Kesadaran Ji Hye

Cool Idiot

Chan Yeol melepaskan pegangan tangannya pada besi lalu pelan-pelan  menempelkan kedua tangannya ke kedua pipi Ji Hye. Dia bisa merasakan keterkejutan Ji Hye di wajahnya dan juga kepalanya yang mulai kaku, matanya juga kedap-kedip.

 Chan Yeol mendekatkan wajahnya ke wajah Ji Hye lalu mencium bibir gadis di depannya itu.

-----------

Ji Hye Memekik pelan saat dia merasakan sentuhan lembut dari bibir Chan Yeol. Urat di seluruh tubuhnya mengencang, degup jantungnya pun mengencang seperti habis lari keliling seoul. Di hari yang cerah itu, di atas ayunan, dia mendapatkan ciuman pertamanya. Ciuman pertama dari cowok yang tidak pernah dia pikirkan sebelumnya. Jantungnya serasa hampir copot saat dia sadar Chan Yeol mengencangkan pegangan tangannya di kedua pipi Ji Hye dan menciumnya lebih lama. Dia tidak menciumnya kasar melainkan menempelkan bibirnya dengan lembut sambil sedikit menghembuskan nafasnya yang hangat.

Hangat.

Manis.

Membuat Ji Hye ingin….menutup matanya.

Tanpa Ji Hye sadari, dia sudah menutup kedua matanya.

Seharusnya dia marah. Kesal. Merasa ciuman pertamanya dicuri oleh orang brengsek. Tapi entah apa yang terjadi. Saat dia menutup mata justru dunia serasa berputar dan mulailah ada berbagai hal muncul, mulai dari burung bernyayi-nyanyi, bersiul seiring dengan degup jantungnya yang makin kencang. Kelopak bunga sakura berterbangan dimana-mana. Kembang api mini meletup letup dan dia bisa merasakan angin berhembus membuatnya jadi merinding  sementara mukanya makin terasa panas.

Dia tahu yang dia rasakan mungkin aneh dan jauh dari perkiraannya. Dia kira dia bakal langsung menghajar si idiot yang berani menciumnya tapi….

Dia…

Menyukainya.

Suka.

Sangat suka.

Sesaat Ji Hye larut dalam perasaan, Chan Yeol tiba-tiba melepaskan ciumannya dan tangannya dari pipi Ji Hye. Mereka berdua terengah mengambil nafas. Chan Yeol mengambil langkah mundur dengan wajah bingung dan canggung.

“S-sorry, Hye” Chan Yeol berjalan makin mundur.

 Ji Hye Cuma bisa bengong, gak tahu harus bilang apa dan ngapain.

“Sorry” Chan Yeol berkata lagi, makin kikuk. “Anggap aja….itu gak pernah terjadi” lalu dia pergi meninggalkan Ji Hye bengong sendirian.

Seluruh badan Ji Hye terasa mati rasa bagai disiram air es dari kutub utara setelah dia mendengar kata-kata itu.

Anggap itu..gak…pernah…terjadi?. Gak…pernah…terjadi…?’

‘gak…pernah?’

Ji Hye cepat-cepat memegang dadanya karena tiba-tiba rasanya sakit sekali. Sakit bagai diremas dari dalam. Ditusuk. Dibakar. Kata-kata terakhir Chan Yeol terus terngiang di pikiran Ji Hye. Selama terngiang kata-kata itu membuat hati Ji Hye semakin sakit. Dia juga mulai sesak nafas. Terasa di himpit oleh udara itu sendiri. Badannya kaku serasa dililit besi ayunan dan diputar-putar.

Dia tidak merasakan sakit hati seperti ini ketika melihat Kris tadi. Dia menyalahkan dirinya sendiri kenapa dia bisa suka dengan ciuman itu yang ternyata hanya main-main dari Chan yeol.

Tak terasa dia pun mulai meneteskan air mata. Seluruh tubuhnya bergetar hebat karena menahan sakit dan mencoba menahan air mata yang ternyata tidak terbendung. Dia menutup wajahnya dalam-dalam dengan kedua tangannya untuk menutup wajahnya yang penuh air mata , dia juga menggigit bibirnya agar suara tangisannya juga tidak terdengar oleh orang lain.

Brengsek lo Park Chan Yeol. Bener-bener brengsek!’

…….TT_TT…..TT_TT……TT_TT……

Chan Yeol yang tanpa sadar berlari tanpa tujuan sudah mencapai titik lelahnya. Dia berhenti tepat di sebuah lapangan. Dia membungkuk untuk mengambil nafas. Jantungnya berdegup sangat kencang. Dua kali lipat kencangnya karena habis lari dank arena suatu hal yang dia baru saja lakukan pada Ji Hye. Dia sesak nafas juga, merasa ingin menghajar sesuatu.

