Page 15

Say love

Setelah satu jam lamanya hyuna tak sadarkan diri akhirnya hyuna perlahan membuka matanya 

"Hyuna ?"

"Seonsaengnim.." 

"Bagaimana keadaanmu sekarang? Aku akan panggilkan dokter" 

Hyuna memegang sebelah tangan hyunseung membuat hyunseung menatap hyuna 

"Seonsaengnim , aku hanya perlu seonsaengnim disini" 

Hyunseung mendekati hyuna dan sesaat menatapnya tanpa mengatakan apa pun 

"Seonsaengnim.." Jantung hyuna mulai memompa sangat cepat saat hyunseung semakin mendekat padanya bahkan saking dekatnya ia bisa merasakan hembusan nafas hyunseung diwajahnya

Tanpa memberikan hyuna kesempatan bicara hyunseung mengecup bibir hyuna dengan sangat lembut membuat hyuna sendiri sangat terkejut dan membulatkan kedua matanya 

Hyunseung memejamkan matanya ia merasakan kelembutan bibir hyuna yang sangat ia sukai dan rindukan , setelah cukup lama akhirnya perlahan hyunseung melepas ciumannya 

"Seon.."

Hyuna langsung terdiam membeku saat hyunseung menyentuh pipinya

"Maafkan aku telah membuat pipimu memerah"

Hyuna semakin malu dibuatnya ia memukul kecil dada hyunseung 

"Seonsaengnim hentikan" 

Hyunseung tersenyum dengan sebelah tangannya yang mengelus kepala hyuna 

"Maafkan aku hyuna" 

"Untuk apa ?" 

"Aku rasa kau juga tau kenapa" 

Hyuna berdesis sebal
"Aku ingin mendengarnya langsung darimu seonsaengnim!" 

"Mian" hyunseung kembali tersenyum dan sebelah tangannya memegang sebelah tangan hyuna dengan erat 

"Wanita itu .. Kami tidak ada hubungan apa pun sungguh" 

"Kau berbohong" 

"Dia mengatakan padaku jika dia adalah kekasihmu, kau ingin mengelak apa lagi sekarang oh?"

"Dengar, dia adalah gayoon dulu kami memang sempat memiliki hubungan dan.."

"Benar kan! Jadi kalian memang ada hubungan oh?! Lalu kenapa tadi kau menciumku ?! Napeun namja!!" Teriak hyuna , hyunseung segera menahan kedua tangan hyuna yang tengah memukulinya 

"Dengarkan aku , aku bahkan belum menyelesaikan ucapanku"

"Shireo! Aku tidak mau dengar!" Hyuna memalingkan wajahnya ke sisi lain 

"Hubungan kami sudah berakhir sejak beberapa tahun yang lalu dan aku sama sekali tidak menyimpan perasaan apa pun lagi padanya aku hanya menyukaimu"

Hyuna benar-benar merasa terkejut sekaligus senang bukan main karena hyunseung lagi-lagi menyatakan perasaannya pada hyuna ia sangat yakin pria seperti apa jang hyunseung ini dia adalah pria yang dingin dan jujur jika hyunseung sampai mengatakan perasaannya pada wanita pasti dia memang mengatakan yang sebenarnya dan juga tulus dari dalam hatinya 

"Hyuna" 

"Mwo?" Hyuna akhirnya menatap hyunseung dan seakan ia tak mendengar apa pun yang tadi hyunseung ucapkan 

"Kau mendengarkanku?" 

"Tidak, coba katakan lagi" 

Hyunseung tertawa kecil sambil menghembuskan nafasnya karena hyuna selalu saja senang mengerjainya 

"Seonsaengnim"

"Oh?"

"Siapa yang sering kau fikirkan akhir-akhir ini?" Tanya hyuna 

"...." Hyunseung terlihat tengah berfikir tapi tiba-tiba saja hyunseung seperti teringat akan suatu hal

"Oh, kau belum mengerjakan tugasmu hari ini kau tidak mengumpulkan tugasmu padaku" hyunseung 

"Aish yak seonsaengnim! Kenapa kau berhenti berfikir ?! Fikirkan siapa yang sering ada didalam fikiranmu ?!"

"Hyuna-ssi , aku bertanya padamu" 

"Aku juga bertanya padamu seonsaengnim!"  

