Page 18

Say love

Hyuna baru saja tiba disekolahnya dengan diantar oleh supir pribadinya karena komisaris tak membiarkan hyuna mengendarai mobilnya sendiri karena keadaan hyuna yang tengah sakit 

Hyuna turun dari mobilnya dengan banyak pasang mata yang menatap kearahnya tapi hyuna sama sekali tidak peduli apa pun yang mereka fikirkan tentangnya ia tetap berjalan dengan tatapan kosong menuju kelasnya 

Tapi saat dalam perjalanan menuju kelasnya ia melihat hyunseung yang berjalan ke arahnya tapi terlihat diantara keduanya seperti tak ada yang hendak berbicara keduanya semakin dekat dan hanya melewati satu sama lain tanpa saling menatap 

Hyuna mencoba kuat walaupun hatinya terasa sangat sakit begitupun dengan hyunseung , hyuna sampai dikelasnya dan saat dikelasnya hyuna sama sekali tak memperdulikan tatapan teman-temannya yaitu krystal hara jia dan amber yang sudah berada didalam kelas 

Hyuna hanya duduk dibangkunya dan mengeluarkan novelnya 

"Lihatlah, sekarang dia bertingkah seakan tidak melihat kita" ucap hara 

"Yasudahlah biarkan saja" ucap jia 

Hyuna mengeluarkan earphone lalu ia pakaikan dikedua telinganya agar ia tak mendengar hal apa pun yang membuat perasaannya hancur hari ini, ia merasa terlalu lelah untuk mendengar segalanya 

Setelah jam pelajaran selesai hyuna berjalan seorang diri tak sengaja ia kembali melihat irene tengah dibully oleh beberapa siswi yang berbeda , hyuna hanya menatapnya dari kejauhan dan ternyata irene sudah berbeda kali ini irene melawan 

"Kenapa kalian merusak lokerku?" Tanya irene 

"Yak ! Kau berani bertanya pada kami oh?! Kau sudah berani sekarang?!" Gadis itu mendorong irene hingga terbentur ke loker

Tapi ada yang berbeda hyuna melihat wajah irene sama sekali ia tidak terlihat ketakutan bahkan irene menatap kedua gadis itu dengan beraninya 

"Ini adalah yang terakhir kalinya kalian melakukan ini padaku, karena aku tak akan diam lagi" ucap irene 

"Mwo?! Kau berani pada kami?!" 

"Oh! Karena aku juga memiliki hak yang sama disekolah ini!" 

"Haha apa yang kau katakan anak kampung?! Kau hanyalah anak yang mendapatkan beasiswa disini ! Kau tidak akan pernah bisa bersaing dengan kami!" 

"Apa kau sudah lupa jika kau hanyalah gadis miskin tak berguna ?"

"Aku memang gadis miskin aku terlahir dari keluarga sederhana dan bukan bangsawan atau lainnya , tapi setidaknya aku tidak pernah berbohong akan semua hal itu" 

"Yak apa maksudmu?!" 

"Aku tau jika salah satu dari kalian bukan anak yang terlahir dari keluarga bangsawan" 

Suara irene yang cukup keras membuat beberapa siswi langsung menatap kearahnya dan mendengarkan ucapannya 

"Aku tau jika salah satu dari kalian tengah berbohong tentang status kalian , karena yang sebenarnya salah satu dari kalian ini sama denganku, terlahir dari keluarga yang sederhana hanya saja berpura-pura menjadi orang kaya karena takut, keutji?" 

"Yak gadis miskin, siapa yang kau maksud ?" Tiba-tiba suara krystal membuat irene terkejut begitupun dengan kedua siswi itu dan juga hyuna yang melihat dari kejauhan

"Tanyakan saja pada mereka , mana diantara mereka berdua yang tengah memakai topeng" ucap irene 

Krystal amber jia dan hara mendekati kedua gadis itu 

"Jadi salah satu dari kalian ada yang berbohong?" Tanya hara 

"Tidak , aku sama sekali tak berbohong aku memang terlahir dari keluarga yang memiliki usaha properti dan bisnis" jawab salah seorang dari kedua gadis berambut hitam itu

Lalu krystal melirik gadis berambut pirang disamping gadis yang sudah menjawab itu 

"Dan kau? Siapa ayah atau ibumu?" Tanya krystal

"Aku.." 

