Chapter 3

Even My Dark Side Love You

 

Disclaimer:       

Semua karakter disini milik Tuhan YME, diri mereka sendiri dan orang tuanya. Author hanya meminjam nama mereka demi menulis fantasy yang sudah lama tersimpan di khayalan Author.

Rate: M               

Genre: Romance & Supernatural

Warning: BL, , Mpreg, Typos, OOC, alur kecepatan.

Pairings: Yunjae, Changkyu, Yoosu and many more. Pairings akan bertambah seiring perkembangan cerita.

Summarry :

Akibat keisengan sang sepupu Choi Kyuhyun, Jaejoong kecil terjebak di sebuah situs makam kuno. Meskipun hilang selama dua hari, dan tidak ada luka serius ketika Appa Jaejoong menemukannya. Tapi benarkah Jaejoong baik-baik saja? Karena sejak kejadian itu, Jaejoong menjadi buta warna, namun Jaejoong mampu melihat sosok yang tak bisa dilihat oleh orang lain, Jaejoong jadi bisa melihat arwah/hantu. Sejak kejadian itu pula, Choi Hankyung, Appa dari Jaejoong juga terlihat menyimpan rahasia yang amat besar. Dan keadaan semakin aneh ketika Jaejoong dipaksa oleh kedua orang tuanya untuk melanjutkan sekolahnya di Seoul dan bertemu dengan Jung Yunho yang begitu misterius. Misterius karena ketika Jaejoong melihat Yunho, sosok Yunho begitu pucat seperti arwah/hantu, namun anehnya semua orang dapat melihat Yunho sebagai manusia biasa.

DON’T LIKE DON’T READ

Hari pertama Jaejoong di Dong Bang High School cukup lancar  bagi Jaejoong yang biasanya selalu menjadi magnet dari segala masalah. Pagi itu Eunhyuk mengantar Jaejoong ke kelas barunya yang saat itu sedang diajar oleh Leeteuk Sosengnim.  Setelah perkenalan singkat dan beberapa pertanyaan seputar latar belakangnya yang cukup bersih, namun Jaejoong sempat membuat Leeteuk dan teman barunya sweat drop saat mendengar alasan kepindahannya. Jaejoong juga cepat mendapatkan teman baru, diantaranya adalah Ryewook dan Yesung yang duduk depan dan belakangnya. Dan untuk pelajaran, Jaejoong juga tak canggung mengikutinya, tidak merasa mengantuk meskipun kurang tidur. Terima kasih pada boneka gajah mini yang selalu dibawa kemanapun ia pergi, wangi khas baby dari boneka gajah yang dibawanya selalu  mampu mengusir rasa lelah dan letih. Sudah menjadi kebiasaan Jaejoong sejak baby menghirup wangi white musk yang menguar dari boneka gajah usang  sekecil  gengaman tangannya.

Nde semuanya berjalan lancar. Jaejoong sangat berharap hal itu akan terus berlanjut sehingga waktu akan terasa cepat. Dirinya dapat lekas pulang dan mencari Kyuhyun yang sampai saat ini tak memberinya kabar sama sekali. Namun Jaejoong sedikit lupa bahwa bila dirinya terlalu berharap akan sesuatu, apa yang dinginkannya selalu menjadi tak sesuai harapan. Dan harapan Jaejoong melenceng jauh saat Joo Jin Mo sosengnim memasuki ruangan. Kelancaran hari pertama Jaejoong tidak terganggu karena Jin Mo sosengnim adalah guru yang menyebalkan, meyenangkan malah iya . Jin Mo sosengnim begitu Charming dan tampan, para yeoja teman sekelasnya juga nampak mengidolakannya. Yang membuat Jaejoong sedikit terdiam adalah bayangan arwah anak kecil yang berdiri tak jauh dari sudut depan kelasnya. Anak kecil yang mungkin baru saja berusia tujuh tahun itu menatap tajam Jin Mo sosengnim, tatapan tajam yang menggambarkan kebencian dan kemarahan. Kebencian dan kemarahan yang cukup membuat Jaejoong bertanya-tanya, kenapa anak kecil yang seharusnya terlihat polos meskipun mereka adalah arwah sekalipun, kini terlihat begitu menyeramkan sekaligus menyedihkan.

Pandangan mata Jaejoong yang seharusnya menatap papan tulis kini berganti menatap anak kecil itu. Keadaan ini cukup membuat Jaejoong khawatir, bila sampai anak kecil berbuat sesuatu pada Jin Mo sosengnim lalu mengakibatkan Jin Mo sosengnim meninggal, arwah anak itu akan….

