Page 19

Say love

Hyuna keluar dari dalam kamar dan betapa terkejutnya ia saat melihat zico ternyata tertidur didepan pintu kamarnya 

"Astaga !" 

Karena pintu terbuka membuat tubuh zico terjatuh kebelakang 

"Zico ?! Kenapa kau tidur disini?!" Ucap hyuna

Zico membulatkan kedua matanya saat melihat hyunseung yang ternyata sedari malam didalam kamar hyuna 

"Kau ??? Kenapa .. Kalian ?" Ucap zico

Hyuna terlihat salah tingkah tapi tidak dengan hyunseung yang tetap terlihat tenang 

"Kenapa kau tidur didepan kamar kekasihku?" Ucap hyunseung 

"Mwo? Kekasih?" Ucap zico 

"Mana mungkin hyuna menjadi kekasihmu haha kau terlalu bermimpi"

Hyunseung menaikan sebelah alisnya 

"Hyuna tidak mungkin menjadi kekasihmu kau.." Zico semakin membulatkan kedua matanya saat hyunseung menarik hyuna dan mencium bibirnya 

Hyuna sendiri terkejut dengan gerakan cepat hyunseung tapi kemudian ia mengerti sebelah tangannya terulur memeluk pinggang hyunseung , zico tak dapat mengatakan apa pun lagi ia hanya terlalu syok dengan apa yang ia lihat dihadapannya saat ini

"Apa ini sudah cukup untukmu?" Tanya hyunseung pada zico sebagai pembuktian jika hyuna adalah miliknya 

"Tapi tapi.. Ini tidak mungkin jadi benar dugaanku jika kalian memang berpacaran?"

"Hm, dan sekarang pergilah atau kulaporkan polisi" ucap hyunseung

"Baik aku akan pergi tapi ingat aku tidak akan menyerah aku akan merebut hyuna darimu, ingat itu" lalu zico melirik hyuna dan mengedipkan sebelah matanya pada hyuna 

"Kau akan kembali menjadi milikku" 

Hyuna berdecih
"Pergi saja jangan banyak bermimpi" 

Setelah zico pergi hyuna menatap hyunseung 
"Waaah daebak sekarang seonsaengnim sudah berani menciumku dihadapan orang lain" 

"Dia bukan orang lain" 

"Mwo?" 

"Dia lawanku sekarang" 

"Lawan?Waeyo?" 

"Kau tidak dengar dia mengatakan akan merebutmu dariku?!"

Tapi tiba-tiba saja hyuna tersenyum 
"Kau takut kehilanganku ya seonsaengnim?"

"Tentu saja! Sudahlah aku pulang dulu hubungi aku jika pria itu kembali lagi akan kupatahkan hidungnya"

Hyuna tersenyum lebar 
"Tenang saja aku akan selalu mengganggumu walaupun zico tidak kemari" 

Hyunseung mencium kilat bibir hyuna dan pergi 

"Hati-hati dijalan ! Saranghae!" Teriak hyuna , hyunseung membalikan tubuhnya dan tersenyum kecil dengan mengatakan 'nado' namun tanpa bersuara

saat hyunseung akan menaiki mobilnya beberapa orang tiba-tiba saja menariknya dan memukul wajahnya dengan keras 

Hyunseung sempat melawan hingga pria itu terjatuh ke tanah tapi salah seorang dari mereka menendang hyunseung dari belakang ia tak memiliki kesempatan untuk bangun dan melawan, kedua pria itu tak memberi hyunseung kesempatan bahkan untuk bernafas hingga saat hyunseung tergeletak salah seorang dari mereka menginjak dada hyunseung 

"Jauhi kim hyuna ! Atau kau akan mati!" 

Setelah itu mereka pun pergi begitu saja , beberapa orang yang melihat kejadian itu segera membantu hyunseung untuk berdiri 

"Anda baik-baik saja ? Perlu kami antar kerumah sakit ?" Tanya wanita paruh baya 

"Tidak , terimakasih banyak" 

Sebenarnya siapa mereka ? Kenapa mereka memukuliku dan menyuruhku untuk menjauhi hyuna ? 

