubuh tegap mereka 

Lisa dengan ekspresi takut dan bingungnya hendak kembali masuk kedalam kamar namun sanghyun segera menahannya 

"Jangan tutup pintunya aku harus menemui hyuna" ucap sanghyun 

"Yak , aku yang duluan datang aku yang boleh menemui hyuna terlebih dahulu" ucap zico 

"Bagaimana bisa ? Jelas kau jalan dibelakangku" 

"Tapi aku yang terlebih dahulu menginjakkan kaki dirumah sakit ini" 

"Tidak , mobilku yang lebih dulu sampai di sini" 

"Ti.."

"Keuman! Percuma saja hyuna unnie tidak akan mau menemui kalian" ucap lisa dengan geramnya 

"Dan kau.. Berhenti mengganggu hyuna unnie , kau tau? Aku rasa kau sudah kalah" ucap lisa pada sanghyun dengan senyum menyebalkannya 

"Apa maksudmu ?" 

"Kau tau? Hyuna unnie.. " lisa mendekatkan dirinya pada sanghyun dan berbisik 

"Tengah mengandung anak hyunseung seonsaengnim" ucap lisa dengan raut puasnya 

Sanghyun membulatkan kedua matanya sedangkan zico mengernyit ia tak bisa mendengar apa yang lisa ucapkan

"Ya ya aku disini katakan juga padaku ada apa oh? Ada apa ?" Tanya zico 

Sanghyun terlihat kesal ia memaksa masuk kedalam kamar ia tak menghiraukan dokter yang tengah memeriksa hyuna 

"Sanghyun ?!" Ucap hyuna 

"Apa benar kau hamil?" Tanya sanghyun dengan wajah dinginnya namun dalam hatinya ia benar-benar merasa cemas jika benar hyuna hamil ayahnya sudah pasti akan membunuhnya dengan tak memberikan warisannya pada sanghyun sepeser pun 

"Oh, aku memang tengah mengandung anak hyunseung oppa, wae ?" 

Sanghyun mengepal kedua tangannya 

"Permisi tuan , sebaiknya anda keluar pasien membutuhkan istirahat yang cukup" ucap dokter wanita itu 

"Tidak kau harus menggugurkannya!" 

"Kau gila ! Lepaskan aku !" Teriak hyuna saat sanghyun mencoba membawa hyuna 

Zico segera menarik kerah baju sanghyun dari belakang dan memukul wajahnya 

Dokter itu segera menekan tombol hijau yang menandakan sesuatu yang darurat terjadi didalam kamar ini tak lama kemudian penjaga rumah sakit pun tiba dan melerai mereka , lisa segera menghubungi hyunseung tak lama pun anak buah komisaris tiba 

"Kalian darimana saja ?! Hyuna unnie akan memecat kalian karena teledor !" Ucap lisa pada anak buah komisaris mereka hanya bisa menunduk menyesal karena lalai menjaga hyuna 

Ayah sanghyun mendengar kabar jika putranya tengah ditahan polisi akibat melakukan penculikan pada hyuna dan juga membuat onar dirumah sakit , ayahnya tak tinggal diam ia menyuruh pengacara-pengacara terbaik di seoul untuk mengurusnya 

Pihak hyuna pun tak mau tinggal diam mereka mau sanghyun tetap dihukum atas perbuatannya 

"Appa tolong bantu hyuna unnie , sanghyun harus dihukum atas perbuatannya dia telah menculik hyuna unnie dan terus membuat masalah dia selalu mengancam hyuna unnie" ucap lisa pada ayahnya yang seorang jaksa besar diseoul 

"Appa akan mencoba sebisa appa , bagaimana pun komisaris kim adalah teman baik appa" 

Lisa tersenyum lalu memeluk ayahnya 
"Gomawo appa" 

Hari ini adalah hari sidang dimana sanghyun akan ditetapkan bersalah atau tidak namun entah apa yang terjadi tapi sanghyun akhinya memenangkan kasus ini dan ia tak jadi ditahan 

Hyuna hyunseung termasuk zico dan lainnya merasa sangat kesal dan kecewa bagaimana bisa sanghyun terbebas dari hukumannya 

