Page 1

Say love

 

Korea selatan adalah negara yang terkenal dengan kerja keras dan bertahan hidup yang keras sama halnya dengan kehidupan disalah satu sekolah terpopuler di Seoul  jika mereka tidak bisa kuat mereka tidak akan mampu bertahan 

"Kenapa kau menamparku?" Tanya seorang wanita yang telah dikepung oleh lima orang wanita lain yang tak lain adalah teman sekelasnya sendiri

"Bodoh kau masih bertanya ?! Ini semua hukumanmu karena kau tidak mau memberikan jawaban untuk ulangan tadi !" 

"Tapi .." 

"Jangan banyak beralasan ! Dasar anak miskin ! Kau takut kami tidak akan membayarmu huh?!" 

"Maafkan aku, maafkan aku tolong lepaskan aku" wanita itu mulai menangis dan memohon ampun 

Kelima gadis itu hanya tertawa melihat ketakutan gadis malang itu berkali-kali mereka menendangnya dan mengguyurnya dengan air soda 

"Hahaha rasakan itu !"

Hari ini hyuna memilih untuk tak pulang bersama ahjussi ia ingin berjalan kaki dan berkunjung ke toko buku untuk membeli novel terbaru tetapi tak sengaja disebuah gang ia mendengar seorang wanita tengah menangis dan yang lainnya tertawa hyuna yang terkenal memiliki penasaran yang sangat luar biasa itu menghampiri orang-orang itu tanpa rasa rakut sedikit pun 

"Eung? Apa yang terjadi?" 

Kelima gadis itu membalikan tubuhnya dan langsung terlihat ketakutan 

"Hyun.. Hyuna, kau.. Di.. Disini" ucap salah seorangnya dengan terbata-bata 

"Apa yang sedang kalian lakukan eung?" Tanyanya seakan ia sama sekali tak melihat apa pun , lagi pula ia selalu berakting seperti itu 

"Kami.." 

Hyuna melirik wanita yang tengah menangis dengan pakaian yang sudah berantakan bahkan mereka menyobek seragam atasnya rambutnya berantakan dan basah akibat air soda itu wajahnya dipenuhi oleh noda lipstik merah yang para gadis itu coret diwajah gadis malang itu

"Aaah.. Jadi kalian sedang bertingkah menjadi seorang preman benar?" 

"Tidak .. Kami.. Hanya kami.." 

"Jadi kalian berani bermain tanpa perintahku?" 

"Ti tidak hyuna sungguh.. Kami hanya menemukan dia sudah menangis dan .. Kami.." 

Hyuna melangkah mendekati mereka dan kelima gadis itu terlihat ketakutan 

"Cepat pergi , jangan ganggu gadis itu karena dia bukan sasaranku" ucapnya dengan nada bicaranya yang sangat mengerikan bagi kelima gadis itu 

"Ba baik hyuna, ayo !" Salah seorang wanita itu menarik teman lainnya untuk segera pergi dan tak mau membuat masalah dengan hyuna 

"Hyuna aku mohon jangan siksa aku , aku mohon" tangis wanita itu 

Wanita malang itu tertegun saat hyuna memberikan jaket mahal yang tengah ia pakai pada tubuh gadis itu 

"Hyuna ?" 

"Wae ? Bangunlah, aku antar pulang ayo" 

Gadis itu berdiri dan tetap menatap hyuna tanpa berkedip ia tak percaya seorang kim hyuna yang sangat populer dan jahil disekolah kini menolongnya 

"Ah changkaman" hyuna mengeluarkan tisu dan air di botol minumnya untuk membersihkan noda lipstik di wajah gadis itu 

"Sudah, ayo" 

Hyuna menggenggam sebelah tangan gadis itu dan membawanya pergi 

"Rumahmu dimana?" 