Dia tidak menyangka mencium gadis yang dia suka bakal sesakit hati ini. Mungkin karena dia yakin kalau dia bertepuk sebelah tangan.

“Arggghhhhh!” Chan Yeol berteriak sekuat tenaga.

Dia ingin melepas amarah yang sudah lama ada di hatinya. Dia tida perduli kalau Ji Hye akan berakhir membencinya, toh dia juga sudah memutuskan untuk menyerah dan akan menjauhi Ji Hye mulai detik itu.

Dia lelah dengan pikirannya sendiri lalu dia berkahir duduk di tanah dan menatap kosong kedepan. Kejadian di ayunan tadi terus terlintas bagai kaset kusut. Kata-kata tolol, bego, idiot terus dia katakan pada dirinya sendiri.

Saat itu dia berharap dia punya mesin waktu. Berharap kembali ke setahun lalu ketika dia pertama kali melihat Ji Hye memasak di ruang praktek, tersenyum dengan sangat bahagia. Dan itulah momen dimana dia jaatuh cinta pada gadis itu. Tapi statusnya sebagai cowok terpopuler membuatnya agak ragu untuk mendekati cewek paling anonymous di sekolah. Tapi kini dia sangat menyesalinya ketika menyadari betapa dia sangat berharga dibandingkan cewek-cewek yang selalu mengejarnya. Semakin dia mengenalnya semakin dia suka.

Seharusnya dia bisa memperlakukan Ji Hye dengan baik dari awal. Jujur sejujur-jujurnya kalau dia suka. Tidak perduli mengenai statusnya atau apapun. Tapi semua terlambat. Dia memang bodoh seperti keledai, jatuh di lubang yang sama. Mengalami kejadian menyakitkan untuk kedua kali.

Ya. Hal yang sama terjadi pada Yuri.

 Dia, Kris dan Yuri adalah teman dekat karena keluarga mereka dekat satu sama lain. Dia menyukai Yuri. Dia mengatakan pada Kris kalau dia akan menyatakan perasaannya pada Yuri. Yuri juga menyukai Chan Yeol. Tapi yang terjadi malah Yuri pacaran dengan Kris. Dengan santainya Kris minta maaf dan bilang kalau Yuri ‘menembaknya’ duluan.

Sejak itu dia agak benci pada Kris. Dan alasan itu juga kenapa dia tidak mau lagi sesumbar tentang siapa yang dia suka pada. Karena itu dia memilih cari gara-gara untuk cari perhatian Ji Hye. Tapi akhir yang pedih berulang kembali.  Memang dia cowok yang paling tidak beruntung di dunia.

Ketika merenung, Chan Yeol merasakan ada tetesan air di tangannya. Dia menengadah ke atas. Ternyata gerimis.

Dia akhirnya memasang senyum sedih.

“Langit aja ikutan nangis buat gue. Gue memang menyedihkan. Benar-benar menyedihkan”

*.*         *.*         *.*

Ji Hye melap wajahnya dari air matanya. Dia merasakan tetesan air hujan di badannya tapi dia tak berniat beranjak pergi. Sekalian aja basah. Biar orang-orang gak tahu kalau dia habis nangis. Lalu dia mendengar Handphonenya berbunyi. Sesaat dia mengetahui bahwa Sunny yang menelfon, dia langsung mengangkat telfon itu.

“Sunny-ahhhh” Dia berasa ingin nangis lagi.

“Hye, lu dimana?”

Ji Hye tidak menjawab. Dia Cuma mendesah, bersiap nangis lagi.

“Lu gak apa- apa kan? Di sekolah heboh banget gara-gara Kris”

“Sunnyyyyyy , tolongin gue” Ji Hye terisak lagi.

“HYE? Nangis loe? Aduh, loe dimana sih?”

“Gue…di taman bermain komplek deket sekolah. Lu cepetan kesini dong”

“I, iya. Tunggu gue!”

Sesaat setelah Sunny menutup telfonnya. Ji Hye kembali menutup mukanya. Membiarkan badannya basah kuyup.

--------------

“JI HYE!”

Sunny berteriak saat melihat sahabatnya sudah basah kuyup. Dia mengangkat payung yang dia bawa ke atas kepala Ji Hye.  “Lu kenapa hujan-hujanan begini?”

“Sunnyyy!” Ji Hye langsung berdiri dan memeluk Sunny dengan erat.

