My Brother's friends, EXO

You're the One That Makes Me Turn Around

Aku tahu Suho, kakakku, sangat ingin menjadi penyanyi. Tapi aku tidak menyangka dia akan benar-benar debut. Ok, ini berita besar untukku. Selama ini aku sekolah di LA, aku benar-benar tidak tahu kalau dia sudah menjadi trainee di SM selama 3 tahun.

                Hubunganku dengan Suho oppa memang tidak begitu dekat. Kami sekali bertemu. Ia tinggal di Korea, sedangkan aku di LA. Aku sudah tinggal di LA sejak aku masuk SMP. Aku juga jarang sekali pulang ke Korea, kalau tidak benar-benar penting. Saat ini aku pulang ke Korea untuk menghabiskan liburanku.

                “Oppa, kamu benar-benar akan debut?” tanyaku saat aku masuk ke kamar Suho.

                Suho menatapku dan tersenyum lebar. “It’s so cool, right?” jawabnya santai.

                Aku mengangkat bahuku sedikit dan tertawa. “Well, kinda,” balasku. Aku menghampiri Suho di meja belajarnya. Sepertinya ia sedang mengerjakan tugas kuliahnya. “So, what’s the group name? Is it under SME?” tanyaku penasaran.

                Suho mengangguk tanpa menatapku. “I’ll introduce you to my members later, ok?” ucapnya.

                Aku mengangguk pelan. “How many are they?”

                “12” jawab Suho santai.

                Aku menatapnya tidak percaya. “12?! Like Super Junior when they debuted?” Suho mengangguk lagi. “That’s a lot,” tambahku.

                Suho tiba-tiba menatapku serius. “Can we talk later, my dear sister? Aku harus mengerjakan semua tugasku,” ucapnya dengan nada manis yang dibuat-buat.

                “Eww,” ucapku sambil berjalan keluar kamar Suho.

                Aku kembali ke kamarku dan mengecek internet. Aku membaca beberapa artikel yang terkait dengan debut boyband baru SM. Sebenarnya aku tidak benar-benar ingin tahu tentang boyband kakakku ini, tapi setelah mendengar jumlah membernya yang tidak sedikit itu, aku jadi agak penasaran.

                Pada dasarnya aku memang tidak begitu memperhatikan perkembangan k-pop. Aku hanya tahu beberapa group k-pop yang sudah benar-benar terkenal hingga ke luar negeri. Aku hampir sama sekali tidak tahu tentang Rookie group.

                Aku melihat semua profile member yang sudah di release oleh SM. Mereka semua terlihat tampan, bahkan aku mengakui kalau Suho terlihat tampan di foto profile ini. Ada beberapa member yang menurutku sangat menarik, yaitu Kai, Kris, D.O dan Chen. Menurutku, mereka benar-benar terlihat beda dari yang lain.

                “Chaerin-ah, wanna go out?” Tanya Suho padaku, ia berdiri di depan pintu kamarku.

                Aku memiringkan kepalaku sedikit. Berpikir apakah aku benar-benar perlu menghabiskan waktu dengan kakakku hari ini.

                “Hari ini Ayah dan Ibu akan pergi seharian. Tidak akan ada orang di rumah. Aku akan pergi bertemu dengan member groupku dekat SM. Apakah kamu mau tetap di rumah sendirian?” ucapnya yang melihat keraguan di wajahku.

                “I’ll go with you. I’m just gonna change my clothes first, ok?” jawabku cepat. Aku tidak ingin menghabiskan liburanku sendirian di rumah.

                Setelah beberapa saat aku keluar dari kamarku dan menghampiri Suho di ruang tamu. Ia melihatku dengan tatapan aneh.

                “What?”

                “Are you gonna wear that? I know its summer, but it’s a little too revealing. I’m gonna meet my member, you know?” ucapnya santai.