"Rumahku sebenarnya masih sangat jauh" 

"Jauh? Lalu kenapa kau tidak memakai mobil?" Tanya hyuna yang jalan bergandengan dengan gadis itu 

"Aku.. Tidak punya mobil" 

"Eum sudah kuduga" jawab hyuna dengan santainya tanpa menatap wanita itu , gadis itu hanya tersenyum kecut menanggapinya

"Kau lapar ? Kau pasti belum makan kan? Tadi aku tidak melihatmu dikantin sekolah" 

"Kau.. Mengenalku?" Tanya gadis berambut panjang hitam itu 

"Mengenalmu .. Eum tidak juga , aku hanya sering mendengar banyak anak yang membicarakanmu" 

Gadis itu kembali tersenyum kecut dan menundukkan kepalanya 

"Ah itu dia tempat makannya ayo kita kesana" 

Langkah hyuna terhenti saat merasa gadis itu tak berjalan di belakangnya hyuna membalikkan tubuhnya 

"Wae ?" Tanya hyuna 

Gadis itu tetap menundukkan kepalanya , hyuna kembali berjalan mundur berdiri dihadapan gadis itu 

"Wae ? Kau tidak mau makan bersamaku?" Tanya hyuna dengan raut andalannya , angkuh

Gadis itu terkejut dan langsung mendongakkan kepalanya

"Ti tidak hyuna bukannya begitu.."

"Lalu ?" 

"Aku.. Sebenarnya tidak punya uang" 

Hyuna membuang nafasnya panjang 
"Kau fikir aku sudah jatuh miskin sehingga tidak mampu membelikanmu makanan ? Oh hellow apa kau tidak pernah mendengar tentang diriku? Aku tidak pernah mengajak tanpa aku yang membayarkannya, sudahlah jangan terlalu banyak dialog aku sudah sangat lapar , kajja"

Hyuna kembali menarik tangan gadis itu dan membawanya masuk kedalam sebuah restoran yang cukup elit 

"Selamat datang nyonya kim , kami akan segera menyiapkan meja khusus anda" 

"Ah tidak tidak, kali ini aku bersama temanku dan aku ingin kau memperlakukan temanku ini dengan istimewa oke ? Tapi aku ingin duduk di kursi luar" 

"Baik kalau begitu nyonya , silahkan" 

Gadis itu tersenyum canggung kedua matanya melirik kekiri kekanan keatas kebawah memperhatikan betapa mewahnya restoran itu

Hyuna kembali membalikkan tubuhnya karena gadis itu tetap diam ditempatnya 

"Ya ! Kau ingin makan sambil berdiri disana huh?" 

Gadis itu tersenyum kecil lalu segera menghampiri hyuna mereka pun duduk disebuah kursi empuk berwarna putih gading itu 

"Hyuna , kau sering kemari ya ?" Bisiknya 

"Eum, wae ?" 

"Aniya.. Hanya saja ternyata para pelayan itu mengenalmu" 

Hyuna tertawa meremehkan lalu memakan cemilan diatas meja 

"Ayahku yang membangun restoran ini" jawabnya santai 

"Mwo ? Aaah pantas saja mereka sangat mengenalmu, ayahmu sangat hebat" 

"Tidak juga, biasa saja , dia hanya bisa fokus pada satu hal tapi dia tidak bisa fokus mengurus anaknya" jawabnya dengan santai sambil kembali memasukkan cemilan berbahan tepung ke mulutnya 

"Ah iya , aku ingin bertanya satu hal padamu" ucap hyuna

"Kenapa mereka memperlakukanmu seperti tadi ? Memangnya apa yang kau lakukan sampai mereka berani membully tanpa sepengetahuanku" 

"Itu.. Karena mereka berfikir aku tidak memberikan mereka jawaban untuk ulangan tadi, maka dari itu mereka sangat marah padaku"

"Begitu ya , dasar anak bodoh.. Jika mereka ingin dapat nilai bagus mereka harus belajar bukan memanfaatkan orang pintar, oh wait, tapi kenapa kau tidak memberikannya ?"