"Aigoo.." Gumam hyunseung 

Lalu hyunseung menatap hyuna tanpa berkata apa pun membuat hyuna mendadak kikuk dan akhirnya dengan terpaksa hyuna mengalah dan menjawab pertanyaan hyunseung 

"Aku lupa aku memang belum mengerjakannya , aishh yang benar saja kau menanyakan pelajaran dalam keadaan seperti ini ?! Sampai kapan seonsaengnim akan seperti ini padaku ?!" 

"Karena aku masih menjadi gurumu jadi selama aku masih bekerja disekolahmu dan menjadi gurumu aku akan terus seperti ini" 

"Keure , kalau begitu berhentilah bekerja disekolah ayahku dan jangan menjadi guru" 

"Mwo?" 

Hyuna tersenyum lebar
"Menjadi suamiku saja" 

Hyunseung terlihat cukup tercengang dengan pemikirkan hyuna ia tertawa kecil membuat hyuna mengernyit 

"Seonsaengnim waeyo?! Kenapa tertawa ?" 

"Kau ini masih kecil kenapa sudah berfikir untuk menikah oh?"  

"Aku sudah katakan jika aku bukan anak kecil seonsaengnim!" 

"Arraseo arraseo, maafkan aku" ucap hyunseung dengan sisa tawanya

"Sebenarnya aku ingin menanyakan sesuatu padamu" ucap hyunseung 

"Ada apa seonsaengnim?" 

"Sebenarnya kau ini sakit apa ?" 

Raut hyuna seketika berubah dan saat hendak menjawab ayahnya tiba 

"Hyuna ? Putriku" komisaris kim langsung memeluk hyuna dan menciumi keningnya 

"Kau baik-baik saja ? Kenapa bisa seperti ini?" 

"Gwaenchana appa.. Naya sudah lebih baik, syukur hyunseung seonsaengnim membawaku kemari dengan cepat" 

Komisaris kim melirik hyunseung yang tengah berdiri disamping hyuna awalnya tatapan itu terlihat sangat dingin dan tajam 

"Terimakasih" ucap komisaris membuat hyunseung tertegun lalu tersenyum ramah 

"Ne komisaris senang bisa membantu" 

"Kau telah menyelamatkan putriku satu-satunya , apa kau mencintai putriku jang hyunseung?"

Hyunseung terlihat terkejut dengan pertanyaan frontal komisaris kim begitupun dengan hyuna yang tak kalah terkejut 

"Appa.." 

"Tidak apa nak, appa hanya bertanya padanya" 

Hyuna melirik hyunseung yang terlihat kebingungan serta terlihat takut dan berusaha menutupi rasa takutnya tetapi hyuna bisa melihatnya dengan sangat jelas 

"Appa sudahlah.. Apa yang appa lakukan" ucap hyuna 

"Wae ? Bukankah kau mencintai jang hyunseung ?" 

Hyuna membulatkan kedua matanya , hyunseung pun mendongakan kepalanya ia tersenyum kecil itu artinya selama ini hyuna sering membicarakan dirinya pada ayahnya 

"Jang hyunseung ?" 

"Ne komisaris" 

"Apa kau mencintai putriku kim hyuna ?" Tanyanya dengan wibawanya yang tak pernah hilang 

Hyunseung mengangguk dengan sopan 
"Ne komisaris, saya .. Mencintai hyuna" 

"Jawablah dengan tegas" 

"Saya mencintai hyuna komisaris" jawabnya tegas 

Komisaris melirik hyuna yang tengah tersenyum merona menatap hyunseung 

"Bagus , kau pria yang berani dan aku juga yakin kau pria yang tulus mencintai putriku, aku sudah cukup banyak mengambil informasi tentang dirimu dan keluargamu" 

"Ne ?" Hyunseung terkejut ternyata selama ini komisaris membuntutinya 

"Ada apa ? Apakah salah jika aku hanya ingin putriku mendapatkan pasangan yang baik?" 

Hyunseung kembali menundukkan kepalanya 
"Tidak komisaris" 

"Dan aku sudah yakin jika kali ini putriku sudah memilih pria yang tepat" 

Semenjak komisaris kim merestui hubungan hyuna dan hyunseung akhirnya hyuna berhasil membujuk hyunseung untuk tak merahasiakan hubungan mereka dari siapa pun termasuk lingkungan sekolah yang pastinya langsung membuat geger dan para siswa siswi tak terkecuali guru yang membicarakan hubungan keduanya 

Teman-teman hyuna pun ikut merasa sangat senang mendengar kabar ini

"Bagaimana bisa guru baru itu bisa meluluhkan hati kim hyuna ? Astaga aku tidak habis fikir" ucap salah seorang pelajar pria disana 

