Chapter 5

Even My Dark Side Love You

 

Disclaimer:       

Semua karakter disini milik Tuhan YME, diri mereka sendiri dan orang tuanya. Author hanya meminjam nama mereka demi menulis fantasy yang sudah lama tersimpan di khayalan Author.

Rate: M               

Genre: Romance & Supernatural

Warning: BL, , Mpreg, Typos, OOC, alur kecepatan.

Pairings: Yunjae, Changkyu, Yoosu and many more. Pairings akan bertambah seiring perkembangan cerita.

Summarry :

Akibat keisengan sang sepupu Choi Kyuhyun, Jaejoong kecil terjebak di sebuah situs makam kuno. Meskipun hilang selama dua hari, dan tidak ada luka serius ketika Appa Jaejoong menemukannya. Tapi benarkah Jaejoong baik-baik saja? Karena sejak kejadian itu, Jaejoong menjadi buta warna, namun Jaejoong mampu melihat sosok yang tak bisa dilihat oleh orang lain, Jaejoong jadi bisa melihat arwah/hantu. Sejak kejadian itu pula, Choi Hankyung, Appa dari Jaejoong juga terlihat menyimpan rahasia yang amat besar. Dan keadaan semakin aneh ketika Jaejoong dipaksa oleh kedua orang tuanya untuk melanjutkan sekolahnya di Seoul dan bertemu dengan Jung Yunho yang begitu misterius. Misterius karena ketika Jaejoong melihat Yunho, sosok Yunho begitu pucat seperti arwah/hantu, namun anehnya semua orang dapat melihat Yunho sebagai manusia biasa.

DON’T LIKE DON’T READ

Yoochun hanya tersenyum simpul saat melihat tiga namja cantik dan imut yang tidur dengan gaya aneh masing-masing di kamar Junsu. Sang Namjacingu yang tidur dengan posisi tidur terlentang, mulut sedikit terbuka dan kaki kiri yang menimpa badan Jaejoong yang tidur miring di sebelahnya. Kemudian dua putra dari keluarga Choi yang tidur dengan memeluk benda kesayangan masing –masing, Jaejoong dengan boneka gajahnya dan Kyuhyun dengan PSP nya. Dua namja bermarga Choi itu juga kompak mengenyot ibu jari masing-masing.

“Benar –benar kebiasaan khas keluarga Choi.” Pikir Yoochun yang cukup tahu dan mengenal kebiasaan keluarga yang bisa dibilang besar dan cukup berpengaruh itu. Para anggota keluarga Choi, khususnya keturunan inti, memiliki kebiasaan buruk mengenyot sesuatu di mulut mereka. Kebayakan para  Choi dewasa telah cukup dapat menahan diri namun sepertinya tidak untuk Kyuhyun dan Jaejoong.

Dalam perjalanan pulang Junsu memang telah menelponnya, memberitahu bahwa Jaejoong dan Kyuhyun akan menginap. Awalnya hanya Jaejoong yang berniat, karena esok harinya, Jaejoong ingin bertemu dengan Yunho yang tinggal tak jauh dari apartement mereka. Namun karena melihat keadaan Kyuhyun yang lebih depresi dari sebelumnya, Jaejoong tak tega meninggalkannya sendirian. Akhirnya Jaejoong memaksa Kyuhyun untuk ikut bersamanya menginap di tempat Junsu.

Setelah melihat sang namjacingu dan merapikan selimut ketiga namja itu, Yoochun keluar dari kamar Junsu. Yoochun mengambil soft drink dari kulkas, lalu duduk di sofa. Yoochun  meneguk soft drink di tanganya hingga setengah lalu berhenti dan bersandar nyaman di badan sofa. Kedua matanya menatap beberapa bintang yang saat itu terlihat di beberapa langit Seoul. Dan setiap Yoochun melihat pemandangan alam itu, Yoochun selalu teringat apa yang terjadi sekitar empat hari yang lalu. Kejadian yang menjadi awal perubahan besar dalam hidup Yoochun.

