chapter 7

Distance
Please log in to read the full chapter

Kang Ma Ru POV

Aku berlari ke kamar So Eun Ri yang disusul oleh bibi Kim. Ku gedor pintu kamar mandinya, "So Eun Gi! Eun Gii!!" teriakku. Aku mencoba membuka pintunya tapi ternyata dikunci dari dalam.

"Nona Eun Gi sejak pulang langsung masuk ke kamar mandi dan nona tidak keluar-keluar sampai sekarang, apa nona pingsan?" bibi Kim menjelaskan, "Ya Tuhan...kenapa Kau tidak pernah memberi kebahagiaan pada keluarga ini?" bibi Kim mulai terisak.

"So Eun Gi, kalau kau tidak mau membuka pintunya sekarang juga aku akan mendobraknya!" ancamku. Eun Gi!!!" ku gedor-gedor lagi pintunya.

Tak ada reaksi. 

Ok sekarang aku harus mendobrak pintu juga, lalu besok apa lagi yang harus aku lakukan untuk keluarga ini, pikirku marah.

Satu hentakan, tidak berhasil. Aku mencobanya lagi. Aku kumpulkan semua kekuatan tubuhku dan ya! Aku berhasil mendobraknya.

Aku membayangkan akan menemukan tubuh So Eun Gi yang sedang terkapar di lantai karena pingsan. Aku sudah menyiapkan mental untuk itu. Tapi ternyata bayanganku salah.

Aku menghela nafas, antara lega dan bingung.

"nona Eun Gi..." bibi Kim memanggilnya lirih.

Aku memberikan kode kepada bibi Kim untuk menjauh dulu. Aku perlu bicara berdua dengan So Eun Gi. Bibi Kim paham dan dia meninggalkan kami.

"Eun Gi..." aku mencoba mendekatinya perlahan.

Aku tak percaya dengan apa yang aku lihat di depanku. So Eun Gi dengan masih memakai gaun pengantinnya duduk di bathtub yang terisi penuh dengan air dingin. Masih dalam keadaan sadar. Wajahnya penuh dengan air mata. Tubuhnya menggigil kedinginan. Benar-benar menyedihkan So Eun Gi yang ada di hadapanku saat ini.

Percobaan bunuh diri? Entahlah.

Apa kau tahu, Eun Gi, aku sangat ingin memelukmu saat ini.

"So Eun Gi..." aku mencoba memanggilnya lagi.

Akhirnya dia membuka suara, "aku tidak mau di sini. Aku tidak mau terjebak bersama Tae San, bersama orang-orang jahat itu, dan bersama denganmu, Kang Ma Ru..." matanya kosong saat mengucapkannya. Entah di dunia mana sekarang pikirannya berada.

Aku dia mendengarkan. Sengaja tak memberi respon.

"Aku So Eun Gi, haruskah aku menjadi So Eun Ri? Semua meninggalkanku satu persatu, kenapa Tuhan bahkan tak menyisakan satu orang pun untukku? Kang Ma Ru...apa yang aku lakukan hari ini benar? Apa kau tahu, aku tidak mau di sini, aku tidak mau." So Eun Gi menggeleng-gelengkan kepalanya berulang kali.

Aku sangat mencemaskan keadaanya. Bibirnya sudah mulai membiru karena kedinginan. Tapi saat ini yang diperlukan So Eun Gi hanya didengar saja jadi aku masih tak melakukan tindakan apapun.

"Aku merindukan ayahku, ibuku, dan So Eun Ri ku..." dia menangis histeris.

Dadaku sakit melihat pemandangan ini. Sebulir air mata mengalir ke pipiku.

Aku sendiri heran secengeng itukah sosok Kang Ma Ru sekarang? Hanya gadis yang di hadapanku ini yang sukses membuatku menitikkan air mata setelah ibu dan ayahku.

"Eun Gi." aku lebih mendekat. Aku berjongkok lalu kutangkup wajahnya yang sangat dingin. Aku hapus air matanya dan kupeluk dia erat. So Eun Gi tidak menolakku, dia bahkan menangis lebih keras. Aku berusaha menenangkan sekaligus menghangatkan tubuhnya yang terus gemetar. Aku memeluknya tanpa kata dan dia menangis cukup lama sampai aku berhasil membujuknya keluar dari sini. Aku menggendongnya sampai ke ranjang. Bajunya basah kuyup dan tentu saja bajuku. Aku menyuruh bibi Kim mengganti baju So Eun Gi sementara aku mengganti bajuku juga. Aku kembali ke kamar So Eun Ri. So Eun Gi sudah tertidur. Sepertinya dia kelelahan. Aku memandang wajahnya yang elok dan seputih susu. So Eun Gi sangat rapuh, bisakah dia bertahan dengan semua tekanan dan rencana busuk orang-orang yang ingin menghancurkannya demi memuaskan hasrat ketamakan mereka? Apakah aku termasuk orang-orang tamak itu?

Aku memegang tangannya yang masih dingin dan pucat, "So Eun Gi jangan mempercayaiku atau aku akan menyakitimu sama seperti yang sudah aku lakukan pada So Eun Ri." bisikku.

******************************************************************

Kang Ma Ru menjaga So Eun Gi hingga pagi. Sekarang dia sedang bersiap-siap ke kantor. Saat dia pergi So Eun Gi masih tertidur. Sepanjang malam So Eun Gi mengigau, dia terkena demam. Kang Ma Ru juga.