Hyunseung membuang darah yang mengalir dari dalam mulutnya ke tanah lalu masuk kedalam mobil 


-08.30pm ksl-

Hyuna baru saja pulang dari rumah sakit setelah menjenguk ayahnya ia terus saja teringat hyunseung akhir-akhir ini ia tak bisa menahan perasaan rindunya pada kekasihnya itu 

Hyuna masuk kedalam apartementnya dan menelfon hyunseung 

"Seonsaengnim? Kenapa lama sekali mengangkatnya ?" 

"Ne maafkan aku"

"Baiklah tidak masalah.. Tapi kenapa tidak menelfonku ? Kenapa harus aku yang menelfon seonsaengnim ? Menyebalkan, memangnya kau tidak merindukanku oh?" 

"Aku merindukanmu hyuna" 

Hyuna mengernyit mendengar suara hyunseung yang melemah 

"Seonsaengnim? Gwaenchana ?" 

"Aku baik-baik saja sayang.."

Hyuna tersenyum geli mendengar hyunseung memanggilnya 'sayang' 

"Aigoo sekarang seonsaengnim memanggilku sayang ? Baiklah aku akan memanggil seonsaengnim oppa, eottae?" 

"Ani" 

"Mwo ? Waee ?" 

"Aku masih gurumu" 

"Menyebalkan!" 

Sesaat keduanya kembali terdiam hyuna merasa ada yang aneh walaupun ia tertawa tapi ia merasa ada hal yang berbeda dari cara bicara hyunseung apakah dia baik-baik saja ? 

Keduanya asik berbicara mengatakan perasaan satu sama lain layaknya anak muda yang tengah dimabuk cinta bahkan hyunseung sampai melupakan rasa sakit diwajahnya yang mulai membengkak saat hyuna sudah tertidur hyunseung memutus panggilannya 

Hyunseung berjalan ke kamar mandi dan bercermin di wastaffel kamarnya memperhatikan luka lebam di bagian mata dan sudut bibirnya , dengan santainya ia mengeluarkan kotak obat dibalik cermin dan mengobati lukanya sambil terus berfikir siapa mereka dan mengapa mereka menginginkan hyunseung untuk menjauhi hyuna 

Tapi kali ini tidak, dia tidak akan menyerah sekarang hyunseung sudah sangat sadar jika ia sangat mencintai hyuna , hyuna adalah cinta terbesarnya dan ia tak akan melepasnya lagi apa pun yang terjadi ia akan terus mempertahankan cintanya , lagi pula hyunseung sadar siapa wanita yang dicintainya , wanita itu adalah putri dari seorang komisaris besar dan kaya raya dia juga sangat terkenal tak heran jika banyak pria dari kalangan mana pun menginginkannya 

"Siapa pun mereka , aku tidak akan menyerah , aku tidak akan melepaskan hyuna " gumamnya sambil mengepalkan kedua tangannya 


---


Seluruh siswa dan siswi terkejut melihat hyunseung yang berjalan dengan wajah yang lebam awalnya hyunseung merasa gugup dengan keadaannya sekarang apalagi ia berharap tidak bertemu dengan hyuna tapi sayangnya doanya tak terkabulkan takdirnya memang harus selalu bertemu dengan gadis itu 

Hyuna berjalan dengan edawn dan tak sengaja mendengar beberapa siswi membicarakan hyunseung dengan wajah lebamnya 

"Apa mereka membicarakan kekasih noona itu?" Tanya edawn 

"Oh" jawab hyuna lalu ia mempercepat langkahnya dan akhirnya ia melihat hyunseung tepat dihadapannya dengan wajah yang terluka

Hyuna melangkah mendekati hyunseung yang hanya menundukkan kepalanya 

"Omo seonsaengnim? Ada apa dengan wajahmu ? Apa kau dipukuli? Ayo katakan padaku siapa yang melakukannya ? Biar aku hajar dia seonsaengnim" ucap edawn dengan lagak angkuhnya 

"Seonsaengnim.. Ada apa ini?" Tanya hyuna dengan cemasnya 

"Saya baik-baik saja , permisi" hyunseung merasa tak enak dengan tatapan para siswa siswi lainnya 

"Tapi seonsaengnim" 

"Kita bicara nanti" jawab hyunseung dengan senyum kecilnya lalu ia pergi keruang guru 

Sebenarnya ada apa ? Siapa yang melakukannya pada hyunseung seonsaengnim? , fikir hyuna 

"Noona memangnya hyunseung seonsaengnim memiliki musuh ya ? Kasihan sekali wajahnya"

"Tidak , aku yakin dia tidak memiliki musuh , tapi .." 