Sunny yang menduga bahwa Ji Hye jadi begini pasti gara-gara Kris Cuma bisa mendesah dan memeluk kembali sahabatnya itu. “Iya, gue tahu loe pasti sedih. Udah ya. Kita neduh dulu”

Sunny membawa Ji Hye ke took swalayan untuk berteduh sekalin menghangatkan tubuh Ji Hye dengan capucinno panas.

Sunny melihat ke arah mata Ji Hye yang bengkak. Dia menatap lekat sahabatnya yang terlihat rapuh itu sambil mengeringkan seluruh badan Ji Hye dengan jaketnya.

“Gimana, udah baikkan belum?”

Ji Hye mengangguk lemah setelah menyeruput kopi panasnya. DIa merasakan badannya kembali hangat.

“Thanks, ya” Ji Hye tersenyum penuh arti pada sahabatnya itu.

“Gue ngerti perasaan loe, Hye. Pasti sedih ngeliat Kris tadi sama….” Sunny memutuskan untuk tidak melanjutkan kalimatnya.

“Brengsek!” Ji Hye tiba-tiba mengumpat membuat Sunny jadi kaget.

Sunny menepuk-nepuk pundak Ji Hye. Sobatnya udah kena shock tingkat tinggi.  “Sabar Hye”

Ji Hye menatap sobatnya, “Harusnya gue marah kan? Harusnya gue kesel kan? Gue harusnya bentak-bentak dia kan?”

“Ah, i-iya Hye. Lu pantes marah. Kalau gue jadi loe gue juga bakal sakit hati” Sunny menepuk-nepuk pundak Ji Hye.

“Terus dia kenapa harus bilang gitu coba? Anggap gak pernah terjadi? Bisa-bisanya dia bilang begitu. Kalau dia cuma main-main kenapa harus lakuin itu dari awal? Kenapa juga gue…gue harus sakit hati waktu tahu dia ternyata main-main. Anggap ‘itu’ gak pernah terjadi. Gak pernah terjadi, huh!” Ji Hye menerawang ke atas. Bibirnya bergetar, matanya berkaca-kaca.

“Emang Kris bilang dia Cuma main-main sama loe? Dia bilang begitu?”

Ji Hye menatap Sunny lalu geleng-geleng, di menatap ke bawah “Bukan Kris….”

“Bukan Kris? Lu lagi ngomongin siapa sih?”

“Si idiot” Ji Hye mengencangkan rahangnya.

“Idiot? Maksud loe Chan Yeol?”

“Iya, si brengsek!”

“Brengsek? Jadi, yang bikin loe nangis bukan karena Kris, tapi Chan Yeol?”

Ji Hye mengangguk pelan.

“E-emang dia apain elo sih? Loe diserang sama fans-fansnya lagi?”

“Enggak. Dia….” Ji Hye berhenti berbicara menutup matanya.

“Dia kenapa, Hye?”

“Dia…cium gue”

“MWOOOOO?!” Saking kagetnya Sunny langsung beranjak berdiri sambil teriak. “Dia apa? Ci-cium loe?” Sunny kembali duduk dan berbisik. “Dimana?”

Ji Hye tidak menjawab. Mukanya merah.

“Jangan bilang…” Sunny menunjuk ke bibirnya. Melihat Ji Hye mengangguk pelan dia langsung heboh lagi sendirian. “Waaaahhh. DAEBAK!”

“Trus, rasanya gimana Hye?”

“Sakit. Kesel. Pengen nonjok mukanya dia”

“Lu ngarep dapet first kiss-nya dari Kris ya? mangkanya loe nangis?”

Ji Hye geleng kepala. Sunny melotot. “Jadi?”

“Itu dia. Gue gak ngerti sama perasaan gue sendiri. Gue kesel banget waktu habis dia cium gue, karena dia…minta maaf dan suruh gue nganggep semua itu gak terjadi. Kalau dia cuma main-main kenapa dia harus ngelakuin tu coba? Kenapa?”

Sunny menelan ludah lalu bertanya, “Hye, gue mau nanya. Lu jawab yang jujur ya. Waktu Chan Yeol sunbae cium loe, loe suka atau enggak?”

Ji Hye tertegun mendengar pertanyaan itu. Karena jawabannya, dia memang suka.

“Gini deh. Loe lebih sakit hati mana? Ngeliat Kris dicium cewe lain atau Chan Yeol yang terkesan nyesel cium loe?”