Sejak remaja hidup Yoochun telah cukup susah, Ketika berusia sepuluh tahun, sebuah badai menghantam desa mereka dan membunuh Umma, Appa dan Baby Saeng nya yang baru saja berusia dua tahun. Setelah bencana itu Yoochun ikut Sang Kakek untuk tinggal bersamanya, dan di tempat yang baru itulah Yoochun bertemu dengan Junsu yang waktu itu juga baru berusia dua tahun yang tinggal di sebelah rumah mereka. Yoochun menyayangi Junsu karena Junsu mengingatkanya pada baby saengnya yang meninggal akibat kedinginan setelah badai terjadi, meninggal dalam pelukannya .Junsu dan Minho sendiri juga sudah Yatim Piatu setelah Umma dan Appa keduanya meninggal dalam kecelakaan. Dalam perkembangannya Minho dan Yoochun berteman baik, dan Yoochun memiliki hubungan yang cukup special dengan Junsu.

Delapan  tahun kemudian Minho pergi ke Seoul untuk melanjutkan pendidikan di universitas ternama dengan beasiswa penuh.Minho sendiri sebenarnya tak ingin pergi, namun karena dia ingin memiliki pekerjaan yang baik di masa depan, demi mengumpulkan banyak uang untuk biaya pengobatan Junsu yang saat itu menderita ganguan fungsi pernafasan, Minho akhirnya pergi dan berjanji akan segera menyelesaikan studinya. Namun Minho tak menyelesaikan studinya karena satu setengah tahun kemudian, peristiwa itu terjadi. Salah satu professor yang dekat dengan Minho meninggal dan Minho di tuduh menjadi sang pembunuh. Minho sendiri menghilang sejak kejadian itu. Kabar itu membuat Haraboeji Junsu begitu terkejut, bukan terkejut atau merasa malu dan marah atas apa yang dilakukan Minho, Yoochun melihat ada kesedihan yang mendalam di mata Haraboeji Kim, kesedihan yang akhirnya membuat nya jatuh sakit dan meninggal. Ketika hal itu terjadi, Junsu baru berusia 10 tahun dan sejak saat itu pula, Junsu tinggal bersama Yoochun.   

Yoochun sebenarnya sangat pandai, ketika bertarung dengan Minho untuk memperebutkan beasiswa, bila Yoochun ingin, mungkin dirinya bisa mengalahkan Minho.  Tetapi Yoochun sengaja mengalah, karena bila Yoochun berhasil dirinya akan berpisah dengan Junsu, dan Yoochun memiliki trauma yang cukup tinggi tentang kehilangan orang yang disayanginya, terutama Junsu. Awalnya Yoochun mengenyam pendidikan di universitas terdekat, tapi berhenti di tengah jalan karena uang yang seharusnya digunakannya untuk membayar biaya pendidikan, telah habis untuk pengobatan Junsu.

Demi menyambung hidup dirinya dan Junsu, Yoochun bekerja serabutan, dan yang terakhir sebagai staff hotel di salah satu hotel resort. Malam itu tanpa sengaja Yoochun mendengar percakapan salah satu petinggi Jung Corp. Jung Yong Hwa dengan Kang Daesung. Kang Daesung adalah namja yang tinggal di daerah mereka dan Yoochun mendengar  bahwa dia adalah pembunuh bayaran.