Sanghyun menghampiri hyuna yang masih duduk dikursi roda 

"Kau sudah membuat namaku hancur , kau hampir menjemblou ke penjara sayang? Kau lupa jika aku adalah calon suamimu ?" Bisik sanghyun 

Hyunseung yang berdiri disamping hyuna menarik keras baju sanghyun namun lisa segera menahannya 

"Seonsaengnim hentikan, kita masih dipengadilan jangan membuat onar kita akan dalam masalah" 

"Lisa benar, yak ! Mungkin sekarang kau merasa menang tapi ingat kau tidak akan pernah bisa menikahi hyuna karena dia jelas tengah mengandung anak hyunseung seonsaengnim" lanjut krystal 

"Aku tidak percaya dengan omong kosong ini" ucap sanghyun 

Zico berdecak malas 
"Tes saja agar kau percaya, dasar pria sulit" gumamnya 

Sanghyun mulai terlihat cemas namun untuk membuktikannya akhirnya ia meminta hasil tes kehamilan hyuna 

"Ini lihat, sekarang kau percaya ? Kau sudah kalah.. Aku sangat yakin kau tidak akan mau merusak nama baik ayahmu dengan menikahi wanita hamil sepertiku" 

Sanghyun merobek kertas itu walaupun begitu ia sebenarnya mempercayai jika hyuna hamil satu-satunya yang ia fikirkan adalah bagaimana agar berita ini tidak sampai pada telinga ayahnya 

"Aku tidak akan tinggal diam, lihat saja" sanghyun pun pergi 

"Kita harus benar-benar menjaga hyuna" ucap amber 

"Tenang saja aku tidak takut lagi padanya aku yakin dia tidak bisa berbuat apa pun karena sekarang aku sudah mengandung" 

"Yasudah ayo sekarang kita pulang" 


🍂🍂🍂


Malam harinya hyunseung memutuskan untuk tidur dirumah hyuna dengan berbeda kamar , hyunseung mengintip dari balik pintu kamar hyuna ia melihat hyuna tengah terbaring diranjang dengan mata yang masih terjaga seakan tengah memikirkan sesuatu 

Merasa ada yang memperhatikan hyuna melirik hyunseung yang tertegun karena hyuna memergokinya 

"Oppa ? Apa yang kau lakukan ? Masuklah" 

"Mianhae , aku hanya ingin memeriksamu, gwaenchana ?" 

"Oh, aku hanya merasa tidak enak pada perutku" jawab hyuna dengan memeluk hyunseung yang duduk disampingnya 

"Ada apa dengan perutmu ?" Hyunseung mengelus perut hyuna yang masih rata 

"Entahlah oppa aku sedikit merasa mual, tapi sudah lebih baik sekarang, sebaiknya oppa tidur disini saja" 

"Disini? Tapi.." 

"Wae ? Aku rasa anak kita ingin dimanja oleh ayahnya" ucap hyuna dengan senyum manjanya 

Hyunseung tersenyum kecil lalu mengiyakan permintaan calon anaknya itu atau mungkin sebenarnya permintaan hyuna sendiri 

"Oppa" ucap hyuna yang berada dipelukan hyunseung

"Oh?"

"Miss you"

"Miss me ?"

Hyuna mengangguk manja 

"Oppa tidak merindukanku?" 

Hyunseung tersenyum sambil membelai lembut sebelah pipi hyuna
 
"Tentu aku merindukanmu sayang" hyunseung akhirnya mencium bibir hyuna dengan lembut dan bermesraan dimalam yang hening itu 

Sanghyun mencoba sebisa mungkin agar ayahnya yang berada di amerika tidak mengetahui tentang kehamilan hyuna namun ia lupa jika ia telah menyakiti seorang wanita yang salah yang tak lain adalah nana kekasihnya sendiri 

Nana memberitahukan semuanya pada ayah sanghyun jika hyuna mengandung anak hyunseung itu dan nana akan menyebarkan beritanya jika sanghyun masih tetap memaksa menikah dengan hyuna bukan karena ia ingin kembali bersama sanghyun namun ia ingin membalaskan sakit hatinya pada sanghyun 

Sanghyun yang tengah berada didalam apartementmya terkejut saat tiba-tiba ayahnya membuka pintu apartementnya tanpa memberitahunya 

"Appa ?!" 

