Part 24 (ending)

Save me
Please Subscribe to read the full chapter

“ hyung”

“ seungri-ah kau sudah bangun?”

“ kenapa tidak membangunkanku hyung?”

“ kau terlihat lelah jadi hyung biarkan saja” jawab jiyong mengacak rambut seungri membuat seungri memajukan bibirnya sebal

“ kalian mau pergi?” tanya seungri bingung melihat hyungnya berpakaian rapi

“ ne ri, hyung sudah membuatkanmu sarapan kau harus memakannya “ jawab daesung

“ kemana hyung?”

“ kita ada interview ri” jawab jiyong sambil menggandeng seungri menuju meja makan

“ bolehkah aku ikut?” tanya seungri ragu-ragu

“ tidak ri, istirahat saja di rumah . kau masih belum sepenuhnya sehat”

“ tapi hyung..”

“ hyung akan pulang cepat” jawab jiyong berusaha menenangkan seungri yang terlihat ketakutan

“ hyung, aku ingin ikut”

“ dengarkan hyung ri, kau di rumah saja . hyung akan pulang cepat dan jangan kemana-mana ya ri. kamu aman disini”

“ baiklah” ucap seungri pasrah mendengar jawaban jiyong

“ makan sekarang ri” daesung mendorong piring kehadapan seungri. seungri hanya menghela nafasnya berat berusaha menghabiskan makanannya

“ ri, hyung ada snack didalam kulkas kau bisa menghabiskannya. Dan jangan kemana-mana ya ri. tetap di dalam rumah sampai hyung pulang” teriak taeyang didepan pintu sambil memakai sepatunnya

“ ya hyung” jawab seungri malas

“ kami pergi dulu”

“ ne hyung”

“ ingat jangan keluar dari rumah. Apapun alasannya jangan pernah berani kamu keluar rumah” ucap Top serius.

Setelah memastikan semua hyungnya pergi seungri segera memasukan makanan yang dimakannya kedalam kulkas , dia sama sekali tidak bernafsu makan sekarang. Dia ingin ikut dengan semua hyungnya dia merasa takut berada sendirian didalam rumah saat ini, entah kenapa perasaannya kurang enak.

Seungri segera menjatuhkan dirinnya diatas kasur dan segera memejamkan matannya

“sepertinnya semua hyungnya benar, dia belum sehat sepenuhnya” pikirnya sebelum dia kembali tertidur

-skip time-

“ kring..kring..”

Suara telepon membangunkan seungri dari tidurnya. Dengan masih setengah sadar dia berjalan menuju telepon dan mengangaktnya

“ yeoboseyo” ucap seungri serak

“ hei baby, kau merindukanku?” jawab suara disebrang sana membuat rasa mengantuknya hilang sepenuhnya

“ jung in”

“ benar ini aku”

“ apa maumu?” tanya seungri gemetar

“ mauku? Bukankah kau sudah tau dari dulu apa mauku?”

“ aku sudah menurutinnya”

“ dan kau melanggarnya sekarang. Kau tau apa akibatnya”

“ apa maksudmu”

“ kau tau salah satu hyungmu tercinta saat ini berada bersamaku disini”

“ kau pasti berbohong”

“ ah kenapa aku harus berbohong” ucap jungin pelan. Disebrang sana seungri bisa mendengar sebuah suara memanggilnya berulang-ulang suara yang sangat dikenalinnya.

“ daesung hyung” ucap seungri gemetaran

“ ah itukah namannya? Hyungmu yang selalu tersenyum , daesungkah namannya? Kau bisa mendengarnya bukan ri? dia memanggilmu berulang-ulang”

“ apa maumu”

“ hei kau menangis?” ucap jungin sambil tertawa

“ aku tanya apa maumu brengsek!”

“ hei, kenapa kau marah kau mau aku mencelakai daesung hyungmu ini?”

“ jangan.. aku mohon jangan sakiti dia”

“ kau akan melakukan appaun??”

“ iya aku mohon jangan sakiti dae hyung?”

“ baiklah kesempatan terakhir untukmu lee seungri. datanglah ke sebuah gedung disebelah pom bensin tidak terpakai 2 blok dari apartemenmu sekarang. Aku dan hyungmu tercinta menunggumu”

“ aku akan pergi ..” ucap seungri menangis keras

“ cepat lee seungri.. tik.. tok..tik..tok.. waktumu tidak lama” ucap jung in disebrang sana sambil tertawa sebelum dia mematikan teleponnya.

Seungri segera menjatuhkan telepon yang di pegangnya. Dia begitu ketakutan saat ini. karena dia dasung hyung dalam bahaya sekarang. Karena keegoisannya. Dia segera berlari keluar apartemen dan segera mencari taksi pergi ketempat yang dimaksud jungin tadi. Dia harus segera bergegas sebelum jung in semakin menyakiti daesung. Menyelamatkan daesung adalah prioritas utamannya sekarang.

“aku takut hyung” ucap seungri dalam hati begitu ia turun dari taksi. Dia bisa melihat gedung yang di maksud jung in. Gedung lama tanpa adannya bangunan di sekitarnya. Bahkan jika seungri berte

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
debby7266
Please read part 22. I post it again

Comments

You must be logged in to comment
Ms_koala #1
And here I'm re-reading it again......
But it so sad, Jungin udh d Kasih hati minta jantung...👎👎
Kwonie88
#2
Great
Suzhui #3
Chapter 24: Astaga kejamnya dirimuuuu, T_T
Epilog is a must.
Crazyness
#4
Chapter 24: ... plz... is not fun at all and is sad..... plz make an epilogue, how could you authornim.... don't just left the story like that... Authornim hwaiting!
LauraLee #5
Chapter 24: Ahhh waeeee?????
Sorry but not sorry I don't like this ending
filiwidi
#6
Chapter 24: Oohh apaan inih? Heheh...yup need epilogue...
echristiela #7
Chapter 24: You should update epilogue !
Aaaaaaa riri *sobs
VieViJie #8
Chapter 24: Perluu epilogue please
LauraLee #9
Chapter 23: Please update soon????