Chapter 20

Even My Dark Side Love You

Disclaimer:     

Semua karakter disini milik Tuhan YME, diri mereka sendiri dan orang tuanya. Author hanya meminjam nama mereka demi menulis fantasy yang sudah lama tersimpan di khayalan Author.

Rate: M        

Genre: Romance & Supernatural

Warning: BL, , Mpreg, Typos, OOC, alur kecepatan.

Pairings: Yunjae, Changkyu, Yoosu and many more. Pairings akan bertambah seiring perkembangan cerita.

Summarry :

Akibat keisengan sang sepupu Choi Kyuhyun, Jaejoong kecil terjebak di sebuah situs makam kuno. Meskipun hilang selama dua hari, dan tidak ada luka serius ketika Appa Jaejoong menemukannya. Tapi benarkah Jaejoong baik-baik saja? Karena sejak kejadian itu, Jaejoong menjadi buta warna, namun Jaejoong mampu melihat sosok yang tak bisa dilihat oleh orang lain, Jaejoong jadi bisa melihat arwah/hantu. Sejak kejadian itu pula, Choi Hankyung, Appa dari Jaejoong juga terlihat menyimpan rahasia yang amat besar. Dan keadaan semakin aneh ketika Jaejoong dipaksa oleh kedua orang tuanya untuk melanjutkan sekolahnya di Seoul dan bertemu dengan Jung Yunho yang begitu misterius. Misterius karena ketika Jaejoong melihat Yunho, sosok Yunho begitu pucat perti arsewah/hantu, namun anehnya semua orang dapat melihat Yunho sebagai manusia biasa.

DON’T LIKE DON’T READ

 

Jaejoong dengan sabar menghitung hari sejak Junho mengatakan padanya bahwa Junho akan mengembalikan Yunho padanya. Sejak hari itu, hari hari Jaejoong tidak seberat dan sehampa sebelumnya. Hari hari Jaejoong mulai cerah dan bahagia, yang membuat Jaejoong bingung hal itu bukan hanya disebabkan oleh harapan besar bahwa sebentar lagi Yunho akan kembali padanya. Beberapa hal, beberapa cercah sebab itu justru datang dari Junho.

 

Junho sejak kedatangannya dari Hongkong memang tak pernah berhenti untuk membahagiakan Jaejoong dan tidak pernah berhenti hingga saat ini. Harus diakui Jaejoong, sebenarnya Junho adalah sosok suami dan calon Appa yang baik. Disela-sela kesibukannya, setiap dua jam sekali Junho akan selalu meneleponnya, hanya sekedar menanyakan kabar dirinya dan putra mereka. Junho tidak pernah pulang larut, selalu pulang tepat waktu sebelum Jaejoong mengantuk, seakan-akan sudah sangat hafal dengan jadwal tidur Jaejoong. Dan Junho selalu membawakannya karangan bunga dan boneka gajah. Bagimana Jaejoong bisa menolak pemberiannya itu. Kini koleksi boneka gajah itu semakin bertumpuk, semakin bertambah seiring dengan jalannya waktu. Dan tanpa sadar kini kandungan Jaejoong telah menginjak usia tujuh bulan. Yunho masih belum kembali, tetapi entah kenapa Jaejoong semakin merasakan kehadiran diri Yunho pada diri Junho. Kemudian ketika Jaejoong tanpa sengaja menyinggung hal itu di depan Junho, sambil tersenyum sedih Junho menjawab.

 

"Itu karena dominansi jiwa Yunho atas tubuh ini semakin kuat, Yunho akan segera kembali padamu."

 

Seharusnya, kabar itu menjadi kabar yang paling membahagiakan bagi dirinya, namun entah kenapa, Jaejoong jadi merasa sedikit bersedih. Dan Junho yang melihat perubahan raut wajah Jaejoong hanya kembali tersenyum, senyum yang semakin sedih karena Junho sadar, waktunya telah semakin berkurang dengan cepatnya.