“Gue…gue memang kaget liat Kris tadi, tapi gue gak sampai sesakit hati itu. Gue juga berharap bisa cemburu atau apa, tapi gue malah sakit hati karena si…Sunny,harusnya gue marah kan liat Kris sama cewek lain, gue…gue bukannya ingin memberikan harapan palsu sama Kris, gue Cuma pingin mastiin perasaan gue, tapi setelah kejadian ini gue malah bingung”

“Hye, kayaknya lo udah tahu perasaan loe yang sebenarnya” Sunny berkata dengan nada yang menenangkan.

“Maksud loe? Gue sendiri bingung, loe kasih tahu gue, please”

Sunny menghela nafas terus tersenyum, “Loe suka sama Chan Yeol, Hye”

“Mwoo? G-gue? Suka sama dia?”

“Sekarang lo jujur deh, waktu Chan Yeol cium loe, loe pasti ngerasain sensasi yang aneh tapi menyenangkan. Serasa ada yang ngegelitik perut loe gitu, iya kan? Karena itu juga loe sakit hati dan marah waktu Chan Yeol malah bilang ke loe untuk anggap ciuman itu gak pernah terjadi”

Ji Hye berusaha mencerna perkataan Sunny yang semuanya dia rasa benar. Dia menggigit bibirnya dan menaruh tangannya di dadanya. “Jadi, sakit hati gue ini…karena gue suka sama dia? Loe yakin?”

“Yakin apa enggaknya loe tanya diri loe sendiri, sayang” Sunny mencubit pipi sahabatnya itu yang ternyata kepolosan dan ketidakpekaan-nya akan cinta lebih parah dari yang dia pikir. “Tapi gue rasa Chan Yeol gak main-main cium loe. Pasti dia pake perasaan yang daleeeeem banget” Sunny menggoda Ji Hye.

“Terus kenapa dia mesti bilang begitu? ‘Anggap semua itu gak pernah terjadi’ dia kira gue cewek yang bisa dicium kapan aja apa?”

“Ji Hye, sayang. Loe harus inget kalo si Chan Yeol kan suka sama loe. Dia pasti udah ngumpulin banyak keberanian untuk cium loe. Dia suruh loe untuk anggap semua itu gak pernah terjadi karena dia pikir yang loe suka itu Kris, dan mungkin  loe akan benci dengan ciumannya itu. Jadi lebih baik dia bikin loe berpikir kalau dia itu cuma main-main dan loe gak bakal anggep ciuman itu serius. Ahhh, pasti Chan Yeol Sunbae juga lagi sedih sekarang. Merasa bertepuk sebelah tangan” Sunny melirik ke arah Ji Hye yang lagi merenung. “Hye, selamat ya. Cieee, yang dapet  first Kiss

“Apaan sih lu!” Ji Hye terlihat cemberut tapi mukanya memerah. Dia memikirkan kembali perkataan Sunny yang bilang kalau dia suka sama Chan Yeol.

Masa sih? masa sih gue suka sama dia? Masa sih?

^.^         ^.^         ^.^

“Hatchuuuuu!”

Ji Hye mengelap ingus di idungnya. Sial. Gara-gara kehujanan dia jadi pilek.

“Ampun Hye, ngapain sih pake ujan-ujanan segala. Kayak anak kecil deh” Ibunya menyerahkan air putih dan obat flu kedepan wajahnya. Sekali teguk Ji Hye meminum obatnya lalu membungkus badannya dengan selimut dua lapis. Duduk bersila di atas sofa di depan TV.

“Udah tiduran gih” Ibunya merapikan rambut anak gadisnya itu. “Kamu besok gak usah sekolah aja, ya. Sms ke Sunny aja”

“Hye, udah banyak bolos bu. Nanti bisa-bisa ditegur pak kepsek”

“Apa? Kamu banyak bolos?”

“Ah?” Ji Hye keceplosan, “Euh, gak deng, enggak”

“Hayo! Ngapain kamu? Jangan-jangan pacaran nih! Sama Kris itu ya?”

“Ihh, si ibu mah. Enggak lah. Ya udah aku mau tidur” Ji Hye beranjak bangun dari sofa, ketika dia melangkah kaki di tangga ke-lima dia berhenti. Kupingnya mendengar lagu yang familiar.

‘Kau bidadari jatuh dari surga dihadapanku…eeaa’

“Apaan nih bocah-bocah tengil pada nyanyi. Nonton sinetron aja ah”

“JANGAN DIPINDAHIN BU!”

Secepat kilat Ji Hye berlari ke depan TV menghalangi pandangan ibunya. “Eh, buseeet Hye. Kenapa sih kamu? Ngefans kamu sama boyband bocah tu?”