                Aku melihat bajuku. Tidak ada yang aneh bagiku. Aku hanya memakai mini dress dengan motif bunga-bunga. I rolled my eyes a bit. Lalu aku masuk ke kamar dan mengambil cardigan tipis. Such a protective brother, pikirku. Suho tersenyum dan berdiri.

                Aku mengikuti Suho menuju mobil dan diam. Aku bahkan tidak tahu kemana ia akan membawaku, tapi aku tidak peduli, selama aku bisa keluar dari rumah dan tidak sendirian. Kami berhenti di salah satu restoran dekat gedung SM. Aku mengikuti Suho masuk, ia menghampiri salah satu meja yang sudah penuh dengan cowok-cowok yang tidak aku kenal.

                Suho berdiri di samping meja dan merangkulku. “Ini adikku, Chaerin,” ucapnya pada orang-orang yang duduk di meja itu.

                Aku membungkuk sedikit dan tersenyum. Memperhatikan satu per satu orang yang duduk. Aku menahan nafasku sedikit saat melihat Kai, Kris, D.O dan Chen secara langsung, mereka benar-benar sangat tampan. Suho menyuruhku untuk duduk. Aku duduk di sebelah seorang cowok bernama Baekhyun. Ia sangat baik dan terus tersenyum, juga mengajakku ngobrol selama makan.

                Saat ini semua member membicarakan tentang rencana Showcase mereka untuk minggu depan. Siapa yang akan berbicara, siapa yang akan menjawab pertanyaan, dsb. Mereka terlihat sangat bersemangat.

                “Berapa umurmu, Chaerin-ssi?” Tanya Baekhyun.

                “19.”

                “Ah, aku lebih tua. Berarti aku boleh memanggilmu ‘Chaerin’ saja?” tanyanya lagi.

                Aku mengangguk. Cowok ini benar-benar lucu. Ia terlihat seperti anak kecil.

                Suho mengetukkan sumpitnya di depan Baekhyun dan menatapnya dengan galak. “Jangan flirting dengan adikku, ByunBaek,” ucapnya.

                Baekhyun tertawa dan berhenti mengajakku ngobrol. Aku memperhatikan sekitarku. Restoran ini cukup sepi, tapi tetap ada beberapa meja yang terisi. Ada satu meja yang menangkap perhatianku. Di meja itu duduk 4 orang cewek, yang sepertinya masih SMA, yang sedang memperhatikan meja kami. Mereka menatapku dengan tatapan sinis.

                “Something’s wrong?” Tanya Suho saat melihat ekspresiku.

                Aku menggeleng. Aku kembali memperhatikan orang-orang di mejaku. Dan aku baru ingat kalau orang-orang yang duduk di mejaku ini bukan orang biasa, mereka adalah idol yang akan debut minggu depan. Pantas saja aku mendapat tatapan sinis dari cewek-cewek itu. Mereka bahkan belum debut!

                Tiba-tiba mereka semua berdiri dari meja. Aku menatap Suho bingung. Ia tersenyum.

                “Sepertinya kita butuh pindah tempat,” ucap Suho sambil melirik sedikit kearah cewek-cewek di ujung ruangan.

                Aku mengangguk dan mengikuti Suho dan member lainnya keluar restoran. Aku menghampiri Suho dan berjalan di sampingnya.

                “Where are you going now?” tanyaku.

                “SM. You wanna come?”jawabnya.

                Aku menatapnya kaget. “Seriously? Do I need to?”

                Suho mengangkat bahunya santai. “Apa kamu punya rencana lain?” tanyanya tidak peduli.

                Aku menggigit bibirku pelan. “I don’t know. Tapi sepertinya aku tidak ingin melihat kalian latihan,” jawabku perlahan.

                Tiba-tiba Baekhyun merangkulku dan tersenyum. “Ayo ikut saja. Kamu tidak tahukan betapa kerennya kakakmu dan teman-temannya kalau mereka sedang bernyanyi dan menari?” ucapnya santai. Ia menarikku (ok, menyeretku) untuk ikut dengan mereka semua masuk ke gedung SM.