"Aku harus bekerja paruh waktu dan kemarin aku pulang larut malam, aku tidak sempat belajar karena aku tertidur, makannya aku sendiri kesulitan menjawab soal-soal tadi"

"Selama ini kau selalu memberi mereka jawaban untuk setiap ulangan?" 

"Ne , bahkan aku juga mengerjakan tugas mereka semua" 

"Cih.. Dasar tidak berguna, mereka pasti tidak akan bisa bertahan hidup saat berpisah denganmu, by the way kenapa kau mau memberikan jawaban soal pada mereka ? Kau sama saja bodoh kalau begitu" 

Gadis itu tersenyum kecut 
"Karena mereka membayarku, aku membutuhkan uang untuk mengobati penyakit ayahku dan biaya hidup kami sehari-hari juga untuk melanjutkan sekolahku" 

"Dan sekarang kau masih bekerja ?" 

"Tidak , aku sudah dipecat karena aku sering datang terlambat karena aku harus bangun sangat pagi lalu setelah pulang sekolah aku harus kembali bekerja , tapi sayangnya mereka tidak mau mengerti kondisiku"

Hyuna tertegun mendengar cerita gadis malang itu sesaat ia terdiam 

"Siapa namamu?" Tanya hyuna 

"Irene" jawab gadis cantik itu 

"Bawa aku kerumahmu" ucap hyuna 

"Ne ?" 

Setelah selesai makan irene membawa hyuna kerumahnya 

"Kau.. Tinggal disini?" 

"Eum, aku dan appaku hanya kami berdua , ayo masuk hyuna maaf ya rumahnya sangat kecil" 

"Dimana ayahmu?" 

"Dia dikamarnya , sebentar ya aku panggilkan appa" 

Hyuna melirik keseluruh penjuru ruangan kecil itu ia benar-benar merasa beruntung karena terlahir dari keluarga yang berkecukupan , tidak.. bukan hanya berkecukupan tapi ia bahkan bisa membeli apa pun yang ia mau saat ini juga

Terdengar suara seorang pria yang tengah terbatuk hyuna segera berdiri dan membungkukkan tubuhnya dengan sopan 

Irene yang menggandeng ayahnya membawa ayahnya untuk duduk di sofa yang sudah tak empuk lagi itu 

"Appa kenalkan ini teman satu sekolahku, dia kim hyuna" 

"Ne ne appa sering mendengar namanya , jadi ini kim hyuna .. Sangat cantik seperti namanya" ujar ayah irene yang sudah terlihat sangat tua dengan suara yang serak dan rambut yang sudah memutih

Hyuna tersenyum manis
"Kamsahamnida appanim, ah iya kedatangan saya kemari saya hanya ingin melihat keadaan appanim" 

"Terimakasih atas perhatianmu nak"

"Ne appanim, kalau begitu aku permisi pulang"

Hyuna pun pulang dengan diantar oleh irene sampai halaman depan tak lama setelah hyuna pulang bell rumahmya berbunyi

"Ah appa aku saja yang membukakannya" ujar irene 

"Permisi apakah benar ini kediaman nyonya irene ?" 

"Ne betul, anda siapa ?" 

"Saya dokter , saya kemari untuk memeriksa keadaan ayah anda" 

Lalu tak lama kemudian seorang wanita muncul bersamaan 

"Permisi apakah benar ini kediaman nyonya irene ?" 

"Ne .. Benar" 

"Saya kemari untuk menawarkan anda pekerjaan tetap di hotel kami sebagai keuangan dan anda bisa langsung bekerja" 

Irene membulatkan kedua matanya dengan kedua tangan menutup mulutnya ia benar-benar tak menyangka dengan apa yang terjadi ia langsung menerima semua itu dan memeluk ayahnya penuh haru 

Aku yakin ini semua pasti perbuatan hyuna , terimakasih banyak hyuna..

