Chapter 6

Even My Dark Side Love You

Disclaimer:       

Semua karakter disini milik Tuhan YME, diri mereka sendiri dan orang tuanya. Author hanya meminjam nama mereka demi menulis fantasy yang sudah lama tersimpan di khayalan Author.

Rate: M               

Genre: Romance & Supernatural

Warning: BL, , Mpreg, Typos, OOC, alur kecepatan.

Pairings: Yunjae, Changkyu, Yoosu and many more. Pairings akan bertambah seiring perkembangan cerita.

Summarry :

Akibat keisengan sang sepupu Choi Kyuhyun, Jaejoong kecil terjebak di sebuah situs makam kuno. Meskipun hilang selama dua hari, dan tidak ada luka serius ketika Appa Jaejoong menemukannya. Tapi benarkah Jaejoong baik-baik saja? Karena sejak kejadian itu, Jaejoong menjadi buta warna, namun Jaejoong mampu melihat sosok yang tak bisa dilihat oleh orang lain, Jaejoong jadi bisa melihat arwah/hantu. Sejak kejadian itu pula, Choi Hankyung, Appa dari Jaejoong juga terlihat menyimpan rahasia yang amat besar. Dan keadaan semakin aneh ketika Jaejoong dipaksa oleh kedua orang tuanya untuk melanjutkan sekolahnya di Seoul dan bertemu dengan Jung Yunho yang begitu misterius. Misterius karena ketika Jaejoong melihat Yunho, sosok Yunho begitu pucat seperti arwah/hantu, namun anehnya semua orang dapat melihat Yunho sebagai manusia biasa.

DON’T LIKE DON’T READ

“Jae Oppa!”

Seseorang memanggil Jaejoong ketika dirinya melintas di koridor depan  kelasnya.

“Nde.”

Jaejoong menoleh dan mendapati Amber, salah satu teman sekelasnya telah berdiri di sampingnya.

“Jae Oppa, apa aku bisa menitip sesuatu untuk Jin Mo Sosengnim?”

“Ania! Kau tidak lihat kedua tanganku sudah penuh?”

Nde, saat ini kedua Jaejoong memang telah penuh dengan buku tugas dan saat ini memang dirinya dalam perjalanan menuju meja Jin Mo Sosengnim. Seharusnya Kai sang ketua kelas yang memiliki kewajiban untuk melakukannya, namun Karena tangan Kai sedang sakit Jaejoong langsung menawarkan diri untuk membantunya. Dan Amber bukanlah satu-satunya yeoja yang merayunya untuk menyerahkan bingkisan kecil berisi hadiah untuk Sosengnim pujaan mereka itu.

“Jae Oppa, jebal…hanya satu ini, kecil lagi.”

“Ani! Aku tetap tidak  mau, kenapa kau tidak memberikannya secara langsung saja?”

“Eh mana bisa. Bila aku menyerahkanya secara langsung bukan secret admirer namanya. Jebal ne Jae Oppa”

“Ck! Ani. Aku tetap tidak mau!”

“Please…” kali ini Amber mengeluarkan jurus puppy eyes andalannya.

“Ani.” Dan Jaejoong tetap tidak bergeming. Tapi Amber, yeoja yang cepat akrab dengan Jaejoong di hari kedua kepindahan Jaejoong ke Dong Bang High School ini tidak kehabisan akal.

“Jae Oppa, apa kau mau gantungan kunci gajah?” kata Amber sambil menunjukkan gantungan boneka gajah kecil nan imut berwarna merah muda. Tentu saja Jaejoong tidak tahu bahwa warnanya merah muda, di mata Jaejoong boneka itu berwarna abu.

Smirk Amber langsung melebar saat melihat wajah Jaejoong yang tak mampu menahan godaan gantungan kunci dengan aksesoris boneka gajah di tangannya.

“Nde. Oppa jangan malu-malu. Ayo ambil…”

Jaejoong terdiam sebentar, menggigit bibir bawahnya terlihat sekali sedang berpikir keras. Dan akhirnya…

Set! Set!

Dengan tangan satunya yang lebih senggang dari tangan kanannya, Jaejoong menyambar bingkisan kecil dan gantungan kunci boneka gajah di tangan Amber dan setelah itu tanpa mengatakan apapun berbalik pergi meninggalkan Amber.

“Gumawo Jae Oppa!!” teriak Amber senang.

Jaejoong tak menjawab teriakan Amber, dirinya sedang larut dalam kebahagian atas bertambahnya pernak-pernik gajah yang dimilikinya.