Krystal dan teman-temannya mulai mencurigai gadis itu karena ia terlihat gugup dan kebingungan untuk menjawab 

"Aku .." 

"Cukup, kami sudah tau jawabannya" ucap krystal 

"Jadi selama ini kau berbohong ??" Tanya gadis berambut hitam pada temannya 

"Tidak aku.. Sebenarnya.. Aku" 

"Jadi apa pekerjaan orangtuamu ?!" Tanya gadis itu 

"Baiklah baik! Orang tuaku bekerja disalah satu restoran !" 

"Apa?!!" Ucap mereka bersamaan 

"Tapi selama ini kau mengatakan padaku jika orangtuamu bekerja sebagai direktur disebuah bank!" 

Gadis itu terlihat gemetar dan hanya menundukkan kepalanya 

Krystal berdecih
"Oh god.. Ternyata kita punya penipu disini" 

"Ikut kami!" Ucap amber yang langsung menarik paksa pergelangan tangan gadis itu 

Krystal melirik irene dengan angkuhnya
"Ternyata kau hebat juga , bahkan kami tidak tau sama sekali tentang hal itu" 

Irene hanya tersenyum kecil menanggapinya 

"Tapi jangan besar kepala dulu, kau tetap tak akan menjadi teman kami" ucap krystal

Irene hanya tersenyum kecil dan menganggukkan kepalanya

Lisa tertegun kala dari kejauhan ia melihat hyuna tengah berdiri di sudut lorong 

"Hyuna unnie ?" Gumam lisa 

"Mwo?" Tanya hara 

Tapi saat lisa kembali melihat hyuna sudah tak ada disana 

Pasti hyuna unnie menyadari aku melihatnya makannya dia pergi 

"Kau bilang apa tadi ?" Tanya hara lagi 

"Aniya hehe" lisa menyeringai dengan senyumnya yang lebar 

Hyuna lagi-lagi hanya berjalan seorang diri ia membuka lokernya dan mengambil beberapa bukunya 

"Hay noona!" 

"Mwo?" Jawab hyuna tanpa menatap edawn 

"Omo, kau sedang sakit noona ?" 

"Tidak, memangnya kenapa ?" 

"Kau terlihat jauh lebih cantik sekarang"

Hyuna menatap tajam pada edawn sedangkan edawn hanya menyeringai 

"Hehe mian, noona kenapa kau sendiri ? Biasanya kau selalu bergerombol dengan.." 

"Tidak apa-apa aku hanya sedang ingin sendiri , kau ingin kekantin?" Jawab hyuna dengan cepat

Edawn membulatkan kedua matanya 
"Kau ingin kekantin denganku noona ?" 

"Oh" 

"Kajja !" Edawn begitu bersemangat dan berjalan bersama hyuna menuju kantin

Lagi-lagi tak sengaja ia bertemu lagi dengan hyunseung keduanya hanya saling berbalas tatapan tanpa mengatakan apa pun membuat edawn merasa bingung dan canggung 

"Kalian baik-baik saja ? Seonsaengnim.. Kau kenal aku kan? Aku pria tertampan disekolah ini" ucap edawn sambil merapihkan rambutnya 

Hyunseung tersenyum kecil sambil menganggukan kepalanya 
"Saya permisi" 

"Silahkan seonsaengnim.." 

"Noona , bukankah pria itu kekasihmu ?" Bisik hyuna 

"Oh" jawabnya ketus 

"Lalu kenapa kalian hanya diam ? Aaah.. Pasti sedang bertengkar?" 

"Sudahlah kau ingin makan bersamaku atau tidak?" 

