chapter 7

You're the One That Makes Me Turn Around

Seperti hari kemarin, aku berjalan diantara dua cowok tampan ini. Saat ini aku sudah tidak merasa kaku seperti kemarin, tapi aku merasa aku tidaka akan melakukan ini lagi di masa yang akan datang.

                “Apa kamu tidak ada acara apapun hari ini?” tanya Kai padaku.

                Aku melihat kearahnya sedikit dan menggeleng. Kami bertiga berjalan menuju ke daerah Apgujeong. Seperti perjalan yang kemarin, kami memasuki berbagai toko dan melihat-lihat.

                “Oppa, apa yang ingin kamu beli?” tanyaku pada Kai.

                “hmm.. Topi. Sepertinya aku butuh topi baru,” jawabnya sambil melihat-lihat.

                Aku mengangguk pelan. Tiba-tiba Sehun berdiri diantara kami. Ia menrangkul bahu Kai dan tersenyum padaku. Aku menatapnya curiga.

                “Hyung, aku harus pergi sekarang,” ucapnya pada Kai. Kai menatapnya bingung. “Biar Chaerin yang menemanimu. Aku akan kembali lagi kalau sempat,” tambahnya. Lalu ia melangkah pergi sambil melambai dan mengedipkan sebelah matanya kearahku.

                Mataku membelalak melihat kelakuan Sehun. “Yaa!” teriakku pada Sehun. Aku bermaksud untuk mengejar Sehun, tapi Kai memegang tanganku, menghentikan langkahku. Aku berbalik dan menatapnya.

                Kai tersenyum. “Temani aku sampai selesai?” ucapnya.

                Aku mengangguk perlahan. Aku bisa merasakan kalau wajahku saat ini memanas. Kai kembali melihat-lihat, sedangkan aku berdiri kaku di sampingnya tanpa tahu harus berbuat apa. Aku memegang dadaku yang saat ini berdegup tak terkontrol.

                Kai mengambil salah satu topi dan mencobanya, ia berbalik dan melihat kearahku. Aku tersenyum kaku dan mengangguk pelan.

                Aku membalikkan badanku dan menjejakkan kakiku keras. Aku benar-benar tidak tahu harus berbuat apa. I curse Sehun for this. Teganya Sehun meninggalkan aku hanya berdua dengan Kai seperti ini. Aku memperhatikan sekelilingku, sebisa mungkin tidak menatap Kai secara langsung.

                Aku mengambil salah satu topi yang menurutku bagus dan menyodorkannya pada Kai. Kai mengambilnya dan mencobanya. Ia tersenyum.

                “This is good,” gumamnya di depan kaca. Aku mengangguk. Lalu ia berjalan menuju kasir dan membayarnya.

                Ia tersenyum padaku dan berjalan keluar dari toko itu. Aku berjalan di sampingnya. Aku memperhatikan Kai dari samping. Cowok ini memang sempurna. Tubuhnya tinggi dan pas sekali. Ia bahkan terlihat tampan walaupun hanya memakai kaos dan jeans hitam.

                “What?” tanyanya saat ia sadar kalau aku memperhatikannya.

                Aku menggeleng dan tersenyum kecil. “Apa kita akan langsung pulang?” tanyaku. Aku berharap jawabnnya adalah iya, karena aku tidak tahan dengan situasi yang awkward ini.

                “Hmm, aku masih ingin jalan-jalan sebentar,” jawabnya perlahan. “Apa kamu ada acara setelah ini?” tanyanya.

                Aku menggeleng pelan. “Ok,” gumamku dan aku mengikuti Kai lagi.

                Setelah beberapa saat, aku baru menyadari langkah Kai yang agak lambat. Aku tersenyum mengetahui ia mencoba menyejajarkan langkahnya dengan langkahku agar aku tidak tertinggal. Kai memasuki beberapa toko lagi.

                “Di sana bagian wanita,” ucap Kai sambil menunjuk ke bagian lain dari toko itu.

Aku mengangguk dan berjalan kearah sana. Aku melihat-lihat beberapa baju. Dan tiba-tiba saja Kai sudah berdiri di sampingku. Aku menatapnya bingung.

                Kai tersenyum dan mengambil sebuah dress lucu dan menyodorkannya padaku. “Ini bagus,” ucapnya santai.

                “Aku tidak ingin membeli pakaian sepertinya,” ucapku perlahan.

                Kai masih menyodorkan dress itu dan menunjuk kearah ruang ganti. Aku berjalan masuk ke ruang ganti dengan bingung. Aku mencoba dress yang Kai pilih dan keluar lagi. Aku melihat Kai duduk di depan ruang ganti. Pandangannya terarah kepadaku saat aku melangkah keluar. Ia tersenyum dan mengangguk.