Kemudian ketika Yoochun sedang membantu salah satu rekannya membuang sampah, tanpa senjaja Yoochun melihat Daesung membunuh Jung Hoo Yun, menusuknya di dada beberapa kali di dada dan perut. Yoochun hanya terdiam, tak berteriak ataupun terkejut. Di dunia ini begitu banyak kejahatan dan selama itu tak mengusik Junsu, Yoochun tak akan pernah ikut campur. Lalu ketika Daesung berniat untuk memasukkan tubuh Hoo Yun ke dalam kantong, terjadi hal itu. Waktu terasa berhenti tetapi Yoochun masih sadar dan melihat apa yang terjadi setelah itu. Kemudian muncul sosok yang begitu mirip dengan Hoo Yun, bedanya hanya berwajah pucat dan beraura gelap. Ketika itu, Hoo Yun yang masih bernyawa sepertinya juga melihat sosok itu, Hoo Yun mengangkat tangan kanannya. Hoo Yun nampak berbisik dengan nafas yang tersenggal. Sosok itu menerima uluran tangan Hoo Yun dan mengangguk. Hoo Yun tersenyum. Dan yang terjadi setelahnya, sosok itu pudar menjadi kepulan asap hitam pekat dan tersedot, tertarik merasuk ke dalam tubuh Hoo Yun. Detik berikutnya ketika roda waktu telah kembali berputar, ketika Daesung ingin meraih tubuh Hoo Yun, tubuh namja bermarga Jung itu tiba-tiba bangkit membuat Daesung kaget meskipun wajah stoicknya tak menunjukkan hal itu sama sekali.

Daesung cepat mengambil pisau yang tadi ia gunakan dan kembali menyerang Hoo Yun, berbeda dengan yang sebelumnya, kini Hoo Yun menangkis dengan mudah. Dengan gerakan yang cukup membuat Yoochun merinding, gerakan tiba-tiba menghilang dan tiba-tiba muncul di belakang Daesung lalu memukul tengkuk Daesung keras, meyebabkan namja itu roboh.

Yoochun tahu seharusnya dirinya pergi selagi ada kesempatan. Yoochun juga tahu bahwa dirinya harus mengindahkan jeritan instingnya yang mengatakan bahwa sosok yang entah apa itu yang masuk ke dalam tubuh Hoo Yun adalah sangat berbahaya. Namun Yoochun tetap berdiri di sana, seolah ada yang menahan kakinya agar tidak bergerak.

Kemudian ketika Yoochun telah  kembali mendapatkan control atas kedua kakinya, Yoochun cepat berbalik, namun apa yang menunggu nya disana mampu membuat Yoochun menahan nafasnya. Hoo Yun dia telah berdiri di sana.

“Yoochun ssi”

Suara itu, meskipun mirip dengan suara Hoo Yun namun lebih berat. Meskipun Yoochun hanya bertemu sekali dengan Jung Hoo Yun saat penyambutan di hotel mereka, Yoochun masih mengingat suara Hoo Yun yang lebih ringan dan lembut itu.

“Aku tak akan mencelakaimu bila kau bersedia memenuhi permintaanku”

Permintaan itu adalah menjadi pemandu sosok yang merasuk ke dalam tubuh Hoo Yun. Semacam tangan kanan yang mendampinginya dan menghubungkanya dengan dunia manusia  modern. Sosok itu bernama Yunho dan dia mengaku sudah hampir 50 tahun sejak dirinya terpisah dengan kehidupan manusia, sejak dirinya hidup sebagai manusia. Yoochun entah kenapa menerima saja permintaan itu seolah dirinya terhipnotis. Bukan hal yang buruk sebenarnya karena Yunho menjanjikan kemakmuran untuk dirinya dan orang yang di kasihinya. Yoochun tentu sangat bingung bagaimana Yunho mengenal Junsu, tetapi tawaran memberi kesempatan Junsu untuk hidup lebih baik membuat Yoochun tak memikirkannya untuk yang kedua kali.

Esok harinya, hal aneh kembali terjadi, Nama Jung Hoo Yun seolah hilang dari dunia ini berganti dengan nama Jung Yunho. Semua orang tak mengingat nama Jung Hoo Yun , kecuali Yoochun.

*****

Pagi itu setelah bersiap-siap dan sarapan, Jaejoong pergi bersama Yoochun yang saat itu juga akan berangkat menjemput Yunho. Junsu tak ikut, karena masih terkendala administrai, Junsu tak bisa langsung masuk sekolah hari ini sementara Kyuhyun pergi duluan ke Dong Bang High School dengan alasan harus mengurus sesuatu. Setelah perjalanan selama beberapa belas menit, mereka tiba di salah satu kompleks apartment mewah. Ketika mereka tiba di lobby, Yunho telah menunggu di salah satu sofa di ruang tunggu.

“Yunho ssi!”