"Mwo ? Wae ?" Tanya edawn dengan excitednya 

"Sepertinya ada seseorang yang tak menyukainya, atau mungkin tidak menyukaiku" 

Tak lama kemudian teman-teman sebaya edawn tiba dan hendak mengajak edawn untuk kekantin 

"Shireo aku akan bersama hyuna noona" 

"Yak , pergilah.. Mereka itu teman-temanmu babo" ucap hyuna 

"Kau dengar? Ayolah!" Ucap pria itu 

Edawn memutar malas kedua matanya

"Noona kenapa kau mengusirku?" 

Hyuna hanya tersenyum sambil mengacak-acak rambut edawn 

"Sudah pergi sana !" 

"Aishh" 

Teman-teman edawn menarik edawn paksa dan membawanya kekantin 

Hyuna akhirnya berjalan sendiri dan tiba-tiba tak sengaja ia berpapasan dengan mantan teman-temannya itu 

"Unnie!" Ucap lisa yang hendak menghampiri hyuna tapi hara segera menahan tangan lisa 

"Kau fikir apa yang kau lakukan?" Gumam hara pada lisa

Hyuna hanya menatap mereka dingin tanpa reaksi apa pun dan melewati mereka begitu saja 

Lisa memperhatikan hyuna yang pergi ia hanya membuang nafasnya panjang ia merasa merindukan hyuna 

"Lihat kan? Dia tidak punya siapa pun saat berpisah dengan kita" ucap krystal 

"Tapi banyak yang ingin berteman dengan hyuna unnie" celetuk lisa 

"Yak !" Ucap krystal dan hara bersamaan , lisa terkejut dan hanya tersenyum renyah 

"Mianhae" 

"Ada seonsaengnim !! Duduk duduk !" Ucap salah seorang anak dikelas itu karena keadaan kelas itu memang selalu ribut dan berantakan saat tidak ada guru 

Seluruh siswa siswi kelas segera duduk dikursi mereka masing-masing sedangkan hyuna yang memang sedari tadi duduk dikursinya dengan santai melepas earphonenya , matanya kembali menatap tajam pada hyunseung yang baru saja masuk kedalam kelas dengan wajah lebam

"Astaga , ada apa dengan hyunseung seonsaengnim oh?" Bisik jia pada krystal 

"Entahlah aku juga baru melihatnya, jangan-jangan bertengkar dengan hyuna ?" 

Walaupun mereka berbisik tapi hyuna bisa mendengarnya dengan sangat jelas dan ia hanya bertingkah seakan tak mendengarnya 

"Baiklah, kemarin saya meminta kalian mengerjakam soal nomor dua dihalaman lima puluh lima , sekarang saya.." Hyunseung terdiam saat melihat hyuna yang terus menatapnya entah mengapa ia merasa canggung saat hyuna menatapnya bukankah memang seharusnya begitu ? Seorang murid memang harus memperhatikannya bukan? Tapi mungkin karena ia sadar luka-luka diwajahnya ini membuat ia merasa tak nyaman hyuna menatapnya 

Hyuna pasti akan terus bertanya tentang luka ini , fikirnya

Setelah jam pelajaran selesai hyuna segera mengejar hyunseung 

"Seonsaengnim tunggu!" 

Hyuna segera berdiri dihadapan hyunseung 

"Ada apa dengan wajahmu seonsaengnim? Kemarin kita baru bertemu dan kenapa sekarang wajahmu sudah seperti ini? Ada seseorang yang menyakitimu?" 

"Tidak hyuna , ini hanya pertengkaran kecil" 

"Pertengkaran kecil ? Kenapa seonsaengnim tidak mengatakannya padaku !? Siapa yang melakukannya ?" 

"Hyuna, saya tidak mau membicarakannya disini , permisi" 

"Tapi seonsaengnim.."

