Page 27

Say love

Hyuna memegang kedua tangan hyunseung dengan tatapan memohon 

"Aku mohon seonsaengnim , lakukan ini demi aku, selamatkan aku dari pria itu" 

Hyunseung terlihat frustasi apa yang harus dilakukannya ia tak mau menodai hyuna tapi disisi lain ia juga tak mau membiarkan hyuna bersama pria itu 

"Baiklah" 

Hyuna tertegun walaupun ia sendiri yang meminta tapi rasanya saat hyunseung menyetujuinya jantungnya berdegup semakin cepat 

Hyunseung membawa hyuna pergi ke kamarnya , keduanya terlihat sangat canggung , hyuna mencoba menenangkan dirinya begitu pun dengan hyunseung 

Hyunseung terkejut saat hyuna tiba-tiba saja membuka pakaiannya ke atas kepalanya hingga hyunseung bisa melihat hyuna hanya mengenakan bra hitamnya , hyuna benar-benar merasa sangat malu tapi ia mencoba melupakan rasa malunya

Hyunseung masih membeku ditempatnya ia merasa semakin canggung sesekali ia melirik dada hyuna namun ia kembali membuang tatapannya , ia merasa wajahnya semakin memanas dan merasa kamar itu mendadak menjadi sangat panas , sial ! Kenapa kamar ini menjadi sangat panas ?! Kenapa rasanya tidak ada oksigen disini ! 


Dengan langkah yang gemetar hyuna mendekati hyunseung hingga tatapan keduanya bertemu 

"Seonsaengnim.." 

Hyunseung memegang sebelah pipi hyuna lalu perlahan mencium bibirnya dengan lembut dan menjadi semakin panas 

Dengan nakalnya tangan hyunseung meraba kebagian punggung hyuna dan perlahan melepaskan pengikat bra hyuna , hyuna sebenarnya sangat terkejut merasakan hyunseung melepas pengikat branya tapi ia tak menghiraukannya dan tetap menutup matanya membiarkan hyunseung tetap menciumnya panas 

Sebagai seorang pria normal hyunseung tak mampu menahan hasratnya lagi untuk bercinta dengan hyuna ia membawa hyuna menidurkannya diatas ranjangnya 

Sesaat keduanya hanya saling berbalas tatapan dengan hyuna yang menatap seakan menyampaikan jika ia akan menyerahkan seluruh hidupnya pada hyunseung sedangkan tatapan hyunseung seakan meminta lebih dari ini 

Hyunseung membuka bra hyuna yang sudah terlepas ia melihat jelas dada hyuna yang begitu padat seketika miliknya terasa begitu sesak 

Hyunseung segera membuka pakaiannya tapi kemudian ia terdiam 

"Apa kau yakin ?" Tanya hyunseung 

Hyuna mengangguk
"Aku yakin jika aku hamil sanghyun tidak akan memaksaku lagi untuk menikah dengannya" 

"Selain untuk menyelamatkanmu, aku melakukan ini karena aku sangat mencintaimu hyuna" 

Hyuna tersenyum kecil dan mengangguk dengan sebelah tangannya memegang pipi hyunseung yang setengah menindihnya 

"Aku tau itu seonsaengnim" 

Hyunseung mengecup kening hyuna 
"Maafkan aku, mungkin ini akan sedikit sakit" 

Jantung hyuna berdegup semakin cepat saat hyunseung sudah melucuti seluruh pakaiannya ia benar-benar merasa malu tapi lagi-lagi ia berhasil menghiraukan rasa malunya melihat tubuh hyunseung yang tegap dengan otot yang perut dan dadanya membuat fikiran waras hyuna menghilang sesat ia merasa sangat mengingkan hyunseung 

Hyunseung benar-benar berhasil memanjakannya kini hyunseung tak tahan lagi ia mulai memasukan miliknya perlahan karena melihat hyuna meringis kesakitan namun terpasa ia harus melukai hyuna karena itu akan mempermudahnya 

"Seonsaengnim.." 