 

*****

 

Entah kenapa setelah beberapa bulan Jaejoong dapat bersabar akan kerinduannya pada Yunho, malam ini rasa rindu itu kembali menerpanya, lebih dahsyat dari malam malam sebelumnya. Bahkan dengan memeluk kemeja Yunho, dan ditemani oleh semua foto Yunho yang telah dikumpulkannya dan disebarnya diatas tempat tidur,  Jaejoong masih sangat merindukan Yunho. Keseimbangan hormon yang memang jauh dari normal pasca kehamilan membuat emosi Jaejoong makin tak terkendali, Jaejoong hampir menangis karena terlalu frustasi dibuatnya.

 

Kemudian tiba-tiba Jaejoong ingat tentang hawa keberadaan Yunho setiap kali berdekatan dengan Junho. Tanpa berpikir panjang Jaejoong turun dari tempat tidur, dengan hati-hati membawa tubuhnya yang bertambah gemuk dan perut buncitnya ke ruang kerja yang terletak tak jauh dari kamarnya. Saking terburu-burunya, Jaejoong sampai lupa mengenakan alas kaki, namun masih cukup ingat untuk selalu berhati hati dengan setiap langkah yang diambilnya agar tidak terjatuh dengan menyandung kakinya sendiri.

 

Begitu sampai, dengan perlahan Jaejoong mengetuk pintu dan menunggu jawaban Junho dengan kesabaran yang makin menipis. Tetapi tidak seperti biasanya, Junho tak cepat merespon ketukannya. Akhirnya Jaejoong mengambil keputusan sendiri untuk membuka pintu dengan perlahan.

“Junho ssi…”

Junho juga tak membalas panggilannya. Jaejoong segera menemukan Junho terbaring di sana, di sofa besar beberapa langkah dari meja kerja. Sejak pengakuan itu, Junho memang selalu tidur di sana dan tak pernah menemui Jaejoong dikamar tanpa seijin Jaejoong. Dengan perlahan Jaejoong mendekat, mata doenya menatap wajah Junho yang tentu saja serupa dengan wajah Yunho. Sangat serupa karena memang wajah itu, tubuh itu seharusnya milik Hoo Yun. Bila dulu Jaejoong belum dapat membedakannya ketiga wajah itu, kini dengan mudah Jaejoong dapat melihat perbedaannya. Bagaimana wajah asli Hoo Yun, bagaimana wajah Junho dan bagaimana wajah Yunho.

 

Junho terlihat lelah tak seperti biasanya, bahkan ketika Jaejoong sampai di dekatnya, Junho tak bangun. Hal yang tentu saja sangat menguntungkan bagi Jaejoong. Dengan perlahan Jaejoong duduk bersimpuh di dekat sofa sejajar dengan tubuh Junho. Jaejoong menutup mata, merasakan kelegaan yang luar biasa saat Jaejoong dapat merasakan hawa keberadaan Yunho. Hati Jaejoong menjadi sangat tenang. Jaejoong tersenyum bahagia sekali. Hawa itu membuat hati Jaejoong merasa damai, Jaejoong merasa aman dan tanpa berpikir, Jaejoong meringkuk diatas karpet, dengan badan menyandar pada tubuh sofa. Kepalanya terbaring tak jauh dari tubuh Junho. Dengan perlahan mata Jaejoong mengerjap dan akhirnya tertutup. Tak lama kemudian terdengar dengkuran halus. Nde, Jaejoong telah tertidur dengan sangat pulasnya.

 

*****

 

Sungguh, Junho sadar dan tahu ketika Jaejoong datang menghampirinya. Namun alih alih bangun, Junho hanya terdiam dan menikmati kebersamaan itu. Karena mungkin waktu waktu seperti ini tak akan datang untuk yang kedua kalinya. Jiwanya semakin lemah hanya menunggu waktu saja kemudian hancur berkeping. Mungkin saja malam ini akan menjadi malam terakhir kebersamaan yang sedamai ini. kebersamaan yang sejak dulu menjadi obsesinya. Tiba-tiba hal itu itu telah dimulai, namun Junho tidak terlihat kesakitan, tidak terlihat bahwa jiwanya hancur berkeping. Bibirnya tersenyum tulus, wajahnya bersinar cerah seolah merasakan kebahagiaan yang amat sangat. Nde bagaimana Junho tidak bahagia, tidak hanya dapat bersama dengan seseorang yang selama ini menjadi obsesinya, namun Junho berhasil mendapatkan sedikit ruang di hati Jaejoong yang sangat dipujanya itu.

