PART 15

Idol And the Actress

Sepulang dari restoran Taehyung mengunci dirinya di kamar. Dia merasa ingin menyerah mengejar Sakura. Sepertinya mustahil untuknya. 

Semua member kecuali Taehyung sedang bersama duduk diruang tengah. 

"Ada apa dengan Taehyung dia sangat murung?" Tanya Hoseok. 

"Sepertinya dia patah hati." Ucap Seokjin. 

"Apa maksudmu." Tanya Namjoon. 

"Taehyung menyukai Sakura. Miyawaki Sakura." Seokjin menjelaskan. 

"Apa kau serius." Celetuk Namjoom. 

"Benar. Itu benar." Seokjin menjawab. 
"Jangan-jangan dia cemburu ketika melihat Sakura kemarin." Seru Suga. 

"Dan jangan-jangan dia juga cemburu ketika aku ke apartmen Sakura untuk bermain game." Tambah Jungkook.

"Sepertinya iya." Seru Jimin. "Tetapi bisa saja Sakura hanya berteman dengan lelaki itu seperti halnya dengan Jungkook."

"Bisa jadi." Ucap Namjoon. 

"Aku rasa dia menyerah." Ucap Suga. 

"Aku akan berbicara dengannya." Ucap Jimin. 

"Aku merasa Taehyung sudah cukup dalam menyukai Sakura. Itu terlihat jelas dimatanya." Seokjin mendesah lesu. 

"Aku tidak menyangka dia menyukai wanita sedalam ini." Kata Namjoon. 

"Aku akan berbicara dengan Taehyung sekarang.Jimin beranjak dari duduknya dan menuju kamar Taehyung. 

Jimin mengetuk pintu. Kepala Taehyung nongol wajahnya terlihat seperti zombie.

"Bisakah kita bicara sebentar." Tanya Jimin. 

Pertanyaan Jimin dijawab oleh bukaan pintu yang lebar menyuruh Jimin masuk kedalam kamarnya. 

"Ada apa? Mengapa wajahmu murung seperti itu? Sudah beberapa hari kau seperti ini."

"Aku baik-baik saja." Jawab Taehyung sambil mengotak-atik ponselnya. 

"Lihat wajahmu dicermin. Kau seperti mayat hidup."

"Aku tidak tahu." Taehyung meletakkan ponselnya. 

"Kau cemburu atau menyerah dengan Sakura?"

"Keduanya. Aku tidak pernah merasakan sesakit ini. Aku merasa sepertinya Sakura tidak tertarik padaku. Hatiku sakit ketika mendengar Jungkook akrab dengan Sakura kemudian lelaki itu juga. Aku sangat menyukainya."

"Kau pernah dengar rumor yang beredar jika Sakura mempunyai nol  pengalaman tentang pria. Dia juga tidak gampang didekati oleh pria. Kau harusnya bersyukur,  kau adalah salah satu lelaki yang berhasil mendekatinya."

"Lalu pria itu juga." Balas Taehyung

Jimin memutar matanya. "Apa kau akan menyerah begini saja. Apa kau rela Sakura dengan pria Itu.  Bagaimana jika Sakura sebenarnya menyukaimu dan hanya berteman dengan pria itu."

Taehyung berpikir sejenak. Sepertinya apa yang dikatakan Jimin masuk akal.

Taehyung menepuk pundak Taehyung dan berkata "Terimakasih telah menasehatiku. Aku tahu apa yang aku harus lakukan selanjutkan." Taehyung bangun dari kasurnya. 

"Apa yang ingin kau lakukan? Apa kau ingin menyerah?" Tanya Jimin. 

"Menyerah dan merelakan Sakura dengan pria lain? Tidak akan pernah." Dan Taehyung meninggalkan Jimin sendirian dikamar Taehyung. 

"Akhirnya pria bodoh itu tersadar." Jimin tertawa. 

Jimin keluar dari kamar Taehyung dan menuju ruang tengah dimana member lainnya menunggu. Jimin mengatakan berhasil dan membuat teriakan member lainnya.

"Ada apa dengan kalian. Mengapa berteriak seperti itu. Apa kalian merayakan sesuatu." Tanya Taehyung yang baru saja datang entah dari mana. 

"Tidak kami hanya mencoba menjadi penonton di konser BTS." Jawab Namjoon secepat mungkin.

"Kalian semua aneh." Taehyung menyeringai. 

Setelah mendegar ucapan Jimin,  Taehyung berpikir sepertinya dia kurang intens untuk mengejar Sakura dan kali ini dia memutuskan untuk melakukan hal apapun agar wanita itu jatuh dalam pelukannya. 

*** 

Sudah lebih dari 2 minggu Sakura berada di Korea. Dia harus bolak-balik Jepang Korea untuk menyelesaikan pekerjaannya.