Jaejoong lalu berlari menghampiri Yunho.

“Ne, Jaejoong ssi.”

“Mian, mengganggumu sebentar. Tapi aku harus mengembalikan ini.” Kata Jaejoong sembari menyodorkan boneka beruang besar.

“Itu untuk mu, aku tahu kau menginginkanya.”

“Nde, aku memang menginginkannya, namun Yunho ssi malah membelinya. Aku sudah bertunangan Yunho ssi, jadi aku tidak boleh menerima pemberianmu.”

Crak!

Kaca yana terletak tak jauh mereka tiba-tiba retak, mengagetkan petugas kebersihan yang saat itu sedang membersihkanya.

“Tunangan?” tanya Yunho. dan entah kenapa Yoochun merasa nada suara Yunho lebih dingin daripada biasanya.

“Nde, dengan Ahjushi yang  menyelamatkanku hampir 10 tahun yang lalu. Tiga bulan lagi kami akan segera menikah.”

Yunho terdiam, kemudian tersenyum beberapa detik kemudian.

“Aku membelikanmu waktu itu karena aku tahu kau tak membawa cukup uang untuk membeli dua boneka”

“Eh?!”

“Dan bila kau disuruh memilih, kau tak akan bisa memutuskan. Kau hanya akan berdiri disana sampai toko itu tutup. Hpmhh kau bisa tetap memiliki boneka itu tanpa melukai harga diri calon suamimu. Kau bisa membayar boneka itu, kali ini aku yakin kau sudah membawa uang cukup.”

“Umh…” Jaejoong menggigit bibir bawah miliknya, menahan diri untuk tidak menjerit frustasi. Hari ini dirinya tidak membawa uang cukup lagi!

“Tapi aku tak ingin kau membayarnya dengan uang, kau harus mentraktirku sore ini.”

Mendengar itu, mata doe Jaejoong langsung berbinar cerah seolah menemukan jalan keluar. Bila mentraktirnya sore, paling tidak dia bisa pulang dahulu untuk mengambil uang dan bila tidak sempat dia bisa meminta uang saku (?) kepada Seunghyun ahjushinya.

“Nde! Aku akan mentraktirmu sore ini Yunho ssi. Arasso karena urusanku sudah selesai, Jae pamit dulu ne. Sampai jumpa nanti sore Yunho ssi.”

Setelah Jaejoong berlari meninggalkan Yunho, tersenyum riang sambil memeluk boneka beruang lebih erat tidak sadar bila dirinya telah masuk perangkap. Bukan hanya menerima barang dari Yunho, namun dirinya juga akan makan malam bersamanya. Yoochun yang meyadari perangkap itu hanya menggeleng. Satu lagi tipikal keluarga Choi, mereka terlahir alami dengan kecantikan, ketampanan dan otak jenius namun bila dalam hal tertentu mereka bisa menjadi sangat bodoh dan tidak peka.

Yunho menatap Jaejoong sampai Jaejoong tak terlihat, setelah itu matanya baru menatap keributan yang terjadi tak jauh dari mereka. Keributan tentang kepala pengelola yang memarahi petugas yang membersihan  kaca karena insiden kaca retak.

“Chunie, katakana pada pihak pengelola bahwa kita akan mengganti uang kacanya.”

“Nde Yunho ssi”

*****

Pagi itu Kyuhyun sengaja datang sedikit pagi untuk menemui Hae Hyo, untuk meminta maaf tentang sepeda yang dihilangkanya dan berjanji akan menggantinya segera.

“Hae Hyo Ahjussi, aku tahu sepeda itu sangat berarti buat Ahjushi. Karena itulah aku akan menggantinya tidak dengan uang orang tuaku. Aku akan mencari kerja serabutan, aku akan bekerja sangat keras sampai uangnya cukup untuk membeli sepeda yang sama dengan sepeda Ahjusii.”

Hae Hyo Ahjussi tak langsung menjawab malah tersenyum lembut.

“Tidak perlu Kyunie.”

“Eh!! Ani, aku tetap akan menggantinya!”

