Epilog

How I have your Umma

 

Disclaimer:

 Semua karakter disini milik Tuhan YME, diri mereka sendiri dan orang tuanya. Author hanya meminjam nama mereka demi menulis fantasy yang sudah lama tersimpan di khayalan Author.

Rate: M               

Genre: Romance & Drama

Warning: BL, , Mpreg, Typos, OOC, alur kecepatan.

Pairings: Yunjae, Changkyu, Yoosu and many more. Pairings akan bertambah seiring perkembangan cerita.

Summarry :

Seingat Jaejoong, pertemuan pertamanya dengan Yunho adalah ketika Yunho menemukannya di tepi jalan ketika hujan turun. Tapi benarkah itu adalah pertemuan pertama mereka mengingat cara Yunho memandangnya begitu lekat, seolah keduanya telah saling bertemu sebelumnya. Kisah ini dimulai ketika Jung Yunjin  bertanya tentang Appa kandungnya. Karena pertanyaan menuntut itulah, Yunho terpaksa menceritakan rahasia besar nan licik yang Yunho pernah lakukan untuk memiliki seorang Kim Jaejoong.

DON’T LIKE DON’T READ

“Nah begitulah bagaimana Appa memiliki Umma Yun.”

Yunjin mangut-mangut tanda mengerti sebelum akhirnya kembali berkomentar.

“Ketika Yun mendengar cerita Appa kenapa Yun seperti mendengar cerita Beruang dan Si kerudung merah huah…” komentar Yunjin sambil menguap lebar.

“Eh? Maksud Yun, Serigala dan Si Kerudung Merah.”

“Bukan tapi Beruang karena Appa lebih mirip Beruang daripada Serigala.” Kata Yunjin sambil mengusap matanya dengan punggung tangannya, terlihat sekali sudah sangat mengantuk.

“Jinja?”             

“Nde.” Jawab Yunjin sambil mengerjap beberapa kali. Sadar putra sulungnya sudah sangat mengantuk, Yunho tak mengajaknya berbicara lebih lama lagi. Yunho mengecup kening Yunjin.

“Night Appa, Umma, baby Jae” bisik Yunjin sebelum matanya tertutup  menyambut dunia mimpi dan segala pertualangannya.

“Night, Baby Yun…”

Yunho mengusap rambut Yunjin dan membenarkan selimut putranya. Setelah yakin bahwa putra sulungnya itu tidur begitu pulas, Yunho keluar dari kamar yang dominasi warna biru. Yunho segera menuju kamar di sebelahnya yang tak lain adalah kamarnya bersama Jaejoong. Begitu tiba di sana, Jaejoong Sang istri sedang duduk diatas karpet dan bersandar pada sofa. Di pangkuannya Baby Young Jae sedang menyusu. Yunho berjalan cepat dan duduk di samping Jaejoong.

“Belum tidur?” tanya Yunho ketika melihat mata Baby Young Jae yang begitu cerah.

“Seharian Baby Jae sudah tidur Yunnie jadi sekarang belum mengantuk. Bila saja tangan Baby Jae tidak sakit, pasti kita sudah bermain. Benarkan Baby Jae?”

Seolah mengerti perkataan Jaejoong, Baby Young Jae melepas Jaejoong dan menjawabnya dengan bahasa baby sambil menggerak-gerakkan tanganya. Lupa bahwa tangannya masih sakit. Akibatnya…

“Hue….Mma!!!” Baby Young Jae kembali menangis saat rasa nyeri yang luar biasa kembali terasa.

“Sshhh, cup ne Baby Jae. Sini Umma cium cepet sembuh. Mana lengan yang sakit?”

Masih dengan tangis dan hidung mungilnya yang kembang-kempis, Baby menyodorkan lengannya yang sakit. Dan dengan perlahan Jaejoong mengecup lengan montok baby Jae. Perlahan tangis Baby Young Jae memang terdiam. Kemudian begitu tangisnya cukup mereda, Baby Young Jae kembali menyusu.

“Boo, kenapa yang dikecup Cuma baby Jae saja?” goda Yunho ketika baby Young Jae telah mulai tenang.

“Eh Yunnie juga mau?”

“Nde.”

“Boleh. Tapi Yunnie dulu nde yang cium pipi Joongie du…”

Cup! Namun sebelum Jaejoong menyelesaikan kalimatnya, Yunho yang memang hafal kesukaan sang istri telah mengecupnya. Dan blush, seperti biasa meskipun telah menikah lebih dari lima tahun dan memiliki dua putra, pipinya itu tak pernah berhenti merona bila berinteraksi dengan Yunho. Bedanya kali ini Jaejoong sudah paham bahwa apa yang terjadi pada pipinya itu tak disebabkan oleh sakit. Dan akhirnya Jaejoong tak jadi mengecup Yunho karena terlalu sibuk menyembunyikan rona merah di pipinya dengan memeluk baby Young Jae dan mengusap lengan Baby Young Jae yang baru saja diimunisasi.