                Aku masuk kembali dan mengganti bajuku. Saat aku keluar, Kai dengan cepat mengambil dress yang baru saja kucoba dan berjalan kearah kasir dan membayarnya.

                “Hey—“

                Ia menyodorkan kantong berisi dress kepadaku sambil tersenyum.

                Aku menatapnya kaget. “What is this for?” tanyaku perlahan.

                “Kamu sudah menemaniku dan memilihkan aku topi,” jawabnya santai. Lalu ia berjalan keluar.

                Aku mengikutinya. Sebisa mungkin aku menahan senyumku yang lebarnya mungkin sudah sampai kedua telingaku. Kai benar-benar cowok yang aneh. Aku menarik tangannya. “Thank you.. for the dress. It’s really nice of you,” ucapku perlahan.

                Kai tersenyum dan berjalan lagi. “Kamu ingin makan apa hari ini?” tanyanya.

                “huh?” Aku menatapnya bingung. Aku bukannya tidak mendengar pertanyaan Kai barusan, tapi aku benar-benar kaget walaupun pertanyaannya sangat simple.

                “Apa kamu suka pasta?” tanyanya. Aku mengangguk. Ia menarik tanganku dan kami masuk ke salah satu restoran itali yang tempatnya lumayan nyaman. Kai menuntunku langsung ke meja yang berada di ujung ruangan, jauh di belakang.

                Aku duduk dan Kai mulai memesankan aku makanan. Aku hanya diam dan berusaha untuk tidak menatap Kai langsung. Aku memperhatikan sekelilingku. Suasana restoran ini nyaman, tipe restoran yang pasti didatangi oleh pasangan. Aku menggelengkan kepalaku pelan, mencoba untuk menghapus segala pikiran aneh yang muncul di benakku. Aku melirik kearah Kai sedikit. Ia tersenyum kecil, hal ini membuat wajahku memanas.

                “Kenapa hari ini kamu diam saja?” tanyanya.

                “What—“

                “Saat bersama Sehun kamu terlihat lebih relaks,” tambahnya.

                Aku tertawa kaku. “Aku juga tidak tahu kenapa,” jawabku asal.

                Kai memiringkan kepalanya. “Apa kamu tidak senang karena kita hanya jalan berdua?” tanyanya.

                Aku menggeleng cepat. “Bukan begitu. Sepertinya aku memang merasa agak segan kalau berada di samping Oppa,” ucapku cepat. Wajah Kai memperlihatkan ekspresi bingung. “Oppa tahu kalau ‘aura’mu seperti bilang kalau oppa tidak bisa dengan mudah didekati?” ucapku.

                Kai tertawa. Aku agak kaget melihat ekspresinya yang kini terlihat lebih relaks. Aku baru pertama kali melihatnya tertawa seperti ini.

                “Tidak mudah didekati?” tanyanya heran.

                Aku mengangguk pelan. “Sebenarnya aura mu agak sedikit menakutkan. Oppa seperti orang yang sangat dingin karena jarang tersenyum dan selalu memperlihatkan wajah tanpa ekspresi,” jawabku perlahan. Aku tidak tahu apa yang mendorongku untuk menjawab seperti ini, tapi sepertinya Kai harus tahu hal ini.

                Kai tersenyum dan mengangguk mengerti. “Mungkin aku memang butuh lebih sering tersenyum. Aku memang selalu seperti ini sejak dulu,” ucapnya. Ia tersenyum lagi. “Terimakasih karena sudah bicara jujur,” tambahnya.

                Aku mengangguk pelan. Sepertinya aku merasa seluruh tubuhku meleleh melihat senyumannya yang jarang terlihat itu.

                Kami makan dan ngobrol sebentar lalu kembali pulang. Kai mengantarkanku sampai ke rumah, lalu ia kembali lagi ke dorm EXO. Hari ini benar-benar menyenangkan. Mungkin aku harus sedikit berterima kasih pada Sehun karena sudah memberikanku momen untuk lebih dekat dengan Kai.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
cuteyang
#1
Chapter 19: Love this story...! :D
milkshakevanilla #2
Chapter 19: omg!!! good fanfic
sequel please
p-hyunah #3
Sequellllll min sequeeellllll aku mau sequeelllll!!
youngiieah
#4
new reader here^^ update soon ya authornim~
nora50
#5
Great update!!!!!! Even though short ...but I love it! ^^ I can't wait for the next one!
ChanPark97 #6
WOW~ author nim. fast update. haha~ I LOVE YOU,
but, I am still curious about it..
nora50
#7
T.T update plis...or I can't sleep well lg seru2nya nh. Good update.
ChanPark97 #8
sehun kasihan T^T
duhhh~ si chaerin, kenapa nggak ngeh sih kalo diaksir sama si maknae???
Jadian dong.... :3
nora50
#9
Aww Sehun >.< so sad...m dtinggal chaerin. If i were her i would stay forever beside him hihi. Btw good update!!!