Chapter 6

How I have your Umma

 

Disclaimer:

Semua karakter disini milik Tuhan YME, diri mereka sendiri dan orang tuanya. Author hanya meminjam nama mereka demi menulis fantasy yang sudah lama tersimpan di khayalan Author.

Rate: M               

Genre: Romance & Drama

Warning: BL, , Mpreg, Typos, OOC, alur kecepatan.

Pairings: Yunjae, Changkyu, Yoosu and many more. Pairings akan bertambah seiring perkembangan cerita.

Summarry :

Seingat Jaejoong, pertemuan pertamanya dengan Yunho adalah ketika Yunho menemukannya di tepi jalan ketika hujan turun. Tapi benarkah itu adalah pertemuan pertama mereka mengingat cara Yunho memandangnya begitu lekat, seolah keduanya telah saling bertemu sebelumnya. Kisah ini dimulai ketika Jung Yunjin  bertanya tentang Appa kandungnya. Karena pertanyaan menuntut itulah, Yunho terpaksa menceritakan rahasia besar nan licik yang Yunho pernah lakukan untuk memiliki seorang Kim Jaejoong.

DON’T LIKE DON’T READ

 

“Kenapa Appa harus berurusan dengan mereka? Bukankah Umma telah bersama Appa?” Tanya Yunjin.

“Nde, tapi keluarga Kim masih mencari Umma dan pasti akan dipaksa untuk menikah dengan Joon Gi. Appa tentu dengan mudah dapat membawa lari Umma mu lagi tetapi Appa tak ingin terus hidup seperti itu. Appa ingin Ummamu dan Yun dapat hidup normal seperti keluarga bahagia yang lainnya. Jadi Appa harus menyelesaikan masalah itu secepatnya. Appa harus membuat keinginan Joon Gi ajushi untuk menikahi Umma mu hilang, salah satunya dengan memberitahu kebenaran tentang kematian Sung Gi Ajushi.”

“Sung Gi Ajushi? Nugu?”

“Sung Gi Ajushi adalah hyung dari Joon Gi Ajushi. Alasan kenapa Joon Gi Ajushi ingin menyakiti Umma Yun adalah karena Joon Gi Ajushi mengira bahwa Park Bom halmoni lah yang menyakiti Sung Gi Ajushi sampai akhirnya Sung Gi Ajushi pergi untuk selama-lamanya. Mungkin Yun bisa bayangkan, bila seseorang menyakiti Baby Jae tentu Yun sangat marah.”

Tangan Yunjin mencengkram selimutnya kuat saat bayangan Baby Jae disakiti, dalam bayangan Yunjin disakiti adalah dari diejek, dibuat menangis dengan sangat sengaja  sampai dipukul.

“Nde Appa tentu Yunjin akan sangat marah. Pasti Yun balas.”

“Hal itulah yang dirasakan Joon Gi Ajushi. Appa hanya memberitahu Joon Gi Ajushi bahwa yang membuat Sung Gi menderita bukanlah Park Bom halmoni, tetapi Ahra harmoni.”

“Apakah Ahra halmoni ini adalah Ahra halmoni yang sama yang dulu Yun pernah lihat di rumah sakit?”

“Nde, setelah Joon Gi Ajushi tahu kebenaran itu, keduanya bersitegang. Dalam insiden itu, Ahra Halmoni jatuh dari balkon apartemen tempat dirinya menginap. Dan seperti yang Yun tahu, akibat ‘kecelakaan itu’ Ahra Halmoni lumpuh total dan tak dapat berbicara.”

Apa yang diceritakan Yunho kepada putra sulungnya itu tentu tak sedetail dengan apa yang sebenarnya terjadi. Yang dilakukan Yunho dan Joon Gi cukup buruk sehingga Yunho tak mungkin mengatakan pada putra sulungnya yang masih sangat belia.

*****the  memory (Yunho)*****

Yunho tentu memiliki banyak rencana jahat untuk memberi pelajaran pada Ahra yang telah berani berniat menyakiti Jaejoongnya. Namun Yunho cukup memiliki akal sehat untuk menyerahkan tugas itu pada yang lebih berhak. Malam itu setelah Yunho memastikan Jaejoong telah tertidur lelap, Yunho memulai aksinya untuk menyelesaikan hukuman itu.