Tiba-tiba ayahnya menampar keras pipi sanghyun dengan tatapan mematikannya 

"Appa , kenapa appa mendadak kembali kekorea?" 

Namun bukannya menjawab sanghyun malah mendapat tamparan keras lagi dari sang ayah 

"Dasar anak tidak berguna ! Kau tidak bisa diandalkan !" 

"Apa yang appa maksud ?" 

"Jangan pura-pura bodoh ! Aku sudah tau semuanya kau gagal menikah dengan putri komisaris kan ?! Dia hamil ?!" 

Sanghyun terkejut bagaimana bisa ayahnya mengetahui semua itu sedangkan dia sudah berusaha untuk menyembunyikannya 

"Sekarang dia sudah mengandung anak pria itu dan tak lama lagi pasti beritanya akan tersebar kau fikir akan disimpan dimana wajahku jika seluruh orang mengetahui calon menantuku hamil bersama pria lain ! Mulai sekarang kau harus menjauhi hyuna dia akan merusak namaku dan perusahaanku aku akan membuat berita jika hubungan kalian sudah berakhir sebelum berita kehamilannya tersebar, Sekarang juga aku akan memutus seluruh fasilitasmu dan aku tidak akan memberikan warisanku padamu sepeser pun ingat itu" 

"Appa , tapi appa.."namun ayahnya tetap pergi, Sanghyun melempar barang-barang didekatnya hingga pecah berhamburan 

"Kurang ajar !!! Aku akan menghancurkan hidup kalian !" Ucapnya 

Hyuna dan hyunseung tengah berada diatas ranjang hyunseung memegang sebelah tangan hyuna dengan hyuna yang merebahkan kepalanya di dada hyunseung 

"Hyuna aku sudah memikirkan ini"

"Mwo? Apa itu oppa ?" 

Hyunseung memegang dagu hyuna agar menatapnya 

"Oppa wae ?" 

"Hyuna , aku akan segera menikahimu, sebelum anak kita lahir aku akan menikahimu secepatnya" 

Hyuna tertegun namun ekspresinya masih kosong ia benar-benar tak menyangka akhirnya ia mendengar ucapan itu dari hyunseung 

"Oppa kau bersungguh-sungguh?" 

"Tentu , anakku ada dalam rahimmu dan aku tidak mau kehilanganmu lagi, aku rasa aku harus segera mengikatmu dengan menikahimu" 

Hyuna tersenyum lalu memeluk hyunseung dengan erat 

"Bagaimana jika lusa ?" Tanya hyunseung 

Hyuna terkejut ia segera mendongakan kepalanya 

"Apa tidak terlalu cepat ?" 

"Aku rasa tidak , memangnya apa yang harus kita tunggu lagi ? Aku ingin segera memilikimu seutuhnya ,aku ingin disetiap pagiku siangku malamku kau selalu bersamaku"

Hyuna tersenyum haru kedua matanya mulai berkaca-kaca dan ia menganggukkan kepalanya 

"Aku mau oppa" 

Mereka berpelukan dalam diam dengan perasaan bahagia satu sama lainnya berharap setelah menikah nanti tak akan ada lagi yang mencoba memisahkan mereka 

 


Pukul 04.35am ksl.

Hyuna merasa kepalanya kembali pusing membuat tidur nyenyaknya terganggu ia menggeliat kecil membut hyunseung ikut terbangun 

"Hyuna ada apa ?" 

"Kepalaku pusing oppa" ringisnya 

"Dimana obatmu ?" 

Hyunseung segera memberikan obat pada hyuna awalnya hyuna merasa lebih baik namun tak lama kemudian ia kembali merasa sakit dan rasa sakit itu lebih hebat dari sebelumnya bahkan hyuna sampai mengeluarkan darah dari hidung dan mulutnya 

"Oppa.." 