"Kita bertemu setelah pulang sekolah" bisik hyunseung 

Hyuna mengangguk kecil lalu membiarkan hyunseung pergi 

"Kasihan sekali, sepertinya kekasihmu itu tidak mau memberitahumu apa yang terjadi , padahal kan kau kekasihnya" 

Hyuna menatap tajam pada salah seorang siswi namun saat hyuna akan menjawabnya krystal segera tiba

"Kau berani bicara padanya ?"ucap krystal 

"Kau ingin dapat masalah besar disini?" Ucap hara 

Dengan kesalnya siswi itu pun pergi bersama teman-temannya 

Dan akhirnya hyuna dan krystal hanya saling bertatapan dingin tanpa mengatakan apa pun , krystal pun pergi bersama teman-temannya membuat hyuna bingung mengapa mereka malah membelanya ? Hyuna tak mau ambil pusing ia pun kembali masuk kedalam kelasnya 

Setelah pulang sekolah hyuna menunggu hyunseung di apartementnya sudah cukup lama ia menunggu dengan perasaan cemas rasa penasaran yang luar biasa akhirnya pria yang ditunggunya tiba 
, dengan penuh semangat hyuna segera membuka pintunya

"Maaf aku terlambat"

Hyuna memeluk hyunseung dengan erat , perlahan hyunseung membalas pelukan hyuna 

"Kenapa lama sekali?! Kau membuatku semakin cemas seonsaengnim!" 

"Maafkan aku" hyunseung mengelus lembut rambut hyuna dan mereka pun masuk 

"Seonsaengnim sekarang jelaskan , kenapa kau bisa dipukuli seperti ini? Siapa yang melakukannya? Memangnya ada yang tidak suka padamu ? Kau memiliki musuh ?" 

Hyunseung hanya tersenyum kecil sambil membelai lembut kepala hyuna 

"Semua orang didunia ini pasti memiliki musuh sekali pun kita merasa kita tidak memilikinya" 

"Aku tau! Pasti zico yang melakukannya kan?!" 

"Kau tidak bisa menuduh tanpa bukti" 

Hyuna mengerucutkan bibirnya
"Lalu siapa yang melakukannya , kau membuatku cemas seonsaengnim bagaimana jika mereka melakukan hal yang lebih padamu?" 

"Tenanglah aku akan baik-baik saja" 

Hyuna kembali memeluk hyunseung dengan erat , hyunseung membalas memeluk hyuna merasakan aroma tubuh yang selalu disukainya dari hyuna 

"Aku senang kau mencemau"

Hyuna segera melepaskan pelukannya dengan sebal 

"Wae ?! Kenapa seonsaengnim suka jika aku cemas ?! Menyebalkan!" 

"Karena aku bisa benar-benar merasakan cintamu saat kau mencemau, sayang" ucapnya sambil mengelus lembut pipi hyuna

Hyuna tersenyum geli lalu mendorong hyunseung namun ternyata kaki hyunseung malah terbelit dengan kakinya sendiri hingga membuatnya terjatuh kebelakang tapi ia menarik hyuna dan hyuna malah ikut terjatuh hingga menindihnya 

"Aww" ringis hyunseung 

Hyuna sendiri sangat terkejut ia melupakan sikut tangannya yang juga sakit karena mendengar hyunseung meringis 

"Seonsaengnim gwaenchana ?" Tanyanya panik 

Namun tiba-tiba hyunseung mencium kilat bibir hyuna dan tersenyum 

"Ini bahkan jauh lebih baik" jawabnya 

"Seonsaengnim!!" Protes hyuna 

"mianhae , aku tidak tau mengapa akhir-akhir ini aku sangat kecanduan menciummu" 

hyunseung bisa melihat jelas wajah hyuna perlahan memerah ia hanya tersenyum dan memeluk tubuh hyuna yang berada diatasnya tapi sesaat kemudian mereka malah sama sekali tidak merubah posisi mereka dan tetap dengan posisi itu hingga tertidur 

Malam harinya mereka terbangun dan merasakan pegal diseluruh tubuh mereka karena tertidur dilantai yang dingin dan keras 

"Ah tubuhku pegal sekali , kenapa kita tidur seperti ini aigoo" gumam hyuna sambil memijat tengkuknya 

"Seonsaengnin mukamu membengkak" 

"Jinjja ?" 

"Oh, changkaman" hyuna segera membawakan cermin kecil dan memberikannya pada hyunseung 

Hyunseung hanya diam menatap wajahnya 

"Seonsaengnim lebih baik sekarang kita kedokter bagaimana ?" 

"Tidak perlu , lagi pula memang pasti akan membengkak tapi tak lama juga akan mengempes , kau lapar?" 