                Entah apa yang terjadi, saat aku sadar, aku sudah duduk di salah satu sofa di dalam ruang latihan SM. Aku melihat Suho dan member lainnya mulai stretching dengan lagu yang dipasang random. Aku memperhatikan ruangan ini. Ini pertama kalinya aku masuk ke ruang latihan seperti ini. Ruangan ini besar dan dikelilingi oleh kaca. Ini sungguh ruangan yang menarik.

                Tiba-tiba salah satu dari mereka menyalakan lagu dan mereka mulai menari dengan sinkronisasi yang begitu bagus. Aku tidak pernah mendengar lagu ini, tapi lagu ini begitu catchy. Aku memperhatikan setiap gerakan dari orang-orang tampan di hadapanku. Mereka bergerak begitu lembut tapi berenergi. Begitu anggun.

                Bagaikan tersihir, aku duduk di sofa dengan mata focus dan amaze. Mereka betul-betul bagus. Aku bahkan tidak pernah melihat Suho menari sekalipun, tapi ia terlihat begitu berbeda dari orang yang aku kenal.

                Setelah beberapa lama, lagu itu selesai. Mereka semua melirik kearahku, mencoba melihat reaksiku. Aku, seperti orang bodoh, hanya diam dengan wajah terkesima. Suho menghampiriku dan duduk.

                “Bagaimana?” tanyanya.

                Aku menatap Suho dan semua member lainnya, yang sedang memperhatikanku juga, dengan tatapan tidak percaya. “You’re definitely gonna nail it. That was awesome,” ucapku perlahan. Suho menepuk kepalaku pelan sambil tersenyum.

                Mereka semua tersenyum. “Ini pertama kalinya kami memperlihatkan performance ini kepada orang luar,” ucap Kris santai.

                Aku mengangguk. “I’ll be your first fans, I guess,” balasku sambil mengangkat ibu jariku pada mereka semua. Aku menatap Suho lagi. “What’s your group name again?” tanyaku pelan.

                Suho tertawa dan berdiri. Ia bicara sesuatu kepada member lainnya dan mereka semua berbaris dengan rapi di hadapanku.

                “1, 2, 3, WE ARE ONE! ANNYEONGHASEYO EXO IMNIDA!” ucap semua.

                Aku tertawa kecil. Mereka terlihat lucu sekali saat mengucapkan salam secara bersamaan. Benar-benar terlihat seperti Rookie group. Aku mengangguk. “EXO fighting!” balasku kepada mereka.

                Setelah beberapa lama melihat mereka latihan, aku mulai bosan. Aku berdiri dan memanggil Suho. “I think I need to go home,” ucapku.

                Suho mengangguk. Aku menunduk kearah semua member EXO dan melambaikan tanganku, lalu aku berjalan keluar. Saat aku sudah berjalan beberapa langkah, seseorang menarik tanganku pelan. Aku memiringkan kepalaku bingung. Aku melihat kearah cowok itu, dan mencoba untuk mengingat namanya, tapi tidak berhasil.

                “Pintu keluar kearah sana,” ucap cowok itu sambil menunjuk kearah yang berlawanan.

                Aku tersenyum dan mengangguk. “Oh, thanks,” balasku sambil berbalik dan kembali berjalan menuju pintu keluar. Aku melirik kearah cowok itu, ia mengikutiku keluar dari gedung SM.

                “Where are you going?” tanyanya.

                Aku menghentikan langkahku dan berbalik, menatapnya bingung. “Home, I guess. You?”

                Cowok itu tersenyum. “Let me walk you home,” ucapnya dan menghampiriku.

                Aku mengangguk dengan canggung. Ok, ini benar-benar awkward. Aku bahkan lupa dengan nama cowok ini. Aku melirik kearahnya. Aku tahu ia salah satu member EXO, tapi aku tidak menaruh perhatian banyak kepadanya selama latihan tadi.

                “Berapa umurmu?” tanyanya.

                “19.”

                Cowok itu tersenyum lagi. “Sama. Kita harus berteman,” balasnya santai.