"Bibi...jaga So Eun Gi. Jika ada apa-apa segera hubungi aku. Uhuk..uhuk!" Kang Ma Ru terbatuk ketika akan berpamitan pada bibi Kim.

"Tuan Kang..." bibi Kim hendak bicara ketika suara batuk terdengar di tangga. 

So Eun Gi sedang menuruni anak tangga. Wajahnya terlihat memerah karena demam.

"Aku..uhuk ikut..uhuk uhuk ke kantor." kata So Eun Gi.

Kang Ma Ru menatap So Eun Gi tak percaya. Gadis keras kepala itu benar-benar akan ikut ke kantor. Penampilannya sudah rapi, sudah memakai pakaian kerja, seperti yang biasa So Eun Ri kenakan. Dia sudah seperti So Eun Ri, orang yang tak tahu pasti tak akan menyadari bahwa yang di depan mereka bukanlah sosok So Eun Ri yang sebenarnya.

"Nona, istirahatlah..." bibi Kim memohon.

"Kenapa kau diam saja Tuan Kang, ayo berangkat!" serunya penuh perintah. So Eun Gi kembali bersikap dingin.

Kang Ma Ru benar-benar tak mengerti dengan gadis bernama So Eun Gi. Baru kali ini dia bertemu dengan gadis aneh, keras kepala, dan tak bisa diatur seperti So Eun Gi ini. So Eun Ri tak pernah bersikap seperti apa yang dilakukan So Eun Gi pada Kang Ma Ru. Itulah yang membuat Kang Ma Ru tak bisa berkutik apapun pada So Eun Gi. Sosok flamboyan Kang Ma Ru sudah kalah dan bertekuk lutut pada gadis sederhana bernama So Eun Gi. Kang Ma Ru rupanya telah jatuh cinta pada sosok bernama So Eun Gi.

*****************************************************************

Kang Ma Ru POV

Kami sampai di kantor. Sepanjang perjalanan aku dan So Eun Gi diam seribu bahasa. Kadang-kadang ku lirik dia ketika batuk. Dan aku yakin dia juga melirikku ketika batukku datang.

"Kita sampai." kataku ketika kami di lobi.

"Tae San banyak berubah." jawabnya sambil melihat sekeliling.

"Direktur Kang! Direktur So." sebuah suara mengagetkan kami.

Park seong-Yeoul, Park Shi Hoo dan beberapa dewan direksi datang mendekati kami. Aku melihat So Eun Gi kembali ketakutan. Aku perhatikan reaksi So Eun Gi selalu sama begitu mendengar dan melihat Park seong-Yeoul yang notabene adalah pamannya.

Aku harus segera mencari tahu yang sebenarnya, pikirku.

Aku membungkukkan badan. So Eun Gi juga. Mereka juga membungkukkan badan. Aku melihat sekilas Park Shi Hoo terus menatap So Eun Gi.

"Kenapa pengantin baru kita ke kantor? Tidakkah kalian merencanakan bulan madu? Atau...jangan bilang kalian ingin melakukannya juga di kantor?" Tuan Lee, slah satu dewan direksi berseloroh mencoba menggoda kami.

Semuanya tertawa, kecuali Park Shi Hoo. So Eun Gi batuk-batuk.

"Lihat keponakanmu itu, Tuan Park. Sepertinya dia kelelahan menghadapi serbuan Tuan Kang sepanjang malam tadi." timpal Tuan Yoo Dang Gun, dewan direksi paling senior di Tae San.

Semua kembali tertawa, kecuali Park Shi Hoo. Aku mencoba tersenyum menghormati mereka. So Eun Gi tetap terdiam.

"Tuan-tuan, aku permisi. Aku masih banyak pekerjaan." Park Shi Hoo memilih pergi.

"Sudah-sudah. Kita jangan menggoda mereka lagi. Maafkan kami, direktur So, kami hanya terlalu bahagia melihat kalian menikah karena aku yakin pernikahan kalian akan membawa keberuntungan untuk Tae San." Tuan Jang membungkukkan badannya yang diikuti dewan direksi yang lain.

Aku dan So Eun Gi membungkukkan badan. Mereka pergi. Aku melihat ada kelegaan di wajah So Eun Gi. Tiba-tiba Park seong-Yeoul berbalik dan mendekati So Eun Gi.

"Selamat datang di Tae San, So Eun Gi." dia berbisik pada So Eun Gi yang mematung. Lalu pergi meninggalkannya begitu saja. Sekilas aku melihat senyum licik di wajahnya.

Aku lingkarkan tanganku pada bahu So Eun Gi untuk menguatkannya sebelum dia limbung. Dia tersadar dan benar saja kakinya mulai goyah menopang tubuhnya. Batuknya terdengar makin parah.

"So Eun Gi, ka

Please log in to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
nisaananda #1
Chapter 20: Ditunggu karya selanjutnya
nisaananda #2
Chapter 19: Update soon author
superherocan #3
Chapter 19: Baru aja mau komeng kurang panjang eh udah mau tamat LOL....bikin cerita baru lg dong thor
nisaananda #4
Chapter 18: Cieee eunmaru.....
nisaananda #5
Chapter 17: Siapa yg nusuk kang ma ru?
nisaananda #6
Chapter 16: Hikssss tambah sedih ajaaaa.update terus yaaa
nisaananda #7
Chapter 15: Ayoooo eun gi selamatkan mr.kang
nisaananda #8
Chapter 14: Semakin menegangkan.
superherocan #9
Chapter 13: Gomawo udah update lagi authornim
nisaananda #10
Chapter 13: Akhirnya update.makasihhhhh