"Oh" hyuna menganggukkan kepalanya 

"Aku akan buatkan sesuatu" hyunseung mengecup kening hyuna lalu berjalan ke arah kompor mencoba menemukan sesuatu yang bisa ia masak 

"Kau menemukan sesuatu? Karena seingatku aku tidak membeli apa pun"

Hyuna menyeringai saat hyunseung menatapnya seakan ia mengatakan 'dasar anak malas setidaknya belilah mie isntan'

"Kalau begitu kita makan diluar?" Tanya hyunseung 

"Kajja" 

Karena hyuna yang meminta akhirnya mereka memutuskan makan di salah satu restoran di seoul yang berada di lantai tertinggi suasana disana sangat dingin dan tenang dan juga membuat suasana semakin romantis dengan adanya pemandangan kota seoul disana 

Saat keduanya menunggu hidangan mereka datang keduanya hanya saling berbalas tatapan dengan sebelah tangan mereka yang saling berpegangan diatas meja persegi empat itu 

"Seonsaengnim luka diwajahmu itu sama sekali tidak menutupi ketampananmu, daebak" ucap hyuna tanpa mengalihkan tatapannya dari hyunseung 

"Kau menjadi kekasihku hanya karena ketampananku?" Goda hyunseung 

"Aniyo.. Kau itu sempurna, baik hati , tampan , pintar, dan selalu membuatku merasa nyaman , saranghaeyo" 

Hyunseung mengecup punggung tangan hyuna 
"Nado saranghae" 

"Mau berfoto bersama ? Rasanya kita tidak pernah foto bersama" tawar hyuna 

"Keure" 

Hyuna mengeluarkan ponselnya, hyunseung berdiri tepat di belakang hyuna 

"Bagaimana jika kita ambil juga pemandangannya ?" Ucap hyunseung 

Hyuna pun berdiri dan disaat hyuna sudah siap dengan ponselnya hyunseung memeluk hyuna dari belakang , hyuna awalnya merasa terkejut dan geli ia tertawa kecil tetapi hyunseung tetap memeluk pinggang hyuna dengan kedua tangannya dan dagu yang ia simpan dibahu hyuna 

"Hyuna" 

Setelah mereka selesai berfoto hyuna sangat terkejut saat ia hendak menoleh hyunseung secepat kilat mencium bibirnya 

"Seonsaengnim!" Ucap hyuna dengan kedua pipinya yang merona 

Hyunseung hanya tertawa kecil lalu memegang kedua pipi hyuna dengan gemasnya dan kembali duduk diposisi semula dan pada akhirnya malam itu menjadi malam yang romantis dan tenang untuk keduanya 

Hyunseung mengantarkan hyuna sampai diapartementnya 

"Istirahatlah, selamat malam" hyunseung mengecup kening hyuna dan pulang , ia melirik kekiri dan kekanan sebelum memasuki mobilnya memastikan tidak ada gerombolan pria itu lagi yang akan mengganggunya setelah memastikan ia pun masuk kedalam mobilnya 


---

Saat hyunseung masuk kedalam kelas ia tak menemukan hyuna dikelasnya bangkunya pun kosong 

Kemana dia ? Apa terlambat?, hyunseung melirik jam tangannya lalu terdiam 

"Seonsaengnim waeyo?" Tanya amber karena hyunseung tak juga memulai pelajarannya

Krystal menoleh kebelakang melihat bangku hyuna yang kosong 

Kemana dia ? Apa hyuna sakit ? Pasti hyunseung seonsaengnim mencarinya, fikir krystal 

Krystal diam-diam mengirim pesan pada jia yang duduk dibelakangnya 

'Apa kau tau kemana hyuna ?' 

'Tidak,bagaimana bisa aku tau' jawab jia 

Krystal membuang nafasnya panjang lalu melirik hara jia dan amber yang juga menatapnya diam-diam sepertinya mereka mencemaskan hyuna

Sudah hampir setengah pelajaran tapi hyuna belum juga tiba sudah dipastikan hyuna memang tidak masuk hari ini , tapi kemana dia ? 

Setelah jam pelajaran selesai hyunseung segera menghubungi hyuna tapi nihil hyuna tak mengangkat panggilannya 

"Astaga kemana anak itu" gumam hyunseung 

Krystal dan teman-temannya terdiam dikelas tanpa ada yang memulai pembicaraan hingga akhirnya lisa yang masuk kedalam kelas 

"Aigoo unnie ternyata kalian masih didalam kelas aku mencari kalian kekantin tapi tidak ada , omo , kalian baik-baik saja ? Kenapa semuanya diam ?" 