Jaejoong terjaga dari pikiran gelisahnya saat tiba-tiba lampu ruang kelas mereka bergetar keras dan kemudian terlepas. Lampu yang cukup besar dan panjang itu bergerak cepat kebawah dan dipastikan akan menimpa Jin Mo sosengnim. Namun sebelum sampai hal itu terjadi, Jaejoong sudah berdiri dan bergerak cepat mendorong tubuh Jin Mo sosengnim.

Brak!! Tyarr!!

Lampu itu langsung pecah saat menghantam lantai. Kejadian itu tentu membuat teman sekelasnya dan Jin Mo sosengnim terkejut. Dan keterkejutan mereka berubah menjadi pandangan horror saat pecahan lampu, baik pecahan kecil dan besar itu bergerak liar, kemudian terbang ke arah Jin Mo sosengnim.

“Jangan!!”

Jaejoong kembali berteriak meminta pada arwah anak kecil itu untuk tidak berbuat lebih jauh. Namun teriakan Jaejoong tidak dihiraukannya, pecahan kaca itu tetap bergerak bahkan lebih cepat dan ganas. Jaejoong sudah berdiri, mencoba melindungi Jin Mo sosengnim dengan tubuhnya. Sikap nekad Jaejoong bukannya tanpa alasan. Yang ingin dilindunginya bukanlah Jin Mo sosengnim, melainkan arwah sang anak kecil  itu sendiri. Jaejoong pernah mendengar dari  Young Jo haraboeji, namja paruh baya yang merupakan teman sang Appa. Bila seseorang meninggal karena terbunuh oleh orang lain, lalu arwah orang tersebut membunuh sang pembunuh, maka arwah orang itu akan ternoda oleh kegelapan paling pekat yang menghapus kesempatan baginya untuk memasuki surga.

Para siswa sudah menjerit ketakutan saat pecahan kaca itu sudah siap menembus tubuh Jaejoong, namun sebelum salah satu pecahan kaca itu mennggores kulit Jaejoong, hal aneh terjadi. Badai pecahan kaca itu tiba-tiba terhenti, ani bukan hanya badai pecahan kaca itu saja yang terhenti namun semua aktivitas, teman sekelasnya terdiam seperti patung, jarum jam, semua benda berhenti bergerak tak kecuali tubuh miliknya. Namun anehnya, Jaejoong masih tersadar, mata doe miliknya masih dapat bergerak menyaksikan apa yang terjadi setelah itu.

Namja itu datang, namja yang ditemuinya di ruang kerja Seung Hyun Ahjushi. Jung Yunho. Namja itu berjalan menghampiri arwah sang anak kecil. Ada aura yang membuat arwah itu sangat takut terhadap Yunho, dan Jaejoong juga sempat khawatir bila Yunho akan berbuat hal yang tidak-tidak pada arwah itu. Namun rupanya namja itu hanya duduk berjongkok, didepan sang arwah.

Mereka saling berpandangan tanpa mengucap apapun namun Jaejoong dapat mengerti bahasa mata percakapan mereka. Yunho meminta arwah anak kecil itu berhenti. Namun tentu saja permintaan itu ditanggapi oleh kesedihan dan kemarahan mendalam. Anak kecil itu masih berisi keras untuk membunuh Jin Mo sosengnim yang rupanya sekitar seminggu yang lalu telah menabraknya  hingga meninggal lalu mengubur jasadnya di hutan di villa milik Jin Mo sosengnim. Namun Yunho masih bersabar dan memintanya untuk berhenti. Mengatakan bahwa itu bukanlah sepenuhnya salah Jin Mo sosengnim. Yunho berkata bahwa sang anak pun tahu, siapa yang paling bersalah atas apa yang menimpanya. Perkataan Yunho membuat mata sang arwah terlihat pilu dalam kesedihan, membuat hati Jaejoong juga ikut tersayat. Jadi meskipun tubuh Jaejoong tak bergerak, air mata mengalir dari kedua kelopak matanya.