 

Junho memerlukan waktu paling sedikit enam bulan untuk dapat merestorasi jiwa Yunho, dan masih memiliki waktu enam bulan untuk dapat bersama Jaejoong. Namun rupanya apa yang dimulainya untuk membangkitkan jiwa Yunho kembali selesai lebih cepat dari seharusnya. Dan kekuatan tambahan itu adalah dari Jaejoong. Peran seorang mate bagi jiwa-jiwa seperti dirinya adalah sangat penting. Semakin mate itu mencintaimu, kekuatan mereka akan semakin bertambah besar. Dan dalam hal ini, cinta Jaejoong pada Junho lah yang membuat kekuatan Junho bertambah pesat yang secara bersamaan mempercepat proses kebangkitan jiwa Yunho dan juga disatu sisi melemahkan jiwa Junho itu sendiri. Benar rupanya tanpa Jaejoong sadar dan tanpa pengakuan darinya telah tumbuh cintanya atas diri Junho. Bagaimanapun, Jaejoong selain mate seorang Yunho jugalah mate Junho. Dan sekeras apapun Jaejoong menolak, akhirnya cinta itu akan tumbuh pula. Keberadaan mate adalah untuk saling melengkapi dan seharusnya tidak dapat hidup tanpa satu sama lain.

 

Jaejoong mencintainya, kenyataan itulah yang membuat Junho sangat bahagia, terlalu bahagia tanpa merasakan kesakitan ketika jiwanya terkoyak.

 

Junho yang sejak tadi menutup mata, akhirnya membuka kedua matanya. Hanya untuk melihat wajah Jaejoong yang terpampang tak jauh darinya. Junho memanfaatkan setiap detik itu untuk menatap wajah Jaejoong dengan kekaguman dan cinta. Mata Junho tak berkedip pada detik terakhir sebelum mata itu tertutup untuk beberapa waktu, dan yang pasti ketika mata itu terbuka kembali, Junho tahu bukan dirinyalah yang melihat Jaejoong dari balik kedua mata itu.

 

*****

 

Ketika Yunho memutuskan untuk menyegel jiwa Junho pada tubuh Hoo Yun yang juga ditempatinya, Yunho telah rela akan nasibnya yang akan berpisah dengan Jaejoong. Yunho menduga jiwanya akan punah. Namun rupanya perhitungannya salah. Jiwanya tidak punah, hanya sangat lemah dan sekarat. Dan Yunho juga tak mengharapkan Junho untuk menolongnya. Paling tidak salah satu dari mereka ada disisi Jaejoong, mencintainya, dan menjaganya meskipun itu bukan dirinya. Bagaimanapun juga kebahagian Jaejoong tetaplah yang utama dan paling penting. Demi kebahagian dan kelangsungan hidup Jaejoong, Yunho rela harus mendekap di ruang gelap dan dingin dalam dirinya menggantikan posisi Junho.

 

Tetapi beberapa bulan terakhir ruangan itu sedikit demi sedikit menjadi lebih terang, lebih hangat. Bahkan Yunho dapat merasakan jiwanya yang semakin menguat. Beberapa bulan berikutnya bahkan samar-samar Yunho dapat melihat Jaejoong dari balik mata Junho. Meskipun terlalu samar sangat cukup untuk mengobati kerinduannya akan Jaejoong. Ketika hari terus berjalan, Yunho merasa semakin kuat dan dapat melihat Jaejoong dengan sangat jelas. Kemudian puncaknya malam itu, ketika ruangan itu berubah menjadi sangat terang dan Junho datang mengunjunginya. Wujud Junho sudah sedikit tak berbentuk, hanya banyangan cahaya. Dan sebelum hilang meninggalkan pesan sekaligus ancaman untuknya.

 

"Kau harus membuatnya bahagia, dan bila sekali saja kau membuatnya menangis aku akan mengusahakan untuk kembali dan merebutnya darimu. apapun caranya, dan saat itu jangan harap aku akan berbaik hati untuk menyerahkan Jaejoong padamu."

