chapter 6

Distance
Please log in to read the full chapter

Kang Ma Ru POV

Ini tempat pertemuan pertamaku dengan Eun Ri." jawabku lirih.

So Eun Gi melihat sekeliling mencoba menemukan So Eun Ri, "Eun Ri..!" teriaknya. Suara teriakannya membuat hatiku perih. Aku sangat memahami apa yang dia rasakan saat ini--kehilangan orang-orang yang dicintainya. So Eun Gi senasib denganku.

Aku berjalan menuju tepi tebing, entah kenapa kakiku ingin melangkah ke sana.

"Tuan Kang!" So Eun Gi memanggilku. Nadanya cemas.

Aku senang ternyata dia khawatir padaku. Jadi ku teruskan saja permainanku. Aku ingin membuatnya lebih khawatir. Jadi aku sengaja berdiri di ujung tebing sekarang. Aku menikmati ketika So Eun Gi berlari mendekatiku.

"Jangan ke mari, So Eun Gi!" teriakku.

Meskipun aku ingin dia lebih mendekat padaku, tapi aku harus segera menghentikan permainan ini. Tanpa sengaja aku melihat sesuatu di bawah tebing. Sesuatu yang tidak boleh So Eun Gi lihat. Boneka. Boneka beruang yang biasa ada di mobil So Eun Ri! Aku memicingkan mata. Dan banyak pecahan kaca di sekitar sini. Aku tercekat.

Kenapa aku baru menyadarinya? umpatku

"Apa yang akan kau lakukan,Tuan Kang?!" teriak So Eun Gi. Aku tahu dia sangat khawatir saat ini.

Aku tidak mau lebih menyiksanya maka aku mendekat ke arahnya,"aku rasa waktunya tidak akan cukup. Kita bahkan belum menemukan petunjuk apapun." aku berbohong untuk yang pertama kalinya pada So Eun Gi. Sesungguhnya ini menyiksaku. Tapi bukankah berbohong untuk kebaikan itu bisa dibenarkan? Meskipun aku sadar satu kebohongan terucap maka akan ada kebohongan-kebohongan berikutnya.

"Aku akan menelepon Tuan Park untuk membatalkan pernikahan kami." lanjutku sambil mengambil ponselku.

Aku menekan kontak Park seong-Yeoul. Dering pertama terdengar. So Eun Gi mengambil ponselku dan langsung mematikannya. Lalu dia memegang tanganku, "kita akan menikah, Kang Ma Ru. Demi So Eun Ri. Aku akan menjadi So Eun Ri." dia mengatakannya tanpa ragu.

Tapi aku tetap menatapnya tak percaya.

********************************************************

Park Shi Hoo POV

Hari ini begitu berbeda. Langit menunjukkan semburat cerianya, matahari terus tersenyum padaku dan lihat awan-awan itu, mereka menari untukku. Aku berlebihan? Aku rasa tidak. Aku hanya bahagia. Sangat bahagia. Setelah belasan tahun, akhirnya aku bisa melihatnya, menyentuhnya bahkan mendekapnya lagi. Gadis yang aku rindukan, yang hanya bisa hadir dalam lamunan dan mimpi-mimpi indahku selama ini, gadis yang tak akan pernah sama dengam gadis-gadis yang mencoba menjamah hatiku, gadisku, cinta pertamaku, So Eun Gi. Doa masih sama: lembut, rapuh namun menawan. Aku memcintainya bahkan sebelum dia lahir. Usiaku 3 tahun saat dia--maksudku mereka berdua lahir. Nyonya so--ibu So Eun Ri dan So Eun Gi tidak tahu kalau dia akan melahirkan dua bayi perempuan, ibuku juga hanya bercerita bahwa bayi di dalam rahim nyonya So perempuan dan bayi cantik itu akan menjadi jodohku kelak saat aku dewasa. Jadi ketika So Eun Ri dan So Eun Gi lahir aku sempat kebingungan yang mana yang akan jadi jodohku. Tapi ketika aku melihat mata So Eun Gi aku langsung memutuskan dia yang akan jadi jodohku. 

"Shi Hoo, bisakah kau berhenti melamun?!" ayahku mulai berteriak.

Aku menoleh ke arahnya. Kami ada di mobil dari kantor detektif Yoon Jae untuk melaporkan berita hilangnya So Eun Ri. Aku duduk di kursi kemudi. Ayahku, Park Seong-Yeoul terlihat tegang dan lebih emosional hari ini. Mungkin dia mencoba menutupi keterkejutan yang harus dia alami hari ini. So Eun Ri menghilang di hari pernikahannya dan bersamaan dengan itu So Eun Gi muncul. Aku paham yang dia rasakan karena dia begitu menyayangi kedua ponakannya itu, meskipun cenderung kepada So Eun Ri karena ayahku yang mendidik dan merawatnya langsung.

