chapter 10

Distance
Please log in to read the full chapter

Mobil Kang Ma Ru melaju kencang menerobos jalanan ibukota yang padat di pagi hari. Matanya sambil terus mencari mobil Lee Jin Wook. 

Dia semakin kencang melajukan mobilnya. Diambilnya ponsel, berusaha menghubungi ponsel So Eun Gi. Di mobil yang lain So Eun Gi mengambil ponselnya yang berdering dari dalam tas. Muncul nama Kang Ma Ru.

"Siapa yang menelepon? Angkat saja, mungkin penting." kata Lee Jin Wook

So Eun Gi ragu kemudian dia menggeleng sambil mematikan ponselnya, "aku tidak tahu siapa yang meneleponku. Biarkan saja."

"So Eun Gi!" Kang Ma Ru bertambah geram karena So Eun Gi malah mematikan ponselnya.

Kang Ma Ru terus berusaha mencari mobil Lee Jin Wook. Akhirnya, dia menemukan mobil yang dicarinya, hanya bersela 3 mobil di depannya. Kang Ma Ru menekan gasnya semakin dalam. Cukup sulit menyalip di tengah kemacetan seperti ini. Kang Ma Ru melihat kesempatan untuk menyalip ketika sisi kanannya sedikit kosong. Satu mobil, dua mobil akhirnya mobil ketiga sudah berhasil disalipnya. Disusulnya mobil Lee Jin Wook lalu dihadangnya mobil itu. Lee Jin Wook terkejut dan langsung menekan pedal remnya dalam-dalam. So Eun Gi juga tak kalah terkejutnya. Suara klakson dari mobil-mobil lain terdengar bersahutan.

"Apa maunya mobil itu?!" Lee Jin Wook terlihat marah, "kau tak apa-apa, Eun Gi?"

So Eun Gi menggeleng. Dia melihat pengemudi mobil yang menghadang mobil Lee Jin Wook keluar. Kang Ma Ru!

Kang Ma Ru mendekati pintu mobil So Eun Gi, membukanya, lalu membuka sabuk pengaman So Eun Gi. Lee Jin Wook kebingungan dengan perilaku Kang Ma Ru.

"Apa lagi yang akan dilakukan orang itu?" tanyanya pada diri sendiri.

"Keluar, So Eun Gi!" perintah Kang Ma Ru.

So Eun Gi mendelik.

"Keluar sekarang juga, Eun Gi!!" Kang Ma Ru menarik tangan So Eun Gi, "ikut denganku!"

So Eun Gi berusaha melepas tangan tarikan Kang Ma Ru. Lee Jin Wook ikut keluar dari mobilnya, berusaha melepaskan So Eun Gi dari Kang Ma Ru.

"Kang Ma Ru, kau menyakiti Eun Gi!" teriak Lee Jin Wook.

Kang Ma Ru tetap menarik tangan So Eun Gi, membawanya ke mobilnya.

"Tuan Kang..." rintih So Eun Gi sambil terus berusaha melepas tarikan tangan Kang Ma Ru.

"Berita terkini. Sebuah mobil mewah yang diduga milik direktur So Eun Ri, pemilik perusahaan multi industri terbesar di Korea ditemukan terbakar habis di jurang sedalam 500 meter di sebelah timur kota Seoul. Kabar dari sumber terpercaya di lokasi ditemukannya bangkai mobil tersebut akan dibangun pabrik besar yang nantinya akan semakin mengukuhkan Tae San sebagai perusahaan raksasa Korea. Menurut pihak kepolisian, bangkai mobil tersebut mungkin sudah ada sekitar 3-4 hari yang lalu,  namun baru ditemukan malam tadi karena sulitnya medan. Pihak kepolisian juga belum bisa memastikan adanya korban jiwa dari kejadian ini meskipun kecil kemungkinan selamat dari ..." suara reporter dari televisi raksasa yang ada di pinggir jalan membuat ketiganya terperangah. Televisi itu juga menayangkan gambar proses evakuasi bangkai mobil, barang bukti yang ditemukan di sekitar lokasi--termasuk boneka So Eun Ri yang katanya sudah disimpan aman oleh Kang Ha Neul, perusahaan Tae San dan foto So Eun Ri.