Hyuna berjalan meninggalkan edawn 

"Oh? Noona ! Noona tunggu" edawn berlari kecil dan kembali berjalan disamping hyuna 

Hyuna tengah mengambil makanannya bersama edawn dan ia melihat irene tengah makan seorang diri di meja pojok ruangan kantin 

Irene tertegun saat ia akan menyuapkan makanan kedalam mulutnya tiba-tiba saja hyuna duduk disampingnya 

"Kim hyuna ?" 

"Wae ?" Tanya hyuna dengan ketusnya sambil mengaduk-aduk makanannya 

"Omo noona kenapa duduk disini? Kan masih banyak kursi kosong disana" ucap edawn sambil duduk dihadapan mereka

"Lalu kenapa kau juga malah duduk disini?" Tanya hyuna 

Edawn menyeringai dan mengaduk makanannya 

"Oh noona selama ini aku tak pernah melihat noona sedekat ini, ternyata noona sangat cantik" puji edawn pada irene 

Irene hanya tersenyum 
"Gomawo" 

Krystal dan teman-temannya tiba dikantin 

"Tunggu, itu hyuna ? Bersama sigadis miskin?" Tanya krystal 

"Astaga kau benar, tapi.. Kenapa edawn juga disana ?" Tanya jia

Mereka menghampiri bangku hyuna , hyuna mendongakan kepalanya lalu seakan ia tak peduli ia kembali memakan makananya tanpa memperdulikan teman-temannya yang sudah berdiri disamping mejanya 

"Apa ini? Sekarang kau bergaul dengan anak beasiswa ? Dan kau juga edawn?" Ucap hara 

"Aku? Eum.. Aku hanya mengikuti hyuna noona saja hehe"

"Itu namanya teman yang akan selalu bersama bukan malah meninggalkan" gumam hyuna sambil memakan saladnya

Krystal menggebrak meja hyuna membuat minuman di mejanya terjatuh dan menumpahi rok hyuna 

Edawn dan irene membulatkan kedua matanya sedangkan hyuna masih tetap santai seakan tak terjadi apa pun 

"Kau menyindir kami?!" Ucap krystal 

Hyuna akhirnya berdiri dan menatap tajam pada krystal 

"Kau sudah membuat rokku basah dan sekarang kau berteriak padaku?" 

"Itu urusanmu" jawab krystal 

Tiba-tiba hyuna menumpahkan isi salad berisi mayonaisnya pada rok krystal 

"Yak !" Teriak krystal semua mata terkejut melihat perselisihan mereka berdua 

"Unnie hentikan" ucap lisa 

"Mwo? Setelah menumpahkan minuman pada rok ku lalu berteriak dan sekarang kau memelototiku?" Ucap hyuna 

Krystal terlihat sangat kesal dan hendak menampar hyuna tapi entah mengapa ia tak jadi menampar hyuna rasanya ia tak mampu melakukannya 

Hyuna sendiri hanya diam ia tak menyangka wanita yang selama ini menjadi sahabatnya akan menamparnya 

Krystal menghempaskan tangannya kasar karena entah mengapa ia tak mampu menampar hyuna 

"Ada apa ini?" Tanya kepala sekolah yang mendengar keributan 

"Astaga ! Ada apa dengan seragam kalian? Kalian bertengkar?! Bukankah kalian ini teman?!" 

Hyuna dan krystal hanya diam begitupun dengan teman-teman yang lainnya 

"Sekarang kalian berdua ikut saya keruangan!"

Krystal dan hyuna akhirnya ikut dengan kepala sekolah 

"See ?! Ini semua karenamu ! Kau telah membuat kedua pewaris  menjadi bermusuhan, kau puas ?" ucap hara pada irene 

"Noona aah jinjja kenapa kau begitu kasar padanya ? Kasihan dia aigoo" ucap edawn 

"Yak! Kenapa kau membelanya ? Sudahlah ayo kita pergi" hara dan teman-temannya akhirnya pergi 

Hyuna dan krystal tengah berdiri dihadapan meja kepala sekolah mereka hanya diam walaupun kepala sekolah tengah meminta penjelasan dari mereka tapi tetap saja keduanya hanya diam

