“Yunjin…”

Yunho memanggil putranya yang sedang duduk di atas ayunan tidak jauh dari kelas matahari di Shinki Kindergarten. Aegya berusia lima tahun yang memiliki wajah serupa dengannya itu duduk dengan wajah tertunduk. Tangan, kaki dan wajahnya lecet dan lebam. Untuk sekian kalinya pada bulan ini, Yunho dipanggil pihak Kindergaeten karena perkelahian yang melibatkan putranya.

Jung Yunjin sebenarnya anak yang begitu baik, sopan dan pintar, namun dirinya bisa berubah menjadi sangat kasar dan ringan tangan bila seseorang mengolok-olok namja yang sangat disayanginya, namja  cantik yang melahirkannya. Yunho tak menyalahkan Yunjin, karena sifat sang aegya adalah murni duplikatnya.

“Bisa ceritakan pada Appa, kenapa Yun sampai berkelahi hebat. Mr. Lee sampai tak menerima Yun bersekolah di sini lagi.”

Tentu itu adalah kebohongan, penyumbang terbesar Shinki Kindergarten adalah keluarga Jung. Mereka tak akan berani mengeluarkan Yunjin. Yunholah yang tidak menginginkan Yunjin kembali bersekolah disana. Dan pertanyaan tentang kenapa Yunjin sampai berkelahi, sebenarnya Yunho telah sangat mengetahuinya. Yunjin memukuli Hong ki dari keluarga Kim, keluarga sang Umma karena Hongki yang terbilang masih sepupunya itu mengolok-olok sang Umma, mengejeknya sebagai anak haram dari Umma yang memiliki keterbelakangan mental. Ketika Kedua orang tua mereka menikah, Sang Umma tengah hamil dirinya. Kehamilan Sang Umma yang tidak diketahui siapa Appa dari baby di kandungannya itu telah menjadi penyebab Kim Young Jo, kakek Jaejoong meninggal. Jaejoong yang merasa bersalah akhirnya kabur dari kediaman Kim. Setelah terlunta-lunta beberapa hampir 24 jam, Jaejoong hampir pingsan dan Yunho menemukannya. Yunho kemudian menikahi Jaejoong dan menjadi Appa dari Yunjin, sang aegya dalam kandungan Jaejoong.

“Appa, apakah Appa kenal dengan Appa Kandung Yun?”

“Tentu saja, Appa adalah Appa kandungmu. Yun tidak lihat rupa kita sudah mirip.”

“Appa!!!!”

“Karena bagi Appa Yun telah cukup dewasa, Appa akan menceritakan sebuah kisah padamu. Tentang siapa Appa kandungmu dan bagaimana Appa memiliki Umma Yun.”

“Yun sudah tahu Appa.”

“Ani. Ini berbeda dengan yang Yun dengar makanya Appa bilang ini rahasia. Apakah Yun tetap tidak ingin mendengarnya?”

Kali ini Yunjin tak menunduk. Yunjin mengangkat kepalanya menatap sang Appa yang kini telah duduk di ayunan sebelahnya.

“Nde, Appa. Yun mau dengar.”

TBC

Anyeong, Author balik lagi dengan prolog fic baru^^.

Kali ini mencoba fic tanpa embel-embel fantasy. Fic coba-coba ini mungkin tidak sepanjang fic lainnya^^ mungkin 5-6 Chapter saja. Dan untuk Chapter bonus Bond to You, mian agak diundur sebentar, tapi tetep akan diusahakan update^^

Semoga kalian menyukai fic baru Yeye^^

Tetep ditunggu saran dan reviewnya

Big Hugs

Yeye Kyunie^^