Pagi-pagi benar, Chanyeol sudah membangunkan Luhan.

Sementara pria mungil itu masih terhanyut dalam alam mimpinya di ranjang  king-size-nya.

Dengan cepat sang manajer menarik selimut yang menutup tubuh Luhan, membuat Luhan segera menggerutu karena merasakan hawa dingin AC..

"Yaaaa.......!!!!!", teriaknya.

Dengan malas dia membuka matanya, meski ia sudah tahu benar siapa pelakunya, siapa lagi kalau bukan Park Chanyeol sialan itu.

"Yeol-ah !!!!!", protesnya.

"Ayo bangun pemalas !! Apa kau lupa hari ini kau ada acara pemotretan untuk album barumu, setelah itu menyanyi di music bank ?".

"Ah......10 menit lagi !!!".

"Bangun sekarang, atau...perlu kusuruh Kris menarikmu dari tempat tidur, atau....kau mau dia memandikanmu juga ?", Chanyeol tersenyum evil.

'Ancaman'  itu cukup ampuh rupanya, buktinya Luhan langsung lompat bangun dari tempat tidurnya dan langsung menuju kamar mandi, meski masih dengan menggerutu dan mengumpat chanyeol.

Yeol tertawa penuh kemenangan.

Sekitar 1 jam kemudian, Kris, Luhan dan Chanyeol segera meluncur menuju lokasi pemotretan.

Lokasinya ada di luar ruangan, di daerah pegunungan. Lokasi menampilkan kesan murni dan bersih.

Luhan tampil bak malaikat dengan pakaian serba putihnya.

Pemotretan berjalan cukup lancar.

Kris dan  yeol menyaksikan jalannya pemotretan.

Kris, pria itu merasa Luhan terlalu cute.

"Kenapa wajah Luhan tiba-tiba mengingatkanku padanya ??Dia benar-benar seperti malaikat yang murni, putih, suci dan bersih juga tak bernoda. Warna putih amat cocok untuknya. Warna itu juga merupakan warna kesukaannya. Melihat Luhan sekarang membuatku amat merindukannya ".

"Kris...bagaimana pendapatmu tentang artisku yang satu ini ?", celetukan Yeol menarik Kris dari dunia lamunannya.

"Eoh...dia....cute ? Bagaimana mungkin seorang pria bisa se-cute ini ?",

"Apakah sebelumnya kau pernah