"Lihat ? Kalian hanya diam , bahkan tidak ada satu pun dari kalian yang saling menyalahkan itu artinya kalian masih saling melindungi satu sama lain lalu apa masalah kalian sebenarnya oh?" Tanya kepala sekolah 

"Jeosseonghamnida" ucap mereka bersamaan 

Hyuna melirik krystal begitupun dengan krystal melirik hyuna karena merasa tak suka mereka mengucapkan kata-kata itu secara bersamaan 

Terdengar suara ketukan pintu dari ruang kepala sekolah 

"Silahkan masuk" 

Pintu terbuka dan ternyata hyunseunglah yang masuk , hyuna membulatkan kedua matanya dan langsung menundukkan kepalanya 

Krystal melirik hyuna dan menahan tawanya karena puas melihat hyuna tertangkap basah oleh hyunseung tengah dihukum tapi sesaat kemudian masuklah kai yang tak lain pria idaman krystal hendak memberikan absensi yang diminta oleh kepala sekolah 

"Krystal ?" 

Krystal menundukkan kepalanya dan mukanya mulai memerah ia merasa sangat malu karena ia juga tertangkap basah oleh pria yang saat ini tengah dekat dengannya 

"Kenapa kalian diam ? Kalian belum menjawab pertanyaanku" ucap kepala sekolah tapi lagi-lagi mereka hanya diam membuat kepala sekolah kehilangan kesabaran dan hanya bisa menghembuskan nafasnya panjang

"Yasudahlah kalian bersihkan kamar mandi!"

"Terimakasih seonsaengnim !" Keduanya segera berjalan cepat meninggalkan ruangan kepala sekolah membuat hyunseung kai dan kepala sekolah menatap mereka dengan bingung 

"Astagaaa mereka selalu saja membuat ulah"

"Lihat ini semua salahmu!" Ucap krystal sambil mengepel lantai

"Ini juga salahmu! Kau yang memulai duluan!" 

"My fault ?! Are you kidding me ?! Kau yang memulai pertengkaran ! Dan lihat saja aku benar-benar malu dihadapan kai sekarang!" 

"Memang kau fikir aku tidak malu dihadapan hyunseung seonsaengnim?! I really hate you!" 

"Me too!" 

Dengan sebal keduanya melanjutkan hukuman mereka hyuna membersihkan wastafel dan cermin krystal membersihkan lantai 

"Tapi, kudengar kau bertengkar dengan hyunseung seonsaengnim?" Terpaksa krystal menanyakan terlebih dahulu pada hyuna karena ia merasa sangat penasaran apa yang terjadi pada hubungan hyuna dan hyunseung 

"Kau tau darimana ?" Tanya hyuna tanpa menatap krystal 

"Ayahku, kemarin malam kan ayahku juga hadir dipesta itu" jawabnya ketus

"Oh" 

Krystal menghentikan aktifitasnya mengepel lalu menatap kesal pada hyuna 

"Yak ! Aku bertanya padamu tapi kau malah menjawabnya dengan ketus seperti itu! Kau fikir aku bertanya seperti ini karena peduli padamu oh?!" 

Hyuna menyimpan lap pelnya 
"Aku sudah selesai" hyuna pergi begitu saja membuat krystal semakin kesal 

Saat hyuna keluar dari dalam kamar mandi ia bertemu dengan irene 

"Hyuna"

"Ada apa ?" 

"Maaf.. Karena kau jadi dihukum" 

"Kenapa meminta maaf? Ini salahku, ah iya , tadi itu bagus ! Kau terlihat sangat berani" 

Irene tersenyum 
"Terimakasih ini semua berkat dirimu" 

Lalu ponsel hyuna berbunyi 
"Changkaman aku angkat dulu" 

Hyuna terkejut saat ahjumma menelfonnya dan mengatakan ayahnya mengalami kecelakaan saat hendak pergi ke jepang 

"Hyuna gwaenchana ?" Tanya irene 

Hyuna sesaat terdiam kedua matanya mulai memerah dan berkaca-kaca 

"Appa.." Lirihnya

"Irene , appaku"

"Ada apa hyuna ?" 