                Aku mengangguk. “Bukannya kamu harus latihan?” tanyaku heran.

                Cowok itu menggeleng. “Aku harus ikut kelas tambahan sore ini,” jawabnya. Ia melirik kearahku sedikit. “Sekalian mengantarmu pulang,” tambahnya.

                Aku tertawa. “Sepertinya aku jadi alasanmu untuk bolos latihan,” ucapku sambil menatapnya curiga.

                Cowok itu tertawa. Ia begitu manis saat tertawa, terlihat seperti anak kecil. Padahal ekspresinya sebelum ini terlihat begitu chic dan dingin. Aku memperhatikannya lagi. Dari dekat, cowok ini juga sangat tampan. Tidak kalah dengan member lainnya. Tubuhnya tinggi dan bagus. Kulitnya putih dan flawless. Jika dilihat, semua fitur di wajahnya begitu bagus. Ia terlihat seperti mannequin yang sempurna. Aku mempertanyakan diriku sendiri kenapa aku bisa melewatkan cowok ini selama seharian tadi. Aku bahkan lupa siapa namanya.

                “Sekolahku dekat dengan rumahmu,” ucapnya. “Apa kamu tidak tinggal di sini? Aku tidak pernah melihatmu dengan Suho-hyung,” tanyanya heran.

                “Aku tinggal di LA. Aku memang jarang pulang,” jawabku santai. Mencoba sebisa mungkin tidak memanggil namanya.

                Cowok itu mengangguk pelan. Selama beberapa saat, kami berdua diam. Aku tidak tahu harus bicara apa kepadanya.

                “Ah, aku suka sekali dengan lagu kalian tadi. Dance nya juga sangat keren,” ucapku memecah kesunyian.

                Cowok itu tersenyum lebar sekali. Puas dengan kata-kataku. “Semoga saja semua orang akan berpikiran sama denganmu. Aku benar-benar nervous untuk minggu depan,” ucapnya sambil memegang dadanya.

                Aku menetepuk bahunya pelan. “You’ll do great. I believe that,” ucapku.

                Tidak lama, kami sampai di depan rumahku. Aku berhenti di depan pintu dan berbalik menatap cowok itu. Aku memegang kepalaku pelan. “Thanks, for walking me home—” ucapku terputus. Aku menatapnya terus dan mencoba mengingat siapa nama cowok ini.

                Cowok itu tertawa kecil. “Sepertinya kamu lupa namaku?” tanyanya santai. Ia tidak terlihat marah atau kecewa.

                Aku menggigit bibirku dan mengangguk pelan. Aku tahu saat ini wajahku merah. Aku benar-benar merasa bersalah padanya. “Sorry,” ucapku pelan.

                Cowok itu tersenyum. Senyumnya manis sekali. “Sehun. Oh Sehun,” jawabnya manis, lalu pergi meninggalkanku sambil melambai senang.

                Aku tersenyum dan membalas lambaiannya. “Sehun,” gumamku pelan. Cowok itu benar-benar baik.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
cuteyang
#1
Chapter 19: Love this story...! :D
milkshakevanilla #2
Chapter 19: omg!!! good fanfic
sequel please
p-hyunah #3
Sequellllll min sequeeellllll aku mau sequeelllll!!
youngiieah
#4
new reader here^^ update soon ya authornim~
nora50
#5
Great update!!!!!! Even though short ...but I love it! ^^ I can't wait for the next one!
ChanPark97 #6
WOW~ author nim. fast update. haha~ I LOVE YOU,
but, I am still curious about it..
nora50
#7
T.T update plis...or I can't sleep well lg seru2nya nh. Good update.
ChanPark97 #8
sehun kasihan T^T
duhhh~ si chaerin, kenapa nggak ngeh sih kalo diaksir sama si maknae???
Jadian dong.... :3
nora50
#9
Aww Sehun >.< so sad...m dtinggal chaerin. If i were her i would stay forever beside him hihi. Btw good update!!!