Tak lama kemudian Jaejoong sampai di ruang guru. Saat itu ruang guru memang sedang sangat sepi hanya ada Jin Mo yang sedang memeriksa tumpukan lembar kertas ulangan. Jaejoong memberi salam lalu menaruh buku tugas di atas meja Jin Mo, tak lupa juga menyerahkan bingkisan dari Amber yang diterima Jin Mo Sosengnim dengan senyuman lalu menaruh bingkisan bersama dengan bingkisan lain yang datang sebelumnya di sudut mejanya.

Jaejoong tak langsung pergi dari sana, selain ingin membantu Kai menyerahkan buku tugas itu kepada Jim Mo sosengnim. Ada hal lain yang secara pribadi ingin Jaejoong tanyakan.

“Jin Mo Sosengnim,…tentang Yunjin…”

Tubuh Jin Mo langsung menegang saat nama itu keluar dari mulut Jaejoong. Namun Jin Mo cepat menutupinya dengan senyum lembut.

“Nde. Pasti kau sudah tahu berita tentang kematian keponakanku. Kasihan sekali memang, saingan bisnis keluarga Ayah kami membunuhnya dan dengan kejam menguburnya di villa kami sendiri…”

“Jin Mo Sosengnim…Anda yang paling tahu bahwa cerita itu tidak benar. Mungkin kepergiannya tidak akan meninggalkan perasaan sedih pada siapapun, namun tetap saja Yunjin tetap butuh keadilan meskipun keadilan baginya berarti malapetaka  bagi beberapa orang. Jin Mo Sosengnim, aku mohon kebijakan Anda untuk mengakui perbuatan Anda dan menyerahkan diri pada pihak yang berwajib.”

Setelah mengatakan hal itu Jaejoong memberi hormat dan berbalik pergi meninggalkan Jin Mo yang terdiam, namun tangannya mengepal erat.

*****

 Begitu bel pulang berbunyi, Jaejoong langsung pergi ke ruang kepala sekolah untuk bertemu Seunghyun Ahjushinya dan mengambil boneka beruang yang dititipkannya. Tidak lupa meminta uang saku pada salah satu Ahjushi yang sangat menyayanginya itu. Setelah itu sebelum pergi menebus janjinya untuk mentraktir Yunho, Jaejoong bermaksud mengantar Kyu pulang terlebih dahulu. Namun saat di pintu gerbang Dong Bang High School seseorang telah menjemputnya.

“Zhou Mi Gege?”

Sejak pemakman Henry, Kyuhyun memang belum bertemu dengan Zhou Mi lagi. Kyuhyun terlalu sibuk berduka atas kepergian Henry, dan mungkin Zhou Mi juga melakukan hal yang sama dengan caranya sendiri.

“Hai Kyu, lama tak bertemu.”

Zhou Mi menyapanya dengan senyum hangat yang dirindukannya, namun juga ada rasa sakit yang nyata saat senyum itu tergurat di bibirnya.

“Nde, Zhou Mi Gege.”

Jaejoong yang saat itu berada di samping Kyuhyun, tak mengatakan apapun kecuali ikut menyapa namja yang hanya dia kenal lewat cerita Kyuhyun. Setelah terjadi keheningan yang cukup aneh, Zhou Mi meminta waktu Kyuhun untuk berbicara. Zhou Mi mengajaknya duduk di sebuah kafe tak jauh dari Dong Bang High School. Awalnya Jaejoong ingin menemani Kyuhyun namun sebuah pesan di Smart Phone miliknya, memaksanya untuk pergi. Setelah bertanya pada Kyuhyun dan memastikan Kyuhyun akan baik-baik saja tanpa dirinya, Jaejoong segera pergi dengan setengah berlari sambil memeluk boneka beruang, menuju ke tempat orang yang telah mengiriminya pesan itu menunggu.

*****

“Aku senang kau sudah baik-baik saja sekarang.” Zhou Mi berkata tak lama setelah kepergian Jaejoong.

“Nde.”

“Ada hal yang yang sangat ingin kusampaikan sejak beberapa hari yang lalu. Ini tentang permintaan Henry sebelum dia pergi. Tentang permintaan Henry untuk menjagamu.”

“Zhou Mi gege…”

Bersama dengan Zhou Mi tentu adalah impianya sejak dulu, hal yang dipercayanya dapat membuat hidupnya bahagia. Tapi setelah kepergian henry, impian itu sudah tak terasa indah lagi.

