I feel really really bad now. Aku berjalan kembali ke dalam ruangan tempat EXO. Aku melihat kearah Sehun, yang saat ini tidak melihat kearahku. Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan saat ini. Aku baru saja menyadari kalau beberapa menit yang lalu, salah satu sahabat terbaikku, menyatakan perasaannya padaku dan menciumku. Dan aku dengan bodohnya tidak tahu harus berbuat apa dan membuatnya (kemungkinan besar) mulai membenciku. Aku menghela nafas panjang.

                “What’s wrong?” tanya Kai yang duduk di sampingku.

                Aku melihat kearahnya dan tersenyum. “Nothing,” jawabku pelan.

                Kai memperhatikan wajahku. “Kamu tidak terlihat begitu baik. Apa kamu sakit?” tanyanya sambil meletakkan tangannya di keningku.

                Aku menggeleng dan bergerak mundur. “Aku tidak apa-apa,” jawabku cepat. Aku melirik kearah Sehun sedikit, sepertinya ia masih tidak melihat kearahku.

                Kai mengangguk dan tersenyum.

                “Sudah mulai sore,sebaiknya kita pulang,” ucap Suho sambil berdiri. Semua member ikut berdiri dan keluar dari restoran.

                Aku berdiri di depan mobilku. Sehun berjalan kearahku dengan langkah ragu. Aku mengalihkan pandanganku darinya. “Aku bisa menyetir kalau kamu mau,” ucapku padanya.

                Sehun tersenyum kecil. “Tidak perlu. Aku yang akan menyetir,” jawabnya, lalu ia masuk mobil.

                Aku terdiam sebentar, lalu mengikutinya masuk ke dalam mobil. Kami berdua diam. Hal ini mengingatkan aku dengan pertemuan pertama kami yang dulu. Situasinya bahkan lebih awkward dari yang dulu. Aku melirik sedikit kearah Sehun. Wajahnya melihat lurus ke jalan tanpa ekspresi.

                “Chaerin-ah,” panggilnya pelan. Aku melirik lagi kearahnya. “Kamu boleh melupakan apa yang terjadi tadi. Maaf karena aku tidak bisa mengontrol diriku sendiri,” ucapnya.

                Aku mengangguk. Lalu kami terdiam sepanjang perjalanan.

                Sehun mengantarkanku hingga ke rumah. Aku berdiri di depan pintu rumahku, Sehun berdiri di hadapanku. Ia menatapku.

                “Here’s your car keys,” ucapnya sambil menyodorkan kunci mobilku.

                Aku menerimanya dan tersenyum. “Thanks for driving me home,” ucapku lalu aku berbalik. Lalu Sehun pergi tanpa bicara apapun.

--------------------------------

Aku berbaring di tempat tidurku. Me-rewind apapun yang terjadi hari ini. Aku tidak mengerti kenapa Sehun tiba-tiba bisa jatuh cinta padaku. Dia memang teman yang baik. Aku tidak pernah memikirkan dirinya sebagai seorang ‘pria’.

                Aku merubah posisiku menjadi duduk dengan cepat.

                Apa dia masih akan berteman denganku? Apa dia akan membenciku? Apa aku tidak akan bisa bermain dengannya lagi?

                Apa yang akan terjadi dengan hubungan kami setelah ini?

                Kepalaku terasa sedikit pusing memikirkan hal ini.