"Maafkan aku, kau akan semakin kesakitan jika aku melakukannya perlahan" 

Hyuna tak mampu menahan rasa sakit itu air matanya mulai terjatuh disudut matanya kedua tangannya mencengkram kuat punggung hyunseung 

Merasa hyuna mulai bisa beradaptasi hyunseung mulai menggerakkan miliknya hingga keduanya benar-benar diselimuti hasrat yang tak bisa mereka sendiri kendalikan 


Pagi harinya hyunseung perlahan membuka kedua matanya seluruh tubuhnya terasa pegal ia melirik hyuna yang masih tertidur pulas

Hyunseung benar-benar merasa bersalah karena telah merenggut milik hyuna sebelum menikahinya tapi disisi lain ia merasa lega dengan begini ia merasa benar-benar sudah memiliki hyuna dan sekarang ia benar-benar tak akan membiarkan siapa pun merebut apa yang sudah menjadi miliknya 

Hyunseung berinisiatif untuk membuatkan hyuna sarapan sebelum hyuna terbangun , hyunseung membuatkan nasi kare instant dan lemon tea hangat , hyunseung bahkan dengan sigap dan cepat mempersiapkan makanan buatannya di atas meja makan dengan sangat rapih 

Hyunseung masuk kedalam kamar untuk memeriksa hyuna ternyata hyuna sudah bangun dan tengah meringis 

"Hyuna ?" Hyunseung menghampiri hyuna 

"Gwaenchana ?" Tanya hyunseung cemas 

Hyuna malu untuk mengatakan apa yang ia rasakan rasanya kemaluannya sangat nyeri dan seluruh tubuhnya terasa pegal ia sangat yakin ini semua terjadi akibat kegiatan panas mereka semalam 

"Hyuna ada apa ? Katakan sesutu" 

"Aniyo.." 

Hyunseung mengernyit karena hyuna tetap meringis 

"Kalau begitu ayo kita sarapan" hyunseung membantu hyuna untuk berdiri , tubuh hyuna terasa sangat lemas ia merasa tak bisa melangkahkan kakinya karena rasanya sangat nyeri tapi ia tetap berusaha menyembunyikannya dari hyunseung 

"Ah appa !" Pekiknya yang tak tahan lagi menahan rasa sakit diaera sensitifnya 

"Gwaenchana ? Apa kau sakit ?" Tanya hyunseung dengan polosnya seperti ia benar-benar lupa apa yang sudah dilakukannya semalam pada hyuna jelas saja ia kesakitan ini pertama kalinya untuk hyuna juga hyunseung 

Hyunseung menuntun hyuna hingga duduk dimeja makan , wajah pucat hyuna kini terukir senyuman manis yang sangat hyunseung harapkan 

"Seonsaengnim kau menyiapkan semua ini?" 

"Oh, makanlah.." 

"Gomawo" hyuna mulai mencicipinya dan sangat menyukainya 

"Wuuu ini lezat, aku sangat menyukainya" 

Hyunseung tersenyum melihat hyuna menyukai masakannya 

"Hyuna.." 

"Eung?" Jawabnya sambil memasukan nasi kedalam mulutnya 

"Bagaimana jika nanti kau benar hamil ?" Tanya hyunseung dengan hati-hati 

"Itu yang kuharapkan" 

"Tapi.. Apa kau yakin?" 

"Seonsaengnim bukankah sudah sangat terlambat bertanya seperti itu? Kita sudah melakukannya dan aku harap aku akan segera mengandung agar pria itu berhenti mengganggu hidupku" 

Hyuna terdiam sejenak lalu menatap hyunseung yang masih diam menatapnya 

"Seonsaengnim.. Kau akan bertanggung jawab kan?" 

"Tentu , aku sangat mencintaimu dan anak itu adalah anakku" 

Hyuna kembali tersenyum , hyunseung mengambil nasi kare dipiringnya dengan sendok lalu menyuapkannya pada hyuna 

"Enak?" 

Hyuna mengangguk cepat 

Hyuna terlihat tengah merapihkan tempat tidur hyunseung sesaat ia tersenyum sendiri ia mengingat kejadian semalam sedikit ada rasa menyesal karena ia takut mengecewakan ayahnya tapi bagaimana lagi ia tak mau menikah dengan pria itu dan ia sangat yakin dengan cara ini hyuna bisa bersama dengan hyunseung tanpa ada pihak yang ingin merusaknya lagi 

Tiba-tiba saja hyunseung memegang kedua bahu hyuna 

"Hyuna tidak perlu membereskannya" 

"Gwaenchana seonsaengnim" 

Hyunseung memeluk hyuna dari belakang melingkarkan tangannya dipinggang hyuna 

"Aku bukan gurumu lagi, jadi panggil aku oppa" 

Hyuna tersenyum kecil 
"Keure , oppa" 

"Kalau begitu kau ingin pulang?" 

Raut wajahnya seketika berubah menjadi sedih 

"Pulang? Pulang kemana ? Aku sudah tidak memiliki siapa pun"

Hyunseung tertegun ia merasa tak enak dengan ucapannya sendiri 

"Maaf aku.." 