“Boo…”

“Ani. Aku akan menoleh kearah Yunnie bila pipi Joongie sudah tidak merah lagi.”

Tahu bahwa istrinya itu tak akan menoleh kearahnya sebelum rona pipinya hilang, bukannya bersabar dahulu sampai rona di pipi istrinya memudar tetapi malah menambah warna merah itu dengan mendekap tubuh Jaejoong dari samping tanpa mengganngu baby Young Jae yang tengah menyusu.

“Yun..Yunnie…”

“Boo saranghae…” bisik Yunho

“Ng..nado saranghae Yunnie..”

Nado Saranghae, Yunho begitu ingat kapan kata itu terucap, tepat satu bulan setelah mereka menikah. Yunho begitu ingat betapa bahagianya dirinya. Hidup nya mendadak sangat sempurna. Jaejoong memang tak akan pernah menjadi dewasa, akan selalu polos dan kekanak-kanakan. Jaejoong mungkin juga bukan Umma yang sempurna bagi putra-putra nya. Jaejoong tak terlalu tahu makanan yang bergizi atau bagaimana mengurus baby, bahkan sangat suka memberikan permen secara diam-diam, membawa kabur baby mereka bila akan diimunisasi, namun Jaejoong selalu ada di setiap perkembangan putra –putra mereka, ikut tertawa ketika mereka tertawa, ikut menangis ketika mereka menangis, ikut merangkak ketika mereka baru belajar berpindah tempat, dan selalu tak keberatan saat mereka mengajaknya berlarian ketika mereka tengah mampu berlari. Jaejoong tak akan dapat mengerti putra-putra mereka kelak ketika mereka tengah dewasa, tetapi mereka telah merasakan masa kanak-kanak terbaik. Ketidaksempurnaan Jaejoong telah membuat hidup mereka sangat sempurna. Yunho dan dua putra mereka tak akan dapat hidup tanpa Jaejoong disisi mereka. Itu adalah yang terpenting dari apapun yang paling penting.

 

END

Anyeong, Author balik lagi dengan update epilog^^. Mianhae tidak terlalu panjang tapi mudah mudahan cukup menghibur cingu semua. Terima kasih telah mendukung fic perdana non fantasy Author, semoga tidak terlalu mengecewakan^^ bila cingu suka, lain kali Author akan membuat yang bukan non fantasy lagi. Tapi untuk Next project Author akan balik ke fantasy dulu, Even My Dark Side Love You akan Author post setelah ini, yah meskipun hanya prolognya dulu^^

Semoga kalian menyukai bagian akhir dari How I have You Umma ini^^

Tetep ditunggu saran dan reviewnya

Big Hugs      

Yeye Kyunie^^

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
yo_yunjae #1
Chapter 7: TTvTT kasian banget ya hidupnya joongie
Tapi pd akhirnya banyak yg menyayangi joongie.
Rasain tuh karma Ara..
Keren ceritanya 👍
Yunkaisoo #2
Chapter 7: Wah.. story nya bgus bnget.., aku suka,, <3

i will read your another story.. ^^
nanajunsu
#3
Chapter 7: What a beautiful story
Suka bgt ma quote d ending.y, sweet :)
nanajunsu
#4
Chapter 5: :O jd yun mesti ngebuat jae ngelupain yun n ngebuat jae jatuh cnt ma yun
nanajunsu
#5
Chapter 4: Untung yg nemuin jae pertama kali tu yun bkn bodyguard kim :)
nanajunsu
#6
Chapter 3: Aduh gmn keadaan yj stlh jembatan tu putus ::3
nanajunsu
#7
Chapter 2: Salut deh ma yun mencintai smp menghilangkn logika.y
Tp dg bgtu jae selamat deh dr rncna jahat :)
nanajunsu
#8
Chapter 1: Ya ampun masa lalu jae.... Ksian bgt :(
doyce228 #9
Chapter 7: omo. aku jadi nangis lagi baca ff kamu, author-nim *cries*
bagus sekali alur ceritanya. cara panulisan kamu juga lain dari yang biasanya. dan aku jadi emosional dengan kalimat terakhir itu. iya JJ bukanlah ibu yang sempurna tetapi yang paling menyempurnakan keluarga kecil mereka :')

trima kasih ya buat ff yang ini. aku jadi bersyukur dengan apa yang aku ada, walaupun sedikit. hehe aku jadi sayaaaaaang sekali sama kamu *hug*

oh ya, aku ini dari Malaysia jadi bahasa Indonesiaku tidak bagus. harap kamu faham apa yang aku tuliskan disini ahaha ^^;
JungHyunno #10
Chapter 7: Kalimat" trakhir'a itu menyentuh banget T_T
Wlpun joongie bkn ibu yg smpurna tp dy adlh ibu yg terbaik ^^
Gomawo buat ff'a.
Always keep writing, Hwaiting ^^