chapter 12

Distance
Please log in to read the full chapter

So Eun Gi POV

Tuhan, izinkan waktu berhenti sejenak untuk saat ini saja. 

So Eun Ri, izinkan aku meminjam sebentar kebahagiaanmu untuk saat ini saja.

Hanya saat ini saja. Lalu aku akan mengembalikan semuanya.

Aku berbaring di sisi kanan tempat tidur. Kang Ma Ru berbaring di sisi kiri tempat tidur. Kami saling membelakangi. Aku genggam erat hadiah dari Kang Ma Ru. Hanya ini yang bisa aku lakukan. Aku tak bisa melanggar batas kami lebih jauh. Aku terisak. Ku tutup mulutku agar tak terdengar oleh Kang Ma Ru. Aku merasa bersalah pada So Eun Ri tapi di sisi lain aku menginginkan Kang Ma Ru. Ku genggam semakin erat hadiahku, dan ku coba memejamkan mata. Setelah fajar tiba aku harus melupakan semua yang terjadi di sini, tekadku.

Kami sudah tiba di rumah. Lee Jin Wook sudah menunggu kedatangan kami dan sedang berusaha menginterogasi kami.

"kalian berdua ke bangkok?! Aarrghhh..ya Tuhan aku tidak percaya ini..." Lee Jin Wook terlihat kesal. Kesal yang dibuat-buat

"Hey, Eun Gi...aku tunanganmu bukan?" dia mencondongkan wajahnya lebih dekat ke wajahku.

Aku gelagapan, "i, iya."

Kang Ma Ru beranjak dari duduknya, "aku tidak ikut-ikutan."

"Yaaaayyy....Kang Ma Ru duduk di saja di tempatmu." Lee Jin Wook mendorong pelan Kang Ma Ru agar duduk kembali, "aku belum selesai, mengerti?"

Kang Ma Ru terlihat malas-malasan. Tapi dia mau duduk lagi.

"So Eun Gi...." Lee Jin Wook kembali padaku, "apa yang terjadi di sana antara kau dan Kang Ma Ru?" dia memicingkan matanya. "Apa dia berusaha merayumu? Dia berusaha melakukan sesuatu yang tidak-tidak padamu?" Lee Jin Wook mendengus-denguskan hidungnya ke wajah dan leherku dengan seksama.

"Hey, apa yang kau lakukan!" Aku mendorongnya. Antara kesal dan geli melihat kelakuan Lee Jin Wook yang aneh.

"Aku berhasil tidur dengan tunanganmu." Kang Ma Ru menyeletuk dengan santainya.

"Kang Ma Ru, Yaaaay! Dasar kau.....!!" Lee Jin Wook menyerang Kang Ma Ru.

"Hey..hey...hentikan!" Kang Ma Ru berusaha menghindar.

Aku tinggalkan mereka berdua berkelahi. Lebih tepatnya bermain-main karena mereka tidak sungguhan berkelahi. Aku tidak menyangka Kang Ma Ru dan Lee Jin Wook bisa mudah akrab secepat ini.

Sampai di kamar So Eun Ri, aku letakkan miniatur lampionku di meja dekat tempat tidur. 

"So Eun Ri, ini untukmu."

*****************************************************************

Kang Ma Ru POV

Keesokkan harinya, aku di ruang kantorku bersama Kang Ha Neul.

"Kau ada kabar baru?"

Kang Ha Neul mengangguk. "Dari teman dekatku yang juga menangani kasus ini, polisi memang sudah berhasil mengidentifikasi itu mobil So Eun Ri, dan mereka akan segera mengumumkannya dalam 2 hari ke depan. Polisi juga menduga bahwa ini kasus percobaan bunuh diri meskipun jazadnya belum ditemukan sampai saat ini. Entah bagaimana nasib Tae San setelah ini." 

Aku membayangkan So Eun Gi akan mengalami hari-hari yang berat lagi.

"Kang Ma Ru...tapi aku yakin So Eun Ri tidak ada di mobil itu itulah kenapa polisi tidak akan pernah menemukan jazadnya." tambah Kang Ha Neul.

"Kau yakin?" lonjakku. 

Kang Ha Neul malah memandangku dengan bingung, "bukankah kau menikah dengan So Eun Ri di hari yang sama?" Kang Ha Neul terhenti, terlihat berpikir. "Ma Ru, benarkah rumor itu? Benarkah direktur Tae San yang sekarang itu palsu? Apa kau berhasil ditipunya juga?" tanyanya setengah berbisik.

Aku mencoba bersikap tenang. Aku tidak mungkin menceritakan yang sebenarnya.

"Aku tidak mungkin salah mengenali istriku sendiri." jawabku.