"Gwaenchana oppa, aku masih memilikimu" hyuna memegang kedua pipi hyunseung lalu memeluknya 

Aku berjanji akan selalu melindungimu hyuna , apa pun yang terjadi 


🍂🍂🍂


Krystal tengah bersantai dirumahnya lalu saat ia menyalakan tv muncul berita tentang perusahaan pentagon yang sahamnya malah semakin meningkat saat kematian komisaris kim 

Awalnya krystal merasa senang tapi kemudian berita lainnya muncul jika sanghyun putra pembisnis ternama itu akan segera menikahi hyuna , krystal segera mengambil ponselnya menghubungi hyuna 

"Yoboseo ?"

"Hyuna ?! Apa kau benar-benar akan menikah dengan sanghyun ?!" 

"Tidak , aku tidak akan menikah dengannya waeyo?" 

"Apa kau belum melihat berita hari ini? Sanghyun mengkonfirmasi pada para wartawan jika kalian akan segera menikah" 

"Mworago?!" 

"Ada apa ?" Tanya hyunseung melihat hyuna terlihat sangat kesal setelah mendapat telfon 

"Oppa aku rasa kita terlambat" 

"Apa maksudmu?" 

"Sanghyun sudah mengatakan pada para wartawan jika kami akan segera menikah, bagaimana ini" 

Hyunseung memegang kedua tangan hyuna 
"Tenanglah , aku ada disini, tak akan kubiarkan siapa pun merebutmu, kau percaya padaku?" 

Hyuna sedikit merasa tenang dan kembali memeluk hyunseung

Hyunseung mengantar hyuna untuk pulang kerumahnya tapi saat diperjalanan tiba-tiba saja mereka melihat beberapa orang polisi yang ternyata sedang bertugas

Hyunseung tertegun saat tak menemukan surat-surat mengendaranya didalam dompetnya 

"Oppa ada apa ?"

"Aku lupa membawa surat izin mengendaraiku" 

"Ah aku punya ide" hyuna segera mengambil bantal kecil di mobil hyunseung lalu memasukannya kedalam bajunya 

"Apa yang kau lakukan ?" 

"Tenanglah coba untuk berakting" ucap hyuna 

"Permisi tuan .." Ucap polisi itu 

"Oppa kenapa berhenti ?!! Cepat aku akan segera melahirkan !"

Hyunseung sempat terkejut lalu ia mengerti rencana hyuna

"Maaf pak saya harus cepat menuju rumah sakit istri saya akan segera melahirkan" 

"Oppa palli !!!" 

"Baik silahkan .." 

Hyunseung pun terbebas dari polisi yang hendak menahan mobilnya , hyuna tertawa lepas saat berhasil membohongi polisi yang wajahnya terlihat cemas itu 

"Kau ini benar-benar.." Ucap hyunseung 

"Tapi ideku ini cerdas kan?" Hyuna menepuk-nepuk bantal yang masih berada didalam bajunya 

"Anak pintar.. Kau sudah menyelamatkan eomma dan appa" 

Hyunseung tersenyum kecil sambil menggeleng-gelengkan kepalanya 

"Hyuna ada siapa dirumahmu ?" Tanya hyunseung karena melihat ada sebuah mobil dihalaman rumah hyuna 

"Aku tidak tau, aku tidak mengundang siapa pun" 

Tak lama kemudian muncul penjaga rumah hyuna menghampiri hyuna 

"Maaf nyonya karena saya tidak membiarkan beliau masuk karena saya belum mendapat izin dari nyonya" 

"Memangnya siapa dia ?" 

"Beliau mengatakan jika beliau calon suami nyonya" 

"Sanghyun?" Ucap hyuna dan hyunseung bersamaan 

Sanghyun yang merasa ada sebuah mobil dibelakang mobilnya turun dan melihat ternyata didalam mobil itu adalah hyuna dan hyunseung 

Hyuna meminta penjaga rumah itu membukakan pintu gerbangnya dan mereka pun masuk bersama sanghyun 

Hyuna segera turun dari dalam mobilnya bersama hyunseung begitu pun sanghyun , sanghyun membuka kaca mata hitamnya dan menatap hyunseung 

"Jadi kau yang semalaman membawa calon istriku? Apa kau tidak takut aku melaporkanmu kepolisi karena telah menculik calon istriku ?" 

"Calon istri dari hongkong ?! Aku tak akan menikah denganmu" 

"Terserah kau akan tetap menikah denganku, kau ingat ? Aku memiliki surat perjanjiannya" jawabnya dengan wajah penuh kemenangan seakan ia bisa menyetir hyuna membuatnya mengikuti apa pun kehendaknya 

"Kau yakin kau akan tetap menikah denganku?" 