Hyunseung benar-benar panik ia segera melarikan hyuna kerumah sakit , dokter mengatakan keadaan hyuna semakin lemah belum lagi hyuna tengah mengandung akan semakin membahayakan nyawanya 

"Langkah apa yang harus dilakukan untuk menyelamatkannya dok?" Tanya hyunseung 

"Maaf tuan tapi jalan yang terbaik adalah menggugurkan kandungannya" 

Hyunseung membulatkan kedua matanya 

"Apa ?! Apa tidak ada jalan lain selain itu dok? Hyuna pasti akan sedih jika harus kehilangan bayinya" 

"Maaf tuan tapi memang kondisi hyuna-ssi sendiri tidak memungkinkan untuk mengandung" 

Hyunseung duduk dikursi dengan lemahnya ia benar-benar kalut ia sendiri tak mau kehilangan bayinya yang kini masih berada didalam kandungan hyuna ia pun tau pasti itu akan membuat hyuna sedih 

Krystal terbangun dengan kedua matanya yang masih sangat mengantuk ia mengambil ponselnya melihat siapa yang menghubunginya pagi hari seperti ini 

"Hyunseung seonsaengnim ?" 

"Yoboseo seonsaengnim ?" 

"Bisakah kau kerumah sakit sekarang ? Hyuna kembali dirawat" 

"Apa ?! Baik aku akan segera kesana sekarang seonsaengnim" 

Kryatal menyibak selimut tebalnya dan segera masuk ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya 

Hyunseung yang tengah berada didalam ruangan rawat hyuna tertegun saat pintu kamarnya berbunyi ia berfikir itu adalah krystal namun ternyata sanghyun 

"Kau ?! Bagaimana kau tau kami disini? Pergi atau aku akan membunuhmu sekarang juga" 

Namun tiba-tiba saja ia memperlihatkan sebuah foto dari ponselnya jika krystal tengah diculik dengan mulutnya yang di bekam dan kedua tangannya diikat 

"Apa yang kau lakukan padanya brengsek ?!"ucap hyunseung 

Sanghyun menyunggingkan ujung bibirnya 

"Jika kau ingin dia selamat serahkan hyuna padaku" 

"Kau tidak bisa mengancamku" 

"Tidak bisa ? Tentu bisa" sanghyun menghubungi anak buahnya untuk membunuh krystal 

Hyunseung kembali membulatkan kedua matanya ia benar-benar ingin menghajar sanghyun saat ini juga namun sanghyun tetap mengancam jika ia berbuat sesuatu sanghyun akan memerintahkan anak buahnya untuk membunuh krystal 

"Jadi bagaimana dengan tawaranku ? Berikan hyuna padaku, atau aku akan membunuh sahabat hyuna dan aku akan mengatakan pada hyuna jika semua ini disebabkan olehmu" sanghyun tersenyum penuh kemenangan melihat raut pucat hyunseung 

Hyunseung tetap menatap sanghyun dingin ia tak punya pilihan lain namun setelah kryatal bebas ia berjanji akan kembali merebut hyuna dan menjelaskan semuanya 

"Baiklah, lepaskan krystal sekarang juga" 

Sanghyun terlihat cukup terkejut ternyata caranya kali ini ampun untuk merebut hyuna , ia tersenyum puas lalu memberi perintah anak buahnya untuk melepas krystal dijalanan 

"Susullah dia sebelum seseorang melukainya" ucap sanghyun dengan senyum evilnya 

"Dengarkan aku brengsek, aku akan pergi tapi kau tidak boleh menyakiti hyuna walau sedikit pun!" 

Sanghyun memiringkan kepalanya menandakan tak masalah ia tak akan menyakitinya , tak mau membuang waktu lagi hyunseung segera pergi untuk menjemput krystal

Sanghyun masuk kedalam ruangan dimana hyuna masih tak sadarkan diri , sebelah tangannya memegang perut hyuna yang mulai sedikit membuncit 

"Hallo sayang, ayah disini" ucapnya dengan senyum penuh artinya lalu ia menatap wajah pucat hyuna yang masih tak sadarkan diri ia membelai pipi hyuna dan mendektkan wajahnya pada hyuna 