Hyuna menghambur kepelukan irene, irene membalas pelukan hyuna yang menangis dipelukannya 

"Appaku kecelakaan, aku harus pergi sekarang irene" 

"Hati-hati hyuna" 

Hyuna menganggukkan kepalanya dan ia segera berlari secepat mungkin ia melewati hyunseung yang baru saja keluar dari ruang guru karena paniknya hyuna tak menyadari keberadaan hyunseung  

Ada apa dengan hyuna ? Sepertinya sesuatu terjadi 

Krystal keluar dari dalam toilet setelah menyelesaikan hukumannya ia melihat irene tengah berdiri sendiri didepan toilet 

"Apa yang kau lakukan disini? Dimana temanmu itu?" Tanya krystal 

"Hyuna sedang menuju kerumah sakit" 

"Mwo?! Ada apa dengannya ? Apa dia sakit lagi!?" 

"Tidak tapi ayahnya mengalami kecelakaan" 

"Aah syukurlah dia baik-baik saja" tapi sesaat kemudian krystal membulatkan kedua matanya 

"Mwo?! Komisaris kecelakaan?!!" 

Hyuna melihat kekiri dan kekanan ia tak menemukan ahjussi disana , ia segera menghubungi ahjussi dan ternyata ahjussi masih dalam perjalanan dan terkena macet hyuna tak bisa menunggu lagi ia hendak kembali masuk kedalam gedung sekolah untuk meminta supir khusus sekolah itu untuk mengantarnya ia berlari secepat mungkin tapi tak sengaja ia bertabrakan dengan hyunseung 

"Hyuna, ada apa ?" 

"Aku harus cepat seonsaengnim! Permisi" 

Hyunseung tak melepaskan hyuna dan tetap memegang kedua bahunya 

"Hyuna ada apa ?" 

"Seonsaengnim.. Appa.." 

"Ada apa dengan komisaris ?" 

"Appa mengalami kecelakaan" tangis hyuna mulai kembali pecah , hyunseung sangat terkejut lalu menarik hyuna kedalam pelukannya 

"Tenanglah ayo kita kerumah sakit sekarang" hyunseung akhirnya menemani hyuna untuk pergi kerumah sakit 

Hyuna sampai dirumah sakit disana banyak sekali anak buah yang berjaga di ruang ICU 

"Ahjumma bagaimana keadaan appa?" Tanya hyuna 

"Tuan masih diperiksa agasshi" tangis ahjumma 

"Appa.." Lirih hyuna 

Tak lama kemudian zico tiba bersama ayahnya 

"Hyuna" 

"Appanim" 

"Kemarilah" 

Ayah zico memeluk hyuna untuk menenangkannya , zico melihat ke arah hyunseung yang memperhatikan hyuna 

Tak lama kemudian dokter pun keluar dan mengatakan jika komisaris kim sadar dan ingin bertemu dengan hyuna 

Hyuna segera masuk dan melihat keadaan ayahnya yang begitu menyedihkan dengan sebelah kaki dan kepala yang dibalut perban juga dadanya 

"Appa" hyuna tak mampu menahan tangisnya melihat keadaan ayahnya 

Komisaris mencoba tersenyum walaupun ia menggunakan oksigen dimulutnya 

"Uljima" gumamnya tak jelas 

"Appa, jangan tinggalkan naya , kumohon" 

"Appa akan baik-baik saja" 

Hyuna mengangguk dan menciumi punggung tangan ayahnya 

"Dimana jang hyunseung ?" 

"Seonsaengnim ada diluar appa" 

"Panggilkan dia nak" 

Hyuna segera memanggil hyunseung , hyunseung tertegun melihat keadaan komisaris 

"Seonsaengnim.. Kemarilah" ucap hyung

"Jang hyunseung kemari nak" 

"Saya komisaris, bagaimana keadaan anda ?" 

