chapter 18

You're the One That Makes Me Turn Around

Hubunganku dengan Sehun semakin terasa aneh. Situasinya seperti berbalik saat ini. Sepertinya sudah beberapa hari ini aku menghindari Sehun. Aku tidak ingin melihatnya dulu. Aku butuh menetralisir perasaanku, supaya aku lebih mengerti perasaanku sendiri.

                HPku tiba-tiba berbunyi. Aku melihat layar HP, Suho menelfonku.

                “Hallo?”

                “Chaerin-ah, ayo keluar. Aku di depan rumah. Apa kamu ingin ikut nonton?” tanyanya cepat.

                Aku terdiam sebentar. “Should I?”

                “Yes! Ayo cepat keluar,” balasnya, lalu ia menutup telfon.

                Aku menghela nafas. Suho pasti merencanakan sesuatu. Ia jarang sekali memaksaku untuk pergi seperti ini. Aku mengambil jaketku dan berjalan keluar. Aku melihat van EXO parkir di depan rumah. Suho menurunkan kaca jendelanya dan menyuruhku masuk.

                Aku masuk dan duduk diantara Baekhyun dan Kai. Aku hanya menengok kebelakang sekilas dan tersenyum. Aku melihat Sehun yang sedang tertidur. Kai tersenyum padaku tanpa mengatakan apapun. Ia memang jarang sekali berbicara denganku.

                Entah kenapa, saat ini aku tidak merasa deg-degan sama sekali meskipun Kai duduk sangat dekat denganku. Aku menggigit bibirku frustasi. Bukan perasaan seperti ini yang harusnya aku rasakan kalau duduk di samping orang yang aku suka.

                “Is there something wrong?” Tanya Suho.

                Aku menggeleng cepat. Baekhyun ikut melihat kearahku juga dan memperhatikan wajahku dari dekat. Aku menatap Baekhyun dan mendorong wajahnya menjauh.

                “Yaa, I just wanna see your face,” ucap Baekhyun.

                Aku menatapnya kesal. “Jangan terlalu dekat denganku,” ucapku cepat. Dia tahu aku tidak serius. Ia tertawa. Aku menggeser posisiku sedikit menjauh dari Baekhyun. Tiba-tiba aku merasakan sesuatu di bahu kiriku. Aku melirik sedikit. Aku melihat kepala Kai bersandar di bahuku. Aku menahan nafasku sesaat, tapi berusaha untuk tidak bergerak.

                Aku merasakan debaran jantungku semakin kencang. Aku tahu ini bukan karena Kai, orang yang aku sukai, tidur di bahuku saat ini, tapi takut bila Sehun melihat hal ini. Ok, aku tidak tahu kenapa aku bisa berpikir seperti ini. This is so weird. This is so wrong.

                Tidak lama, kami sampai di sebuah theater. Aku membangunkan Kai dan kami semua turun. Aku berjalan di belakang Suho, menghindari pandangan Sehun. Setelah Suho membeli tiket, kami langsung masuk.

                Sepertinya aku benar-benar sial, aku duduk diantara Kai dan Sehun. Gosh, I’m doomed. Aku melirik kearah Sehun dan Kai secara bergantian. Mereka tidak melihat kearahku sama sekali. Aku mencoba untu berkonsentrasi dengan film yang sedang diputar.

                Fokusku buyar saat aku merasakan Kai kembali meletakkan kepalanya di bahuku. I froze. Sepanjang film itu, Kai tidak memindahkan kepalanya dari bahuku. Sepertinya ia memang sangat capek. Aku melirik sekilas kearah Sehun. Pandangan mata cowok itu tetap ke layar, sepertinya tidak menyadari kalau Kai menyandarkan kepalanya di bahuku, lalu aku mengumpulkan kembali konsentrasiku ke layar.

                Setelah 2 jam, yang terasa seperti bertahun-tahun, akhirnya film itu selesai. Aku mengikuti semua member EXO keluar. Aku berjalan agak di belakang.

                “Kita akan makan dimana?” Tanya Baekhyun pada Suho. Saat ini semua member berkumpul di depan gedung theater.

                “Hyung, sepertinya aku akan pulang. Aku sedikit tidak enak badan,” ucap Sehun sambil memegang lehernya.

                Suho mengangguk. Aku melihat kearah Sehun khawatir. Lalu tiba-tiba mata kami bertemu. Aku menatapnya bingung. Untuk beberapa saat Sehun terus menatapku. Aku tersenyum kecil kearahnya dan ia mengalihkan pandangannya dariku, lalu ia pergi.

                Saat itu juga aku merasakan sakit di dadaku. Aku menarik tangan Suho pelan. “Oppa, aku tidak ikut makan. Aku ingin langsung pulang,” ucapku cepat.

                Aku berbalik dan mempercepat langkahku, mengejar Sehun. Aku memperlambat langkahku saat berada tepat di belakang Sehun. Aku memperhatikan tubuhnya dari belakang. Aku bisa melihat ia menarik topinya begitu turun sehingga tidak ada yang bisa mengenalinya. Ia menaruh tangannya di kedua kantung celananya.

                Tiba-tiba ia menghentikan langkahnya dan berbalik. Ia menatapku, tapi tidak berkata apa-apa.

                Aku berhenti dengan kaget. Aku menundukkan kepalaku cepat, tidak ingin melihat tatapannya. “I guess, we need to talk,” ucapku perlahan.

 

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
cuteyang
#1
Chapter 19: Love this story...! :D
milkshakevanilla #2
Chapter 19: omg!!! good fanfic
sequel please
p-hyunah #3
Sequellllll min sequeeellllll aku mau sequeelllll!!
youngiieah
#4
new reader here^^ update soon ya authornim~
nora50
#5
Great update!!!!!! Even though short ...but I love it! ^^ I can't wait for the next one!
ChanPark97 #6
WOW~ author nim. fast update. haha~ I LOVE YOU,
but, I am still curious about it..
nora50
#7
T.T update plis...or I can't sleep well lg seru2nya nh. Good update.
ChanPark97 #8
sehun kasihan T^T
duhhh~ si chaerin, kenapa nggak ngeh sih kalo diaksir sama si maknae???
Jadian dong.... :3
nora50
#9
Aww Sehun >.< so sad...m dtinggal chaerin. If i were her i would stay forever beside him hihi. Btw good update!!!