Ji Hye tidak menjawab pertanyaan ibunya. Dia bahkan tidak mendengarnya. Indra penglihatan dan Indra pendengarannya hanya fokus pada layar TV. Dia melihat empat bocah sedang bernyanyi dan menari. Dia mengenalnya. Ya, wajah mereka familiar. Teringat kembali momen lucu saat Chan Yeol mencoba menghiburnya dengan menyuruh anak-anak itu bernyanyi untuknya.

Ji Hye tersenyum lalu berjongkok di depan TV.

‘So baby please be mine, please be mine oh mine eaaa. Karena hanya aku sang pangeran impianmu eaa eaa eaa…eaa…”

“Ngapain kamu Hye, jongkok di depan TV? Cengar cengir lagi. Bener- bener ngefans ya kamu sama bocah-bocah itu?”

“Hmmm. Mereka keren ya bu” Ji Hye tersenyum dan terkikik kecil sambil…mengusap air matanya. Walau dia menatap ke arah layar tapi pikirannya hanya Chan Yeol. Tingkah lucunya. Kata-kata yang dia ucapkan saat mencoba menghiburnya.

Gombalannya.

Senyumnya.

Matanya.

Jalannya yang pincang.

Suaranya yang dalam.

Ji Hye merasakan sesak dan geli di perutnya. Dia memegang perutnya sambil mengutuk dirinya sendiri.

‘Sialan. Kenapa gue jadi terbayang setiap detil dari dirinya. Apa ini tanda-tanda gue emang suka sama dia? Sialan!”

“Hye, bangun! Ada yang cari kamu”  Ibunya sudah berdiri di sampingnya. Ji Hye buru-buru pasang muka biasa lagi lalu melihat keibunya.

“Siapa?”

“Kris”

 

Bersambung deh…………

[A/N] Hallo lohaaaaloooo ^^ baru update lagi nih. Niatnya pengen dari kemaren2 tapi seminggu ini notebooknya lagi dibajak sama ade gue. Pengen posting blog aja ampe pergi ke warnet.

 Maaf nieh kalo chapter yang ini agak lebay. (Maklum authornya juga lebay). Mudah-mudahan nyambung (maksud?). Oh iya, gue bikin ceritanya Coboy Junior udah GO INTERNATIONAL nyampe ke tipi Korea, AMIIIIIN kekekeke h_hV

PS : Ada yg ngeh gak sama drama korea yang bakal tayang di tv, yang “The wind blow…” apalah itu judulnya. Gue penasaran karena bakal di dubbing ama artis-artis kita. Pengen aja denger fitri tropica dubbing-in Eun Ji Apink. Dramanya udah liat sih di DVD, tapi penasaran juga ama yang tayang di tv. Mereka juga bikin program ‘Mission X’ yang katanya niru konsep Running Man . Coba nanti-nanti bakal ada yang bikin acara kayak ‘Strong Heart’ atau ‘Hello counsellor’. Ameeeeeen ^^

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
LeeKietz
Sorry guys. Belum bisa update secepatnya coz laptop dibajak lagi sampai waktu yang belum ditentukan.

Comments

You must be logged in to comment
pcypeacesign61 #1
authornya keren bgt kok ga lanjut lanjut si thorr suka bgt sama ff ini lanjut dong thorr pleasee
nanamiharu #2
Chapter 32: LAH KAKAK AKU LAMA GA BUKA SEKALI BUKA BACA INI KOK NYESEK :""""""
chanhye gimana nasipe kak :"(
chanyeol juga ilang2an dia kira dia jongin main teleport /?
lanjut plis kak aku menunggumu
liuliuyifan #3
Chapter 31: alaah canyol knp ga nemuin jihye aja sih
mian thor bru komen chapt ini gw baru baca kmren hehe gw suka ff lu thor sueeeeer
seideer #4
Chapter 31: Lahhh chanyeol jd menye2 gt....
seideer #5
Chapter 30: Makin complicated nehhhh
seideer #6
Chapter 29: Wuahh knp hub chanyeok namji
seideer #7
Chapter 28: Wkwkkwkwkwkw pls lahhh chanyeol nam ji yg baru pacaran lebaynya saling sms an...hahha
seideer #8
Chapter 27: Chanyeol norak ahhh...sok romantis ngomongnya wkkwkw
seideer #9
Chapter 26: Arghhhhh tidakkkk ...kris yurinya nanggung tuhhhh...
Ehhh tapi mrka ngomongnya uda 'aku kamu' yaaa...
:D
seideer #10
Chapter 25: Kisah kris yuri menarik juga