“Hpmh…kau tak perlu menggantinya karena sepedanya tidak hilang.”

“Tidak hilang?”

“Nde. Pagi-pagi sekali namja ini datang dan mengantarkan sepeda Ahjushi yang kemarin kau pinjam. Namja ini juga mengatakan bahwa kau juga sudah sangat bekerja keras mengejarnya namun tak terkejar. Beruntunglah namja ini memiliki teman yang membantunya mendapatkan kembali sepeda Ahjushi.”

“Jinja?Umhhh apakah namja ini bernama Shim Changmin?”

“Nde. Saat ini dia sedang tidur di tempat istirahat Ahjushi. Dia berpesan agar membangunkannya bila kau sudah datang. Tapi karena  Ahjushi harus mengurus sesuatu setelah ini, kau saja yang membangunkannya ne.”

“Nde. Ahjushi.”

Setelah Hae Hyo pergi, Kyuhyun langsung berjalan cepat menuju ruang peristirahatan Hae Hyo. Ruang kecil itu hanya terdiri atas ranjang kecil dan meja. Kamar kecil yang Hae Hyo gunakan bila sedang piket berjaga malam. Dan yang seperti Hae hyo Ahjushi katakan, namja jangkung itu sedang tertidur disana.

“Changmin ssi.”

Kyuhyun mulai membangunkan Changmin dengan menguncang tubuhnya pelan. Satu kali dua kali dan yang ketiga akhirnya…

Sreet! Hyaa!

Tiba-tiba Changmin menarik tangan Kyuhyun, membuat Kyuhyun tersungkur ke ranjang di samping Changmin dan ketika Kyuhyun membalikkan badanya. Changmin telah berada di atasnya. Kedua tangan Changmin mengapit badan Kyuhyun sementara wajah terus mendekati wajah Kyuhyun.

“Apa..yang kau lakukan?”

“Max mungkin pernah membayangkan hal ini pula, mencium bibirmu. Dan aku ingin mengabulkanya. Impian untuk mencium mu.”

“Kau…jangan..”

Namun sebelum Kyuhyun membuka mulut untuk mengancam Changmin, benda kenyal dan lembut itu telah menyentuh bibirnya. Bukan sentuhan yang kasar atau menuntut, hanya sentuhan yang ringan dan lembut yang mampu membuat wajah Kyuhyun memerah parah. Bukan karena marah atas apa yang dilakukan Changmin namun karena sebab lain yang dirinya sendiri tidak tahu apa itu.

*****

Setelah tiba di Dong Bang High School, menitipkan boneka beruang nya di ruang kerja Seunghyun, Jaejoong segera pergi ke ruang kelasnya dan mendapati kini wajah Kyuhyun semakin muram.

“Kyunie waeyo? Kenapa wajahmu malah bertambah muram, apakah gara-gara semalam aku menyita PSP mu?”

“Ani hyung..meskipun kesal, aku tak mungkin marah kepadamu Hyung.”

“Bila bukan karena PSP lalu apa?”

“Hyung, kau tahu aku memiliki kebiasaan sangat buruk. Aku terlalu mudah menyukai, menyayangi dan mencintai orang yang celaka karena diriku. Aku menyayangimu setengah mati karena apa yang terjadi di situs pemakaman hampir sepuluh tahun yang lalu. Aku meyukai Henry karena dia pernah celaka saat membantuku dan jatuh ke sungai saat kami sedang tamasya ketika kami masih sekolah dasar. Aku mencintai Zhou Mi Hyung karena dia pernah celaka saat menolongku.”

Kyuhyun terdiam sebentar, menghirup nafas sejenak sebelum kembali melanjutkan.

“Namanya Shim Max, dia adalah namja yang menolongku saat terjadi kecelakaan bus 1.5 tahun yang lalu. Mungkin saja bila dia tidak meninggal, mungkin aku akan jatuh cinta padanya dan mulai melupakan Zhou Mi Hyung. Aku tak akan bertengkar dengan Henry dan Henry tak akan pergi secepat itu.”