"Tentu saja" 

"Lihat saja nanti, aku sangat yakin kau sendiri yang akan membatalkannya" ucap hyuna 

"Benarkah? Kau tidak bisa menolakku sayang , tak lama lagi aku akan menguasaimu dan seluruh harta yang kau miliki, kau tak akan bisa berkutik" 

Hyunseung benar-benar merasa geram saat tiba-tiba sanghyun mendekat dan hendak menarik hyuna , hyunseung segera menahan tangan sanghyun 

Sanghyun menyunggingkan ujung bibirnya 
"Ada apa ? Apa aku memiliki masalah denganmu?" Tanyanya 

"Tentu , kau adalah masalah untukku" jawab hyunseung 

Sanghyun mencoba melepas tangannya namun cengkraman hyunseung begitu kuat bahkan sanghyun merasa sedikit kesakitan pada pergelangan tangannya 

"Oppa cukup" ucap hyunseung 

Sanghyun kembali mencoba melepaskan tangannya namun hyunseung malah semakin memperkuat pegangannya 

"Oppa hentikan cukup"

Akhirnya hyunseung melepaskannya , sanghyun merasa kesakitan namun ia tak memperlihatkannya 

"Sekarang kau pulanglah, aku tak mau kau merusak hariku" ucap hyuna 

"Baiklah aku akan pulang sekarang tapi tak lama lagi.. Rumah ini akan menjadi rumah kita berdua sayang" ucapnya dengan senyum smirknya 

"Pergi" ucap hyunseung 

"Hyuna" hyunseung segera menahan tubuh hyuna yang tiba-tiba ambruk , sanghyun hanya menatap hyuna tanpa rasa bersalah atau setidaknya ia sama sekali tidak seperti manusia yang memiliki perasaan , dengan mudahnya ia pergi begitu saja 

Hyunseung membawa hyuna kedalam kamarnya dibantu oleh pelayan rumah 

Dokter selesai memerika keadaan hyuna ia mengatakan jika hyuna harus segera dilarikan kerumah sakit ia tak bisa hanya dirawat dirumah karena keadaannya yang semakin memburuk seharusnya hyuna rutin melakukan check up dan kemoterapi 

Hyunseung terus melirik hyuna yang berada disampingnya sedangkan ia dikursi kemudia ia semakin cemas karena hyuna masih tak sadarkan diri


Sesampainya dirumah sakit hyuna langsung mendapat penanganan medis keadaannya sangat buruk , hyuna bahkan mengeluarkan darah dari hidungnya 

Hyunseung menunggu dengan penuh harap cemas ia tak bisa mengontrol dirinya untuk tetap tenang , krystal dan teman-temannya tiba saat mendapat kabar hyuna kembali memburuk 

"Bagaimana keadaan hyuna seonsaengnim ?" Tanya krystal 

"Dokter masih memeriksanya tapi sepertinya hyuna harus segera melakukan operasi besar" 

"Kalau begitu segera operasi saja seonsaengnim tunggu apalagi?" 

"Eum, hyuna akan segera dioperasi"

Hara dan teman-temannya menunggu dengan harap cemas begitupun dengan hyunseung disana juga ada beberapa orang penjaga yang menjaga ketat ruang operasi hyuna 

Akhirnya operasi berjalan lancar hyuna masih belum sadarkan diri , sanghyun yang mengetahui keadaan hyuna segera menjenguknya kerumah sakit namun penjagaan disana sangat ketat dan mereka tak membiarkan sanghyun menemui hyuna 

"Kalian berani menahanku? Kalian fikir kalian sedang berhadapan dengan siapa ? Lagi pula siapa yang memberi perintah pada kalian aku tidak boleh menemui hyuna ?!" 

"Aku, aku yang menyuruh mereka untuk tak membiarkanmu masuk kemari" ucap hyunseung 

"Aaah jadi dia pria yang sungguh ingin menikahi hyuna ?" Ucap hara sambil melirik sanghyun dari ujung kaki hingga kepalanya 

"Kau ? Kau yang menyuruh mereka ? Memangnya kau fikir kau siapa ?"

"Aku calon ayah dari bayi hyuna" 

Sanghyun terlihat sangat terkejut begitupun dengan krystal dan teman-temannya 

"Mwo ?! Seonsaengnim maksudmu.." Ucap krystal 

Hyunseung tak menjawab ia sendiri belum tau apakah hyuna benar-benar sudah mengandung anaknya atau belum yang jelas saat ini ia hanya ingin menggertak sanghyun untuk berhenti mendekati hyuna 

"Apa kau bercanda ? Kau fikir aku akan mempercayai ucapanmu? Hyuna mengandung anakmu?" Sanghyun kemudian berdecih 

"Kau fikir aku mempercayaimu?" 