“Zhou Mi gege kurasa …hal itu aku tak bisa memenuhinya.”

“Aku mengerti, namun ini adalah permintaan namja yang kukasihi. Dan aku hidup untuk memenuhi permintaan terakhirnya. Demi Henry pikirkan hal ini baik-baik.”

Demi Henry. Benarkah Henry akan bahagia bila dirinya menerima permintaan Zhou Mi yang juga harapan dari sahabat yang disayanginya itu. Bila benar ini bisa mengurasi rasa bersalahnya kepada Henry, mungkin dirinya…

“Mian tapi Kyuhyun tak bisa mengabulkan permintaanmu ataupun harapan terakhir Henry.”

Seseorang tiba-tiba menyela. Entah kenapa Kyuhyun merasa familiar dengan suara itu dan langsung sembuatnya membeku. Perlahan Kyuhyun menoleh dan benar, Changminlah yang berdiri disampingnya menatap Zhou Mi dengan tajam.

“Kyuhyun telah bersamaku. Kami telah menjadi sepasang kekasih dan Kyuhyun tak akan meninggalkanku. Benarkan My Kyu?”

Kyuhyun masih terdiam, tak menjawab dan tak mengelak saat Changmin mengecup pipi chubby nya pelan dan lama dengan mata yang tak lepas dari Zhou Mi seolah terang-terangan mendeklarasikan bahwa Kyuhyun benar-benar miliknya dan sangat salah langkah bila Zhou Mi mencoba untuk mendekatinya apapun alasannya.

Atmosfir udara di sekitar mereka tiba-tiba menjadi berat saat Zhou Mi dan Changmin mengadakan perang tatap mata. Dingin dan sesak, membuat Kyuhyun kesulitan bernafas. Tiba-tiba Kepala Kyuhyun terasa berat, pandangan matanya berubah gelap. Detik berikutnya, Kyuhyun tak sadarkan diri, dan sebelum tubuh Kyuhyun lunglai dan jatuh, Changmin telah menangkapnya, membawanya dalam dekapannya.

“Kau tahu bahwa kau sama sekali tak memiliki hak untuk memiliki Kyuhyun. Kau bahkan bukan manusia lagi.” Kata Zhou Mi tanpa melepas tatapan tajam miliknya.

Garis paranormal sangat kuat di pendahulu keluarga Zhou dan meskipun saat ini secara remi mereka tak pernah berkecimpung di hal seperti itu dan sebagian besar memilih profesi normal, seperti jaksa ataupun dokter dan dosen, beberapa dari mereka memiliki kekuatan supernatural. Tak terkecuali Zhou Mi. Dan meskipun tersamar Zhou Mi dapat melihat bahwa namja di hadapannya ini tak dikendalikan oleh dirinya sendiri.

Sementara itu Changmin hanya tersenyum dingin menanggapi perkataan Zhou Mi.

“Tak dikendalikan oleh diriku sendiri?”

Tubuh Zhou Mi membeku dan bulu kuduknya meremang saat Changmin mengatakan apa yang dipikirkannya.

“Kau salah Marga Zhou, dari awal seharusnya wujudku memang seperti ini. Kau dari keluarga Zhou seharusnya tahu kenapa sejak dahulu namja yang terlahir di keluarga Shim selalu terlahir kembar. Karena bila sampai tidak…”

Changmin tak meneruskan kata-katanya, tetapi melempar senyum misterius.  Setelah itu Changmin mengangkat tubuh Kyuhyun dalam gendonganya.

“Dan tentang Kyuhyun, aku tak berhak? Kau sangat salah marga Zhou, karena dari awal dia memang milikku. Dan kau tahu apa akibatnya bila sampai kau menyentuh apa yang menjadi milikku, sedikit apapun itu.”

Setelah mengatakan hal itu, Changmin melangkah pergi membawa Kyuhyun dari tempat itu.

*****

Jaejoong benar-benar gelisah sekarang, bagaimana tidak tempat janji temu yang di maksud Yunho adalah salah satu restaurant mewah di Seoul. Berdiri di depannya saja sudah membuat keringat dingin Jaejoong keluar, tanpa menghitungnya pun Jaejoong tahu bahwa uang yang dibawa tidak akan cukup membayar meskipun itu di tambah dengan uang saku yang baru saja di mintanya dari Seunghyun Ahjushi.

“Ottoke?!” teriak Jaejoong dalam hati sambil mengenyot dan sedikit menggigit ibu jari miliknya.

