chapter 13

Distance
Please log in to read the full chapter

Kang Ma Ru POV

Aku masih terlelap ketika So Eun Gi mencoba membangunkan.

"Kang Ma Ru..." panggil So Eun Gi lirih.

Aku masih malas membuka mata. 

"Kang Ma Ru!" kali ini dia memanggilku lebih keras.

Aku hanya mengganti posisi tidurku.

"Kalau kau tidak mau bangun juga, aku akan menelepon Park Shi Hoo untuk menjemputku!" ancamnya.

"Baik! baik!" aku segera membuka mataku lebar-lebar dan bangkit dari tempat tidur.

Aku melihat sekilas sosok So Eun Gi keluar kamar, "aku menunggumu di bawah untuk sarapan pagi!" serunya.

Aku teringat apa yang kami lakukan semalam. Hanya berciuman. Dan aku menyatakan cintaku pada So Eun Gi. Lalu kami tidur saling memeluk. Pantas saja aku bisa tidur nyenyak lagi dan baru kali aku malas bangun. Aku hendak menuju ke kamar mandi ketika aku melihat miniatur lampion yang kuberikan pada So Eun Gi di atas meja.

"Terima kasih, aku bahagia sekarang." aku tersenyum lalu aku mulai bersiap.

So Eun Gi dan aku makan pagi bersama. Entah kenapa dia terlihat semakin cantik dan aku tidak bisa berhenti memandanginya.

"Makananmu di depanmu, kau mau meminta makananku juga?" tanya So Eun Gi.

Aku menggeleng. Mataku tetap di wajahnya.

So Eun Gi meneruskan makanannya, tak peduli dengan apa yang ku lakukan. Aku bangkit dari kursiku, mendekatinya, kugerakkan kursinya menghadapku. So Eun Gi terkejut dan kebingungan. Aku langsung melumat bibirnya yang lembut. So Eun Gi sejenak ingin mendorongku tapi kemudian dia membalas ciumanku. Kami saling menikmati ritmenya. Aroma So Eun Gi begitu memabukkanku membuatku tak ingin cepat-cepat melepaskan diri dari dirinya. Tapi So Eun Gi malah mendorongku menjauh.

"Kalau kita seperti ini terus, maka kita akan terlambat Kang Ma Ru." kata So Eun Gi. Wajah dan bibirnya masih memerah.

"Daripada terlambat lebih baik kita tidak usah berangkat saja, bagaimana?" aku berusaha menggodanya. 

Aku mendekatinya lagi, "kita belum selesai, Eun Gi."

Bibir kami hampir bersentuhan lagi ketika seseorang menarik bahuku, "Hey, hey apa yang mau kalian lakukan di sepagi ini?!" katanya setengah berteriak.

Lee Jin Wook mendekatkan wajahnya pada So Eun Gi, "selamat pagi, tunanganku." katanya.

"Selamat pagi, Lee Jin Wook." balas So Eun Gi.

"Apa semalam pria ini mencoba merayumu lagi?" tanyanya pada So Eun Gi sambil merangkul bahuku.

"Kau belum makan bukan, Lee Jin Wook? Ayo makanlah, aku akan memanggil bibi Kim untuk menyiapkannya untukmu." jawab So Eun Gi.

"Hey, hey...tunanganku tak mau menjawab pertanyaanku, ada apa ini?" Lee Jin Wook bersungut-sungut. Lalu dia melihatku, "kau masih sakit, bukan? Punggungmu masih terasa nyeri, bukan? Jadi kau tidak mungkin bisa macam-macam dengan tunanganku!" dia menepuk nepuk pelan punggungku.

Aku mengangguk, "hm."

Lee Jin Wook mengacungkan jempol padaku, "bagus!!" Lalu dia menguap, "aku butuh tidur sekarang. Eh, Ma Ru kau yakin mau tetap berangkat? Bukankah aku menyuruhmu istirahat!"

"Lalu kau mau So Eun Gi sendirian di kantor?"

"Ya sudahlah. Sampai nanti sore, teman-teman. Aku akan tidur sekarang." Lee Jin Wook melambaikan tangan dan menghilang dari pandangan kami.

"Tidurlah yang nyenyak!" seru So Eun Gi.

"Aku serasa perebut tunangan orang kalau begini." kataku dengan sedih yang dibuat-dibuat.

So Eun Gi belum tahu kalau Lee Jin Wook sudah mengungkapkan kebenarannya padaku di hari pertama kami bertemu saat kami minum bersama. Tapi dia tetap ingin sandiwara ini dilakukan karena menjaga perasaan So Eun Gi.

Aku merasa So Eun Gi terlihat bersalah karena kata-kataku. Aku mendekatinya, kukecup bibirnya sekilas. "maaf, ini bukan salahmu."

"Ma Ru, semalam itu....ayo kita lupakan." kata So Eun Gi lirih.

Aku menghela nafas, "ayo, kita berangkat. Kita harus naik taksi sampai aku membeli mobil baru."

******************************************************************

Kang Ma Ru dan So Eun Gi sampai di kantor. Mereka bertemu Park Shi Hoo di lobi.