Apakah itu sebuah kata-kata penghibur atau kenyataan, Yunho berkata pada sang arwah bahwa bila dia dapat menghilangkan perasaan dendam dan menerima apa yang terjadi padanya. Tuhan akan mengabulkan apa yang sangat diimpikannya. Sang arwah terdiam, lalu bertanya apakah itu mungkin? Lalu Yunho menjawab mengiyakan. Sang Arwah menatap Yunho, lalu perlahan menatap Jaejoong. Tak lama kemudian arwah anak kecil itu tersenyum, senyum yang amat tulus, senyum yang menyimpan doa terdalam.

Sang Arwah anak kecil itu lalu menutup mata, wajahnya lalu bercahaya, begitu polos dan menyejukkan. Dan perlahan arwah anak kecil itu pudar menjadi butiran cahaya , dan terbang bersama angin melalui jendela. Butiran itu terus terbang ke atas langit dan hilang dibalik awan.

Satu detik setelah kejadian itu berlangsung, namja itu menghilang. Bersamaan dengan itu, badai pecahan lampu yang tadinya terdiam, kini berjatuhan. Semuanya yang tadinya mematung kini kembali bergerak termasuk Jaejoong. Namun anehnya, beberapa kejadian hilang dari ingatan meraka, kecuali Jaejoong. Yang mereka ingat hanyalah ketika lampu terjatuh dan Jaejoong yang menyelamatkan Jin Mo Sosengnim.

Semuanya kembali ke semula, kembali terdengar teriakan histeris para yeoja teman sekelasnya, kali ini bukanlah teriakan ketakutan melainkan teriakan cemas akan Jin Mo sosengnim mereka yang hampir saja celaka. Dan bukanya berterima kasih kepada Jaejoong yang telah menyelamatkannya, mereka malah mendorong Jaejoong untuk menyingkir lalu beramai-ramai mengerubuni Jin Mo sosengnim. Kalau dalam keadaan biasa Jaejoong tentu merasa kesal. Namun saat ini pikiranya sedang teralihkan oleh hal lain. Tentang namja bernama Jung Yunho.

Lalu entah kenapa Jaejoong ingin mendekat ke jendela, ada perasaan kuat bahwa namja itu ada di luar sana. Dengan perlahan Jaejoong berjalan ke jendela. Matanya mengintip keluar. Jantungnya mendadak berdetak aneh saat matanya menemukan sosok Yunho yang berdiri di pinggir jalan di depan pintu gerbang delakang Dong Bang High School. Dan detakan itu semakin keras saat Yunho berbalik, mendongak dan bertemu pangdang dengannya. Nafas Jaejoong jadi sedikit memburu karenanya.

Beruntung adu pandang itu tak berlangsung lama, tak lama kemudian sebuah mobil sedan hitam berhenti di depan Yunho. Seorang namja keluar dari mobil, membungkuk memberi hormat pada Yunho lalu membukakan pintu untuknya. Yunho  menatap Jaejoong sekali lagi lalu masuk ke dalam mobil.

Jaejoong masih berdiri di dekat jendela meskipun mobil itu telah berjalan menjauh. Begitu banyak pertanyaan yang berjibaku di dalam kepalanya tentang kejadian yang baru saja terjadi. Sejak 10 tahun lalu dirinya memang sering melihat hal aneh, tapi ini yang paling aneh dan ngomong-ngomong, sepertinya Jaejoong kenal dengan namja yang menjemput namja bermarga Jung itu…

“Mwo? Bukankah dia Chunie Hyung?”

*****

“Hachiu!!!”

Yoochun yang sedang menyetir mobil mendadak bersin. Padahal Yochun merasa sehat-sehat saja meskipun kini suhu di dalam mobil yang disetirnya memang sedikit aneh. Hawa dingin yang bukan berasal dari AC mobil, hawa dingin yang kadang – kadang membuatnya merinding. Tapi Yoochun harusnya sudah terbiasa.

“Haah… mungkin hanya honey Suie membicarakanku…” pikir Yoochun.

Setelah keduanya tiba di Seol dini hari ini, Yoochun membawa Junsu ke apartemen miliknya dan membiarkan Junsu beristirahat sementara Yoochun langsung bersiap siap untuk berangkat menjemput Yunho di apartemen Jet Star yang terletak beberapa kilometer dari kediaman miliknya.

Sambil tetap hati-hati menyetir, mata Yoochun melihat sang majikan dari spion mobil. Yunho sosok misterius yang kini merasuki tubuh Jung Hoo Yun.