Yunho yang telah mengetahui jadwal Ahra yang malam itu yang tidak berecana untuk pulang ke kediaman Kim. Yunho menyusup ke apartemen mewah Ahra dan menunggu disana. Ahra yang baru pulang dari acara pesta salah satu rekan kerjanya tentu tak akan menyangka bahwa pesta itu akan menjadi pesta terakhir yang akan dihadirinya. Dan begitu Ahra memasuki kamar apartemen miliknya. Yunho langsung menyekap Ahra. Tentu hal yang mudah bagi Yunho meskipun Ahra bergerak liar dan melawan. Yunho mengikat kaki, tangan dan tubuh Ahra di sebuah kursi, lalu menempel lakban pada mulutnya. Kemudian setelah satu langkah selesai, Yunho menghubungi Joon Gi.

Joon Gi adalah orang yang selalu berhati-hati, namun ketika telepon asing diterimanya dan memintanya untuk datang ke sebuah alamat yang diketahuinya adalah apartemen milik Ahra, Joon Gi sama sekali tak ragu, toh dirinya sangat tahu bagaimana menjaga diri.

Ketika Joon Gi tiba, pintu apartemen Ahra telah terbuka. Tanpa ragu Joon Gi memasuki apartement itu. Kemudian hal pertama yang menyambutnya di ruang tengah apartement yang berkarpet permadani itu adalah layar besar yang sedang memainkan slide demi slide photo dari sosok yang dikenal. Photo Lee Sung Gi yang sedang bersama dengan Ahra dalam adegan mesra. Lee Sung Gi yang tertawa bahagia bersama Ahra di awalnya lalu diakhiri dengan Photo Lee Sung Gi di pesta pernikahan Ahra dan Doong Wook. Di photo terakhir, terlihat jelas kesedihan mendalam dan putus asa yang dirasakannya.

“ Sebelum menikah dengan Kim Dong Wook, Go Ahra menjalin hubungan dengan Lee Sung Gi.” Tiba-tiba seseorang keluar dari kegelapan di sudut ruangan.

Dengan cepat Joon Gi menoleh dan menemukan putra sulung dari keluarga Jung berdiri tak jauh dari kursi tempat Ahra terikat.

“Namun Ahra menodai hubungan itu dengan diam-diam mengincar mitra bisnis dari perusahaan Ayahnya. Dengan sebuah jebakan, Ahra berhasil menjerat Kim Dong Wook. Ahra yang tengah hamil mengakui bahwa anak itu adalah hasil dari hubungan satu malam mereka. Padahal sebenarnya anak itu adalah milik Sung Gi. Dong Wook yang mengira bahwa itu benar-benar anaknya menikahi Ahra tanpa curiga sedikitpun. Tiga bulan kemudian anak di kandungan Ahra keguguran, ani Ahra sengaja membunuh janinnya karena takut suatu hari nanti keluarga Kim akan tahu bahwa anak itu tak memiliki darah mereka. Ahra memberitahu Sung Gi tentang hal itu dan tentu saja menambah kesedihan mendalam pada hatinya. Meskipun dua kali Ahra telah melakukan pengkhianatan besar padanya, Sung Gi tak pernah membalas. Sung Gi terlalu mencintai Ahra. Justru Ahra lah yang telalu takut akan keberadaan Sung Gi yang mungkin dapat merengut apa yang telah diraihnya suatu saat nanti. Karena itulah Ahra membunuh Sung Gi. Dengan alasan dirinya bertengkar dengan Doong Wook, Ahra mencari Sung Gi sebagai tempat berlindung. Lalu malam itu Sung Gi membawa Ahra ke salah satu villa miliknya. Dimalam yang sama Ahra membunuh Sung Gi. Ahra menembak kepala Sung Gi dan membuatnya seolah-olah Sung Gi bunuh diri. Ahra membawa pistol kembar malam itu. Satu untuk menembak Sung Gi sedang yang satunya diletakankan di tangan Sung Gi. Dan untuk menyempurnakan skenarionya, Ahra yang menulis surat pesan kematian. Ahra telah lama bersama Sung Gi dan bahkan tulisan keduanya serupa.”

