Taehyung terbangun dengan wajah yang cerah. Dia keluar dari kamarnya menuju meja makan. Disana dia melihat Jimin sedang duduk menikmati sarapan paginya. Mengambil segelas air putih kemudian bergabung dengan Jimin.

"Kau terlihat senang sekali pagi ini?"

"Ya memang." Jawab Taehyung singkat.

"Aku rasa ini berhubungan dengan dia."

"Memang benar. Malam ini aku akan bertemu dengannya."

"Wah, selamat kalau begitu." Ucap Jimin.

"Sepertinya aku ingin berbelanja." Taehyung berkata pada Jimin yangn sedang mengunyah makanannya.

"Untuk apa?"

"Membeli pakaian baru."

"Untuk makan malam dengannya?" Tanya Jimin.

Taehyung mengangguk.

"Kau masih punya pakaian bagus di lemarimu pakai saja yang ada tidak perlu membeli yang baru. Sakura juga tidak akan mengetahui itu pakaian lama atau baru dan sepertinya dia juga tidak terlalu peduli." Jimin memberi pengertian kepada Taehyung.

"Aku hanya ingin terlihat baik dihadapannya." Bantah Taehyung.

"Percaya padaku dia tidak akan memperhatikannya."

Taehyung hanya mengangkat bahu. Agenda kegiatanya hari ini adalah beberlanja pakaian dan makan malam dengan Sakura.

Matahari terbenam begitu cepat. Sakura bersiap memilih pakaian yang hendak ia gunakan untuk makan malam bersama Taehyung. Memoleskan make up secukupnya di wajah. Ponsel Sakura berbunyi. Itu adalah pesan dari Taehyung memberitahu jika  dia sudah tiba di apartemennya dan menunggu di parkiran basement apartement. Setelah membaca pesan itu Sakura mengambil tas dan memakai sepatunya.

Ketika Sakura sampai dibasent apartemen dia sedikit bingung karena tidak tahu mana mobil Taehyung diparkirkan. Sakura mengambil ponselnya dan berusaha menghubungi Taehyung. ketika dia sedang menghubungi Taehyung ada sebuah mobil sedan yang menghampirinya. Sakura terlihat bingung. Kaca mobil itu bergeser turun.

"Sakura, masuklah ini aku." Seru Taehyung yang berkata melalui ponselnya.

Sakura tidak sadar bahwa ia masih tersambung oleh Taehyung. Dengan sedikit bingung Sakura masuk kedalam mobil Taehyung. Taehyung kembali menaikkan kaca jendela mobilnya dan melajukan mobilnya.

"Aku kira tadi itu siapa?"

Taehyung tertawa. "Apa kau pikir aku stalker atau orang aneh."

"Sepertinya." Sakura ikut tertawa

"Kau terlihat sangat cantik." Wajah Taehyung bersemu merah.

"Terimakasih Taehyung."

"Kau terlihat sangat rapi." Sakura memberikan senyumannya kepada Taehyung dan kini membuat mata mereka beradu pandang.

Beberapa lama kemudian merekapun sampai di restoran yang sudah Taehyung booking sebelumnya. Restoran itu terlihat sangat exclusive. Pelayan menibggalkan mereka berdua ketika selesai mencatat pesanan mereka. 

"Kau suka tempat ini?" Tanya Taehyung. 

Restoran itu mempunyai nuasa klasik dan mewah. 

"Dimanapun itu aku suka asalkan masakan tempat itu enak." Jawab Sakura. Kemudian dia melihat kesekeliling ruangan. "Tapi tempat ini terlihat indah."

Taehyung tersenyum. Dia berhasil membuat Sakura terpukau. 

"Aku akan mengajakmu lagi jika kau suka."

"Terimakasih Taehyung."

Taehyung mengangguk. "Berapa lama kau berencana tinggal di Korea?"

"Sampai acara ini selesai dan mungkin aku akan bolak balik Korea-Jepang karena masih ada pekerjaan yang harus aku selesaikan disana."

"Tidakkah kau lelah." 

"Lelah?" Sakura menggeleng. "Ini adalah resiko pekerjaanku. Aku mencintainya."

"Apakah kau pernah berkencan sebelumnya?" Tanya Taehyung penasaran. 

"Belum pernah." Jawab Sakura. 

"Benarkah?"

"Iya benar." Sakura mengangguk. 

"Tidak pernahkah kau jatuh cinta saat kau sekolah tinggi."

Sakura yang tadi wajahnya ceria kini sedikit berubah.  Taehyung memaki dirinya sendiri dia lupa jika Sakura tidak pernah menamatkan sekolahnya karena kesibukannya menjadi idol. 

Sakura tersenyum dan menjawab. "Aku hampir tidak pernah bisa pergi kesekolah. Cinta di sekolah tinggi seperti dalam drama, aku tidak pernah merasakannya. Aku tidak mempunyai banyak teman. Aku adalah seorang introvert." 

Taehyung kini benar-benar merasa bersalah karena pertanyannya.

"Maafkan aku.  Aku tidak bermaksud."

"Tidak ada yang perlu dimaafkan semua orang tahu aku tidak pernah menyelesaikan studi ku." Sakura Tertawa kecil. 

Taehyung tidak bisa menahan debaran dihatinya. Wanita ini benar-benar begitu hangat dan lembut. 

"Apakah benar tidak pernah ada pria yang melirikmu. Aku yakin semua pria didunia ini berlomba ingin mendekatimu."

Sakura tertawa. Akhirnya Taehyung bisa membuatnya tertawa. 

Taehyung mengangguk. "Apakah kau pernah melihat dirimu di cermin. Kau itu cantik. Matamu cantik. Besar dan indah."

Wajah Sakura berubah sedikit merah. "Kau sungguh penggoda."

"Aku berbicara kebenaran. Kau itu indah Sakura. Indah dengan caramu sendiri." 

"Sekali lagi terimakasih Taehyung."

Pelayan pun datang membawa pesanan mereka berdua. Taehyung meminta Sakura mencoba makanan favoritnya di restoran itu dan Sakira memberikan jempol pada makanan itu. Mereka berdua melanjutkan pembicaraan. Sangat terlihat Taehyung benar-benar tergila-gila dengan wanita Jepang itu. Matanya tidak bergerak satu centipun ketika Sakura berbicara, tersenyum atau tertawa. 

Setelah selesai makan malam Taehyung membawa Sakura berkeliling menuju suatu tempat. sakura melihat sebuat gerobak pinggir jalan yang menjual makanan. Taehyung yang melihat itu langsung memberhentikan mobilnya. 

"Kau mau mencicipi makanan itu?" Tanya Taehyung. 

Sakura melihat Taehyung kemudian tersenyum mengangguk. 

"Tunggu disini aku akan membelikannya untukmu." Taehyung mengambil Topi Baseball dan mengambil masker hitam dari dasbor mobilnya kemudian keluar menuju penjual kaki lima tersebut. 

Sakura melihat Taehyung yang sedang mengantri sedikit tertawa dan berpikir apakah dia tidak takut jika seseorang mengenalinya. Kemudian ketika Taehyung hendak mengambil pesananya seseorang menabrak dirinya dan membuat minuman orang tersebut mengotori baju mahal Taehyung. Akhirnya Taehyung kembali kemobilnya dengan perasaan sedikit kesal. Dia tidak ingin Sakura melihat kejadian tersebut tapi sepertinya Sakura melihatnya. 

Ketika masuk kedalam mobil Sakura mengambil tissue yang disediakan di dalam mobil Taehyung.