*****

 Changmin sedang memakan salah satu dari tumpukan tusukan Odeng di depannya, saat sebuah mobil sedan hitam yang baru saja lewat dan langsung mencuri perhatiannya. Setelah teriakan frustasi Kyuhyun, tiba-tiba perut Kyuhyun juga ikut berteriak dengan suara khas nya. Sudah bisa ditebak betapa malunya Kyuhyun mendengar perutnya yang berbunyi tak sopan dan tanpa seijinnya itu. kemudian Changmin yang tentu saja mendengar suara “Kruyuk-kruyuk” itu hanya tertawa lebar lalu memaksanya untuk makan bersama. Jadi disinilah mereka berdua duduk di salah satu stand makanan kaki lima yang menyajikan makanan khas yang sangat lezat itu.

“Changmin ssi!!”

Teriakan keras Kyuhyun membuat Changmin yang sejak beberapa detik yang lalu sibuk memperhatikan sedan hitam yang baru saja lewat, langsung memalingkan wajahnya kembali kepada Kyuhyun. Dan Kyuhyun bersumpah, sempat melihat warna bola mata Changmin menjadi sangat hitam pekat, sebelum kembali normal yaitu kecoklatan.

“Wae?”

“Rrrr…Bila kau memang berniat untuk terus melamun, cepat kau lepaskan dasi ini. Kau tidak tahu aku sudah sangat kelaparan?!”

Nde, Ketika Changmin menyeret Kyuhyun untuk makan bersama, Changmin memang mengikat kedua tangan Kyuhyun dengan dasinya. Entah kenapa hari ini tanganya itu begitu sial, setelah Jaejoong hyungnya kini namja kurang waras yang bernama Shim Changmin. Kemudian setelah dengan semena-mena mengikat tanganya, Changmin tak menyuapinya sama  sekali karena terlalu sibuk mengisi perutnya sendiri.

“Ani, aku tak akan melepas tanganmu sampai aku selesai menyuapimu.”

“Kalau begitu cepat lakukan. Bila aku sampai mati kelaparan, kaulah yang pertama kali aku cari.”

“Tenang saja, aku tak akan membiarkanmu mati. Sekarang Aaa”

Changmin menyodorkan tusukan odeng di depan mulutnya. Sejujurnya sungguh Kyuhyun tak sudi disuapi seperti ini, apalagi agedan itu disaksikan pemilik stand dan beberapa pembeli. Tapi Kyuhyun sangat menyayangi semua organ tubuhnya termasuk perutnya, Kyuhyun yang tak tega untuk membiarkanya berlama-lama kosong akhirnya membuka mulut, menggigit odeng dan mulai mengunyah lalu menelannya Wajah. Setiap Changmin menyuapinya entah kenapa namja jangkung itu tersenyum aneh. Ani, bukan aneh lebih tepatnya senyum senang yang terlalu ceria, seperti seorang anak kecil yang menemukan  mainan impiannya.

“Biasakah kau hapus senyum anehmu itu, lama-lama mataku iritasi juga melihatnya.”

“Meskipun matamu iritasi, kau tetap menawan bagiku.”

“Jangan berbicara sembarangan.”

“Siapa yang berbicara sembarangan? Aku telah memutuskan sebagai hukuman atas apa yang telah kau lakukan padaku,  kau harus menjadi pacarku. Araso?”

“Andwe! Aku tidak mau. Aku hanya membuatmu masuk rumah sakit dan merusak mobilmu. Bila kau ingin aku menggantinya, aku akan ku ganti. Beri waktu aku satu bulan dan semuanya akan lunas.”

“Dengan meminta uang orang tuamu?”

“Ani, aku bisa mendapatkan semua orang itu dengan bermain game online. Kau tahu, itu bisa menghasilkan banyak uang bila dilakukan dengan serius?”

Bukannya terdiam, Changmin masih tersenyum, kali ini sebuah senyuman evil.

“Ada satu hal yang tak mungkin kau bayar dengan uang. Sebanyak apapun.  Hanya tubuh, hati dan jiwamu yang mampu membayarnya.”

Setelah mengatakan itu, Changmin menunjuk jalan yang berada diseberang tempat mereka duduk.

“Apa kau ingat dengan jalan itu?”

Kyuhyun menoleh kearah yang ditunjuk. Kyuhyun tak begitu ingat, tapi jalan itu sangat tidak asing. Jalan itu adalah tempat dimana….

“Nde, namja yang menolongmu dalam kecelakaan itu adalah saudara kembarku. Shim Max.”

