chapter 11

Distance
Please log in to read the full chapter

So Eun Gi POV

Bangkok, Thailand

Aku merebahkan diriku di kasur. Rasanya sudah lama sekali aku tidak tidur. Aku ingin sekali melepaskan semua tekanan yang sudah aku alami selama di Korea dengan tidur panjang. Tidak memikirkan apapun, tidak berhubungan dengan siapapun. Tapi aku ke sini bukan untuk liburan. Aku harus mengurus proyek pengembangan manufaktur Tae San, besok aku dan Mr.Daniel Harry akan membicarakan kesepakatan kerjasama kami.

Ini pertama kalinya aku ke Thailand jadi aku merasa sangat asing dengan orang-orangnya, dengan bahasanya, dengan hotel yang aku tempati sekarang, dengan udaranya, semua rasanya membuatku seperti orang yang terasing dan kesepian. Sepertinya takdir hidupku selalu membawaku pada kesendirian. Tapi itu juga akibat ulahku sendiri. Tadi sekretaris Han sudah memaksa ingin ikut agar bisa membantuku, tapi aku terlalu angkuh dan keras kepala untuk menerima bantuan dari siapapun dengan berbohong bahwa aku akan pergi bersama Kang Ma Ru. 

"Kang Ma Ru..." tiba-tiba bibirku menyebut namanya.

Ya Tuhan, apa yang sedang ku pikirkan!

Aku membuka ponselku. Sebuah email ku tulis untuk So Eun Ri : kita akan segera bertemu lagi, bukan?

Seseorang mengetuk pintu kamarku. Aku malas-malasan bangun dari tempat tidurku. Seorang office boy mengatakan padaku bahwa aku sudah ditunggu di lobi.

Astaga, So Eun Gi bagaimana bisa kau melupakan janjimu dengan Tuan Jang Do Gun, gerutukku.

Aku segera merapikan pakaian yang aku kenakan dan mengambil beberapa dokumen yang aku butuhkan. Aku sedikit berlari menuju lobi. Di lobi, aku terhenti mencari sosok Tuan Jang Do Gu. 

Bagaimana bisa aku menemukannya, sedangkan aku belum pernah melihatnya sama sekali. Tuan Jang Do Gu adalah pimpinan pabrik manufaktur Tae San di Thailand, dia sudah bekerja selama 30 tahun pada Tae San. Jadi aku rasa akan mendapatan banyak informasi yang ku perlukan darinya sebelum aku mendatangani kesepakatan kerjasama.

"Istriku...kami sudah menunggumu lama." seseorang dari belakang melingkarkan lengannya di pundakku.

Aku terperanjat, suara ini....Kang Ma Ru!

Aku hendak melepaskan diri dari Kang Ma Ru ketika ku lihat di sampingnya ada seorang pria Korea setengah baya.

"Presdir So...sudah lama sekali aku tidak bertemu dengan anda. Selamat atas pernikahan kalian." pria itu membungkukkan badan.

Kang Ma Ru melepau, dengan canggung aku membungkukkan badan.

Kami bertiga duduk di lobi. Mendengar cerita Tuan Jang Do Gun aku mengetahui bagaimana usaha kerasku ayahku dalam membangun pabrik ini karena adanya penolakan penduduk lokal, bagaimana kesetiaan para buruh pada Tae San, bagaimana naik turunnya usaha ini, dan tentu saja kesulitan-kesulitan yang mereka alami. Intinya, demi menyelamatkan pabrik ini para pekerja setuju dengan kebijakan Tae San untuk bekerjasama dengan perusahaan lokal mengembangkan pabrik ini. Tapi dengan sedikit memohon, Tuan Jang Do Gun memintaku untuk hati-hati dengan perusahaan lokal karena dia sering mendengar penipuan. Dia tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi pada Tae San dan karyawannya.

"Presdir So, aku akan menyiapkan semuanya untuk pertemuan besok." pembicaraan kami sudah selesai, tuan Jang Do Gun sudah mau berpamitan.

"Terima kasih untuk bantuanmu, Tuan Jang." aku dan Kang Ma Ru membungkukkan badan.

"Aku harap selain urusan pekerjaan, Presdir So dan Tuan Kang bisa menikmati liburan bulan madu di sini. Besok malam akan ada festival lampion, kalian harus pergi melihatnya. Semoga kalian merasa nyaman dengan kamar yang aku pesan." Tuan Jang Do Gun membungkukkan badan lalu pergi meninggalkan kami.

Aku menatap dingin Kang Ma Ru, lalu kutinggalkan dia pergi. Aku menuju kamarku, Kang Ma Ru mengikutiku. Aku membuka pintu kamar, Kang Ma Ru dengan santainya menyelinap masuk lalu langsung duduk di sofa.

"Tuan Kang!" teriakku.

****************************************************************

Kang Ma Ru POV

"Tak bisakah kau memberiku minum, So Eun Gi?" tanyaku tak peduli dengan teriakannya.