"Kang Ma Ru, aku mendengar semalam kau kecelakaan? Benarkah itu? bagaimana keadaanmu sekarang?" tanya Park Shi Hoo sambil meneliti tubuh Kang Ma Ru dengan tangannya.

"Kau mengalami kecelakaan, Kang Ma Ru?" Park Seong-Yeoul tiba-tiba muncul di tengah-tengah mereka. Di belakang Park Seong-Yeoul ada Joo Won yang sedang membungkukkan badan.

Kang Ma Ru, So Eun Gi--yang sedikit terlihat ketakutan dan Park Shi Hoo membungkukkan badan pada Park Seong-Yeoul. Tapi kemudian Kang Ma Ru merasakan sedikit rasa nyeri di punggungnya.

"Kau tak apa-apa, Ma Ru?" tanya So Eun Gi. 

"Jadi benar kau mengalami kecelakaan, Kang Ma Ru?" tanya Park Seong-Yeoul berusaha memastikannya lagi.

Kang Ma Ru berusaha meneliti wajah Park Seong-Yeoul. Melihat apakah ada sandiwara di sana.

"Kang Ma Ru, aku bertanya padamu." Park Seong-Yeong terlihat tak sabaran.

"Hanya kecelakaan kecil. Tak perlu dibesar-besarkan." Kang Ma Ru tersenyum.

"Bagaimana itu bisa terjadi? Kenapa kau tidak memberi kabar padaku?" Park Seong-Yeoul memang terlihat tak tahu apa-apa tentang kecelakaan yang dialami Kang Ma Ru.

Mata Kang Ma Ru bersirobok dengan Joo Woon, "mungkin aku hanya lupa merawat mobilku."

"Syukurlah kau tidak apa-apa, Kang Ma Ru." komentar Park Shi Hoo. "Aku harus pergi sekarang, permisi." Park Shi Hoo membungkukkan badan. Dia terlihat sedang berusaha menghindari ayahnya.

Park Seong-Yeoul mengikuti kepergian putranya dengan matanya. Terlihat ada kesedihan dan luka di sana. "Baiklah. Aku juga harus pergi. Kalau kau mau aku beri saran Kang Ma Ru, istirahatlah dulu di rumah. Wajahmu terlihat pucat." Park Seong-Yeoul dan Joo Won meninggalkan Kang Ma Ru dan So Eun Gi.

"Kau tak apa, Eun Gi?" Kang Ma Ru menangkup wajah So Eun Gi yang masih terlihat takut.

So Eun Gi menggeleng. "Wajahmu pucat, Kang Ma Ru." So Eun Gi menempelkan kedua tangannya ke pipi Kang Ma Ru.

Mereka tersadar kalau tangan mereka saling menyentuh pipi dan dengan segera langsung mereka lepaskan. Mereka terdiam sejenak karena salah tingkah.

"Aku akan ke ruanganku. Kalau ada yang kau rasakan segera hubungi Lee Jin Wook." So Eun Gi berusaha bersikap dingin.

"Hm. Aku tidak apa-apa, jangan khawatir, ok?" Kang Ma Ru sekilas membelai pelan rambut So Eun Gi, lalu dia melangkah pergi.

****************************************************************

Park Shi Hoo POV

Aku melihat cara So Eun Gi menatap Kang Ma Ru dan aku juga melihat saat mereka saling menyentuh wajah dengan cemas.

Apa yang sudah terjadi dengan mereka? Apakah So Eun Gi jatuh cinta pada Kang Ma Ru dan begitu juga sebaliknya? batinku sambil menahan emosi yang bergejolak di hatiku.

Aku meninggalkan pemandangan antara So Eun Gi dan Kang Ma Ru dengan gelisah. Berharap apa yang aku lihat tidak seperti dugaanku. Aku berjalan gontai, tak sengaja aku di depan pintu ruang kantor ayahku yang setengah terbuka. Aku mau mengetuk pintu ketika aku mendengar suara ayahku sedang bicara dengan Joo Won.

"Kau tahu kecelakaan yang dialami Kang Ma Ru?" tanya ayahku.

Suara Joo Won tak terdengar.

"Kenapa dia seakan menyembunyikan kecelakaannya? Apa alasannya?"

"Tuan Kang sepertinya takut kita akan mengambil kesempatan menyingkirkan nona So Eun Gi jika dia tak ada di sampingnya."

Please log in to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
nisaananda #1
Chapter 20: Ditunggu karya selanjutnya
nisaananda #2
Chapter 19: Update soon author
superherocan #3
Chapter 19: Baru aja mau komeng kurang panjang eh udah mau tamat LOL....bikin cerita baru lg dong thor
nisaananda #4
Chapter 18: Cieee eunmaru.....
nisaananda #5
Chapter 17: Siapa yg nusuk kang ma ru?
nisaananda #6
Chapter 16: Hikssss tambah sedih ajaaaa.update terus yaaa
nisaananda #7
Chapter 15: Ayoooo eun gi selamatkan mr.kang
nisaananda #8
Chapter 14: Semakin menegangkan.
superherocan #9
Chapter 13: Gomawo udah update lagi authornim
nisaananda #10
Chapter 13: Akhirnya update.makasihhhhh