“Jaejoong ssi”

Tak lama kemudian Yunho datang menyapanya, membuat keringat Jaejoong makin deras.

“Yunho ssi.”

“Kajja, aku sudah memesan tempat untuk kita.” Ajak Yunho mendahului Jaejoong, namun belum sampai Yunho melewati pintu depan restaurant itu Jaejoong telah menangkap lengan Yunho.

“Tunggu dulu Yunho ssi, Ummh Restaurant ini memang berkelas, sangat terkenal dengan western foodnya dan wine terbaik. Tapi Yunho ssi, aku masih di bawah 18 tahun tahu, belum boleh minum wine. Dan aku juga tidak terlalu menyukai western food. AKu lebih suka makanan tradisional Korea. Jadi bisakah kita pindah?”

Jaejoong mencoba membujuk Yunho, tidak lupa dengan tatapan memohon doe eyes andalannya. Tidak ada yang pernah lepas dari jurus andalanya sebelumnya, dan sepertinya Yunhopun juga tidak bisa.

“Baiklah.”

“Yay! Kyu pernah bilang Jiji Restaurant sangat terkenal dengan masakan udon nya. Kajja Yunho ssi.”

Jaejoong yang belum melepaskan cengkramannya di lengan Yunho langsung menarik Yunho dengan semangat. Jarak Jiji Restaurant dan tempat itu cukup dekat sekitar 700 meter sehingga keduanya hanya berjalan  kaki saja menuju tempat itu.  Jaejoong terlalu senang karena berhasil membujuk Yunho untuk pindah restaurant tanpa sadar bahwa kini dirinya sedang bergelayut mesra di lengan Yunho. Sang pemilik lengan yang digelayuti pun tidak keberatan sehingga membuat Jaejoong makin tidak peka.

Beberapa belas menit kemudian mereka tiba, keduanya cukup beruntung karena mendapat meja di dekat jendela sehingga pemandangan taman yang berada di belakang restaurant itu terlihat dengan jelas. Begitu sampai, Jaejoong langsung memesan Udon andalan Jiji Restaurant, spicy bulgogi, kimchi, japchae, fried chicken ala korea, oden dan green tea. Lalu ketika Jaejoong memesan minuman kesukaannya…

“Mianhae, tapi kami tidak meyediakan milkshake.”

“Eh?! Tapi Noona, masa restaurant sekeren ini tidak memiliki milkshake?”

“Sekali lagi maaf, memang tidak ada.”

“Arasso..”

Setelah selesai memesan pelayan itu pergi meninggalkan Jaejoong yang sedikit cemberut. Namun wajah cemberut itu lekas hilang saat mata doe miliknya melihat stand ice cream dan milkshake di seberang jalan restaurant.

“Tunggu sebentar ne Yunho ssi. Aku akan membeli milkshake. Apa Yunho ssi juga mau?”

“Gumawo, tapi aku tak menyukai makanan manis.”

“Oh..arasso.”

Jaejoong berpamitan sekali lagi, setelah itu berjalan cepat menuju stand yang dilihatnya. Saat itu  lampu lalu lintas sedang menyala hijau untuk penyeberang sehingga Jaejoong tak perlu menunggu. Jaejoong ikut menyeberang bersama dengan pengguna jalan yang lain. Begitu mendekati stand, Jaejoong langsung  berlari.

“Noona, Milkshake rasa vanilla 1 ne.” pesan Jaejoong setelah sampai.

Yeoja penunggu stand itu menyambut Jaejoong dengan senyuman ramah, cepat membuat pesanan Jaejoong. Jaejoong menunggunya dengan sabar, sementara itu di seberang di dalam Jiji Restaurant, Yunho tak berhenti mengamati sang pemilik mata doe. Hanya berhenti sesaat saat hidungnya mencium wangi yang berbeda dengan tubuh Jaejoong, wangi yang menguar dari gantungan kunci boneka gajah di atas meja. Gantungan kunci itu seharusnya milik Jaejoong namun kenapa ada wangi lain, dan itu cukup membuat Yunho kesal. Apalagi saat Yunho menyentuh gantungan itu, sekilas terbayang ingatan Jaejoong tentang siapa yang memberikan gantungan itu, Yunho semakin tidak suka. Dengan cepat Yunho membuang gantungan kunci itu ke luar jendela. Dalam hati membuat catatan untuk membelikan Jaejoong gantungan yang sama sepulangnya nanti.