 

Junho pergi bersamaan dengan cahaya yang menyilaukan, terlalu menyilaukan dan membuat mata Yunho tertutup. Kemudian ketika Yunho membuka mata setelahnya, Yunho telah berpindah. Dirinya sudah terbaring di sofa di ruang kerjanya dengan Jaejoong yang tidur bersimpuh tak jauh darinya.

 

*****

 

Pagi harinya ketika Jaejoong terbangun, tanpa sebab, hatinya begitu sakit dan menangis pilu.

"Boo..."

Panggilan itu mengalihkan pandangannya, suaminya. Kali ini benar-benar Yunhonya bukan Junho. Kebahagian akan hadirnya Yunho itu ironisnya membuat Jaejoong tertegun karena Jaejoong menyadari sesuatu. Junho telah pergi. Tangis Jaejoong semakin menjadi, tangis bahagia namun juga tangis kepedihan. Jaejoong tahu diri, seharusnya tak sepantasnya Jaejoong memiliki perasaan itu karena suaminya hanyalah Yunho dan akan selalu setia padanya. Namun hati dan air matanya tak mau mengerti. Hatinya tetap sakit dan air mata tak mau berhenti.

 

Yunho yang memahami keadaan istrinya ikut bersimpuh didepan Jaejoong dan langsung mendekapnya dengan erat. Jaejoong adalah mate Junho juga dan kepergian Junho tentu membuat Jaejoong sedih, kesedihan yang sangat memilukan.

 

*****

 

Changmin tak bosan-bosanya memandang wajah Kyuhyun yang semakin hari semakin chubby saja. Dan masih sangat mengagumi tubuh Kyuhyun yang tiap hari makin melar dan akan semakin bertambah beberapa bulan kemudian. Nde menginjak usia kandungannya yang ke-5. Perut Kyuhyun memang terlihat sudah besar dan diikuti oleh bagian yang lainnya. Hal ini tak lepas dari pengaruh calon aegya dalam kandungannya. Ketika kau mengandung anak dari seorang food monster pasti kau sudah tahu bahwa nantinya sang aegya akan menuruni gen dominan sang Appa. Terlebih ada dua calon food monster di dalam kandungan Kyuhyun jadi sangatlah wajar bila kini nasib tubuh Kyuhyun sedikit memprihatinkan namun tetap sangat y dimata seorang Shim Changmin.

 

Pagi ini keduanya sedang berada di salah satu restaurant dekat kediaman Shim yang menyediakan menu sarapan All You Can Eat. Keduanya sudah tiba bahkan sebelum restaurant buka, dan langsung menghabiskan begitu banyak sarapan jenis bubur, kue, dimsum dan omelet. Dalam hitungan menit saja sudah terlihat gunungan piring yang cukup membuat pengunjung geleng-geleng, bahkan sang manager restaurant gigit jari dibuatnya.

 

Jumlah makanan itu tentu belum cukup, kini keduanya sedang menunggu pesanan kedua mereka dengan menu dan jumlah yang sama. Seperti biasa sambil menunggu, Kyuhyun tanpa absen memainkan PSP nya sedangkan Changmin asyik memandangi wajah Kyuhyun, atau sesekali membaca beberapa laporan kasus yang ditangani Sang Appa.

 

Selang beberapa detik kemudian pintu restaurant terbuka, seseorang masuk dengan suara heels yang nyaring terdengar sampai ke penjuru ruangan. Seketika Kyuhyun langsung mem-pause game di PSPnya. Bukan karena suara sepatu itu melainkan radar posesive dalam dirinya langsung memberi sinyal. Dan benar saja begitu Kyuhyun melirik ke arah pintu, yeoja itulah yang datang. Yoon Bora, sekertaris Shim Dong Wook. Karena Changmin sering membantu sang Appa dan seringnya keduanya bertemu, mereka sangat akrab. Keakraban yang cukup membuat Kyuhyun iritasi.

 

“Anyoeng Oppa” Sapa Bora dengan akrab dan manisnya.

 

Dan tidak seperti sikap Changmin pada orang lain umumnya yang pasti cuek dan dingin, Changmin menyambut sapaan itu tanpa ada nada dingin sama sekali, bahkan terkesan sangat akrab.

 

“Ini dokumen yang harus Oppa pelajari. Kata Doong Wook Ahjushi, kalau bisa sore ini Oppa sudah bisa menghubunginya sebelum sidang dimulai.”