Sakura pergi keluar menuju supermarket kecil. Dia mengambil beberapa makanan ringan. Ketika membalikkan badannya dia tidak sengaja menabrak seseorang. 

"Aku mintaa maaf." Seru Sakura. 

"Sakura." Panggil orang yang ditabrak Sakura.

Sakura hanya terdiam dia tidak mengenali lelaki itu karena lelaki itu memakan masker dan hoodie. 

"Ini aku Taehyung." Taehyung menurunkan maskernya kemudian menaikkannya lagi. 

"Taehyung. Aku pikir kau siapa."

"Kau pikir aku siapa? Lelaki yang kemarin bersamamu." Taehyung tertawa ringan. 

"Maksudmu Ryo." Sakura ikut tertawa. 

"Apa dia kekasihmu?" Taehyung penaran jawaban Sakura. Dia berharap Ryo bukanlah kekasih Sakura. Namun hatinya juga harus bersiap jika pria itu menjadi kekasih Sakura. 

Sakura menggeleng. "Dia hanya temanku. Dia dan aku pernah main film bersama."

"Apa?" Taehyung berharap apa yang didengarnya tidak salah. 

"Dia hanya teman, Taehyung." Sakura mengulang perkataannya. 

Taehyung tersenyum dibalik maskernya. Hatinya meledak-ledak seperti kembang api di tahun baru. Untung saja dia dia tidak menyerah. Jika saat itu dia menyerah, mungkin dia akan selamanya salah paham pada Sakura dan mengira Ryo adalah lelaki yang disukai Sakura. Walaupun sebenarnya Taehyung juga tidak pernah tau apa yang dipikirkan Sakura. Berteman bukan berarti tidak suka. 

"Mengapa kau sendiri?" Tanya Taehyung.

"Managerku kembali ke Jepang."

Taehyung mengangguk.

"Apa yang kau beli?"

"Hanya makanan kecil dan beberapa bumbu untuk makan malam."Jawab Sakura. "Lalu kau?"

"Hanya membeli air mineral. Ketika pulang dari studio tenggorokanku gatal dan butuh air. Apa kau sudah selesai berbelanja?"

"Iya." Sakura mengangguk.

"Kemarikan biar aku yang membawanya." Taehyung mengambil keranjang belanjaan Sakura. 

"Taehyung terimakasih." Sakura memberikan senyuman hangatnya kepada Sakura. 

Wajah Taehyung kini merah padam. Dia bersyukur kepada masker yang menutupi sebagian wajahnya.

Setelah kasir menghitung semua belanjaan Sakura. Taehyung kembali membawakan belanjaan Sakura. Mereka berdua sedikit bersyukur bahwa kasir itu tidak menyadari bahwa kedua orang itu Sakura dan Taehyung. Sekali lagi terimakasih kepada hoodie dan masker. 

"Sakura biar aku mengantarmu pulang."

"Terimakasih Taehyung tapi apartemenku tidak jauh dari sini."

"Tidak masalah anggap saja ini permintaan kecilku." Taehyung bersoa semoga Sakura menerima ajakannya. 

Sakura tersenyum kecil. "Jika itu tidak merepotkanmu.

"Kau tidak pernah merepotkanku." Balas Taehyung. 

Kemudia Sakura mengikuti Taehyung ke mobilnya dan beberapa menit kemidian mereka berdua sampailah di apartemen Sakura. 

"Terimakasih Taehyung."

"Sama-sama."

"Taehyung."

"Iya." 

"Apa sudah makan malam. Jika belum kita bisa makan malam bersama tapi kau harus menungguku memasak." Sakura berkata dengan ragu-ragu. 

"Aku mau Sakura." Taehyung tersenyum sangat lebar. 

Sakura bisa melihatnya karena Taehyung telah melepas masker yang menempel diwajahnya.

"Kalau begitu, mari kita segera masuk ke apartemen. Perutku sepertinya sudah tidak tahan untuk menahan lapar."

Taehyung tertawa mendengar ucapan Sakura. Sakura dan Taehyung turun dari mobil dan Taehyung mengambil belanjaan dari bagasi mobil kemudian mengikuti Sakura menuju Apartemennya. 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
deegakwon #1
Waaah akhirnya dipost di aff
tridarid
#2
Chapter 7: eyyo update lagi. tq lah min 👍
tridarid
#3
min seriusan dah. gw mesti nungguin lu update. mana sekalinya update 2 chap lagi. semangat lah min 👌
tridarid
#4
Chapter 4: Yok bisa yok ch. 5 :D
tridarid
#5
Chapter 3: Yee kepo ye
sakurachuu
#6
I'm really interested in the crack pairing. Is there an English translation??
tridarid
#7
Chapter 2: Yok bisa yok lanjot ch. 3 :D