Hyuna melamun dengan kakinya yang terus melangkah di jalanan terotoar ia terus memikirkan kehidupan irene yang begitu menyedihkan ia kembali berfikir betapa beruntungnya selama ini ia hidup dikeluarga kaya raya tapi tetap saja rasanya ia tak bahagia , ia kesepian.. Walaupun hyuna memiliki banyak teman tetapi tetap saja ia merasa kekosongan dalam hidupnya 

Hyuna menendang-nendang batu kecil dihadapannya hingga tiba-tiba langkahnya terhenti karena ada sekawanan wanita dan pria dari sekolah lain yang menghadangnya 

"Menyingkir kalian menghalangi langkahku" ujar hyuna dengan santainya 

"Kau ingin melewati kami? Coba saja jika kau bisa" 

Hyuna memutar malas kedua matanya lalu saat ia hendak kembali melewati anak-anak itu seseorang dari mereka memegang bahunya 

"Kau kim hyuna kan?" 

"Excusme , apakah aku mengenalmu?" Tanya hyuna dengan raut arrogantnya 

"Ternyata kau memang cantik , tapi kau juga sombong!" Ucap salah seorang wanita disana 

"Cih lepaskan tangan kotormu dari bahuku" ucap hyuna 

"Jadi kau tidak mengenal kami?" 

"Tentu aku mengenal kalian, kalian anak dari sekolah sebrang yang selalu membuat masalah dengan sekolahku, lantas kalian mau apa ?" 

"Bagus jika kau mengenal kami, kami tau kau yang berkuasa di sekolahmu maka dari itu kami akan membawamu dan kita lihat apakah sekolahmu itu masih berani mencela kami" 

"Itu semua salahmu sendiri, cih lihat saja cara kalian memakai seragam, urak-urakan , dan apa ini? Potongan rambut kalian sangat alay, kalian harus mengerti fashion dan style jika tidak ingin dibully, sudah menyingkirlah!"

"Kurang ajar ! Bawa dia !"

Hyuna segera bersiap untuk lari namun seseorang telah memegang tangannya hyuna segera menginjak keras kaki wanita itu dan berlari secepat mungkin 

"Jangan lari !!" 

Hyuna terus berlari secepat mungkin untuk menyelamatkan dirinya karena saat ini dia hanya sendiri terlalu berbahaya untuknya 

Tiba-tiba hyuna mengumpat di balik punggung seorang pria yang baru saja keluar dari kedai untuk membeli makanan 

"Ya ya ! Apa yang kau lakukan ?" Tanya pria itu 

"Sudah jangan banyak bicara ! Lindungi aku !" 

"Lindungi dari apa ?? Uh?" 

"Ya ! Kemarikan gadis itu!" Ucap salah seorang dari anak-anak itu 

Namum pria itu kembali teringat jika wanita itu tengah meminta perlindungannya itu artinya gadis manis ini tengah dalam bahaya

Hyuna tertegun saat pria itu menggenggam tangannya 

"Aku tidak akan memberikannya pada kalian" 

"Yak ! Kau ini siapa ?!" 

"Dia kekasihku!" Ucap hyuna 

Pria itu nampak sangat terkejut namun ia melihat tatapan hyuna sangat memohon padanya 

"Apa benar kau kekasihnya ?!" 

"Ya aku kekasihnya , pergilah kalian masih terlalu kecil untuk dilaporkan ke polisi" 

"Mwo ? Polisi ? Astaga bagaimana ini ? Lebih baik kita pergi saja" 

"Ne lebih baik kita pergi" 

"Ayo ayo!" Mereka pun pergi secepat mungkin 

Hyuna membuang nafasnya lega dan pergi begitu saja 

"Hey!" Panggil pria itu

Hyuna membalikkan tubuhnya 
"Mwo?" 

"Kau.. Pergi begitu saja ??!"

"Memangnya apa yang harus aku lakukan? Aaah.. Ne aku lupa , go.. mawo" ucap hyuna dengan senyum eyesmilenya lalu kembali pergi 

"Ya ya !" 

Hyuna kembali membalikkan tubuhnya dengan kesal 

"Apalagi ?!" 

"Siapa namamu?" 