*****

Setelah bel pulang berbunyi, Jaejoong langsung mencoba untuk menghubungi nomor telepon Kyuhyun. Namun seperti sebelumnya, Kyuhyun tak mengangkatnya. Namun Jaejoong tak mau terlalu mencemaskannya, Jaejoong tahu Kyuhyun sangat bisa menjaga diri. Hanya seseorang yang lebih usil dari sepupunya itu yang mampu mengusiknya.

“Jae, kita berdua akan pergi ke Rumah boneka tak jauh dari sini. Apa kau mau ikut?” tanya Ryewook

“Adik Wookie, Baekyun akan berulang tahun besok jadi kita ingin membelikannya boneka untuknya.” Sambung Yesung.

“Rumah boneka? Ng…apakah disana ada boneka gajah?”

“Nde tentu sa…”

“Kajja, aku ikut.” Kata Jaejoong sambil menyambar tangan Yesung dan Ryewook, wajahnya terlihat begitu antusias. Lebih antusias dari Reywook yang ingin membeli hadiah untuk sang baby Saeng.

Tak lama kemudian mereka sampai di Rumah boneka, sebuah toko boneka yang sangat besar yang menjual berbagai jenis boneka dalam berbagai ukuran. Begitu sampai, Ryewook dan Yesung langsung mulai mencari boneka kesukaan Baekyun, sementara Jaejoong langsung menyibukkan diri melihat-lihat boneka gajah yang terpajang disana. Awalnya memang melihat-lihat, namun terlalu lama berada di sekumpulan boneka gajah mampu membuat kegilaan Jaejoong kambuh. Seperti saat ini…

“Boneka gajah….Boneka gajah…” Jaejoong berteriak girang sambil memeluk satu oneka gajah gajah lalu berputar putar dan berdansa.

Bila saja tidak ada security yang menegurnya, Jaejoong pasti masih terus berdansa. Lalu ketika, Jaejoong ingin membayar boneka yang dipilihnya, tiba-tiba ada satu boneka yang menarik perhatiannya. Sebuah boneka beruang besar yang tak kalah besar dari boneka gajah yang dipelukannya. Seolah terhipnotis, Jaejoong berjalan mendekati boneka itu, kemudian ketika  Jaejoong ingin mengambil boneka itu, sebuah tangan telah mendahuluinya. Dan ketika menoleh, mata doe Jaejoong reflek membesar saat melihat namja yang sejak pagi membuat hidupnya yang aneh semakin aneh.

“Yunho ssi…”

Namja berwajah pucat yang bernama Yunho itu hanya memandang Jaejoong, lalu berbalik, berjalan untuk menuju kasir. Namun sebelum Yunho berjalan jauh, Jaejoong langsung menarik tangan Yunho.

“Yunho ssi, tunggu!”

Tarikan Jaejoong memaksa Yunho untuk berhenti dan berbalik.

“Wae?”

“Ng…Yunho ssi, tentang hari ini di sekolah, Kamsahamnida. Anak kecil  itu…”

“Namanya Im Yunjin. Anak gelap dari Im Yoona, diva yang saat ini sedang naik daun dan memenangkan penghargaan international. Ketika dirinya baru berusia tiga tahun, Im Yoona meninggalkan Yunjin dan suaminya Joo Ji Sub demi mengejar karir . Ji Sub telah meninggal dua tahun kemudian karena bunuh diri. Selama ini, Yunjin diasuh oleh keluarga Ji Sub. Seperti anak-anak pada umumnya, Yunjin sangat ingin hidup bersama sang Umma. Harapan itu muncul ketika, Yoona memberi kabar bahwa dirinya akan membawa Yunjin dan tinggal bersama dengan dirinya yang akan menikah dengan sutradara Cho Daniel. Yunjin yang begitu antusias berpamitan pada teman-temannya sebelum pergi. Tapi di saat perjalanan pulang Yunjin tertabrak mobil. Dan jasadnya dikubur oleh sang pelaku di vila keluarga Joo.”

“Sang pelaku adalah Joo Jin Mo, bukankah dia adalah adik Joo Ji Sub? Ahjushi nya sendiri….”

“Nde. Tapi sebenarnya yang meminta Jin Mo membunuh Yunjin adalah sang Umma. Im Yoona.”

“Eh?”