Ahra yang mendengar perkataan Yunho, bergerak gelisah. Ingin menyangkal keras namun percuma. Mulutnya terbungkam rapat. Sementara Joon Gi tak mengatakan apapun hanya menatap Yunho dengan dingin.

“Aku memiliki banyak bukti bila kau masih ragu.”

Yunho mendekati Ahra dan menaruh amplop coklat besar di pangkuannya. Yunho menatap wajah Ahra sekilas sebelum berjalan mendekati Joon Gi.

“Aku menyerahkan yeoja itu padamu, Kuharap kau tak menyia-nyiakan kehormatan ini.” Bisik Yunho sambil berlalu melewati Joon Gi.

Yunho berjalan dengan tenang meninggalkan tempat itu. Sambil berjalan santai di lorong apartement mewah itu, Yunho menikmati tangisan dan jeritan permohonan maaf Ahra dari earphone yang terpasang di telinganya. Sebelum pergi, Yunho memang telah memasang penyadap. Kemudian ketika Yunho sedang melintasi halaman apartement, suara yang cukup keras terdengar. Detik berikutnya terdengar jeritan saat seorang yeoja jatuh tepat di hadapan petugas kebersihan apatement yang sedang bekerja. Tempat itu langsung menjadi kerumunan pihak keamanan, penghuni ataupun orang yang melintas tak terkecuali Yunho. Yeoja yang terjatuh itu adalah Ahra. Darah segar mengalir dari mulutnya, kelihatan sekali seseorang telah melukai lidahnya. Dalam insiden itu Ahra memang tak meninggal namun Ahra lumpuh total dan bisu permanen. Hukuman yang tepat Yunho rasa, karena meskipun Ahra tak kehilangan kekayaan, kehormatan dan nama besar yang diraihnya, Ahra tak dapat menikmatinya. Dan yang lebih penting, Ahra tak dapat melakukan apapun ketika orang yang paling dibencinya, Jaejoong mendapatkan kebahagian sejati.

*****back to present*****

 “Appa, Appa” Panggilan Yunjin membuyarkan lamunan Yunho.

“Nde, Yun wae?”

“Ck, Appa katanya mau bercerita tentang pernikahan Appa dan Umma, tapi kenapa diam saja dan melamun? Apakah Appa sudah mengantuk?”

“Ani, Appa tidak mengantuk. Yun saja yang tidak sabar. Ingat sebelum hal itu dapat terwujud Appa harus merebut hati Ummamu terlebih dahulu.”

*****the memory*****

Namun sebenarnya tanpa perjuangan berartipun, Yunho pasti akan mendapatkan Jaejoong. Jaejoong terlalu polos dan hanya memikirkan keselamatan aegya diperutnya juga tidak kaya akan kehidupan di luar kediaman Kim membuatnya terlalu bergantung pada Yunho. Apalagi dimata Jaejoong, Yunho begitu baik. Setiap seminggu sekali Yunho akan mengajak temannya yang merupakan seorang dokter yang mengaku bernama Junsu yang memeriksa dirinya dan aegya. Yunho selalu menanyakan kabar dirinya dan aegya bila tak bersama melalui telepon dan selalu membawakan makanan kesukaannya dan boneka gajah baru setiap kali berkunjung.

Lalu kedekatan mereka bertambah saat suatu malam ketika Yunho memanfaatkan cuaca yang sedang hujan petir. Dengan sengaja Yunho mematikan sumber daya listrik yang menghidupi rumah tempat Jaejoong tinggal. Bisa di tebak, apa yang terjadi selanjutnya. Jaejoong yang malam itu sedang makan di meja makan sempat berteriak sebelum terisak karena sangat ketakutan. Cuaca malam itu memang sangat buruk dengan sedikit badai. Dalam gelap, Jaejoong merangkak ke pojok ruangan. Jaejoong bersandar di tembok, meringkuk, sambil menutup keduanya telinga serapat yang dia mampu. Keduanya matanya yang sudah basah tertutup. Yang terdengar saat itu, adalah isakan Jaejoong dan dedaunan yang tersibak oleh angin.

Satu kebiasaan ketika Jaejoong ketakutan, dirinya akan menyebut nama orang yang disayanginya. Namun karena haraboeji telah tiada dan Kyuhyun tak tahu entah berada dimana, nama yang keluar dari mulutnya adalah namja yang akhir-akhir ini selalu bersamanya.