Yunho kembali mengarahkan pandangan matanya pada Jaejoong yang kini sedang menunggu lampu lalu lintas menyala hijau untuk penyeberang. Belasan detik kemudian, Jaejoong dan pengguna jalan lainnya menyeberang. Dan saat itupun Yunho masih belum mengalihkan pandangannya. Dan pandangan Yunho sedikit menyipit saat melihat namja aneh yang berjalan tak jauh di belakang Jaejoong. Namja itu mengenakan topi dan jaket hitam. Wajahnya tak begitu jelas terlihat karena kerudung jaket yang dikenakannya. Namun Yunho dapat melihat jelas siapa namja itu.

“Joo Jin Mo..”desis Yunho sebelum cepat berdiri dan dengan kecepatan tinggi berlari menghampiri Jaejoong. Menyambar namja cantik bermata doe itu dalam pelukannya. Membelakangi sekaligus melindungi Jaejoong dari  pisau yang dihujamkan Jin Mo.

Dan Jaejoong, tiba-tiba di peluk seperti itu tentu membuat Jaejoong kembali merasakan hal aneh pada dirinya. Jantung Jaejoong berdebar keras, pipinya terasa panas dan rasa hangat yang sangat terasa dari tubuh Yunho yang memeluk dirinya.

*****

Yunho sedang marah, namja itu telah berani mencoba membunuh BooJaejoongnya. Bila saja saat ini Yunho tidak bersama Jaejoong, mungkin Yunho telah mengejar Jin Mo yang telah bergerak cepat, menghilang diantara para penyeberang jalan. Setelah insiden itu, yang mana Jaejoong tidak sadar akan bahaya yang baru saja mengincar nyawanya dan hanya tahu bahwa Yunho tiba-tiba memeluknya tanpa mau mengutarakan alasannya yang kemudian membuat Jaejoong mulai memiliki perasaan yang aneh terhadap Yunho, Yunho dan Jaejoong kembali ke Jiji Restaurant. Setelah kembali, Yunho berpamitan pada Jaejoong untuk pergi ke toilet. Disinilah Yunho, di depan cermin di toilet Jiji Restaurant, menatap tajam pada bayangannya sendiri di depan cermin.

Yunho telah melepas jas dan kemeja abu yang menutupi tubuhnya. Di tanganya memegang handuk putih yang digunakannya untuk mengusap darah yang keluar dari luka di punggungnya bekas hujaman pisau Jin Mo. Meskipun Yunho tak terlalu merasakan sakit dari luka itu, namun Yunho tetap harus merawat lukanya, minimal membersihkan darah dan menunggu darahnya berhenti mengalir agar Jaejoong tak curiga dengan apa yang terjadi. Bila tidak ingat dengan Jaejoongnya yang baik hati, mungkin Yunho akan membunuh Jin Mo. Tapi bukan berarti Yunho akan melepaskan Jin Mo begitu saja. Yunho akan membalasnya.

Tak lama setelah darah Yunho berhenti mengalir, Yunho kembali memakai kemeja dan jas miliknya, merapikannya sebelum akhirnya kembali menemui Jaejoong.

Ketika Yunho kembali, makanan yang dipesan Jaejoong telah tersaji cukup lama.

“Mian Yunho ssi, sepertinya makanannya sedikit dingin.”kata Jaejoong sedikit menunduk, mencoba menyembunyikan raut merah di pipinya.

“Tidak apa-apa.”

Yunho segera duduk, mengambil sumpit dan mulai menyantap makanan di hadapannya.

“Yunho ssi, kenapa tadi kau tiba-tiba memelukku?” Tentu tadi Jaejoong telah menanyakannya namun Yunho tak menjawabnya. Tapi Jaejoong sepertinya begitu penasaran dan sekali lagi bertanya.

“Karena aku menyukai, aku berusaha merebut hatimu dari tunanganmu. Karena itulah aku mengajakmu makan bersama dan tadi memelukmu”

“Eh??!!”

*****

“Hyung?”

Junsu menatap tak percaya dengan beberapa lembar berkas yang tersaji di depannya. Hari ini ketika Junsu memulai penyelidikannya untuk mencari sang Hyung, di bekas rumah kecil yang pernah Minho sewa ketika berada di Seoul, Junsu bertemu dengan Park Shin Hye. Yeoja yang mengaku sebagai salah satu anggota Interpol Korea Selatan itu memberinya berkas yang cukup membuat Junsu membeku. Berkas tentang Kim Minho, sang Hyung yang kini menjadi buronan nomor satu Interpol Korea Selatan.