"Apa kalian memikirkan apa yang aku fikirkan ?" Tanya hara 

"Oh" jawab krystal 

"Hyuna ?" Ucap jia 

"Hyuna unnie ? Memangnya ada apa dengannya ? Apa dia baik-baik saja ?" Tanya lisa 

"Entahlah, aku.. Aku rasa aku mencemaskannya" jawab amber 

Krystal membuang nafasnya kasar lalu menatap teman-temannya 

"Aku rasa sudah cukup , kita memang tidak bisa menjauhinya dan bertingkah tidak peduli padanya , sekarang lebih baik kita cari dimana hyuna, bagaimana ?" Ucap krystal 

"Kau benar , aku juga mencemaskan anak itu aigoo" ucap hara 

"Unnie , sebenarnya ada apa ?" Tanya lisa

"Kami juga tidak tau , yang jelas hari ini hyuna tidak masuk kelas , kami hanya khawatir terjadi sesuatu padanya" jawab krystal 

"Yasudah kalau begitu sepulang sekolah kita keapartementnya ?" Ucap lisa

"Ide bagus!" Jawab hara dengan melakukan highfive dengan lisa 

"Aku harap dia baik-baik saja" gumam krystal 

Krystal dan teman-temannya tertegun saat irene memasuki kelasnya 

"Yak , ada apa kau kemari ?" Tanya krystal 

Untuk mendatangi kelas hyuna saja rasanya irene gemetaran tapi rasa penasarannya jauh lebih besar untuk mengetahui kemana hyuna hari ini 

"Maaf , aku hanya ingin bertemu dengan hyuna karena tadi aku tidak melihatnya" ucap irene 

"Dia tidak masuk" jawab krystal dengan ketus

"Oh, lagi pula apa pedulimu jika hyuna tidak masuk? Walaupun hyuna mengatakan kau adalah temannya tapi kami tetap tidak suka padamu bagaimana pun juga kau yang sudah membuat kami bermusuhan dengan sahabat kami sendiri" ucap hara 

Irene kali ini benar-benar sudah berbeda saat bicara ia tak lagi menundukkan kepalanya ia berani menatap mata siapa pun yang tengah bicara padanya sekali pun krystal dan teman-temannya dan itu semua berkat hyuna

"Maafkan aku tapi hyuna adalah orang yang sangat baik , makannya aku mencemaskannya"

Amber berdecih
"Pergilah, tidak perlu mencemaskannya karena kami akan mencarinya" 

Irene tersenyum kecut lalu memutuskan untuk pergi 

"Tadinya aku berfikir untuk bertanya padanya dimana hyuna , tapi sepertinya dia sendiri malah tidak tau" ucap jia 

"Kau benar aku juga berfikir seperti itu" jawab hara

Krystal menggigit ujung kuku ibu jarinya sambil terus berfikir apa yang terjadi pada hyuna mengingat hyuna mengidap suatu penyakit yang cukup parah yang sampai saat ini berada didalam tubuhnya

 

 

 

 

 

 

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Troubleshipper #1
Chapter 20: Setuju thor sama komentar BeNice,. Tapi ya kalo emang author pngen buat sama cast lain ya silahkan coba thor.. Tp apa rasanya nggak aneh, author bisa tetep rasain 'feel'nya kah?? Kalo nulis hyuna sma cwok lain? Wwkwk.. Mian ya thor. Ini saran yg profokatif. Hahahaha.. 2hyun shipper udah mndarah daging soalnya, aku aja buat ff cast lain selain tm bner2 mles nglanjutin. *curcol
BeNice
#2
tak apa lah thor, ff 2hyun terus. Aku juga nge ship 2hyun :)
semangat thor!!
Hyunafunny
#3
Author emang ngfans sama 2hyun/hyunahyunseung author ngship bgt , tp author ma dkung hyuna sama siapa aja sbnrnya , nah ada yg request katanya coba bikin cast nya hyuna sama idol lain , hm siapa ya ? Kyuhyun kah? Siapa pun deh , liat nanti aja ya bingung hahhaa
Troubleshipper #4
Chapter 18: Author.. Sumpah ff author makin kesini makin enak dibaca. Aku buat ff ditempat lain juga tp nggk bisa sebagus author. Btw baru komen di chap ini, keasikan baca. Wkwk.. Chapter ini nanggungg.. Haha. Smngt up ya thor..