"Entahlah jika dilihat lagi sepertinya guru baru itu bukan berasal dari keluarga yang kaya raya dia hanya bekerja sebagai guru bahkan hidupnya saja sebatang kara" 

"Aku tidak tau bagaimana caranya guru baru itu bisa menaklukan kim hyuna , sangat luar biasa"

"Beraninya kalian membicarakanku?" Mereka terkejut saat ternyata sedari tadi hyuna berdiri di balik loker yang pintunya terbuka dan mendengar jelas percakapan mereka 

"Hyun.. Hyuna ? Sejak kapan kau disini?" 

"Sejak kau mengatakan bagaimana guru baru itu bisa meluluhkan hati kim hyuna ? Wae ? Kau terkejut ? Beraninya kau membicarakanku oh?!" 

"Maafkan kami hyuna sungguh kami tidak bermaksud , kami permisi" kedua namja itu memilih untuk segera pergi daripada berurusan dengan hyuna 

"Ishh dasar tukang gosip" gerutu hyuna 

Lalu tak sengaja ia melihat irene tengah berjalan seorang diri dengan membawa buku yang ia peluk didada dengan kedua tangannya dan tak sengaja ia malah menabrak beberapa kumpulan geng wanita disana membuat beberapa buku itu terjatuh bahkan ponsel salah seorang dari wanita itu ikut terjatuh 

"Yak !! Kau punya mata tidak ?! Kau membuat ponselku rusak!" 

"Maafkan aku.. Maaf.." 

"Maaf ?! Kau fikir dengan kata maafmu itu kau bisa mengembalikan ponselku oh?! Kau tau harga ponselku ini bahkan terlalu mahal untuk harga dirimu" 

Irene tak mampu membendung air matanya bahkan saat salah seorang dari mereka menginjak-injak dan menendang buku-buku yang berceceran bahkan disana ada formulir pendafataran untuk masuk ke perguruan tinggi yang sekarang sudah kotor karena mereka menginjak-injaknya dengan sepatu mereka 

"Tolong jangan lakukan itu kumohon" tangis irene , seluruh siswa siswi hanya menatap kearah mereka tanpa ada satu pun dari mereka yang ingin membantu atau bahkan melindungi irene 

"Akh!" Irene meringis kala salah seorang dari mereka bahkan dengan teganya menginjak tangan irene yang hendak mengambil formulir pendaftarannya 

"Omo lihatlah .. Apa yang mereka lakukan pada si gadis miskin itu?" Ucap hara 

"Mwo? Aishh biarkan saja tidak perlu ikut campur" ucap krystal 

"Omo apa yang dilakukan hyuna unnie ?" Ucap lisa saat melihat hyuna tiba-tiba menghampiri kawanan wanita itu bahkan membantu irene untuk berdiri dan membantu irene merapihkan buku-bukunya 

"Hyuna.." Ucap wanita yang menginjak tangan irene 

"Tanganmu sakit ?" Tanya hyuna pada irene , irene hanya menganggukkan kepalanya dengan menundukkan kepalanya 

"Tenanglah dan pergi ke ruang kesehatan, ayo" melihat sikap hyuna yang begitu baik dan perhatian pada irene sontak membuat para siswa siswi disana menatap terkejut kearahnya 

"Hyuna .. Tapi .. Kenapa kau membantunya ?" Tanya salah seorang kawanan gadis itu 

Hyuna berjalan mendekat tanpa mengatakan apa pun bahkan gadis itu bisa merasakan hembusan nafas hyuna diwajahnya karena jarak mereka yang kini sangat dekat 

"Tingkahmu benar-benar membuatku muak" gumam hyuna 

"Kemarikan tanganmu" ucap hyuna pada wanita yang menginjak tangan irene 

"Ada apa? Kenapa kau .. Ah !!!" Gadis itu meringis saat tiba-tiba hyuna meremas telapak tangannya sangat kuat 

"Hyuna.. Ah lepaskan!! Sakit" ringisnya 

"Hyuna ! Lepaskan dia!" Salah seorang dari mereka mencoba membela temannya 

Saat salah seorang dari mereka hendak mendorong hyuna lisa dan yang lainnya tiba dan mendorong gadis itu terlebih dahulu 

"Jangan menyentuhnya" ucap lisa pada gadis itu 

"Yak ! Kau hanya junior disini beraninya kau?!" 