So Eun Gi menatap nanar tayangan televisi raksasa di depannya. Kang Ma Ru menangkup wajah So Eun Gi, mengalihkan wajah So Eun Gi dari tayangan televisi tersebut.

"Eun Gi..." panggil Kang Ma Ru cemas begitu tayangan berita itu selesai. Tangannya masih menangkup wajah So Eun Gi.

Lee Jin Wook juga terlihat sangat mengkhawatirkan So Eun Gi.

Tiba-tiba So Eun Gi menjerit histeris dan dia terduduk lemas. Kang Ma Ru dan Lee Jin Wook menangkap badan So Eun Gi. Mereka sama-sama tersiksa melihat keadaan So Eun Gi yang seperti ini.

****************************************************************

Kang Ma Ru POV

Jika aku boleh memilih takdirku, aku tidak ingin dilahirkan. Tapi jika Tuhan tetap menginginkanku ada di dunia, aku tidak ingin menjadi Kang Ma Ru. Aku ingin menjadi orang biasa saja, mungkin petani lalu aku bertemu dengan gadis sesama petani, menikahinya, memiliki anak darinya, dan hidup bahagia. Alasanku tidak mau menjadi Kang Ma Ru adalah karena aku tidak ingin berhubungan dengan Tae San yang akhirnya mempertemukanku dengan So Eun Gi. Aku tidak sanggup melihat So Eun Gi menderita seperti ini. Seandainya saja, Tuhan mau mentakdirkan aku sebagai petani dan So Eun Gi hanya sebagai gadis petani yang akan aku nikahi...

So Eun Gi masih terisak. Dan hatiku teriris-iris melihat isakan So Eun Gi, apalagi So Eun Gi menolak perhatianku. Lee Jin Wook sedang memeluknya ketika ponselku berdering. Aku agak menjauh.

"Ya, sekretaris Han?"

"Tuan Kang, kau harus segera ke kantor! Keberadaan direktur So sedang dipertanyakan, nona So Eun Gi dalam bahaya! Dia dianggap sudah menipu dengan menjadi direktur Tae San! Dewan direksi akan mengadakan rapat darurat untuk membahas ini, kau cepatlah datang, Tuan Kang!" sekretaris Han berbicara tanpa bernafas. Dia terengah-engah karena kehabisan nafas dan juga panik yang melandanya.

Aku tercekat. Aku pandang So Eun Gi dengan iba begitu selesai dengan teleponku.

"So Eun Gi, kuatkan dirimu. Jadilah lebih kuat." kataku lirih

Aku mendekat ke So Eun Gi dan Lee Jin Wook. So Eun Gi terlihat lebih tenang.

"Aku pergi dulu. Kau jagalah, So Eun Gi." kataku pada Lee Jin Wook.

Lee Jin Wook mengangguk.

"Aku ikut denganmu, Tuan Kang." So Eun Gi berbicara.

"Pulanglah bersama Lee Jin Wook." ku paksakan diriku tersenyum.

So Eun Gi menarik tanganku, "aku bisa menghadapi Tae San seorang diri!" tegasnya lalu masuk ke mobilku.

Aku memandang Lee Jin Wook untuk memastikan So Eun Gi sudah tidak apa-apa. Lee Jin Wook menggangguk padaku.

Di mobil menuju Tae San, aku dan So Eun Gi terdiam cukup lama.

"So Eun Gi..."

"Tuan Kang..."

Kami berbarengan ingin mengatakan sesuatu.

"Katakan." kataku

"So Eun Ri....dia hidup kan?"

Aku tidak tahu harus menjawab apa. Tapi tanpa sadar aku menganggukkan kepala.

