chapter 9

Distance
Please log in to read the full chapter

So Eun Gi POV

Semudah itukah jatuh cinta? Aku ingat pernah mengajukan pertanyaan ini pada diri sendiri ketika So Eun Ri memutuskan untuk menikah dengan Kang Ma Ru hanya dalam waktu 3 bulan mereka bertemu. So Eun Ri jatuh cinta pada pandangan pertama, katanya jika aku bertemu dengan Kang Ma Ru aku juga bisa langsung jatuh cinta padanya. Aku pun teringat pada pembicaraan pertamaku dengan Kang Ma Ru bahwa aku akan mulai menyukainya pada pertemuan pertama kami. Benarkah jatuh cinta semudah itu? Ternyata mereka benar. Aku semudah itu jatuh cinta pada Kang Ma Ru. Aku semudah itu memutuskan menikah dengannya hanya dalam waktu 2 hari--meskipun itu pernikahan sandiwara. Kang Ma Ru...pria itu tahu bagaimana memanfaatkan pesona yang dimilikinya. Kang Ma Ru...pria itu tahu bagaimana cara menjerat hati seorang gadis dengan mudahnya--termasuk aku. Kang Ma Ru...pria itu tak pernah bisa berhenti mengganggu hatiku. Aku ini egois, keras kepala, tidak suka orang lain dekat denganku dan aku benci orang yang mempengaruhiku. Tapi Kang Ma Ru dengan mudahnya mempengaruhi detak jantungku, merubah prinsip hidupku dan mengubahku menjadi sosok yang lain.

Aku tersadar dari pingsanku. Ketika ku buka mata pertama kali yang aku lihat adalah wajah Kang Ma Ru. Dia sedang tertidur dalam posisi duduk. Kepalanya bersandar di bantalku. Kami rupanya berbagi bantal. Wajah Kang Ma Ru terlihat kelelahan. Dia masih memakai pakaian yang sama tadi pagi. Tanpa sadar kutelusuri setiap lekuk wajahnya yang rupawan dengan jariku. Dia sedikit bergerak membuatku langsung menarik jariku dari wajahnya. Apakah cinta semenyenangkan ini? Ya! Itu yang kurasakan saat ini. Aku kembali menyusuri wajah Kang Ma Ru, sekarang jariku di bibirnya. Bibir yang pernah mengecupku. Mungkinkah bibir ini akan menyentuhku lagi? Aku berharap iya. 

Aku tersenyum malu ketika tiba-tiba kata-kata Park Seong-Yeoul terngiang dalam kepalaku. 

"kau merebut kekasihnya lalu merebut kedudukannya sebagai pemimpin Tae San!"

Aku menarik jariku dari bibir Kang Ma Ru. Park Seong-Yeoul benar aku merebut kekasih So Eun Ri, aku merebut Tae San dari So Eun Ri. Bukankah selama ini aku iri dengan kehidupan So Eun Ri? Aku bilang aku bahagia dengan hidupku di Amerika, tidak berhubungan dengam orang-orang di masa lalu tapi bukankah aku kesepian? Aku bilang aku ikut bahagia ketika So Eun Ri akhirnya jatuh cinta tapi sebenarnya bukankah aku iri karena aku belum merasakan perasaan yang sedang So Eun Ri rasakan saat itu? Aku mulai terisak. Tapi dengan cepat ku katup mulutku, ku tahan tangisku. Aku tidak ingin Kang Ma Ru bangun lalu tahu aku sudah sadar. Bukahkah aku sudah pernah mengatakannya bahwa aku merasa sesak ketika harus berada dalam satu tempat dan satu waktu bersama Kang Ma Ru? Sejujurnya aku ingin terus dalam tidur panjangku, aku tidak mau bangun lagi. Tapi kenapa Tuhan harus membangunkanku lagi?

Ponselku berdering. Kang Ma Ru sepertinya terbangun. Aku segera menutup mataku lagi, kembali berharap bahwa aku tidak akan pernah bangun lagi.

******************************************************************

Paginya, So Eun Gi pura-pura tersadar dari tidur panjangnya karena dia sudah merasa tidak nyaman dengan jarum infus yang masih menempel di tangannya.

"Eun Gi!" So Eun Gi langsung melihat wajah Kang Ma Ru begitu membuka mata. Kang Ma Ru sudah berganti pakaian.

"Apa yang rasakan sekarang? Kau butuh apa? Apa aku perlu memanggil dokter?" cercanya.

So Eun Gi menggeleng lemah. Aku hanya membutuhkanmu, hatinya berbicara.

"Kau mau minum? Sebentar aku ambilkan." kata Kang Ma Ru lalu memberikan gelas berisi air minum.

So Eun Gi melempar gelas itu dan pecah. Kang Ma Ru terpengarah dengan kelakuan So Eun Gi.

"Aku tidak mau apa-apa. Aku ingin pulang!"

So Eun Gi hendak melepas paksa infusnya tapi ditahan oleh Kang Ma Ru. Tangan mereka bersentuhan. Mata mereka saling menatap tajam.