"Tuan Kang, tak bisakah kau mengambil kamar untuk dirimu sendiri?!" So Eun Gi terlihat sangat geram.

Aku melihat sekeliling kamar itu dengan mataku, "Tuan Jang punya selera bagus, kamar ini luas cukup untuk pasangan yang sedang berbulan madu." aku menggodanya.

So Eun Gi langsung mendelik tapi mukanya terlihat memerah, "aku tidak punya waktu berdebat denganmu!" 

Dia melangkah, menuju meja yang penuh dengan dokumen, tak jauh dari sofa tempatku duduk.

"So Eun Gi...aku ingin bicara tentang Mr.Daniel. Kau akan membuat kesalahan besar jika..."

"Aku tidak mau dengar apapun! Apa kau lihat aku sedang sibuk?!" kata So Eun Gi. Pandangannya tak beralih dari dokumen dan kertas-kertas di depannya. Tangannya sibuk dengan ponsel, laptop, dan bolpoin secara bergantian.

"So Eun Gi, perusahaan Kwang Gun..."

"Diam!!!" So Eun Gi memukul bolpoinnya ke atas meja. Dia menatapku tajam sekarang.

Akhirnya aku bisa melihat lagi sorot matamu yang kurindukan, So Eun Gi. Dalam hati aku tersenyum senang.

"Kalau kau ingin tetap di sini, maka diamlah!" ancamnya.

Oke, aku lagi-lagi takluk. Aku merebahkan diri di sofa, aku pura-pura memejamkan mata. So Eun Gi sibuk dengan pekerjaannya. Aku terkekeh dalam hati ketika melihat So Eun Gi terlihat kesal, dia mencorat-coret kertasnya, menggulung kertasnya menjadi bola lalu melemparnya, dan sesekali menjambak-jambak rambutnya sendiri.

"Tuan Kang..." So Eun Gi tiba-tiba memanggilku terdengar agak ragu.

Aku sengaja tak bereaksi. Pura-pura tidur.

"Aku tahu kau tidak tidur. Aku butuh bantuanmu." suara So Eun Gi terlihat memelas.

Aku membuka satu mataku, So Eun Gi sedang melihatku. Tapi masih tetap di mejanya. Aku dengam senang hati bangun dan mendekatinya.

"Kau sedang apa?" tanyaku sambil melihat-lihat hasil pekerjaannya, "bukankah ini nama-nama perusahaan lokal yang mengajukan kerjasama dengan Tae San?"

So Eun Gi mengangguk.

Aku mengernyitkan dahi, "bukannya kau besok akan..." aku menatap So Eun Gi. "kau...sudah tahu?"

"Aku tahu Daniel adalah salah satu penjudi terkenal di Las Vegas, nama aslinya Daniel Buck. Kwang-Gun, perusahaan itu didapatnya dari hasil perjudian. Dengan membawa nama perusahaan Kwang-Gun dia melakukan penipuan dengan sebuah proposal pengajuan kerjasama, lalu membangun sebuah tempat perjudian ilegal di dalam pabrik mitra kerjasamanya. Apa aku benar, Tuan Kang?"

Aku tercengang, bagaimana dia bisa mengetahui tentang semua ini? Dan jangan lupakan bagaimana dia ketika menghadapi tuntutan dewan direksi. Apa benar ini So Eun Gi? Kenapa aku jadi mencurigainya? Aku menatap wajahnya lekat-lekat.

"Apa yang ingin kau lihat dariku, Tuan Kang?" tanyanya tajam. Lalu dia memandang jauh ke depan, "Besok aku akan memberi pelajaran kepada Daniel karena berani bermain-main dengan Tae San!"

Aku menarik lengannya, "bagaimana kau jadi seperti ini? Benarkah kau So Eun Gi?" aku menatapnya tajam.

So Eun Gi melepaskan diri dariku lalu balas menatapku, "kau mau membantuku atau tidak? Aku tidak mengerti banyak hal yang tertulis di semua kertas ini."

Aku tidak mungkin salah. Wanita di hadapanku ini sudah pasti So Eun Gi. Tatapannya tajam dan menaklukkan.

"Apa yang bisa ku bantu?" tanyaku.

"Aku sedang men

Please log in to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
nisaananda #1
Chapter 20: Ditunggu karya selanjutnya
nisaananda #2
Chapter 19: Update soon author
superherocan #3
Chapter 19: Baru aja mau komeng kurang panjang eh udah mau tamat LOL....bikin cerita baru lg dong thor
nisaananda #4
Chapter 18: Cieee eunmaru.....
nisaananda #5
Chapter 17: Siapa yg nusuk kang ma ru?
nisaananda #6
Chapter 16: Hikssss tambah sedih ajaaaa.update terus yaaa
nisaananda #7
Chapter 15: Ayoooo eun gi selamatkan mr.kang
nisaananda #8
Chapter 14: Semakin menegangkan.
superherocan #9
Chapter 13: Gomawo udah update lagi authornim
nisaananda #10
Chapter 13: Akhirnya update.makasihhhhh