"Kau akan segera menjadi milikku sayang, tenanglah.. Tak akan lama lagi semuanya akan menjadi milikku" bisiknya 

Hyunseung melihat krystal berjalan sendirian dipinggir jalan yang cukup sepi ia melihat beberapa orang pria hendak mengganggu krystal ia segera turun dari dalam mobil dan menghampirinya

"Menyingkir!" Ucap krystal yang ketakutan 

Hyunseung segera menarik krystal agar berdiri dibelakangnya 

"Hey itu bagian kami ! Kami yang lebih dulu melihatnya !" Ucap pria yang terlihat tengah mabuk itu 

"Ayo kita pergi" hyunseung hendak membawa krystal namun mereka menahan sebelah tangan krystal

"Ah appa !" Ringis krystal 

Hyunseung benar-benar tak tahan lagi sudah cukup berkali-kali ia menahan emosinya hyunseung tak punya waktu itu mengurus hal seperti ini ia memukul keras wajah para preman jalanan itu tanpa ampun ia meluapkan seluruh emosinya hingga mereka ambruk dijalanan 

Hyunseung membawa krystal masuk kedalam mobil ia melihat wajah krystal yang sangat pucat dan tubuhnya gemetar 

"Gwaenchana ? Maaf ini semua salahku" ucap hyunseung 

Krystal masih terdiam hyunseung melirik kedua tangan krystal yang bergetar hebat

"Sekali lagi maafkan aku" ucap hyunseung 

"Ne seonsaengnim, apakah yang melakukan ini sanghyun?" Ucap krystal dengan suaranya yang terdengar seperti berbisik 

"Oh, dia yang melakukannya dan sekarang dia dirumah sakit" 

Krystal membulatkan kedua matanya lalu melirik hyunseung yang duduk dikursi kemudi 

"Mwo?! Bersama hyuna ?!" 

Hyunseung menganggukkan kepalanya 

"Seonsaengnim ! Kenapa kau membiarkannya bersama hyuna ?! Bagaimana jika dia kembali menyakiti hyuna ?!" 

"Aku tak punya pilihan lain , aku tak mau kau terluka bagaimana pun juga ini salahku aku juga yakin hyuna akan sangat marah padaku jika aku tak menyelamatkanmu" 

"Dasar pria licik! Aku tak akan memaafkannya !! Mereka mengambil ponselku aku tak bisa menghubungi ayahku atau anak buahnya aku akan melaporkan ini pada ayahku dan aku pastikan kali ini dia akan membusuk dipenjara !" Ucap krystal mengutuk sanghyun 

Hyunseung sampai dirumah sakit bersama krystal dan tiba-tiba saja mereka dihalangi oleh nana 

"Kau siapa ?" Tanya krystal 

"Tidak penting siapa diriku yang jelas aku ingin memberikan ini pada kalian" 

Hyunseung mengambil kertas itu ternyata kertas itu adalah surat pernanjian antara komisaris kim dengan sanghyun yang berisi akan menyerahkan hyuna pada sanghyun apa pun yang terjadi beserta seluruh harta warisannya saat sanghyun menikahi hyuna 

"Tapi kenapa kau memberikannya padaku? Dan darimana kau mendapatkan ini?" Tanya hyunseung 

"Baiklah aku akan memberitahumu aku adalah kekasih sanghyun tapi dia sudah membuatku merasa dihina aku ingin membalaskan dendamku maka dari itu diam-diam aku mengambil surat itu, cepatlah kau tidak punya waktu banyak dia sangat licik dari yang kau fikirkan" 

"Terimakasih banyak"

Nana tersenyum kecil lalu membiarkan krystal dan hyunseung segera pergi menuju kamar hyuna , mereka terkejut melihat ruangan itu sudah kosong 

"Dimana mereka ?!" Ucap hyunseung 

"Seonsaengnim kau cari hyuna aku akan hubungi polisi" 

Hyunseung segera mencari hyuna ia bertanya pada suster yang menangani hyuna namun mereka tidak mengetahui kemana hyuna pergi hingga tak lama kemudian polisi tiba dan menemukan sanghyun akan membawa hyuna kedalam mobilnya dan hendak membawanya kesuatu tempat 