"Akan aku panggilkan dokter." Kang Ma Ru takluk dengan So Eun Gi.

Dokter datang diikuti dengan Kang Ma Ru di belakangnya.

"Jadi benar kata suamimu tadi kau bersikeras untuk pulang." kata dokter begitu melihat infus dia tangan So Eun Gi sudah lepas.

"Aku sudah tidak apa-apa." kata So Eun Gi dingin.

"Hm, benarkah? Kalau begitu biar aku memastikannya." dokter berusaha membujuk pasiennya ini seperti anak kecil.

So Eun Gi menurut ketika dokter mulai memeriksanya. Sesekali dia melirik Kang Ma Ru yang sedang memperhatikan sang dokter bekerja.

"Benar kan, aku sudah tidak apa-apa." kata So Eun Gi begitu selesai diperiksa.

Dokter menggeleng, "aku butuh observasi lebih lanjut, direktur So. Kau harus menunggu hingga nanti sore untuk bisa kuputuskan kau bisa pulang hari ini atau tidak."  

Alhasil, So Eun Gi cemberut sepanjang hari karena harus menunggu sampai sore dengan menjalani serangkaian tes. Kang Ma Ru tidak bisa menemaninya karena harus bekerja. So Eun Gi hanya ditemani sekretaris Han.

Tok tok. Seseorang mengetuk pintu kamar inap So Eun Gi. 

"So Eun Gi?" sosok Park Shi Hoo muncul. Dia membawa sebuket bunga.

"Tuan Park Shi Hoo..." mata sekretaris Han terlihat berbinar-binar.

Park Shi Hoo tersenyum, namun matanya tetap di So Eun Gi.

Dia memberikan buket bunga itu pada So Eun Gi. So Eun Go menerimanya lalu langsung menyerahkan pada sekretaris Han. Han Hyo Joo terlihat gembira sekali mendapat buket bunga itu. Dia menciumi terus bunga itu. Park Shi Hoo dan So Eun Gi melihat tingkah laku sekretaris Han dengan bingung. Sekretaris Han sadar sedang diamati, dia merasa malu lalu perlahan beranjak meninggalkan mereka.

"Sejak hari pernikahan itu, kita belum pernah ngobrol bukan So Eun Gi?" Park Shi Hoo duduk di kasur So Eun Gi.

So Eun Gi tak memberi respon. Park Shi Hoo tersenyum. Dikeluarkan sesuatu dari saku celananya dan memperlihatkannya pada So Eun Gi. So Eun Gi terbelalak, senyum mengembang di bibirnya.

"Seleramu tak berubah. Kau merasa lebih baik sekarang?" Park Shi Hoo menyerahkan benda di tangannya pada So Eun Gi. Permen coklat kesukaan So Eun Gi di masa kecil.

"Shi Hoo...kau masih ingat dulu kau selalu berhasil membujukku dengan ini setiap aku marah padamu." So Eun Gi mengamati permen coklat di tangannya itu.

Park Shi Hoo tertawa kecil, "dan ternyata sekarang pun masih berhasil."

Sekretaris Han Hyo Joo melihat Park Shi Hoo, pria yang dikaguminya sedang tertawa bahagia bersama So Eun Gi dari balik pintu. Dia cemburu tapi dia cukup tahu diri untuk tidak mengharapkan Park Shi Hoo lebih jauh.

******************************************************************

Kang Ma Ru POV

Aku tak sabar menjemput So Eun Gi dari rumah sakit. Dokter sudah mengizinkannya pulang. Aku sedikit terkejut dengan roman muka So Eun Gi yang terlihat lebih ceria, berbeda sekali dengan yang tadi pagi. Aku penasaran apa yang sudah membuatku sebahagia itu. Apalagi dia masih tetap tak mau melihatku.

Kami sampai di rumah. Aku ingin membantunya turun dari mobil tapi dengan dinginnya dia menolak uluran tanganku.

"Aku bisa sendiri!"

Aku menghela nafas. Butuh kesabaran ekstra untuk menghadapi perubahan mood So Eun Gi. Aku membukakan pintu rumah, mempersilakannya masuk duluan. Tapi seor

Please log in to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
nisaananda #1
Chapter 20: Ditunggu karya selanjutnya
nisaananda #2
Chapter 19: Update soon author
superherocan #3
Chapter 19: Baru aja mau komeng kurang panjang eh udah mau tamat LOL....bikin cerita baru lg dong thor
nisaananda #4
Chapter 18: Cieee eunmaru.....
nisaananda #5
Chapter 17: Siapa yg nusuk kang ma ru?
nisaananda #6
Chapter 16: Hikssss tambah sedih ajaaaa.update terus yaaa
nisaananda #7
Chapter 15: Ayoooo eun gi selamatkan mr.kang
nisaananda #8
Chapter 14: Semakin menegangkan.
superherocan #9
Chapter 13: Gomawo udah update lagi authornim
nisaananda #10
Chapter 13: Akhirnya update.makasihhhhh