“Kyu…”

“Aku sudah dapat membayangkanya hyung. Kami berempat mengadakan double date. Kami berada di taman yang penuh bunga, langit biru cerah dan kupu-kupu yang beterbangan. Kami menggelar karpet di bawah pohon cerry blossom yang sedah bermekaran. Henry dan Zhou Mi yang selalu akur, aku dan Max yang mungkin selalu rebut karena permintaanku yang macam-macam.  Lalu ketika aku dan Henry mengobrol, Zhou Mi hyung dan Max akan memperhatikan kami dengan cara mereka masing-masing. Zhou Mi hyung yang menatap Henry dari balik buku yang dibacanya, dan Max yang…karena Changmin sangat suka makan mungkin Max juga sama ….mungkin Max akan meliriku dari kotak bekal makanan yang kami bawa. Nde pasti seperti itu.”

Jaejoong tak mengatakan apapun, hanya dapat memeluk Kyuhyun, dan membisikan bahwa dia tak boleh berpikir seperti itu, bahwa ini semua bukan salahnya, dan pada akhirnya semuanya akan kembali baik-baik saja.    

TBC

Anyeong, Author kembali update lagi dengan Chapter 5^^. Terima kasih telah membaca dan review Chapter sebelumnya.

Misteri pertemuan awal Yoochun dan Yunho telah terungkap, dan Author juga sedikit menulis tentang masa lalu Yoochun dan Junsu. Di Chapter ini secara tidak langsung Yunpa telah berhasil mengajak Jaema kencan ^^ dan Changmin yang telah mencium Kyu^^. Untuk Chapter depan, makan malam Yunjae dan kelanjutan kisah Changkyu.

Semoga kalian menyukai chapter ini^^

Tetep ditunggu saran dan reviewnya

Big Hugs      

Yeye Kyunie^^

                                                                                                

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
yo_yunjae #1
Chapter 20: Oh God.. cerita ini keren bangett...
Please lanjutin ya..
Sayang banget cerita sebagus ini stop disini.
Penasaran banget apa betulan Junho betul2 lenyap jiwa nya?
Ngk mungkin Yunho mati dibunuh oleh Yonghwa kembali kn?
Keluarga Zhou harusnya mikir2 2x menggunakan kekuatan mereka
MinKyuRyJaeBam
#2
Chapter 20: new readers here~~ terus lanjutkan authornim!!~~ :)
kimahra92 #3
Chapter 20: Lanjut please
nanggung thor :D
Suka deh ama cerita2'nya di fanfic.net jg ^^
Kianhe #4
Chapter 20: ahhh lama sekali unnie baru comeback kkk
Yunho kembali tapi junho ga benar-benar hilang kan ? Uhh bakal ada kudeta sepertinya. semoga junho muncul lagi. no comment buat changkyu, mereka selalu begitu bikin speechless. Tapi porsinya banyakin juga dong unn
JejeKyu
#5
Chapter 20: Udah brapa abad kagak update? xD sorry, kidding :D

Btw, knapa Changmin mnggil Bora 'unnie' bukan 'noona'?

update soon!^^
Pinkhotel #6
Chapter 19: Hehehehe,,, semoga yg terbaik yg terjadi,,, kyu lucu hamil nya hahahahha ,, please update author nim ,, I miss your story,, Pasti Akan selalu nungguin cerita Ini ,,apa pun akhirnya dr cerita Ini ,, thanks for your story
Artemis99 #7
Chapter 19: lanjut kak keren. junhi mengalah trs anaknya diambil. lha reaksi Yunho gmana
Kianhe #8
Chapter 19: Kyu hamil wkwkwk dan ngidamnya ga elit, masa kaos kaki bekas dibawa, ga kebayang gimana baunya itu iuhhhh. Dan jae nanti lama-lama kamu suka loh sama junho. awas nanti nyesel. mending terima dua-duanya. atau gak junho yunho keduanya hidup. Dan berbagi peran
JejeKyu
#9
Chapter 19: Omooo... Kyu mom hamil eoh?! Aaaaah ><
Kyu dibikin ngidam macem2 ya, author nim! xD