"Angkat tanganmu kau sudah dikepung" ucap polisi itu 

"Ada apa ini? Aku tidak bersalah aku tidak melakukan hal kriminal apa pun" ucapnya santai 

"Kau terbukti telah menculik putri mendiang komisaris kim, sekarang lepaskan dia dan serahkan dirimu pada kepolisian atau kami akan menyeretmu" 

"Menculiknya ? Apa kalian tau? Hyuna adalah calon istriku, aku juga memiliki buktinya" 

"Bukti ? Maksudmu ini?" Hyunseung memperlihatkan surat yang berada ditangannya , sanghyun membulatkan kedua matanya 

"Bagaimana surat itu ada padamu ?!" 

Hyunseung merobek kertas itu membuat sanghyun semakin membulatkan matanya 

"Sekarang serahkan hyuna padaku" ucap hyunseung 

"Tidak ! Tidak akan pernah !" 

Sanghyun yang tengah menggendong hyuna yang masih tak sadarkan diri kemobilnya namun tiba-tiba saja hyuna mengeluarkan darah dari selangkangannya 

Namun sanghyun tetap membawa hyuna terpaksa polisi menembak kaki sanghyun hingga terjatuh , hyunseung segera membawa hyuna ternyata kandungannya tak dapat diselamatkan hyuna kehilangan bayinya 

"Seonsaengnim.. Kumohon kau harus kuat jika kau lemah bagaimana dengan hyuna ? Siapa yang akan menyemangatinya ?" Ucap krystal m

Hyunseung terlihat pucat ia benar-benar tak mau kehilangan bayinya dan kabar buruk kembali tiba saat dokter mengatakan keadaan hyuna semakin memburuk , krystal melihat hyunseung yang terus menemani hyuna yang masih melawan masa kritisnya 

"Sayang, aku disini aku bersamamu kau bisa mendengarku? Kau akan baik-baik saja , kembalilah hyuna .. Kembalilah, kita menikah sayang, kumohon sadarlah" hyunseung memegangi sebelah tangan hyuna dan mengecup keningnya berkali-kali dengan air mata yang memenuni kedua matanya 

Krystal melihat hyuna menggerakkan sebelah tangannya 

"Seonsaengnim , hyuna ..dia menggerakan tangannya" 

Hyunseung tertegun dan segera memanggil dokter , akhirnya hyuna berhasil melawan masa kritisnya hyuna bisa mendengar hyunseung terus memanggil namanya namun entah mengapa ia merasa tak mampu membuka matanya tubuhnya pun terasa sangat lemah untuk bicara seluruh tubuhnya terasa amat nyeri 

Oppa.. Aku mendengarmu, aku tidak bisa melihatmu ,aku takut oppa..tubuhku sakit

Tiba-tiba saja detak jantung hyuna mengilang dokter menyatakan jika hyuna sudah tiada , hyunseung tak bisa menerimanya akhirnya air mata menetes ia tak bisa menerima jika ternyata akhirnya hyuna benar-benar meninggalkannya 

"Tidak dok ! Tidak ! Selamatkan dia kumohon lakukan apa pun selamatkan dia !" Ucapnya 

"Seonsaengnim !! Tenang seonsaengnim kau akan membuat hyuna sedih !" Ucap krystal yang juga menangis dan mencoba menenanhkan hyunseung 

Tubuh hyunseung melemah ia merosot kelantai bersama krystal 

"Tidak .. Hyuna.." Lirihnya 

Hyuna terbangun dan melihat jisoo berdiri disampingnya 

"Jisoo ?"

Jisoo tersenyum dengan cahaya yang bersinar ditubuhnya ia mengulurkan sebelah tangannya pada hyuna 

Hyuna mengerutkan keningnya lalu melirik hyunseung yang tengah menangis bersama krystal 

Ia mengerti sekarang, kini ia benar-benar sudah tiada ? Ia sudah mati? 

