Luhan dan kris sedang sarapan berdua ketika mereka mendengar ketukan di pintu.

"Biar kubuka ", Luhan dengan semangat menuju pintu depan dan membukanya , yang ternyata adalah Xixi yang datang.

"Xixi-ah ?" senyum terkembang di wajah imutnya.

Dengan semangat ia meraih kedua tangan Xixi yang masih menatapnya. Xixi khawatir kalau rusa kecil itu masih marah padanya.

"Kebetulan kau datang. Ayo masuk, kita sarapan bersama ", kata Luhan riang.

Setidaknya senyumnya membuat Xixi lega karena ia tahu Luhan tidak lagi marah padanya.

Dan Luhan menyadari bahwa Xixi tak datang sendirian, di belakangnya ada Xiao ming, kekasihnya.

Luhan mengangguk sopan dan mempersilahkan Xiao ming masuk juga.

"Siapa yang datang, Luhan ?" seru Kris dari dalam.

"Xixi datang, Kris. Dia bersama kekasihnya juga " jawab Luhan.

Luhan mempersilahkan Xixi dan Xiao ming ikut sarapan bersamanya dan juga Kris.

Raut wajahnya yang tadinya senang karena Xixi datang,  berubah menjadi agak kesal  begitu mneyadari Xiao ming juga ikut.

Mendadak selera makannya hilang, padahal tadi ia lapar sekali.

"Ge ?' sapa Xixi pada Kris.

"Kupikir selamanya kau tak akan kembali ke sini " seru kris dingin tanpa menoleh padanya.

Xixi tak habis pikir dengan sikap Kris yang belakangan dinilainya aneh.

"Kris, jangan begitu. Xixi, ayo kita sarapan ', kata Luhan.

Xixi duduk di meja makan , tepat di seberang kris. Ia menatap pemuda di depannya, namun tak sekalipun kris menoleh pada Xixi.

Xixi bingung dengan situasi ini, sebenarnya dia ada salah apa pada Kris. Luhan sudah begitu baik dan tidak marah lagi, tapi kenapa sekarang malah Kris yang bersikap dingin.

Kris yang mengetahui Xixi datang dengan Xiao ming, entah mengapa, dia merasa tidak senang pada lelaki itu. Padahal mereka baru bertemu hanya dua kali, namun seakan-akan Xiao ming telah melakukan sebuah kesalahan besar padanya.