"Dan kau siapa ?" hyuna malah balik bertanya 

"Jang Hyunseung , dan kau?"

"Aku tidak akan memberitahumu" 

"Mwo? Wae ?" 

"Karena jika aku memberitahumu kau akan jatuh cinta padaku, bye.." Hyuna kembali berjalan meninggalkan pria itu 

Pria itu menggeleng-gelengkan kepalanya tapi sesaat kemudian ia tersenyum 

Gadis itu sangat imut dan cantik, tingkahnya juga menggemaskan, tapi dia masih anak SMA , tapi tunggu aku seperti mengenal seragam sekolahnya 

---

Kantin sekolah
01.00pm ksl

"Mwo?! Jadi anak-anak kampungan itu menghadangmu dijalan?!! Aish jinjja ! Berani sekali mereka !" ucap jia salah satu teman hyuna 

"Tapi aku berhasil lari"

"Syukurlah , mereka berani padamu disaat kau sedang sendiri ? Pecundang" ucap amber 

"Kita harus memberi mereka pelajaran!" Ucap krystal 

"Ne aku setuju !" Lanjut Lisa 

"Eh eh itu si gadis miskin, uh? Sepertinya dia berjalan kemari" ucap krystal 

Irene tersenyum namun tak ada satupun dari mereka yang membalas senyumannya, tapi tak masalah karena ia hanya ingin menemui hyuna 

Hyuna hanya melirik irene lalu kembali meminum jusnya 

"Waeyo?" Tanya hyuna tanpa menatap irene 

"Aku ingin mengembalikan ini" irene memberikan jaket milik hyuna yang kemarin hyuna pakaikan ditubuhnya 

"Mwo? Itu tidak mungkin jaket hyuna, tapi.. Jaket itu memang terlihat sangat mahal" gumam hara 

"Ne mana mungkin hyuna menitipkan jaket mahalnya pada gadis miskin sepertimu" lanjut krystal

"Ambil saja , aku memang memberikannya untukmu" jawab hyuna dengan santainya

Jessica krystal amber lisa bahkan hara membulatkan kedua matanya dan saling berbalas tatapan 

"Tapi hyuna.." Ucap irene

"Gwaenchana , udara sangat dingin pakailah" 

"Gomawo hyuna" 

"Eum" 

"Hyuna, aku tau pasti kau yang mengirimkan dokter dan manager hotel itu kerumahku kan?" 

Hyuna membuang nafasnya panjang 
"Ani, bukan aku" 

Irene tersenyum kecil 
"Aku tau itu kau, sekali lagi terimakasih banyak hyuna , kau orang paling baik yang pernah kukenal, aku tidak akan pernah melupakan kebaikanmu, kalau begitu aku kembali ke kelasku dulu" 

Hyuna hanya menganggukkan kepalanya 

"Hyuna?! Kau.. Sungguh-sungguh memberikan jaket mahalmu itu padanya ?!!" Tanya hara 

"Dan kau yang mengirim dokter dan apa tadi ? Manager hotel ?? Kenapa kau melakukannya ?" Tanya amber 

"Tidak tau, aku hanya ingin membantunya dia sedang kesulitan , sudah dulu ya aku ingin ke perpustakaan" 

"Perpustakaan? Sejak kapan dia suka pergi ke perpustakaan?" Gumam krystal 

Hyuna berjalan memilih buku-buku di perpustakaan tapi benar saja bukannya mengambil buku pelajaran ia malah mengambil sebuah komik , hyuna duduk disebuah meja dan mulai membaca komiknya entah mengapa tiba-tiba ia teringat pada pria kemarin 

"Tampan" gumamnya sambil tersenyum 

"Gomawo" 

Hyuna terkejut saat tiba-tiba seseorang duduk dihadapannya yaitu edawn , ya edawn adalah adik kelasnya namun mereka sangat dekat dan tak sedikit adik kelas sepantaran edawn yang merasa iri karena bisa dekat dengan hyuna

"Aish jinjja ! Kau mengejutkanku!" 