Hyuna berjalan mendekati hyunseung berharap bisa memeluknya namun ia tak dapat menyentuhnya , hyuna hanya bisa menatap pilu hyunseung dan juga kryatal yang tengah menangisi kepergiannya 

"Oppa, aku mencintaimu, aku akan pergi bersama anak kita, jaga dirimu oppa" gumamnya , Hyuna pun pergi bersama jisoo

Akhirnya teman-teman hyuna termasuk irene mengantar kepergian hyuna , sedangkan hyunseung masih terdiam disebuah taman ia tak mau menyaksikan pemakaman wanita yang sangat dicintainya ia tak percaya jika hyuna benar-benar meninggalkannya

Dengan tatapan kosong hyunseung terus meneteskan air matanya fikirannya kosong namun hatinya terasa amat nyeri ia masih tak bisa menerima keadaan ini 

Tidak , aku harus melihatnya untuk terkahir kalinya ! Apa yang kau lakukan disini hyunseung ! Aku harus
Melihatnya ! 

Hyunseung segera berlari kembali masuk kedalam mobilnya ia melaju cepat menuju pemakaman hyuna namun tiba-tiba saja dalam perjalanan tak sengaja ada sebuah truk besar yang remnya blong menghantam mobil hyunseung cukup keras , beberapa orang disana segera memeriksa keadaan hyunseung 

Hyunseung terbangun dan melihat dirinya tengah dikerembuni banyak orang namun ia terkejut saat hyuna dan jisoo berdiri disebrang jalanan dengan keadaan perut hyuna yang tengah hamil 

"Hyuna ? Jisoo ?" 

Hyuna dan jisoo tersenyum padanya , hyunseung segera berlari mendekati mereka 

"Kalian .." Ucap hyunseung dengan raut tak percayanya

Hyuna dan jisoo melirik mobil hyunseung yang sudah rusak parah hyunseung melihat ambulance tiba dan membawa hyunseung keluar dari dalam mobil

Hyunseung terkejut ia melihat kedua tangannya lalu melirik hyuna dan jisoo 

"Apa .. Aku sudah mati?" Tanya hyunseung 

Hyuna mengulurkan sebelah tangannya juga jisoo 

"Oppa , sekarang kita bisa bersama dan tak ada yang bisa memisahkan kita lagi" ucap hyuna 

Jisoo hyuna dan hyunseung memperhatikan para petugas membawa tubuh hyunseung yang sudah tak bernyawa masuk ke mobil ambulance , hyuna dan jisoo menggenggam tangan hyunseung lalu mereka mengikuti cahaya putih yang menyambut mereka 

 

 

🍂THE END🍂


  

- akhirnya tamat ya huft.. Maaf ff ini berjalan agak lambat dan ga jelas ceritanya huhu;( jujur mood autornya sempet ilang-ilangan mulu nih sebel..Tapi semoga readers tetep terhibur yaa, semangat buat nunggu hyuna cb! 😍😚 -

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Troubleshipper #1
Chapter 20: Setuju thor sama komentar BeNice,. Tapi ya kalo emang author pngen buat sama cast lain ya silahkan coba thor.. Tp apa rasanya nggak aneh, author bisa tetep rasain 'feel'nya kah?? Kalo nulis hyuna sma cwok lain? Wwkwk.. Mian ya thor. Ini saran yg profokatif. Hahahaha.. 2hyun shipper udah mndarah daging soalnya, aku aja buat ff cast lain selain tm bner2 mles nglanjutin. *curcol
BeNice
#2
tak apa lah thor, ff 2hyun terus. Aku juga nge ship 2hyun :)
semangat thor!!
Hyunafunny
#3
Author emang ngfans sama 2hyun/hyunahyunseung author ngship bgt , tp author ma dkung hyuna sama siapa aja sbnrnya , nah ada yg request katanya coba bikin cast nya hyuna sama idol lain , hm siapa ya ? Kyuhyun kah? Siapa pun deh , liat nanti aja ya bingung hahhaa
Troubleshipper #4
Chapter 18: Author.. Sumpah ff author makin kesini makin enak dibaca. Aku buat ff ditempat lain juga tp nggk bisa sebagus author. Btw baru komen di chap ini, keasikan baca. Wkwk.. Chapter ini nanggungg.. Haha. Smngt up ya thor..