 

“Gumawo Noona”

 

Dan lagi-lagi Changmin tersenyum saat menerima amplop yang berisi berkas penting itu, menambah basah sumbu emosi Kyuhyun dengan kecemburuan. Bukan Kyuhyun namanya bila tinggal diam dan cuek saat sang suami dirayu tepat di depan matanya.

 

“Minie Hyung.” kata Kyuhyun dengan suara manja yang cukup membuat Changmin tertegun. Tidak pernah selama pernikahan mereka, Kyuhyun memanggilnya semanja itu. Terlebih kini kedua tangan Kyuhyun bergelayut di lengannya, kepala menyandar didadanya berpose imut minta dielus. Mana mungkin Changmin menolak. Dengan lembut dan kasih sayang Changmin mengusap pucuk kepala Kyuhyun dan tersenyum penuh kelembutan, tingkat kelembutan yang tak pernah ditunjukannnya pada orang lain, bahkan orang tuanya sekalipun. Kelembutan milik Kyuhyun seorang.

 

Kyuhyun tersenyum penuh kemenangan saat tangan itu mengusap lembut kepalanya. Dan senyum itu semakin lebar saat melirik ke arah Bora dan melihat bahwa mata Yeoja itu kini sedang berkilat termakan api cemburu. Nde sejak dulu Bora memang telah menyukai Changmin. Dan sangat mencintai begitu mereka beranjak dewasa. Bora memanfaatkan hubungan persahabatannya dengan Max untuk mendekati Changmin. Boralah yang pertama kali mengetahui bahwa Changmin juga menyimpan perasaan terhadap Kyuhyun meski saat itu Max sangat memuja namja berpipi Chuby itu. Awalnya Bora tak akan mempermasalahkannya karena dia tahu, Changmin tak akan mendekati Kyuhyun demi menjaga perasaan Max. Namun semua berubah saat Max meninggal.

 

Ketika Changmin menikah dengan Kyuhyun, hati Bora hancur namun cukup pintar untuk tidak bertindak bodoh. Bora tetap menjalin hubungan dengan keluarga Shim, dan sekali lagi memanfaatkan hubungan persahabatannya dulu dengan Max, Doong Wook langsung menerimanya saat Bora melamar sebagai tim sekertarisnya. Bora akan tetap menunggu kesempatan sampai nasib sial menimpa Kyuhyun dan memisahkan mereka. Sungguh Bora sangat benci ketika Kyuhyun bergelayut manja pada Changmin didepanya, dan dia tahu bahwa Kyuhyun sengaja melakukannya. Api kebencian itu semakin berkobar saat melihat senyum Kyuhyun yang semakin lebar, senyum yang mengejeknya.

 

Tetapi rupanya bukan hanya Bora saja yang tersulut emosi kebencian saat melihat senyum yang dilemparkan Kyuhyun pada Bora. Changmin, suami over posesive ini salah mengartikan senyuman Kyuhyun. Mana boleh Kyuhyun itu tersenyum seperti itu pada orang lain. Changmin memang membiarkan Bora akrab dengannya karena masih memandang Bora sebagai sahabat Max, tapi beda ceritanya bila Kyuhyun mulai tertarik padanya. Pandangan mata Changmin berubah tajam, membuat bulu kuduk Bora berdiri, sangat takut dibuatnya. Karena itulah tanpa basa basi lagi Bora pamit dan langsung berputar, berjalan cepat meninggalkan tempat itu dengan suara heels yang lebih nyaring saking terburu burunya.

 

Fiuh, Changmin sedikit lega ketika melihat Bora pergi. Terlalu lega hingga tak mempermasalahkan ketika Kyuhyun menarik kepalanya dari dada Changmin, melepas lengan Changmin dan lebih memilih kembali berselingkuh dengan PSP miliknya.

 

*****

 

“Sampai kapan kita harus menungu?” Desis Yong Hwa. Jelas sekali terdapat amarah dalam setiap kata-katanya.