"Hehe mian, sunbaenim kau pasti sedang jatuh cinta kan?" 

"Ya ! Berisik anak dungu kau tau apa tentang cinta" 

Edawn mengerucutkan bibirnya sebal
"Kau selalu memanggilku dungu, memangnya aku sama sekali tidak terlihat tampan bagimu sunbaenim?" 

"Kau ingin terlihat tampan untukku?" 

Edawn tersenyum lebar dan menganggukkan kepalanya berkali-kali 

"Operasi dulu wajahmu seperti baru aku akan mengatakan kau tampan, sudahlah kau membuatku malas membaca, bye" hyuna menaruh bukunya lalu pergi 

"Omo , sunbaenim?? Aigoo memangnya aku sejelek itu ya ?" Gumamnya sambil meraba-raba wajahnya

Hyuna berjalan keluar dari restoran namun tiba-tiba saja ia mengambil snack milik temannya sendiri dan memakannya dengan santai 

"Nanti aku ganti aku malas ke kantin" 

"Ne ne hyuna tidak apa-apa makan saja" 

"Baiklah, kau memang baik" ucap hyuna sambil berjalan meninggalkan wanita itu 

Hyuna asik memakan snacknya, tidak maksudknya asik memakan snack 'rampasannya' hingga ia akhirnya melihat anak-anak yang waktu itu tengah membully irene digang jalanan 

"Omo itu hyuna" umpat mereka 

"Ayo kita lewat sana saja" 

"Yak !" Panggil hyuna akhirnya mau tak mau mereka membalikkan tubuhnya 

"Hehe hyuna .." 

"Kalian menghindariku huh?" Tanyanya sambil memasukan keripik kedalam mulutnya 

"A aniyo.. Kami hanya lupa mengambil sesuatu di.." 

Betapa terkejutnya mereka saat hyuna menumpahkan seluruh isi snack itu pada kepala salah seorang dari mereka membuat seluruh siswa menatap ke arahnya dengan sangat terkejut 

"Bagaimana rasanya ? Senang ? Ini yang kau lakukan kemarin pada irene , tapi bedanya kau lebih beruntung karena kau ditumpahi snack oleh tangan wanita cantik dan baik hati" 

"Mi.. Mian hyuna" ucapnya 

Hyuna memberikan bungkus snack itu pada teman wanita itu 

"Ini, buanglah pada tempat sampah" lalu hyuna pun pergi 

"Ini semua salahmu" 

"Mwo? Kenapa kau jadi menyalahkanku? Salahmu juga!" 

"Tidak ini salahmu!"

Mereka berlima menjadi bertengkar dan saling menyalahkan satu sama lain

Saat bel sekolah berbunyi menandakan pelajaran telah selesai hyuna dan teman-temannya memilih untuk tetap berada di sekolah karena ada hal yang harus mereka selesaikan 

"Hyuna sunbaenim? Ada apa ? Kenapa sunbae menghukumku?" Tanya wanita itu yang tak lain adalah adik kelas hyuna, mereka membawa gadis malang itu ke kamar mandi

"Kau masih bertanya ?! Jangan bertingkah polos seperti itu dihadapan hyuna unnie!" Ucap lisa 

Hyuna merangkul lisa 
"Dia sudah kuanggap seperti adikku, maka dari itu tidak ada yang boleh membuatnya patah hati dan kau... Kau sudah membuat masalah dengannya" 

"Lisa .. Maafkan aku, maafkan aku sungguh" 

Lisa berdecih 
"Terlambat , beraninya kau menggoda kekasihku sekarang kau akan terima akibatnya"

Hara segera mengambilkan air dan memberikannya pada hyuna 

"Jangan salah paham manis, aku hanya merasa ada aroma tidak sedap disini makannya aku hanya ingin menghilangkan aroma busuk ini yang aku fikir berasal darimu" hyuna segera mengguyur wanita itu dan mereka tertawa puas 

Hyuna berjongkok dihadapan wantia yang sudah basah kuyup itu 

"Dengar , aku rasa kau cukup mengenalku, aku tidak akan berbuat seperti ini jika orang itu tidak membuat masalah terlebih dahulu, kau mengerti?!" 