“Yunnie..hiks..Yunnie hiks…”

Dan rupanya yang dipanngil menjawab panggilannya.

“Joongie, apa kau baik baik saja?”

Jaejoong yang entah sejak kapan sangat mengenal suara Yunho mendongak.

“Yunnie!!”

Jaejoong yang melihat Yunho berjongkok di depannya langsung menubruk Yunho dalam pelukan.

“Yunnie…hiks..Joongie dan Aegya takut hiks…”

“Sudah tidak apa-apa ne, sekarang Joongie tidak sendirian.” Kata Yunho sambil membalas pelukan Jaejoong.

Dan malam itu meskipun sangat gelap dan hanya beberapa cahaya kilat petir yang menerangi, sangat jelas terlihat senyuman puas dan bahagia terukir manis di bibir berbentuk hati milik seorang Jung Yunho.

*****Back to present*****

“Jadi hanya seperti itu ceritanya bagaimana Umma menyukai Appa. Ck. Ck” kata Yunjin sambil menggelengkan kepala.

“Bila hanya seperti itu Yun juga bisa.” Sambung putra sulung Jung Yunho ini.

“Tentu saja bukan hanya itu. Ketika Umma Yun sedang hamil dan mengidam, hanya Appa yang disampingnya dan menuruti kebutuhan Umma Yun.”

“Mengidam? Oh maksud Appa tingkah aneh saat hamil nde, hal yang sama ketika Umma hamil baby Jae. Hn kalau tidak salah saat itu Umma minta menginap di kandang Gajah hehehe.”

“Nde, namun saat itu Umma Yun lebih memilih Appa daripada Gajah. Umma Yun sangat suka bila Appa mencium Pipinya.”

*****the memory*****

Pagi itu setelah insiden mati lampu, Yunho dan Jaejoong akhinya tidur di sofa ruang tengah. Awalnya mereka tidur secara terpisah. Jaejoong tidur di ujung Sofa sementara Yunho diujung satunya. Namun ketika Jaejoong terbangun, Posisi Jaejoong telah berubah. Jaejoong telah tidur tepat disamping Yunho dengan kepalanya menyandar di dada Yunho. Jaejoong sendiri juga tidak tahu kenapa bisa begitu. Jaejoong juga tak mau memikirkannya karena saat itu pikiran Jaejoong sedang sibuk oleh hal lain.

Sebelum terbangun Jaejoong memimpikan Hyori halmoni, yeoja yang pernah mengasuhnya. Setiap kali Jaejoong melakukan hal yang membahagiakannya, Hyori selalu mengecup pipinya. Dan entah kenapa pagi itu, Jaejoong sangat merindukan kecupan di pipinya. Rasa itu sangat besar dan sulit untuk ditolak. Lalu karena hanya ada Yunho seorang di depannya, dan Jaejoong tidak berani bila meminta langsung kepada Yunho alhasil Jaejoong mencuri kecupan itu ketika Yunho tertidur.

Pagi itu setelah memastikan bahwa Yunho memang masih tidur, tidur pulas sekali, Jaejoong dengan cepat menempelkan pipinya di bibir Yunho.

Blush!

Dan entah kenapa pipi Jaejoong jadi merasa sangat panas. Mungkinkah Yunho sedang demam dan menularkannya padanya? Karena panas di pipinya tidak sembuh-sembuh, Jaejoong langsung pergi ke kamar mandi. Mengambil sapu tangan handuk, membasahinya dengan air dingin lalu menempelkannya di pipi. Tapi rasa panas itu tidak hilang-hilang.

“Pagi Joongie?” sapa Yunho yang menghampirinya, tangan kanannya mengucek salah satu matanya.

“Pagi Yunnie”

“Joongie, wae? Ada apa dengan pipimu?”

“Eh? Hn…pipi Joongie panas Yunnie. Mungkin Joongie sakit, bisakah Junsu hyung kemari. Joongie takut bila Joongie sakit, Aegya juga sakit.”

Tentu saja Yunho tahu kenapa pipi Jaejoong merona atau lebih tepatnya panas menurut pengakuan Jaejoong. Ketika Jaejoong menempelkan pipinya di bibir miliknya, Yunho telah terjaga. Namun Yunho cukup bijaksana untuk berpura-pura tidur. Toh yang diuntungkan dari insiden itu adalah dirinya sendiri.