"Aku memang junior disini tapi bahkan aku bisa berteman dekat dengan sunbae cantik dan populer ini sedangkan kau? Kau teman sekelasnya saja tidak percaya diri untuk dekat dengan hyuna unnie , sungguh malang"

Gadis itu terlihat tengah menahan amarahnya 

Akhirnya setelah wajah gadis itu memerah hyuna melepaskannya dan menyunggingkan ujung bibirnya 

"Appa ?(sakit?)" tanya hyuna pada wanita itu , gadis itu mengelus tangannya yang hampir saja remuk jika hyuna terlambat melepaskannya 

"Kenapa kau lakukan ini padaku huh?! Jika sampai tanganku remuk aku akan melaporkanmu ke polisi !" 

"Mwo? Kau akan melaporkanku? Ke polisi ? Kau fikir orang tuamu akan membantumu setelah mereka tau apa yang baru saja kau lakukan ? Baiklah.. Mari kita lihat, orang tuamu akan berpihak pada siapa" 

"Yak ! Jangan mengancamku! Aku adalah pewaris kekayaan ayahku dan saat itu tiba aku akan menghancurkanmu!" 

"Arraseo.. Aku akan ingat ucapanmu, tapi bagaimana jika terlebih dahulu aku yang menghancurkan perusahaan ayahmu? Dan kau fikir jika itu semua terjadi apa yang akan kau dapat dari warisan itu uh?" 

"...." Akhirnya hyuna berhasil membungkam wanita itu hingga tak berkutik 

"Kau lupa ? Aku juga adalah pewaris tunggal dari kekayaan ayahku yang bahkan kau sendiri tau.. Kekayaan ayahmu itu sama sekali tidak ada harganya dimata ayahku, oke , berhenti membanggakan ayah karena membahas perusahaan terlalu rumit , Sekarang jika kau masih mengganggu irene , itu tandanya kau juga tengah bermasalah denganku,kau mengerti?"

"Ayo kita pergi" ucap wanita itu 

"Shireo ! Gadis miskin itu telah merusak ponselku!" 

Hyuna berdecih 
"Apa sekarang kau sudah jatuh miskin oh? Kau bahkan merengek pada seorang wanita yang kau fikir jauh lebih rendah dibanding dirimu untuk mengganti ponselmu? Ahh jinjja..atau kau memang tak mampu membelinya yang baru? Kau memang sangat miskin sekarang" 

"Yak !" 

Hyuna mengeluarkan ponselnya lalu menghubungi anak buah ayahnya meminta untuk mentransfer uang pada gadis itu 

"Kemana aku harus mengirim oh?" Tanya hyuna 

"Yak ! Kau sudah merendahkanku!" Ucap gadis itu 

"Jinjja ? Kau ingin aku semakin merendahkanmu? Baiklah.." Hyuna membuka lokernya lalu mengambil dompet dan mengeluarkan seluruh uangnya yang bahkan dengan uang yang hyuna berikan bisa membuat gadis itu membeli ponsel keluaran terbaru

"Kau ingin ini? Kau tidak memiliki uang sebanyak ini di dompetmu selain kartu kredit? Uang ini bahkan hanya kembalian untukku, ambilah aku rasa kau saat ini benar-benar membutuhkannya" hyuna melempar uang itu tepat diwajah gadis yang tengah melongo itu ,hyuna hanya kembali menyunggingkan ujung bibirnya dan pergi begitu saja

"Omo dia sangat hebat bahkan dia memegang uang cash sebanyak itu" ucap siswa siswi yang melihat kejadian itu  

"Unnie kau mau apa keruang kesehatan? Apa kau sakit lagi?" Tanya lisa 

"Aku ingin menemui seseorang disana" 

"Uh? Nugu?" 

Hyuna memasuki ruang kesehatan bersama teman-temannya ternyata hanya ada irene disana yang tengah tertunduk dengan tangisnya 

"Yak.." Ucap hyuna membuat irene mendongakan kepalanya dan segera menghapus air matanya ia melihat hyuna datang bersama teman-temannya ia berfikir ia kembali dalam masalah tapi tenyata tidak 

"Temani aku makan malam setelah pulang sekolah" ucap hyuna 

"Mwo? Yak kim Hyuna! Kenapa kau meminta dia menemanimu ?! Oh? Kau kan bisa meminta pada kami!" Ucap krystal 