"Saya sudah merasa lebih baik hanya pegal sedikit" ucapnya mencoba tertawa kecil 

"Jang hyunseung , sekarang ini aku sudah lumpuh , aku mohon padamu untuk menjaga putriku" 

"Appa , appa jangan bicara seperti itu , appa akan baik-baik saja appa tidak akan lumpuh" 

"Appa juga berharap seperti itu nak, tapi sepertinya appa sudah tidak bisa berjalan normal lagi, maafkan appa" 

Akhirnya hyuna kembali menangis sedangkan hyunseung masih berdiri ditempatnya 

"Jang hyunseung , saya tidak pernah memohon pada siapa pun sebelumnya tapi kali ini saya akan melakukannya demi putriku" 

"Appa.. Apa yang appa maksud ?" 

"Hyunseung kemarilah" dengan sebelah tangannya yang tak dibalut perban komisaris kim menyatukan tangan hyuna dan hyunseung 

"Kembalilah bersama" 

"Appa.." 

"Maaf ketua komisaris jika saya mengecemakan anda , maaf karena saya telah egois, saya sudah membuat putri anda patah hati, apakah saya masih pantas untuk bersamanya ?" 

Komisaris melirik hyuna 
"Semuanya terserah pada putriku" 

Hyuna mendongakan kepalanya menatap hyunseung yang juga menatapnya 

"Aku masih sangat mencintai hyunseung seonsaengnim" jawabnya 

Komisaris tersenyum lalu menatap hyunseung 

"Bagaimana jang hyunseung ?" 

Akhirnya hyunseung menganggukkan kepalanya 
"Maaf atas kejadin kemarin komisaris , karena kemarin saya terbawa emosi, tapi .. Sesungguhnya saya sangat mencintai hyuna" 

"Seonsaengnim" hyuna memeluk hyunseung , tanpa rasa canggung hyunseung membalas pelukan hyuna 

"Appa , diluar ada ayahnya zico dan juga zico" ucap hyuna 

"Benarkah? Kalau begitu appa ingin bertemu dengan mereka" 

"Permisi komisaris" ucap tuan 

"Bagaimana keadaan anda komisaris ?" 

"Saya sudah lebih baik , terimakasih karena sudah datang kemari" 

"Saya pasti akan kemari komisaris bagaimana pun juga komisaris sudah saya anggap seperti kaka saya sendiri dan putra putri kita yang memang sudah berteman sejak kecil" 

"Kau benar.. Ah perkenalkan ini jang hyunseung" ucap komisaris 

Hyunseung memperkenalkan dirinya tetapi zico menatap tak suka pada zico dan dengan terpaksa ia mengenalkan dirinya walaupun sebenarnya mereka sudah pernah bertemu 

"Hay hyuna , bagaimana kabarmu? Kau semakin cantik saja" ucap zico 

"Gomawo, aku baik" 

"Baiklah kalau begitu kami permisi dulu lebih baik sekarang komisaris istirahat" ucap ayah zico 

Mereka keluar dari dalam ruangan tapi ayah zico terus memperhatikan hyuna yang terus berdiri disamping hyunseung 

Hyuna merasa ayah zico terus memperhatikan hyunseung 

"Appanim, ada apa ?" Tanya hyuna 

"Oh? Aah tidak-tidak.. Hyuna kami permisi dulu , selamat istitahat" 

"Kamsahamnida" 

Setelah didalam mobil tuan yoon atau ayah zico terlihat tengah memikirkan sesuatu begitupun dengan zico

"Apa kau memikirkan hal yang sama denganku?"Tanya tuan yoon 

"Memangnya apa yang abeoji fikirkan?" 

"Pria itu" 

"Jang hyunseung ?" 

"Oh, sebenarnya siapa dia ? Dan ada hubungan apa dengan putri komisaris ?" 

"Aku tidak yakin abeoji, tapi sepertinya dia kekasih hyuna" 

"Ini tidak bisa dibiarkan" 

"Maksud abeoji?" 

"Anak bodoh! Kenapa kau masih bertanya ?! Seharunya kau yang berada di posisi itu! Kau harus menyingkirkan pria itu!" 