*****back to present*****

“Nde, Menurut Yun itu bukan mengidam Appa karena sampai sekarang Umma masih sangat suka dicium oleh Appa.”

“Itu sangat berbeda Yun, bila sekarang Umma Yun sangat suka Appa cium itu karena Umma sangat mencintai Appa.”

“Jinja?”

“nde”

Yunjin terdiam, samar-samar dirinya teringat sesuatu.

“Aha. Yun ingat Chulie halmoni pernah bilang bahwa Appa dan Umma menikah karena bantuan darinya. Apakah itu benar?”

“Tentu saja. Appa sangat mencintai Umma Yun dan tidak tega bila mendesak Umma Yun terlalu keras untuk menikahi Appa, saat itulah Chullie halmoni datang membujuk Umma Yun.”

*****the memory*****

Heechul adalah pribadi yang kurang sabar. Jadi ketika Heechul melihat bahwa putranya itu terlalu lamban, tangannya jadi gatal sendiri. Karena itulah sore itu sepulangnya dari Jung Corp. Heechul sengaja mengadakan kunjungan dadakan.

Jaejoong yang belum pernah bertemu dengan Heechul tentu merasa asing dan takut saat Heechul mendekat. Fakta bahwa Heechul adalah Umma dari Yunholah yang membuatnya sedikit tenang. Bila Yunho saja baik hati tentu Ummanya juga akan baik hati.

“Yunho telah bercerita banyak tentangmu. Yunho mengatakan padaku bahwa dia sangat menyukaimu dan ingin menikah denganmu.”

“Um…” Yunho bermaksud menegur sang Umma namun kata-katanya terhenti ketika sepatu sang Umma menginjak kakinya.

“Tapi Joongie telah menikah Heechul ssi, joongie tidak mau menikah lagi. Joongie takut dibenci. Appa Joongie menikah dua kali dan semua orang membenci Joongie. Joongie tak ingin aegya mengalami hal yang sama.”

“Tapi semua orang juga pernah membenci Joongie karena Joongie tak memiliki seorang Appa. Appa Joongie juga tega bila hal itu sampai terjadi pada aegya?”

Jaejoong sangat tahu bagaimana rasanya tumbuh tanpa Appa yang melindunginya. Bagiamana dirinya dibenci dan diolok-olok oleh sepupunya karena hal itu. Dan tentu saja Jaejoong tak ingin bila aegya mengalami hal yang sama.

“Ani…hiks Joongie tidak mau.”

“Nah,bila Joongie menikah dengan Yunho, Aegya tidak akan mengalami hal yang sama. Dan bila Joongie menikah lagi, Umma pastikan tidak akan ada satu orangpun yang akan membenci Joongie.”

“Jinja? Tapi bagaimana dengan Yun suami Joongie?”

“Yun pasti sangat bahagia bila Joongie ada yang menjaga dan mencintai. Mungkin saja sekarang Yun sedang khawatir karena Joongie sekarang hidup sebatang kara.”

Jaejoong terdiam, terdiam cukup lama karena sedang berpikir keras. Tapi akhirnya kepala Jaejoong mengangguk juga.

“Arasso, demi Yun dan Aegya, Jaejoong bersedia menikah dengan Yunnie.”

Setelah kata-kata persetujuan itu keluar dari mulut Jaejoong, Heechul tersenyum puas dan lega. Yunho tersenyum lembut dan sekali-kali mencuri pandang pada Jaejoong yang masih menunduk.

Ada sedikit rasa cemburu pada dirinya yang satu lagi saat mendengar alasan Jaejoong bersedia untuk menikah denganya. Tiga hari sebelum pernikahan mereka, Jaejoong meminta padanya untuk melihat rumah Yun. Jaejoong duduk sepanjang sore itu di pinggir jurang sungai, tempat dimana Yun terjatuh. Yunho tentu menemaninya. Di masa depan satu tahun setelah pernikahan mereka, Yunho dan Jaejoong sepakat membuat tanda RIP di sana dan keduanya selalu datang berkunjung. Bahkan nama Yunjin putra pertama mereka diambil dari nama Yun.