 

Nde Yong Hwa memang telah diambang kesabarannya kali ini. Beberapa bulan terakhir Yong Hwa memang gencar menyerang Yunho untuk merebut posisi sebagai tempat tertinggi di keluarga Jung. Namun setiap usahanya selalu gagal. Diantaranya ketika Yong Hwa menemukan kegiatan illegal dan langsung melaporkannya ke pihak berwajib, alih -alih mereka menangkap Yunho, Shim Dong Wook malah mendatanginya, atas nama keluarganya untuk melupakan kasus itu.

 

“Tindakannya memang tidak benar, tapi saat ini Yunho memiliki poisisi tertinggi dalam rantai makanan dunia underworld Asia. Berkat campur tangan keluarga Jung lah perang antar geng mafia berhenti, itu karena mereka sangat menghormati keluarga Jung, dan mereka cenderung menjadi takut sejak Yunho memimpin. Bila sampai Yunho tertangkap dan mungkin sampai mati, perang itu kemungkinan akan berkobar kembali. Korban tentu akan berjatuhan. Dan kami sebagai keluarga Shim tak akan membiarkan hal itu terjadi. Kuharap kau memikirkan hal ini, bila kau masih berisi keras, kamilah yang akan menjatuhkanmu. Lagipula disini bukan hanya Yunho yang seorang kriminal, kaupun juga sama.”

 

Tidak berhasil menjatuhkan nama Yunho di mata publik, Yong Hwa kembali berusaha menjatuhkan nama Yunho di mata keluarga Jung, terlebih ketika beberapa minggu sebelumnya Yong Hwa bertemu dengan Ming Dow, salah satu anggota keluarga Zhou. Ming Dow adalah salah satu anggota Zhou terkuat yang memiliki dendam pribadi terhadap Junho. Adiknya terbunuh oleh Junho dan sampai sekarang keluarga Zhou belum memberi keadilan padanya. Karena itulah Ming Dow mencari jalan sendiri untuk membunuh Junho yang kini bersarang di salah satu tubuh keluarga Jung. Ming Dow mendekati Yong Hwa, menceritakan kebenaran tentang salah satu keluarganya Jung Hoo Yun yang ironisnya tak diingat oleh mereka lagi yang kini raganya di rebut oleh sosok jahat Junho. Bahkan Ming Dow dengan salah satu bakatnya berhasil memperlihatkan sosok asli Junho.

 

Tentu Junho memanfaatkan kesempatan itu. Yong Hwa memanggil seluruh anggota dan tetua keluarga Jung. Bersama Ming Dow membeberkan tentang jadi diri ketua keluarga Jung itu. Namun di luar dugaannya semua tetua Jung malah tidak mempermasalahkanya.

 

“Beliau memang bukan Hoo Yun namun bukan juga orang lain. Beliau adalah leluhur kita yang meminjam raga Hoo Yun. Kami sudah tahu sejak awal dan tak berniat mengusirnya. Bagaimanapun dia adalah kakek buyut kami. Sebagai keturunannya tentu kita senang akan keberadaannya. Terlebih dibawah pimpinan beliau, keluarga Jung berkembang cepat.” Terang Jung Jin Hee. Salah satu tetua Jung yang sebenarnya masih araboeji Yong Hwa sendiri. Namun Jin Hee yang sudah tahu tentang watak Yong Hwa dan tentu saja keterlibatannya dalam pembunuhan Hoo Yun memilih untuk tak mendukungnya kali ini. Di dalam keluarga Jung memang selalu terlahir satu anggota yang memiliki bakat supernatural, dan dalam generasi ini adalah Jin Hee. Sejak semula Jin Hee telah sadar, dan tidak terkena ilusi Yunho. Dia tahu bahwa Yunho menggunakan raga Hoo Yun. Namun Jin Hee memilih diam demi melindungi Yong Hwa. Dan Jin Hee masih berbohong dengan keluarga Jung yang lain hari itu juga bahwa Hoo Yun masih hidup dan jiwa leluhur mereka menyatu di dalam tubuhnya. Dengan begitu keluarga Jung tak akan tahu bahwa Hoo Yun yang sebenarnya telah mati dan itu atas perintah Yong Hwa.

 

Ketika itu Junholah yang mendatangi pertemuan itu, dan bukan Junho namanya bila tak membalikan tuduhan Yong Hwa dengan kekejaman kata kata khas miliknya. Harga diri Yong Hwa semakin jatuh saat itu juga dan akhirnya bertekad membunuhnya untuk kedua kali, termasuk jiwa asing di dalam tubuhnya. Kali ini dengan tangannya sendiri.