"Tapi abeoji.." 

"Aku tidak mau dengar alasan apa pun ! Kau harus merebut putri komisaris dari pria itu! Jika tidak jangan pernah menemuiku lagi" 

Hyuna pulang bersama hyunseung tapi kali ini hyuna ingin pulang ke apartementnya 

"Kenapa tidak pulang kerumahmu saja ?" Tanya hyunseung 

"Aniyo.. Aku merasa lebih tenang disini"

"Yasudah kau istirahatlah , aku akan pulang sekarang" 

"Seonsaengnim.. Kenapa buru-buru ? Kita kan baru saja balikan" 

Hyunseung tertawa kecil lalu perlahan memeluk tubuh mungil hyuna 

"Kau merindukanku?" Tanya hyunseung 

Hyuna menganggukkan kepalanya tanpa melepas pelukannya dan kedua tangan kurusnya memeluk erat tubuh hyunseung 

"Kalau begitu aku akan mampir sebentar" 

Hyuna tersenyum lebar lalu menarik hyunseung masuk kedalam apartementnya 

"Seonsaengnim tolong jangan tinggalkan aku seperti kemarin kau kejam sekali" 

Hyunseung tak melepaskan kedua tangan hyuna yang masih memeluk pinggangnya , hyunseung memegang kedua pipi hyuna 

"Maafkan aku, aku terpaksa melakukannya , aku tak mau mereka menyakitimu, aku juga tidak mau membuat komisaris malu" 

Hyuna mengerutkan keningnya 
"Jadi seonsaengnim memilih menyakiti perasaanku? Bukankah sama saja aku akan sakit! Menyebalkan" 

"Lalu apa yang harus aku lakukan agar aku bisa selalu melindungimu?" 

Hyuna memegang kedua tangan hyunseung 
"Genggamlah tanganku setiap kali aku merasa takut , walaupun sebenarnya aku tidak pernah takut hal apa pun tapi sepertinya sekarang aku memiliki hal itu" 

"Jinjja ? Apa itu?" 

"Kehilangan seonsaengnim" 

Hyunseung menatap kedua mata hyuna 
"Tidak , mulai sekarang aku tak akan meninggalkanmu lagi" 

"Aku percaya padamu seonsaengnim" 

Hyunseung mendekatkan wajahnya dan mereka berciuman selama ini keduanya mampu untuk menahan diri mereka tapi entah mengapa kali ini detik ini rasanya mereka tak mampu menahan untuk pertama kalinya hyunseung mencium hyuna begitu panas hyuna pun bahkan membalasnya hyunseung bermain dengan lidah hyuna dan menghisapnya tubuh mereka semakin rapat sehingga tak ada celah lagi diantara keduanya 

Hyunseung menyandarkan tubuh hyuna ketembok dan akhirnya hyuna hanya bisa pasrah saat hyunseung mencumbunya dengan panas 

Sayangnya percintaan mereka harus terhenti karena tiba-tiba seseorang mengetuk pintu kamar hyuna 

Hyunseung membuang nafasnya panjang karena merasa siapa pun orang diluar sana telah mengganggunya 

Hyuna tersenyum sambil memegang kedua pipi hyunseung 

"Aku akan segera kembali" 

Hyuna merapihkan rambutnya yang telah berantakan akibat cumbuan panas hyunseung perlahan ia membuka pintunya dengan celah yang sangat sedikit hingga pria itu hanya bisa melihat kepala hyuna 

"Zico ?" 

"Aaah jadi benar kau tinggal disini" 

"Kau.. Tapi bagaimana bisa kau disini?! Darimana kau tau aku ada disini?! Kau menguntitku?!" 

"Mwo? Aniyo!" 

"Lalu ?!" 

"Tak bisakah aku masuk lalu kita bicara didalam ? Kau tega sekali" 

Hyuna menahan pintunya saat zico hendak membukanya 

"Yak ! Kau tidak bisa masuk kedalam!" 

"Waeyo?" 

