"Biar aku bersihkan." Sakura membersihkan pakaian Taehyung. 

Jarak mereka berdua kini semakin dekat. Taehyung bisa merasakan aroma tubuh Sakura. Jantungnya berpacu dengan cepat. Wajahnya kini berubah semerah tomat. Taehyung menutup matanya karena dia merasa malu dan tidak bisa menyembunyikan perasannya. 

"Sayang sekali pakaian mahalmu menjadi kotor. Ini terlihat seperti baru." Memang benar baju itu Taehyung beli hari ini. "Kau tidak perlu pakai pakaian sebagus ini hanya untuk bertemu dengaku. Pakailah pakaian senyaman mungkin. Apa yang yang kau pakai walaupun itu hanya celana pendek dan kaos itu akan terlihat bagus jika kau yang memakainya." Ucap Sakura. 

Dan ya kini Sakura berhasil membuat Taehyung semakin berseri dan wajahnya semakin merah. 

"Apakah wanita ini tidak sadar jika dia membuat jantungku ini berdetak semakin kencang." Batin Taehyung. 

"Selesai." Sakura selesai membersihkan pakaian Taehyung fan kini tanpa sengaja Wajah mereka bertemu dan hanya beberapa inci. 

Tidak ada diantara mereka berdua yang berusaha memutuskan tatapan tersebut namun akhirnya Sakuralah yang memutuskan kontak tersebut. 

"Taehyung setelah ini kita akan kemana?" Sakura menekan pipinya dengan kedua tangannya. Taehyung yang melihat itu sangat gemas dibuatnya. 

"Tunggu dan lihatlah." Taehyung menyalakan mesin mobilnya dan pergi menuju tempat yang dia maksud. 

35 menit kemudian sampailah mereka dipinggiran kota Seoul didepannya terbentang sungai luas. 

"Woah, tempat ini indah dan sangat damai." Mata Sakura membelalak lebar. 

Taehyung tersenyum lebar memperlihatkan deretan gigi putihnya ketika melihat Sakura seperti itu. 

"Ini adalah tempat favoritku." Seru Taehyung. 

"Benarkah?" Taehyung mengalihkan pandangannya kearah Taehyung.

"Ya, ketika aku ingin menyendiri aku selalu pergi kemari. Kau orang pertama yang ku ajak kemari."

"Apakah benar?  Berarti aku adalah orang yang spesial." Sakura tertawa. 

"Memang betul kau orang yang spesial."

Wajah Sakura kini berubah menjadi merah dan malu. 

"Kau terlihat lucu dan imut ketika malu."

"Hentikan Taehyung kau membuatku semakin malu."

Taehyung hanya bisa tertawa. Kemudian mereka diam sejenak. Sakura merasakan angin yang berhembus masuk dari jendela mobil yang sengaja dibuka oleh Taehyung. 

Taehyung mengamati wajah Sakura. Wanita itu memiliki wajahnya yang terlihat arrogant, sombong dan terlihat sedikit kejam diluarnya namun jika kau mengenalnya lebih dalam dia terlihat sangat lembut. Taehyung akhirnya menemukan wanita idealnya. 

"Benar apa yang Jimin bilang." 

Sakura mengalihatkan pandangannya kearah Taehyung yang duduk disampingnya. "Tentang apa." Tanya Sakura. 

"Kau tidak akan memperhatikan apa yang aku pakai."

Sakura tidak mengerti. 

"Pagi ini aku berkata kepada Jimin jika aku ingin membeli pakaian baru untuk bertemu denganmu aku merasa pakaianku sebelimnya sudah terlalu lama. Aku ingin membuatmu terkesan lalu Jimin bilang kau tidak akan memgetahui atau peduli apa yang aku pakai itu baru atau tidak." Taehyung menjelaskan kepada Sakura. 

"Betul apa yang dikatakannya. Aku tidak perduli apa yang kau kenakan itu terlihat murah atau mahal asalkan kau nyaman itu lebih baik. Aku juga sering menggunakan baju yang sama berkali-kali." Sakura tertawa. 

"Kau publik figur, apakah tidak merasa malu jika menggunakan pakai yang itu terus." Tanya Taehyung.

Sakura menggeleng lalu tertawa. "Aku memang idol tapi aku juga manusia biasa seperti orang pada umumnya. Aku memakai apa yang kuanggap nyaman walaupun yang kukenakan pakaian yang sering kupakai atau lama."

Taehyung termenung dan memang apa yang yang dikatakan Sakura semuanya benar.

"Apa kau malu jalan denganku?" Sakura tersenyum.

Taehyung mendengar pertanyaan Sakura langsung refleks. "Aku tidak pernah malu berdampingan denganmu. walaupun kau memakai pakaian yang sering kau pakai."

"Kalau begitu sama denganku. Aku tidak ingin pakaian mahalmu kotor pasti mahal untuk biaya laundry." Sakura tertawa dan diikuti oleh Taehyung.

"Kau tahu Sakura."

"Apa?" Tanya Sakura.

"Sepertinya aku benar-benar jatuh cinta padamu."

Sakura membulatkan matanya. Dia seperti terkena serangan fajar. sedikit shock dengan apa yang dikatakan Taehyung.

"Bagaimana mungkin?" Tanya Sakura.

"Semuanya akan menjadi mungkin. Awalnya aku menganggap diriku gila. Kita hanya beberapa kali bertemu. Pertama yang ada di otakku aku menyukaimu karena kau adalah tipeku." Jawab Taehyung.

"Seperti apa tipe wanitamu?"

"Berwajah dingin tapi hatinya lembut sepertimu. Cantik pastinya karena semua lelaki ingin mempunya pasangan yang cantik, rendah hati sepertimu."

"Apakah wajahku terlihat seperti itu dingin?" Sakura menunjuk wajahnya.

Taehyung mengamamati wajah cantik Sakura. "Wajahmu terkadang terlihat dingin dan arrogant. Kau tahu itu membuatku semakin penasaran denganmu. Setelah aku dekat denganmu ternyata kau sangat lembut."

"Taehyung apakah memuji wanita itu keahlianmu?"

"Percayalah mungkin wajahku terlihat seperti playboy tapi aku tidak sembarangan memuji wanita."

Mereka berdua tertawa. "Baiklah aku percaya padamu."

"Jadi lain kali jika kau ada waktu maukah kau berkencan denganku lagi?" 

Sakura mengangguk. "Jika aku bisa, aku akan menerima ajakanmu itu."
Taehyung tersenyum lebar seperti anak kecil yang mendapat hadiah permen. 

"Kau seperti anak kecil." Sakura tertawa.

"Aku tidak perduli asalkan kau senang,"

Taehyung mengantarkan Sakura hampir tengah malam ke apartemenya. Sepanjang perjalanan pulang Taehyung bernyanyi mengikuti lagi yang diputar di radio. Sakura yang melihat wajah Taehyung hanya bisa tersenyum. Suara bariton lelaki itu sepertinya sekarang menjadi suara favorit Sakura.