Kang Ha Neul mengangguk, "aku tadi tak sengaja melihat orang yang mencoba mengancamku untuk memberikan hasil investigasiku padanya sebelum kasus ini menjadi berita besar."

"Kau melihatnya di sini?"

"Aku tidak mungkin salah. Begitu melihatnya, aku sengaja bersembunyi dan langsung mencari tahu identitasnya. Namanya...Joo..Won..ya Joo Won!"

Aku terbelalak, lalu tersenyum sarkatis. "Jadi dia mengawasiku."

"Kang Ma Ru aku juga ingin minta maaf padamu, aku juga tidak menyangka jika salah satu timku berani mengkhianatiku dengan memberikan bukti penting itu pada orang lain hingga polisi bisa menemukannya! Kau tenang saja, aku sudah memecatnya!" Kang Ha Neul terlihat berapi-api.

Aku mengangguk, "terima kasih untuk bantuanmu, Kang Ha Neul."

Kang Ha Neul pergi.

Jika jazad So Eun Ri belum ditemukan sampai sekarang berarti kemungkinan besar dia masih hidup. Benarkah So Eun Ri sengaja menghilang? Benarkah Park seong-Yeoul tidak tahu apa-apa dan bukan orang yang harus disalahkan tentang So Eun Ri? Lalu di mana So Eun Ri sekarang? Dan untuk apa dia menghilang? Aku berpikir keras mencoba memecahkan teka teki ini.

Aku harus menemui Park Seong-Yeoul untuk memastikan bukan dia yang bertanggung jawab atas menghilangnya So Eun Ri. Aku mengetuk pintu ruang kerja Park Seong-Yeoul. Tak ada jawaban. Aku mengetuk pintu lagi juga tak ada jawaban.

"Mungkin dia sedang pergi." aku mengurungkan niat untuk masuk.

Tapi entah kenapa aku malah membuka pintu itu perlahan, "Tuan Park?"

Mataku terbelalak ketika melihat Park seong-Yeoul tersungkur di lantai.

"Tuan Park?" aku berlari dan jongkok di sampingnya. Ku balikan badannya yang telungkup. Tangan Park Seong-Yeoul sedang memegang dadanya. Aku mendengar dia merintih.

Syukurlah dia masih sadar, batinku.

"Tuan Park?" panggilku.

"Ja, ja, jangan kata, katakan apapun pada...Shi Hoo."

Joo Won datang dan langsung memberikan obat pada Park Seong-Yeoul, "Tuan, kau tidak apa-apa?"

Park Seong-Yeoul meminum obatnya. Joo Won menyingkirkanku. Kini tubuh Park Seong-Yeoul bersandar di tubuh Joo Won.

"Pergilah! Tuan Park tidak apa-apa!" perintah Joo Won padaku.

"Kita harus membawanya ke rumah sakit, Joo Won!" aku berteriak.

Mata kami saling menatap tajam. 

"Pergilah, Kang Ma Ru. Aku sudah tidak apa-apa." potong Park Seong-Yeoul lemah.

Aku masih ngotot, "tapi Tuan..."

Park Seong-Yeoul mengibaskan tangannya menyuruhku keluar.

"Jaga kesehatanmu, Tuan Park. Aku permisi." kubungkukkan badan lalu aku pergi tapi aku berhenti di balik pintu.

Apa Tuan Park sakit?

Aku berjalan kembali menuju ruanganku.

"Apa kau tidak puas bertemu So Eun Gi di rumah sampai harus menemuinya terus-terusan di kantor?"

Aku terkejut. Park Shi Hoo sedang duduk di kursi kerjaku.

"Kau kenapa, Ma Ru? Kenapa terkejut seperti itu melihatku? Aku kan sering sekali ke ruanganmu. Apa ada yang kau sembunyikan

Please log in to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
nisaananda #1
Chapter 20: Ditunggu karya selanjutnya
nisaananda #2
Chapter 19: Update soon author
superherocan #3
Chapter 19: Baru aja mau komeng kurang panjang eh udah mau tamat LOL....bikin cerita baru lg dong thor
nisaananda #4
Chapter 18: Cieee eunmaru.....
nisaananda #5
Chapter 17: Siapa yg nusuk kang ma ru?
nisaananda #6
Chapter 16: Hikssss tambah sedih ajaaaa.update terus yaaa
nisaananda #7
Chapter 15: Ayoooo eun gi selamatkan mr.kang
nisaananda #8
Chapter 14: Semakin menegangkan.
superherocan #9
Chapter 13: Gomawo udah update lagi authornim
nisaananda #10
Chapter 13: Akhirnya update.makasihhhhh