chapter 16

Distance
Please log in to read the full chapter

Joo Won POV

Pertemuan pertamaku dengan So Eun Ri terjadi di lift. Hanya aku dan dia di lift itu. Aku pegawai baru kala itu jadi aku tidak tahu kalau gadis di sebelahku adalah pemilik Tae San. Dia terkejut ketika aku menerobos masuk. Lalu dia menyapaku dengan ramah.

"Kau pegawai baru?"

Aku menoleh, "ya. Aku sekretaris baru Tuan Park Seong-Yeoul. Joo Won." aku mengulurkan tangan padanya dengan penuh percaya diri.

Dia melihat uluran tanganku, tersenyum, lalu menyambut uluranku, "senang bisa berkenalan denganmu, semoga kau merasa nyaman bekerja dengan pamanku."

Aku terhenyak, "Paman...?"

Suara dentingan lift melepaskan uluran tangan kami.

"Kita akan sering bertemu." So Eun Ri keluar dari lift dan tersenyum padaku.

Pintu lift tertutup.  Dan saat itu aku baru sadar kalau gadis tadi adalah pemilik Tae San, Presdir So Eun Ri.

Sejak itu aku salah tingkah ketika harus bertemu lagi dengan So Eun Ri sampai pada suatu siang saat aku sedang menikmati bekal makan buatan ibuku sendirian, So Eun Ri yang tiba-tiba muncul mencomot sedikit bekalku.

"Ini enak sekali. Kau membuatnya sendiri?"

Aku terkejut saat melihatnya dan langsung berdiri membungkukkan badanku.

"Presdir..."

"Ayo, makanlah lagi! Ini jam makan siang, aku bukan presdir sekarang." katanya sambil tersenyum.

Aku ragu untuk duduk kembali. So Eun Ri yang sudah duduk dan mau mencomot lagi bekalku menatapku heran.

"Kenapa? Aku tidak boleh makan lagi?" tanyanya.

"Bu, bukan begitu. Makanlah, kau boleh menghabiskannya." aku gugup.

So Eun Ri menepukkan kursi di sebelahnya, "Kalau begitu temani aku makan, oke?"

Aku mengernyitkan dahi, takut salah mendengar.

"Aku sudah lapar...cepatlah duduk."

Aku pun duduk dengan kikuk. Dan kami pun menjadi akrab.Tanpa sepengetahuan siapapun--termasuk Park Seong-Yeoul kami sering menghabiskan waktu bersama saat makan siang. Hanya makan siang dan ngobrol sebentar. Jam makan siang berakhir maka kami menjadi sepasang orang asing lagi. Saat makan siang itulah, aku merasa So Eun Ri hanya menjadi milikku. Ya, diam-diam aku memiliki perasaan untuknya, tapi aku tahu So Eun Ri hanya menganggapku sebagai teman saja. Menghabiskan satu jam makan siang setiap hari bersamanya bagiku itu sudah cukup. Sampai Kang Ma Ru datang dan mengacaukan kebahagiaanku. Sejak dekat dengan Kang Ma Ru, aku selalu makan siang sendirian lagi. So Eun Ri tidak pernah datang lagi untuk menemuiku. Kami semakin seperti dua orang asing yang tidak pernah mengenal satu sama lain. Itu membuatku sangat terluka. 

Aku yang mengacaukan hari pernikahannya dengan Kang Ma Ru. Aku yang sengaja meletakkan semua bukti kejahatan Park Seong-Yeoul agar So Eun Ri bisa mengetahui semua rencana busuk pamannya dan membatalkan pernikahannya. Tapi, ternyata dia tetap menikahi Kang Ma Ru--sampai aku tahu dari Park Seong-Yeoul bahwa yang menikahi Kang Ma Ru adalah So Eun Gi, kembarannya dan So Eun Ri sendiri menghilang entah ke mana. Aku mencari So Eun Ri ke manapun. Aku cemas Park Seong-Yeoul menyakiti So Eun Ri demi Tae San meskipun aku tahu Park Seong-Yeoul sangat menyayanginya. Lalu pada suatu malam, aku mendapat telepon darinya kalau dia butuh bantuanku. Dia ingin aku membantu menemukan ibunya yang disembunyikan oleh Park Seong-Yeoul dan memberi pelajaran pada Kang Ma Ru karena sudah menyakitinya.

"Joo Won." itu kata pertamamu saat kita bertemu lagi di malam kecelakaan Kang Ma Ru.

Kau tahu So Eun Ri, aku ingin memelukmu saat itu juga.

So Eun Ri menceritakan semuanya padaku--meski sebenarnya aku sudah tahu sambil terus menangis. Aku hanya diam mendengarkan dan langsung mengiyakan tanpa berpikir panjang ketika kau memintaku untuk berada di pihakmu. Akhirnya aku pun menjalankan perintahmu untuk mencelakai Kang Ma Ru. Tapi sayang kau hanya memintaku untuk memberinya sedikit pelajaran bukan untuk menyingkirkannya selamanya. Padahal aku mau dan bisa membunuhnya demi dirimu.

"Kita bertemu lagi, Joo Won." sapa So Eun Ri pagi ini. Pagi ketika kau kembali lagi ke Tae San ketika kita tak sengaja bertemu di lift.

Aku sangat bahagia dengan sapaanmu. Aku ingin sekali berlama-lama denganmu tapi tuntutan dewan direksi memaksamu untuk mengadakan rapat darurat secepatnya.

"Makan siang kita bertemu di tempat biasa, oke?" katamu sebelum pintu lift terbuka.

Aku menatap kepergianmu dengan berat dan hanya bisa berharap kau bisa melewati tuntutan dewan direksi dengan baik. Aku menunggumu dengan cemas di luar ruang rapat dan aku terkejut ketika melihat beberapa polisi datang untuk menangkap Park Seong-Yeoul atas tuduhan percobaan pembunuhanmu. Aku tahu kau mengarang semua tuduhan itu. Sebenarnya aku marah padamu karena terlalu gegabah dalam menghadapi Park Seong-Yeoul.

"So Eun Ri, aku sudah bilang berulang kali Park Seong-Yeoul biar aku yang mengurusnya! Kau terlalu terburu-buru!" kataku saat kita bertemu di jam makan siang.

Kau menggeleng, "aku sudah memikirkannya matang-matang. Kau sudah tahu apa yang harus kau lakukan setelah ini, bukan?"

"Kau tidak mau mendengarkanku." aku sengaja memperlihatkan kekesalanku.

Tiba-tiba kau menarik j

Please log in to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
nisaananda #1
Chapter 20: Ditunggu karya selanjutnya
nisaananda #2
Chapter 19: Update soon author
superherocan #3
Chapter 19: Baru aja mau komeng kurang panjang eh udah mau tamat LOL....bikin cerita baru lg dong thor
nisaananda #4
Chapter 18: Cieee eunmaru.....
nisaananda #5
Chapter 17: Siapa yg nusuk kang ma ru?
nisaananda #6
Chapter 16: Hikssss tambah sedih ajaaaa.update terus yaaa
nisaananda #7
Chapter 15: Ayoooo eun gi selamatkan mr.kang
nisaananda #8
Chapter 14: Semakin menegangkan.
superherocan #9
Chapter 13: Gomawo udah update lagi authornim
nisaananda #10
Chapter 13: Akhirnya update.makasihhhhh