"Ne sunbaenim" ucap gadis itu dengan bibir yang bergetar

"Eum anak pintar, berdirilah" hyuna membantu gadis itu untuk berdiri dan meminta krystal mengambilkan handuk

Hyuna memberikan handuk serta seragam baru pada gadis itu 

"Pakailah, dan ganti pakaianmu, ingat jangan sekali lagi mau menggoda kekasih adikku, mengerti ?!" 

"Ne sunbaenim, lisa .. Maafkan aku" 

"Eum" jawab lisa 

"Sudahlah ayo kita pergi" ucap hyuna dan mereka pun pergi meninggalkan wanita itu yang tengah menggigil kedinginan

---

Keesokan harinya hyuna dan teman-temannya di panggil kepala sekolah karena ulahnya kemarin 

"Bu, ini salahku tolong jangan hukum teman-temanku" ucap hyuna 

"Apa kau yakin akan menanggung semuanya sendiri?"

"Saya yakin" jawab hyuna dengan tegasnya 

"Hyuna-ya , jangan seperti itu kami juga bersamamu" bisik amber 

"Ne unnie lagi pula sebenarnya ini salahku" bisik lisa 

"Gwaenchana , kalian tidak perlu menanggung hukuman, biar aku saja, bukankah sudah biasa ?" 

"Jadi kau sudah sadar jika kau sudah sering mendapat hukuman ? Astaga hyuna , sampai kapan kau dan teman-temanmu ini akan berulah disekolah ini huh? Saya sangat paham jika ayahmu pemilik sekolah ini , tapi bukan berarti kau bisa berbuat semaumu" 

"Eum saya mengerti bu, maafkan saya" jawab hyuna 

"Saya masih sangat menghormati ayahmu dan juga saya menghargai kecerdasanmu dengan nilai-nilaimu yang selalu baik dan kau juga selalu mengerjakan tugasmu tapi hyuna.. Jangan rusak itu semua dengan tingkah yang buruk, kau mengerti ?" 

"Terimakasih, saya mengerti" 

"Baiklah, kalau begitu bersihkan kamar mandi sampai bersih dan kalian tidak bisa mengikuti jam pelajaran hari ini" 

"Baik bu, kalau begitu kami permisi" 

"Ne" 

Hyuna dan teman-temannya keluar dari ruangan kepala sekolah dengan raut yang sangat sopan dan seakan tidak akan mengulang kesalahannya lagi tetapi saat mereka sudah diluar ruangan mereka tertawa dengan akting hyuna 

"Omo naya kau benar-benar terlihat seperti anak baik dan lugu tadi" ucap krystal 

"Ne bahkan kau berakting seperti seorang malaikat yang bersedia menanggung hukuman sendiri haha , tapi naya apakah itu benar ? Kau mau menanggung hukumannya ?" Tanya hara 

Hyuna memutar malas kedua matanya
"Tentu saja tidak ! Cepat ke kamar mandi dan selesaikan hukuman kita !" 

"Aish jinjja ! Aku fikir kau memang sebaik malaikat" ujar hara

"Sayangnya aku bukan malaikat , sudah palli! Bersihkan bagian sana dan aku disini" hyuna memberikan lap pel pada jia dan yang lainnya, lagi pula ini bukan hal baru untuk mereka sudah beberapa kali mereka mendapatkan hukuman seperti ini 

Akhirnya jam pulang pun tiba hyuna dan teman-temannya selesai membersihkan kamar mandi dan karena lelah mereka memutuskan untuk pulang kerumah masing-masing , hyuna berdiri menunggu ahjussi menjemputnya ia melirik jam tangannya 

"Kenapa ahjussi terlambat ?? Ah kakiku pegal sekali, tubuhku juga" hyuna meregangkan tubuhnya dengan menaikkan kedua tangannya keatas tanpa ia sadari ada seseorang yang memperhatikannya saat hyuna menyadari seseorang memperhatikannya ia terkejut dan langsung menutup wajahnya dengan kedua tangannya karena malu

Uh? Itu kan pria yang waktu itu??? Dia disini?