Hyungnya itu terlibat beberapa kejahatan. Pembunuhan, pengedar obat terlarang, senjata hingga perdagangan manusia. Hyung nya itu menjadi Crime Lord yang di takuti sejak lima tahun terakhir.

“Ini tidak mungkin!!” Junsu berteriak tidak percaya dengan bukti yang diperlihatkan Shin Hye. Keduanya saat ini sedang berada di kantor polisi tempat Shin Hye bekerja.

“ Aku begitu mengenal Minho Hyung, Noona. Jadi tidak mungkin….”

“Aku juga mengenal Minho, ketika masih di universitas…kami sangat dekat. Minho yang kita kenal memang tak akan mungkin melakukan semua ini. Tapi Junsu ssi, Minho telah berubah sejak apa yang terjadi 7 tahun yang lalu. Sejak kematian Prof. Jin Pyo.”

Junsu terdiam, mencoba untuk tenang namun usahanya gagal. Airmata frustasi telah membasahi kedua pipinya.

“Selama 3 tahun, Minho tinggal di Rusia. Tapi sekitar 5 hari yang lalu badan intelegent kami mendeteksi pergerakannya di Korea Selatan. Di Seoul,  saat ini Minho ada di kota ini.”

TBC

Anyeong, Author kembali update lagi dengan Chapter 6^^. Terima kasih telah membaca dan review Chapter sebelumnya.

Yunpa telah mempercepat pergerakannya untuk mendapatkan hati Jaema dengan mengakui perasaanya. Dan lagi –lagi Yunpa kembali menyelamatkan Jaema. Lalu Changkyu,…Ommo ommo Changmin telah menggagalkan persatuan Zhou Mi dan Kyu. Dan siapa sebenarnya, Changmin dan Max? Dan apa yang sebenarnya  terjadi pada Minho, kenapa kini dia berubah drastis? Semuanya akan terjawab pada chapter-chapter selanjutnya. Oh ya Minho di disini adalah Lee Minho, cast nya The Heir, City Hunter, BBF, dll.

Semoga kalian menyukai chapter ini^^

Tetep ditunggu saran dan reviewnya

Big Hugs      

Yeye Kyunie^^

                                                                                               

 

 

 

 

 

 

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
yo_yunjae #1
Chapter 20: Oh God.. cerita ini keren bangett...
Please lanjutin ya..
Sayang banget cerita sebagus ini stop disini.
Penasaran banget apa betulan Junho betul2 lenyap jiwa nya?
Ngk mungkin Yunho mati dibunuh oleh Yonghwa kembali kn?
Keluarga Zhou harusnya mikir2 2x menggunakan kekuatan mereka
MinKyuRyJaeBam
#2
Chapter 20: new readers here~~ terus lanjutkan authornim!!~~ :)
kimahra92 #3
Chapter 20: Lanjut please
nanggung thor :D
Suka deh ama cerita2'nya di fanfic.net jg ^^
Kianhe #4
Chapter 20: ahhh lama sekali unnie baru comeback kkk
Yunho kembali tapi junho ga benar-benar hilang kan ? Uhh bakal ada kudeta sepertinya. semoga junho muncul lagi. no comment buat changkyu, mereka selalu begitu bikin speechless. Tapi porsinya banyakin juga dong unn
JejeKyu
#5
Chapter 20: Udah brapa abad kagak update? xD sorry, kidding :D

Btw, knapa Changmin mnggil Bora 'unnie' bukan 'noona'?

update soon!^^
Pinkhotel #6
Chapter 19: Hehehehe,,, semoga yg terbaik yg terjadi,,, kyu lucu hamil nya hahahahha ,, please update author nim ,, I miss your story,, Pasti Akan selalu nungguin cerita Ini ,,apa pun akhirnya dr cerita Ini ,, thanks for your story
Artemis99 #7
Chapter 19: lanjut kak keren. junhi mengalah trs anaknya diambil. lha reaksi Yunho gmana
Kianhe #8
Chapter 19: Kyu hamil wkwkwk dan ngidamnya ga elit, masa kaos kaki bekas dibawa, ga kebayang gimana baunya itu iuhhhh. Dan jae nanti lama-lama kamu suka loh sama junho. awas nanti nyesel. mending terima dua-duanya. atau gak junho yunho keduanya hidup. Dan berbagi peran
JejeKyu
#9
Chapter 19: Omooo... Kyu mom hamil eoh?! Aaaaah ><
Kyu dibikin ngidam macem2 ya, author nim! xD