"Aku.. Aku tidak pakai baju" jawabnya bohong padahal ia tengah menyembunyikan hyunseung didalam 

Namun tiba-tiba zico tersenyum nakal 

"Yak ! Dasar mesum kenapa kau tersenyum seperti itu?! Byuntae!" 

"Arraseo pakailah dulu pakaianmu, aku akan menunggu disini" 

"Menunggu ?! Sudahlah kau pulang saja aku ingin istirahat!"

"Aku akan tetap menunggu disini" 

Hyuna berdecih 
"Terserah kau saja !" Hyuna segera menutup pintu kamarnya 

"Zico ?" Tanya hyunseung 

"Ne.." 

Hyunseung mengernyit 
"Kenapa dia kemari ? Apa kau yang memberitaunya jika kau tinggal disini?" 

"Aniyo! Aku tidak mungkin memberitahunya, dia itu pria gila" 

Hyuna melihat hyunseung terlihat sangat kesal hyuna memeluk tubuh hyunseung dan menyandarkan kepalanya didada hyunseung 

"Seonsaengnim waeyo?" 

Tapi hyunseung hanya diam , hyuna mendongakan kepalanya lalu menjinjitkan kakinya agar bisa mencium bibir hyunseung dengan kilat , hyuna kembali tersenyum lebar 

"Dasar anak nakal" ucap hyunseung 

"Oh ! Kau memang benar seonsaengnim , aku saaaangat nakal tapi saat bersamamu saja" ucap hyuna dengan raut masamnya 

Hyunseung tak mampu menahan tawanya melihat tingkah menggemaskan hyuna ia menggendong hyuna ala bridel style lalu menidurkannya diatas ranjang yang tak besar itu lalu kembali menciumi bibir manisnya itu tapi lagi-lagi zico mengetuk pintu kamar hyuna 

"Hyuna ? Aigoo kenapa lama sekali?" 

Hyunseung merasa kesal ia hendak bangun untuk menemui zico tapi dengan refleknya hyuna menarik hyunseung agar tak menemui zico tapi itu malah membuat posisi keduanya terasa sangat canggung karena saat ini hyunseung benar-benar menindih tubuh hyuna bahkan dadanya bersentuhan dengan dada hyuna 

Jantung keduanya berdegup sangat cepat tapi tak ada satu pun dari mereka yang berniat untuk mengubah posisi menyenangkan itu 

Hyuna mengerjap-ngerjapkan kedua matanya saat tiba-tiba hyunseung menatapnya intens dan ia merasa hyunseung membelai lembut perut ratanya dari luar seragamnya lalu dengan nafsu yang membara hyunseung kembali mencumbu hyuna membiarkan zico yang terus mengaung diluar karena kedinginan

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Troubleshipper #1
Chapter 20: Setuju thor sama komentar BeNice,. Tapi ya kalo emang author pngen buat sama cast lain ya silahkan coba thor.. Tp apa rasanya nggak aneh, author bisa tetep rasain 'feel'nya kah?? Kalo nulis hyuna sma cwok lain? Wwkwk.. Mian ya thor. Ini saran yg profokatif. Hahahaha.. 2hyun shipper udah mndarah daging soalnya, aku aja buat ff cast lain selain tm bner2 mles nglanjutin. *curcol
BeNice
#2
tak apa lah thor, ff 2hyun terus. Aku juga nge ship 2hyun :)
semangat thor!!
Hyunafunny
#3
Author emang ngfans sama 2hyun/hyunahyunseung author ngship bgt , tp author ma dkung hyuna sama siapa aja sbnrnya , nah ada yg request katanya coba bikin cast nya hyuna sama idol lain , hm siapa ya ? Kyuhyun kah? Siapa pun deh , liat nanti aja ya bingung hahhaa
Troubleshipper #4
Chapter 18: Author.. Sumpah ff author makin kesini makin enak dibaca. Aku buat ff ditempat lain juga tp nggk bisa sebagus author. Btw baru komen di chap ini, keasikan baca. Wkwk.. Chapter ini nanggungg.. Haha. Smngt up ya thor..