"Ya ! Apa yang kau lihat ?!" Tanya hyuna pada pria yang berdiri di sebrang sana 

Hyuna tertegun saat pria itu menyebrang dan mendekatinya 

"Jadi kau sekolah disini?" Tanya pria itu yang tak lain adalah hyunseung 

"Eung? Kau masih mengingatku?" Tanya hyuna 

"Kau fikir aku bisa lupa pada wanita yang tiba-tiba mengumpat di balik punggungku dan mengaku sebagai kekasihku ? Kau juga membuat makanan yang baru ku beli jatuh berceceran"

Hyuna terlihat salah tingkah dan memijat tengkuknya 

"Ma maafkan aku, oh aku akan mengganti makananmu itu" hyuna hendak mengeluarkan dompetnya namun ia tertegun hyunseung memegang tangannya 

"Tidak perlu, aku tidak meminta kau untuk menggantinya" 

"Aishh jangan seperti itu kau membuatku terlihat sangat jahat" 

Hyunseung tiba-tiba memegang kepala hyuna membuat hyuna membulatkan kedua matanya tapi tiba-tiba saja ternyata hyunseung hanya mengambil daun kecil yang terjatuh diatas kepala hyuna 

Hyunseung memperlihatkan daun itu pada hyuna dan tersenyum kecil 

"Kalau begitu aku permisi" hyunseung pun pegi meninggalkan hyuna yang masih membeku entah mengapa jantungnya benar-benar berdegup sangat sangat sangat cepat dari biasanya 

"Astaga perasaan apa ini? Apakah aku akan mati ? Kenapa jantungku berdetak cepat seperti ini" lalu hyuna tersenyum kecil sebelah tangannya memegang rambutnya yang baru saja disentuh hyunseung 

"Aish jinjja ! Babo ada apa denganmu ?! Micheosseo!!" Umpatnya sambil memukul-mukul kepalanya sendiri

Lalu hyuna segera membalikkan tubuhnya ternyata pria itu sudah tidak ada 

Kemana perginya pria itu? Aku harap aku akan bertemu lagi dengannya, dan kupastikan lain kali saat bertemu dengannya aku harus terlihat cantik dan elegan tidak terlihat bodoh seperti ini !! , hyuna meniup poninya lalu kembali menunggu ahjussi

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Troubleshipper #1
Chapter 20: Setuju thor sama komentar BeNice,. Tapi ya kalo emang author pngen buat sama cast lain ya silahkan coba thor.. Tp apa rasanya nggak aneh, author bisa tetep rasain 'feel'nya kah?? Kalo nulis hyuna sma cwok lain? Wwkwk.. Mian ya thor. Ini saran yg profokatif. Hahahaha.. 2hyun shipper udah mndarah daging soalnya, aku aja buat ff cast lain selain tm bner2 mles nglanjutin. *curcol
BeNice
#2
tak apa lah thor, ff 2hyun terus. Aku juga nge ship 2hyun :)
semangat thor!!
Hyunafunny
#3
Author emang ngfans sama 2hyun/hyunahyunseung author ngship bgt , tp author ma dkung hyuna sama siapa aja sbnrnya , nah ada yg request katanya coba bikin cast nya hyuna sama idol lain , hm siapa ya ? Kyuhyun kah? Siapa pun deh , liat nanti aja ya bingung hahhaa
Troubleshipper #4
Chapter 18: Author.. Sumpah ff author makin kesini makin enak dibaca. Aku buat ff ditempat lain juga tp nggk bisa sebagus author. Btw baru komen di chap ini, keasikan baca. Wkwk.. Chapter ini nanggungg.. Haha. Smngt up ya thor..