Kris menepati janjinya untuk mengajak Luhan ke makam Yifei.

Sepanjang jalan dia bercerita tentang mantan kekasihnya itu karena Luhan yang memintanya.

"Namanya Liu Yifei, dia wanita paling cantik yang pernah kutemui, sampai-sampai aku berpikir apa iya wanita seprti itu benar-benar ada dan nyata, walau dia lebih tua setahu daripada aku tapi aku selalu merasa aku lebih dewasa darinya, dia anggun dan kalem. Kami bertemu saat aku studi tour waktu SMA, dia dari SMA lain, kurasa itu adalah takdir." Kris bercerita sambil tetap  fokus pada kegiatan menyetirnya.

"Dia...dari beijing juga ?",

"Iya, dia lahir di Wuhan, lalu pindah ke beijing. Fei fei itu menyukai warna putih, sama sepertimu, ini fotonya ".

Kris mengeluarkan selembar fot dari laci dashboard mobilnya. Luhan, walau ia tak suka wanita, tapi ia terperangah akan kecantikan Yifei.

"Cantik sekali ", gumamnya.

"Apa kau sedang cemburu, Luhan ? ", goda Kris, melihat Luhan yang menatap lekat-lekat foto di tangannya.

"Huh ?",

"Apakah kau sedang cemburu, Luhan ? kau memegang foto itu erat sekali ", Kris menanyai Luhan dengan nada yang lebih pelan.

Luhan menggeleng dan mengembalikan foto itu ke tempatnya.

"Tidak, aku baik-baik saja, aku senang kau membiarkan aku tahu tentang masa lalumu ".

Kris tersenyum, tangan kanannya meraih tangan kiri Luhan dan menggenggamnya.

"Tentu Xiao Lu, mulai sekarang di antaara kita tak boleh ada rahasia, oke ?", Luhan mengangguk dan mengaitkan jemarinya dengan jemari panjang Kris.

Setelah menempuh satu setengah jam perjalanan, mereka sampai ke makam Yifei.

Kris memicingkan matanya, matahari memang bersinar cukup terik, ia mneyesal tak membawa kacamata hitamnya.

Ia mendapati seorang wanita tengah berdiri di depan makam Yifei.

Kris berpikir siapa wanita itu, dengan tetap menggenggam tangan Luhan, ia mendekati makam itu.

Wanita itu memakai atasan putih, rok bunga-bunga kecil sepanjang mata kakinya, rambut hitamnya tergerai hingga ke pinggang rampingya, tubuhnya kurus dan tinggi.

"Ehem....", Kris berdehem dan memmbuat wanita itu menoleh, wajah Kris pucat seketika, betapa tidak, wajahnya amat mirip dengan Yifei.

Luhan yang sudah tahu kira-kira wajah Yifei ikut kaget lantaran wajah cantik itu mirip sekali dengan Yifei.

Sadar dua pria tampan di depannya ini pucat, dia mendadak sadar situasi yana dhadapinya, ia tersenyum kecil.

"Tenanglah, aku bukan hantu ", ucapnya pelan.

"Kau-kau siapa ?", tuduh kris.

Ia masih menjaga jarak yang cukup jauh dengan wanita itu. "Kau pasti Kris kan, kekasih Fei jie " (jie= kakak perempuan dalam bahasa mandarin).

"Jie ?",