"Lihat saja nanti, aku ingatkan padamu untuk berhenti sekarang juga atau kau akan menanggung malu" 

"Berhenti? Aku bukan anak kecil yang bisa dengan mudah kau bohongi, aku sangat yakin .. Kau bicara seperti itu hanya untuk menggertakku bukan? Dasar bodoh" 

"Sudah kuperingatkan untuk berhenti tapi jika kau memang tetap tak akan berhenti , silahkan saja , kau akan membuat reputasi ayahmu sendiri hancur" 

Pendirian sanghyun perlahan mulai goyah ia mulai khawatir bagaimana jika ucapan hyunseung benar jika hyuna tengah mengandung anaknya 

Sanghun memilih untuk pergi bersama anak buahnya , krystal dan teman-temannya segera berlari mendekati hyunseung 

"Seonsaengnim apa yang kau katakan tadi benar ?! Apa hyuna sedang mengandung anakmu?!" Tanya krystal 

"Seonsaengnim katakan jika kau hanya berbohong kan?! Kau hanya mencoba menggertaknya kan ?!" Tanya hara 

Hyunseung hanya bisa menarik nafasnya panjang 

"Jadi .. Benar ? Benar jika hyuna unnie .." Lisa bisa menebak apa yang ada difikiran hyunseung melihat ekspresi wajah hyunseung yang hanya diam dan tak mengatakan apa pun 

Tiba-tiba saja krystal menampar hyunseung membuat teman-temannya terkejut 

"Krystal !" Ucap amber 

"Keterlaluan ! Jadi kau benar menghamili hyuna ?! Apa kau sudah tidak waras seonsaengnim ?! Oh?! Kau tidak punya otak ?! Hyuna baru saja kehilangan ayahnya dan kau malah menghamilinya ?! Apa kau sangat memanfaatkan keadaan ini?!" 

"Krystal cukup.. Ini dirumah sakit" jia mencoba menenangkan sahabatnya itu 

"Tapi dia memang sangat keterlaluan ! Kau sudah kelewat batas seonsaengnim ! Aku akan melaporkanmu ke polisi setelah hyuna benar-benar terbukti hamil" lanjut hara 

Lisa yang berdiri disamping hara mencoba menenangkan hara dengan mengelus kedua bahunya 

"Unnie tenanglah.. Kita belum tau hasilnya , kita juga tidak tau cerita yang sebenarnya , tenangkan dirimu dulu" 

Krystal dan teman-temannya kembali memasuki ruangan hyuna sedangkan hyunseung masih tetap diam ditempatnya wajahnya terlihat sangat dingin , fikirannya sangat kacau ucapan krystal benar-benar membuatnya semakin merasa bersalah tapi ia yakin jika ia bisa melalui semua ini dengan baik , dan satu-satunya cara adalah menunggu hyuna sadar dengan begitu hyuna bisa menjelaskan semuanya 

 

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Troubleshipper #1
Chapter 20: Setuju thor sama komentar BeNice,. Tapi ya kalo emang author pngen buat sama cast lain ya silahkan coba thor.. Tp apa rasanya nggak aneh, author bisa tetep rasain 'feel'nya kah?? Kalo nulis hyuna sma cwok lain? Wwkwk.. Mian ya thor. Ini saran yg profokatif. Hahahaha.. 2hyun shipper udah mndarah daging soalnya, aku aja buat ff cast lain selain tm bner2 mles nglanjutin. *curcol
BeNice
#2
tak apa lah thor, ff 2hyun terus. Aku juga nge ship 2hyun :)
semangat thor!!
Hyunafunny
#3
Author emang ngfans sama 2hyun/hyunahyunseung author ngship bgt , tp author ma dkung hyuna sama siapa aja sbnrnya , nah ada yg request katanya coba bikin cast nya hyuna sama idol lain , hm siapa ya ? Kyuhyun kah? Siapa pun deh , liat nanti aja ya bingung hahhaa
Troubleshipper #4
Chapter 18: Author.. Sumpah ff author makin kesini makin enak dibaca. Aku buat ff ditempat lain juga tp nggk bisa sebagus author. Btw baru komen di chap ini, keasikan baca. Wkwk.. Chapter ini nanggungg.. Haha. Smngt up ya thor..