Tentang ayahku, Park seong-Yeoul adalah sosok ayah yang keras dan ambisius. Dia pekerja keras, menganggap Tae San sebagai jiwanya--meskipun dia selalu tidak dipandang oleh kakekku karena dianggap tidak mampu. Sebenarnya ayahku bukan tidak mampu, dia luar biasa dalam membangun Tae San sampai seperti sekarang ini. Tapi kakekku tidak mau menganggap kerja keras ayahku karena ayahku lahir dari istri kedua kakekku--yang gosipnya ayahku lahir dari hasil perselingkuhan nenekku dan orang kepercayaan kakekku. Aku tidak terlalu ambil pusing dengan gosip itu. Biar saja itu menjadi urusan para orang tua. Oh ya, karena ayahku terus bekerja agar suatu saat dipandang oleh kakekku, dia menjadi lalai dengan keluarganya. Ibuku lalu minta cerai dan menikah dengan orang Belanda lalu meninggalkanku hidup hanya bersama ayahku.

"Ayah...kau terlihat tegang. Ayah butuh ke dokter, aku akan mengantar ayah ke sana." Aku menyentuh tangannya. Dingin.

"Aku baik-baik saja, Shi Hoo." matanya terus menatap  ke depan. "kau sudah dapat kabar?" lanjut ayahku.

Aku memeriksa ponselku. Tak ada apapun. Aku menggeleng.

"Ayah mengkhawatirkan Eun Ri?" tanyaku penasaran.

"Kau ini bodoh atau apa?! Tentu saja aku mencemaskannya! Dia sudah jadi putriku! Kau dulu ku suruh menikah dengannya tapi kau malah menolak dan malah menyerahkan Eun Ri pada b******* tengik itu!! Kalau sampai Eun Ri menghilang dan berita ini keluar, Tae San yang ku bangun dengan susah payah akan mengalami apa yang aku takutkan selama ini! Dan aku tak akan pernah memaafkan orang yang bernama Kang itu!" Umpat ayahku kesal.

Aku tersenyum kecil, "Ayaahh...sudah aku bilang berapa kali aku mencintai gadis lain."

"Eun Gi..." Ayahku terlihat kesal, apa kau tidak bisa mendapatkan wanita lain?"

Aku menggeleng, "Aku tidak mau! Aku mau So Eun Gi ku. Lagipula bagi ayah, Eun Ri maupun Eun Gi tidak ada bedanya kan? Mereka terlihat sama di mata ayah." 

Aku lihat ayah menggumamkan sesuatu.

"Ayah bilang apa?" tanyaku penasaran.

Suara ponsel ayahku terdengar. Aku langsung menepikan mobilku ketika ayah sedang mengambil ponselnya dari saku. Mati di dering pertama. Ayahku membuka ponselnya. aku mengintip 1 panggilan dari Kang Ma Ru.

"Dia sudah menemukan Eun Ri? Aku akan meneleponnya balik." Aku mengambil ponselku.

"Bagaimana?" tanya ayahku.

Aku mengernyitkan dahi, "Tidak aktif."

Aku tiba-tiba teringat So Eun Gi sedang bersama Kang Ma Ru sekarang. Aku cemburu.

"Kita tunggu saja, Kang Ma Ru pasti akan menghubungi kita lagi." ayahku menepuk bahuku.

Ponsel ayahku berdering lagi. Kali ini bukan dari Kang Ma Ru. Dari sek

Please log in to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
nisaananda #1
Chapter 20: Ditunggu karya selanjutnya
nisaananda #2
Chapter 19: Update soon author
superherocan #3
Chapter 19: Baru aja mau komeng kurang panjang eh udah mau tamat LOL....bikin cerita baru lg dong thor
nisaananda #4
Chapter 18: Cieee eunmaru.....
nisaananda #5
Chapter 17: Siapa yg nusuk kang ma ru?
nisaananda #6
Chapter 16: Hikssss tambah sedih ajaaaa.update terus yaaa
nisaananda #7
Chapter 15: Ayoooo eun gi selamatkan mr.kang
nisaananda #8
Chapter 14: Semakin menegangkan.
superherocan #9
Chapter 13: Gomawo udah update lagi authornim
nisaananda #10
Chapter 13: Akhirnya update.makasihhhhh