Dan akhirnya tiga hari setelahnya pernikahan Yunho dan Jaejoong kemudian Changmin dan Kyuhyun di gelar. Jaejoong awalnya cukup terkejut saat Kyuhyun berkunjung dua hari sebelumnya dan mengatakan bahwa dirinya juga akan menikah. Kyuhyun menjelaskan padanya bahwa Changmin dan Maxie adalah orang yang sama. Hal itu membuat Jaejoong tenang, karena akhirnya Kyuhyun dapat bersama dengan orang yang disayanginya. Dan kebahagiaan Jaejoong terasa lengkap, ketika Kyuhyun mengatakan bahwa dirinya juga kan menemani Jaejoong ketika Yunho kembali ke UK.

Upacara suci itu digelar ditaman kediaman Jung. Haechul telah mengundang pendeta sekaligus sahabat Heechul untuk memberkati pernikahan kedua putranya. Taman kediaman Jung di hias dengan nuansa putih, altar megah berdiri dengan puluhan kursi tertata rapi di depannya. Bila Pernikahan pertama Jaejoong, suasana begitu sepi dan khidmat di pernikahan keduanya suasana begitu teduh, meriah namun tetap khidmat. Yang membedakan adalah tepukan tangan yang tulus ikhlas setelah keduanya mengucap janji dan Yunho mengecup bibirnya. Kemudian ketika keduanya selesai giliran Changmin dan Kyuhyunlah yang mengucap janji. Mengikat hidup dan cinta mereka dalam kesatuan sampai ajal memisahkan.

TBC

Anyeong, Author balik lagi dengan Chapter 6^^

Mian ne, Chapter 6 cukup pendek dan mungkin ada sebagian dari cingu yang belum puas^^. Tapi jangan khawatir ne, author kan buat epilog minggu depan berikut epilog untuk next fic. Gumawo sudah menyempatkan membaca Chapter ini segala dukungan yang selalu diberikan.

Semoga kalian menyukai chapter ini^^

Tetep ditunggu saran dan reviewnya

Big Hugs

Yeye Kyunie^^

 

 

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
yo_yunjae #1
Chapter 7: TTvTT kasian banget ya hidupnya joongie
Tapi pd akhirnya banyak yg menyayangi joongie.
Rasain tuh karma Ara..
Keren ceritanya 👍
Yunkaisoo #2
Chapter 7: Wah.. story nya bgus bnget.., aku suka,, <3

i will read your another story.. ^^
nanajunsu
#3
Chapter 7: What a beautiful story
Suka bgt ma quote d ending.y, sweet :)
nanajunsu
#4
Chapter 5: :O jd yun mesti ngebuat jae ngelupain yun n ngebuat jae jatuh cnt ma yun
nanajunsu
#5
Chapter 4: Untung yg nemuin jae pertama kali tu yun bkn bodyguard kim :)
nanajunsu
#6
Chapter 3: Aduh gmn keadaan yj stlh jembatan tu putus ::3
nanajunsu
#7
Chapter 2: Salut deh ma yun mencintai smp menghilangkn logika.y
Tp dg bgtu jae selamat deh dr rncna jahat :)
nanajunsu
#8
Chapter 1: Ya ampun masa lalu jae.... Ksian bgt :(
doyce228 #9
Chapter 7: omo. aku jadi nangis lagi baca ff kamu, author-nim *cries*
bagus sekali alur ceritanya. cara panulisan kamu juga lain dari yang biasanya. dan aku jadi emosional dengan kalimat terakhir itu. iya JJ bukanlah ibu yang sempurna tetapi yang paling menyempurnakan keluarga kecil mereka :')

trima kasih ya buat ff yang ini. aku jadi bersyukur dengan apa yang aku ada, walaupun sedikit. hehe aku jadi sayaaaaaang sekali sama kamu *hug*

oh ya, aku ini dari Malaysia jadi bahasa Indonesiaku tidak bagus. harap kamu faham apa yang aku tuliskan disini ahaha ^^;
JungHyunno #10
Chapter 7: Kalimat" trakhir'a itu menyentuh banget T_T
Wlpun joongie bkn ibu yg smpurna tp dy adlh ibu yg terbaik ^^
Gomawo buat ff'a.
Always keep writing, Hwaiting ^^