“Rupanya selama dua tahun ini Yoona menderita depresi akut, dan hal itu akibat kekhawatirannya akan keberadaan Yunjin , Yoona begitu takut fakta tentang Yunjin yang akan menghancurkan karirnya yang telah dicapainya dengan susah payah. Dan Jin Mo sejak dulu telah mencintai kakak iparnya itu, setuju saja saat Yoona meminta tolong padanya untuk melenyapkan Yunjin. Cinta lah yang membuatnya berbuat nekad dan hina. Saat ini, ketika kita sedang berbicara, para polisi telah membongkar tanah tempat Jin Mo menimbun jasad Yunjin.”

“Oh Yunjin…kasihan sekali…”

“Tapi sekarang dirinya telah tenang disana. Dirinya pasti akan mendapatkan apa yang  diimpikannya.”

“Nde. “

“Impian agar di kehidupan selanjutnya bila memang hal seperti itu ada, dirinya dapat memiliki Umma yang sangat menyanyanginya sepenuh hati.”

“Nde, pasti Tuhan mengabulkan permintaannya.”

“Bila begitu kau harus bersiap”

“Wae?”

“Karena dia berdoa agar kaulah yang menjadi Ummanya.”

“Mwo?”

TBC

Anyeong, Author kembali lagi dengan Chapter 3^^. Terima kasih buat cingu semua yang mendukung fic ini.

Seperti kata Author meskipun disni Yunpa menjadi sosok yang lebih tua dan tidak satu sekolah dengan Jaema, keduanya tetap akan sering berinteraksi. Tentu saja karena Yunpa yang akan selalu  mengawasi Jaema. Dan untuk asal muasal Yoochun bertemu Yunho akan dibahas di waktu dekat. Rencananya di Chapter ini, tapi karena Author masih mengumpulkan beberapa adegan, Author mengundurnya. Mianhae ne^^

Dan untuk Changkyu, akhirnya Changmin mulai bergerak. Dan Ommo..Ommo, Shim Max yang meninggal saat menolong Kyu adalah saudara kembar Changmin. Apa yang terjadi pada pasangan ajaib ini selanjutnya?  Author akan menceritakannya  pada Chap selanjutnya. Sampai jumpa di Chapter 4.

Semoga kalian menyukai chapter ini^^

Tetep ditunggu saran dan reviewnya

Big Hugs      

Yeye Kyunie^^

 

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
yo_yunjae #1
Chapter 20: Oh God.. cerita ini keren bangett...
Please lanjutin ya..
Sayang banget cerita sebagus ini stop disini.
Penasaran banget apa betulan Junho betul2 lenyap jiwa nya?
Ngk mungkin Yunho mati dibunuh oleh Yonghwa kembali kn?
Keluarga Zhou harusnya mikir2 2x menggunakan kekuatan mereka
MinKyuRyJaeBam
#2
Chapter 20: new readers here~~ terus lanjutkan authornim!!~~ :)
kimahra92 #3
Chapter 20: Lanjut please
nanggung thor :D
Suka deh ama cerita2'nya di fanfic.net jg ^^
Kianhe #4
Chapter 20: ahhh lama sekali unnie baru comeback kkk
Yunho kembali tapi junho ga benar-benar hilang kan ? Uhh bakal ada kudeta sepertinya. semoga junho muncul lagi. no comment buat changkyu, mereka selalu begitu bikin speechless. Tapi porsinya banyakin juga dong unn
JejeKyu
#5
Chapter 20: Udah brapa abad kagak update? xD sorry, kidding :D

Btw, knapa Changmin mnggil Bora 'unnie' bukan 'noona'?

update soon!^^
Pinkhotel #6
Chapter 19: Hehehehe,,, semoga yg terbaik yg terjadi,,, kyu lucu hamil nya hahahahha ,, please update author nim ,, I miss your story,, Pasti Akan selalu nungguin cerita Ini ,,apa pun akhirnya dr cerita Ini ,, thanks for your story
Artemis99 #7
Chapter 19: lanjut kak keren. junhi mengalah trs anaknya diambil. lha reaksi Yunho gmana
Kianhe #8
Chapter 19: Kyu hamil wkwkwk dan ngidamnya ga elit, masa kaos kaki bekas dibawa, ga kebayang gimana baunya itu iuhhhh. Dan jae nanti lama-lama kamu suka loh sama junho. awas nanti nyesel. mending terima dua-duanya. atau gak junho yunho keduanya hidup. Dan berbagi peran
JejeKyu
#9
Chapter 19: Omooo... Kyu mom hamil eoh?! Aaaaah ><
Kyu dibikin ngidam macem2 ya, author nim! xD