 

“Aku sudah tidak peduli lagi, bila keluarga Jung menentangku aku hanya tinggal membunuh mereka semua.”

 

“Tapi tetap tidak mudah membunuhnya. Terlebih dia bukan manusia.”  Jang Geun Suk mengingatkan.

 

“Ming Dow memiliki cara. Dua hari lagi saat gala ulang tahun Jung Corp, aku akan membunuhnya. Siapapun tak akan menghalangiku termasuk Araboeji atau keluarga Shim sekalipun.”

 

TBC

Anyeong,author comeback lagi dengan Chapter 20^^. Mian ne tak terasa sudah sangat telat updatenya hampir telat ...entah lah banyak hari pokoknya.Untuk ini Author minta maaf yang sebesar-besarnya. Ada banyak hal terjadi pada kehidupan Author, Author juga tak sempat menulis, jadi dewasa itu ternyata merepotkan, bingung bagi waktu….Oke sampai disini saja curcol Author^^..

Akhirnya Yunpa sudah kembali pada Chap ini^^, dan Junho akhirnya kembali menghilang. Kemudian sekilas hari-hari  pasangan Changkyu yang tak pernah luntur konyolnya. Lalu...Umh...Yong Hwa akan segera melakukan aksinya, bahaya memang akan kembali menghampiri pasangan Yunjae. Yap klimaks cerita baru akan dimulai di chapter depan^^

Semoga kalian menyukai chapter ini^^

Tetep ditunggu saran dan reviewnya. Oh ya karena tidak tahu akan update kapan lagi. Author ucapin sekarang ja ne. Selamat hari raya Idul Fitri bagi yang merayakan. Minal aidzin Wal faidzin, mohon maaf lahir dan batin^^

Big Hugs    

Yeye Kyunie^^

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
yo_yunjae #1
Chapter 20: Oh God.. cerita ini keren bangett...
Please lanjutin ya..
Sayang banget cerita sebagus ini stop disini.
Penasaran banget apa betulan Junho betul2 lenyap jiwa nya?
Ngk mungkin Yunho mati dibunuh oleh Yonghwa kembali kn?
Keluarga Zhou harusnya mikir2 2x menggunakan kekuatan mereka
MinKyuRyJaeBam
#2
Chapter 20: new readers here~~ terus lanjutkan authornim!!~~ :)
kimahra92 #3
Chapter 20: Lanjut please
nanggung thor :D
Suka deh ama cerita2'nya di fanfic.net jg ^^
Kianhe #4
Chapter 20: ahhh lama sekali unnie baru comeback kkk
Yunho kembali tapi junho ga benar-benar hilang kan ? Uhh bakal ada kudeta sepertinya. semoga junho muncul lagi. no comment buat changkyu, mereka selalu begitu bikin speechless. Tapi porsinya banyakin juga dong unn
JejeKyu
#5
Chapter 20: Udah brapa abad kagak update? xD sorry, kidding :D

Btw, knapa Changmin mnggil Bora 'unnie' bukan 'noona'?

update soon!^^
Pinkhotel #6
Chapter 19: Hehehehe,,, semoga yg terbaik yg terjadi,,, kyu lucu hamil nya hahahahha ,, please update author nim ,, I miss your story,, Pasti Akan selalu nungguin cerita Ini ,,apa pun akhirnya dr cerita Ini ,, thanks for your story
Artemis99 #7
Chapter 19: lanjut kak keren. junhi mengalah trs anaknya diambil. lha reaksi Yunho gmana
Kianhe #8
Chapter 19: Kyu hamil wkwkwk dan ngidamnya ga elit, masa kaos kaki bekas dibawa, ga kebayang gimana baunya itu iuhhhh. Dan jae nanti lama-lama kamu suka loh sama junho. awas nanti nyesel. mending terima dua-duanya. atau gak junho yunho keduanya hidup. Dan berbagi peran
JejeKyu
#9
Chapter 19: Omooo... Kyu mom hamil eoh?! Aaaaah ><
Kyu dibikin ngidam macem2 ya, author nim! xD