"So Eun Gi..." aku menghela nafas sebelum melanjutkan, "di Tae San akan ada pihak-pihak yang mencoba menggugat tempatmu karena berita tadi." Aku akan..."

"Aku tidak bisa melarikan diri terus. Aku akan menghadapinya." potong So Eun Gi. Jari tangannya menarik-narik celananya dengan gugup.

Aku dan So Eun Gi sampai di Tae San. Aku bisa melihat So Eun Gi gugup, meskipun dia mencoba menyembunyikannya. Aku menggandeng tangannya. So Eun Gi melihatku lalu menghela nafas. Dia masuk ke Tae San dengan lebih tenang. Aku memperhatikan para pegawai Tae San sedang berbisik-bisik begitu melihat So Eun Gi muncul. Suasana di Tae San terlihat tidak tenang karena rumor-rumor yang makin berkembang tidak jelas. Para pegawai itu masih membungkukkan badan ketika melihat So Eun Gi, namun setelah itu mereka saling berbisik. So Eun Gi terlihat gugup lagi melihat banyaknya pegawai yang sedang membicarakannya secara terang-terangan. Aku semakin erat menggenggam tangannya.

"Apa kalian digaji untuk bergosip, hah?! Kalau kalian ingin aku pecat sekarang juga, katakan saja terus terang!" seseorang berteriak membuat para pegawai langsung kembali pada pekerjaannya masing-masing.

*****************************************************************

Park Shi Hoo POV

Apa kalian digaji untuk bergosip, hah?! Kalau kalian ingin aku pecat sekarang juga, katakan saja terus terang!" aku berteriak pada kerumunan para pegawai dan mendengar ancamanku mereka langsung kembali pada pekerjaannya masing-masing. 

Aku melihat Kang Ma Ru sedang menggenggam tangan So Eun Gi. Aku membungkukkan badan, sengaja mengalihkan pandanganku. So Eun Gi dan Kang Ma Ru melepas genggaman tangan masing-masing.

"Kau terlihat lebih segar, direktur So." kataku.

So Eun Gi tersenyum, "terima kasih, Tuan Park."

"Bisa aku bicara sebentar denganmu, Tuan Kang?" tanyaku pada Kang Ma Ru.

"Aku akan menemuimu segera begitu ku antar direktur So ke ruangannya." jawab Kang Ma Ru.

"Aku akan mengantar direktur So." kata sekretaris Han yang tiba-tiba muncul di antara kami.

"Kang Ma Ru, apa kau tahu bahwa dewan direksi sedang menuntut rapat darurat untuk membuktikan bahwa So Eun Gi bukan direktur So?" tanyaku begitu kami berdua di ruanganku.

"Hm, sekretaris Han sudah mengatakannya."

"Apa So Eun Gi tahu tentang hal ini?" tanyaku lagi.

Kang Ma Ru mengangguk, "aku mengatakannya agar dia bisa bersiap menerima kemungkinan terburuk."

Kami terdiam.

"Apa kau tahu pelaku yang menyebabkan kekacauan dengan menyebarkan rumor di Tae San untuk meragukan So Eun Gi

Please log in to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
nisaananda #1
Chapter 20: Ditunggu karya selanjutnya
nisaananda #2
Chapter 19: Update soon author
superherocan #3
Chapter 19: Baru aja mau komeng kurang panjang eh udah mau tamat LOL....bikin cerita baru lg dong thor
nisaananda #4
Chapter 18: Cieee eunmaru.....
nisaananda #5
Chapter 17: Siapa yg nusuk kang ma ru?
nisaananda #6
Chapter 16: Hikssss tambah sedih ajaaaa.update terus yaaa
nisaananda #7
Chapter 15: Ayoooo eun gi selamatkan mr.kang
nisaananda #8
Chapter 14: Semakin menegangkan.
superherocan #9
Chapter 13: Gomawo udah update lagi authornim
nisaananda #10
Chapter 13: Akhirnya update.makasihhhhh