Irene mengangguk lemah dengan menghapus air matanya 

Tanpa mengatakan apa pun lagi hyuna pergi 

"Yak! Apa kau memelet hyuna oh?! Kenapa dia bisa sangat baik padamu?" Tanya hara 

"Tolong jangan berfikir seperti itu" ucap irene 

"Lalu bagaimana bisa hyuna begitu baik padamu ?! Ah jinjja.. Ini sangat aneh!" Ucap krystal 

"Dengar ya , jika sampai aku tau kau sampai memanfaatkan kebaikan sahabat kami itu , kupastikan kau akan menderita" ucap jia 

"Yak , kenapa kalian masih disini ? Berhenti mengganggunya"  ucap hyuna yang tiba-tiba kembali lagi

Krystal dan teman-temannya menatap tak suka pada irene sambil berdesis sebal lalu mengikuti hyuna pergi dari ruangan itu 

Malam harinya hyuna tengah menunggu irene di sebuah restoran mewah milik ayahnya , hyuna melirik jam tangannya menunjukkan pukul delapan malam sudah satu jam lamanya ia menunggu ia sendiri tidak tau apa yang membuatnya begitu sabar menunggu irene 

Akhirnya gadis manis dengan kulit pucat itu tiba dan berdiri dihadapan hyuna yang tengah duduk di kursinya 

"Kenapa berdiri ? Duduklah" 

"Ne.." 

"Maaf kau pasti sudah menunggu sangat lama , sekali lagi aku minta maaf" 

"Kenapa kau terlambat ? Kau tau jika dalam lima detik saja tadi kau tidak datang aku sudah akan pergi" 

"Maafkan aku" ucapnya yang terlihat takut 

"Kenapa terlambat?" 

"Aku harus mengerjakan tu.." 

"Mwo?" 

"Aku.. " 

Hyuna mengernyit melihat irene meremas roknya sendiri dan hanya menundukkan kepalanya 

"Kau mengerjakan tugas anak-anak malas itu lagi oh?" 

Irene semakin menundukkan kepalanya , hyuna menghembuskan nafasnya panjang dengan gemasnya melihat tingkah irene yang membuatnya naik darah 

"Yak , lihat aku jika aku sedang bicara , aku ini temanmu bukan musuhmu!" 

Irene mendongakan kepalanya 
"Aku.. Temanmu?" 

Hyuna tertegun lalu terlihat kikuk dengan ucapannya sendiri 
"Ne, mulai saat ini kau temanku, wae ? Kau tidak mau ?" 

Irene tersenyum ia merasa sangat senang hyuna menganggap dirinya sebagai salah satu temannya sekarang , hyuna membalas senyuman itu dengan tak kalah manisnya lalu memesankan makanan untuknya dan juga irene 

"Sekarang kau adalah temanku jadi mulai sekarang juga kau tidak boleh merasa takut pada siapa pun atau tertindas oleh siapa pun arra ? Jika sampai kau masih tertindas dan tidak melawan kau sama saja mempermalukanku, aku tidak pernah memiliki teman yang lemah kau mengerti?" 

"Ne hyuna, gomawo" irene tersenyum lebar dan rasanya baru kali ini hyuna melihatnya 

"Makanlah , habiskan" 

"Ne.."

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Troubleshipper #1
Chapter 20: Setuju thor sama komentar BeNice,. Tapi ya kalo emang author pngen buat sama cast lain ya silahkan coba thor.. Tp apa rasanya nggak aneh, author bisa tetep rasain 'feel'nya kah?? Kalo nulis hyuna sma cwok lain? Wwkwk.. Mian ya thor. Ini saran yg profokatif. Hahahaha.. 2hyun shipper udah mndarah daging soalnya, aku aja buat ff cast lain selain tm bner2 mles nglanjutin. *curcol
BeNice
#2
tak apa lah thor, ff 2hyun terus. Aku juga nge ship 2hyun :)
semangat thor!!
Hyunafunny
#3
Author emang ngfans sama 2hyun/hyunahyunseung author ngship bgt , tp author ma dkung hyuna sama siapa aja sbnrnya , nah ada yg request katanya coba bikin cast nya hyuna sama idol lain , hm siapa ya ? Kyuhyun kah? Siapa pun deh , liat nanti aja ya bingung hahhaa
Troubleshipper #4
Chapter 18: Author.. Sumpah ff author makin kesini makin enak dibaca. Aku buat ff ditempat lain juga tp nggk bisa sebagus author. Btw baru komen di chap ini, keasikan baca. Wkwk.. Chapter ini nanggungg.. Haha. Smngt up ya thor..