시간: 4

PERFECT TIME

FALL  2012 : Fall to Jealousy

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

 

“Choi Junhong!!!” Sooyoung berteriak dengan sangat bersemangat melebihi rasa semangatnya memakan vanilla ice cream.  Junhong menghentikan langkah kakinya saat namanya dipanggil, kemudian badannya berbalik dan sepasang matanya menemukan wajah berseri Sooyoung yang berlari kearahnya. Mau tak mau Junhong tersenyum melihat perilaku teman sebangkunya itu. Sooyoung berlari dan hampir saja terjatuh, “Eii hati-hati, Youngie.” Ujar Junhong khawatir.

Namun entah kenapa keseimbangan Sooyoung dapat kembali dengan cepat. Seperti sudah terlatih.

Tentu saja. Dia seorang penari dan trainee SM, mana mungkin dia gampang terjatuh.” Junhong membatin. Tangan Junhong kemudian terjulur kearah dua lengan Sooyoung yang cukup berotot. Junhong tak sedikitpun menyembunyikan keterkejutannya, “Wow, ototmu besar sekali. Lebih besar dari Himchan hyung.” Goda Junhong.

Sooyoung yang masih terengah-engah hanya balas memukul lengan Junhong dengan keras, “Aww. Sakit tahu! kau bisa lihat begitu banyak fansku disini yang bersiap 'memakanmu' kalau kau menyakitiku, their beloved oppa.” protes Junhong. Tapi Sooyoung tidak peduli. “Kapan lagi siswa-siswi lain melihat seorang Zelo, almighty maknae B.A.P dipukul oleh siswi biasa, rakyat jelata sepertiku ini.” Balas Sooyoung sambil terkikik mendengar kalimatnya sendiri. Kemudian Sooyoung sudah menarik lengan Junhong menuju ruang kelas mereka.

Adalah pemandangan yang biasa bagi seluruh penghuni SOPA saat melihat kedekatan Junhong dengan Sooyoung. Mereka tidak pernah menggosipkan keduanya. Selain karena Sooyoung adalah pribadi yang sangat supel dan ramah, serta memiliki banyak teman, maka bukan hal yang mustahil Sooyoung bisa menjadi teman dekat Choi Junhong atau Zelo. Tak hanya Junhong, Sooyoung juga berteman baik dengan Hayoung dan Naeun yang tak lain adalah member APink.

Junhong tersenyum dan menggelengkan kepala. Tapi tangannya tak melewatkan kesempatan untuk menjitak kepala Sooyoung, “Aww!!” Sooyoung mengeluh kesakitan. Tapi bukannya merasa marah, Sooyoung malah tertawa keras dan diikuti tawa Junhong. Keduanya berjalan beriringan, tangan Sooyoung masih mengamit lengan Junhong dan sepertinya Sooyoung tak kehabisan cerita karena sepanjang perjalanan itu Junhong terus tertawa.

“Lalu kemudian wajah Mr. Park memerah karena tidak melihat ada laba-laba yang….”
Kau memang tak pernah kehabisan energy.” Junhong membatin.

“Dan kemudian, ketua kelas kita si Ham Yiseul terpaksa harus mengambil laba-laba itu agar Mr. Park bisa kembali mengajar.” Ujar Sooyoung mengakhiri ceritanya. Junhong tersenyum kemudian langkahnya berhenti saat seseorang kini berdiri didepannya. Sooyoung yang tadinya tidak memperhatikan kemudian menoleh kearah pandangan Junhong.

Seseorang berdiri didepan mereka. Seorang anak laki-laki berwajah poker. Sooyoung segera melepaskan pegangan tangannya pada Junhong, yang seketika membuat Junhong menoleh karena kaget sekaligus heran, “Kenapa?” kemudian Junhong menoleh kepada anak laki-laki yang merupakan sunbaenya di sekolah karena dia kelas 3.

“Selamat pagi, Sunbaenim.” Sapa Junhong sopan. Anak laki-laki itu mengangguk sekali, “Pagi, Junhong. Sooyoung, kau tak memberi salam padaku?” tanya anak laki-laki itu. Sooyoung memerah wajahnya kemudian dengan salah tingkah berkata, “Selamat pagi, Sehun Sunbaenim.” Sapa Sooyoung dengan kepala tertunduk.

Dahi Junhong mengernyit, tingkah laku Sooyoung sangat berbeda saat bersamanya bulanan terakhir, apalagi jika dibandingkan dengan saat pertama kali mereka bertemu. Sooyoung tidak pernah semalu ini didepan laki-laki manapun.

“Hei, Junhong kau keren sekali. Rapmu bagus. Lain kali, ajari aku tekhnik rapmu ya.” Ujar Sehun dengan senyum yang penuh arti. Junhong menoleh kembali kearah Sunbaenya, raut wajahnya bingung, sementara diotaknya berputar segala macam kemungkinan maksud perkataan Sehun padanya. Sindirankah? Atau pujiankah? Karena meskipun Sehun adalah Sunbaenya, Junhong lebih dulu debut dibandingkan Sehun.

“Ah ne, terima kasih Sunbae. Sunbae juga keren. MAMA malah lebih mendahului semua tangga lagu dibanding lagu kami.” Ujar Junhong rendah hati. Sooyoung mengangkat kepalanya, “Eh, tidak Junhong. Kau memang bagus kok. Lagu kalian bagus.” Ujar Sooyoung cepat-cepat. Sehun tersenyum dan untungya tak terlihat Junhong karena Junhong terlalu fokus pada perkataan Sooyoung.

“Ah, begitukah? Terima kasih.” ujar Junhong sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Sooyoung mengangguk-angguk beberapa kali.

“Hei, Sooyoung, aku menunggumu. Jadi apa laporanmu untukku..” belum selesai kalimat Sehun dilontarkan, Sooyoung sudah menerjang Sehun dan menutup mulut Sehun dengan telapak tangannya yang mungil. “Ahhh, Sunbae, kita bicara nanti eoh. Ayo kita ketempat lain. Junhong kau ke kelas saja dulu. Aku akan menyusul, eoh. Tidak akan lama.” Tanpa menunggu respon Junhong, Sooyoung masih dengan tangan menutup mulut Sehun sudah menarik Sehun menjauh dari Junhong.

Junhong menghela nafasnya. Dia tidak tahu kalau Sooyoung dekat dengan Sehun, dan bahkan Sooyoung nampak sangat diam sesaat bersama Sehun. Berbeda jika sedang bersama Junhong. “Ah, mungkin karena Sooyoung adalah trainee SM.” Junhong segera mengenyahkan pikiran negatifnya.

……

 

“Oppa!!! Kau ini, mau membuat Junhong tahu kalau aku menyukainya, eoh?” tegur Sooyoung saat dia dan Sehun sudah berada jauh dari gedung sekolah. Di SOPA bagian belakang ada bangunan kecil berupa gudang buku-buku bekas yang tak terpakai. Tadinya gudang itu tak ada yang melirik, tapi Sooyoung menjadikan itu tempat persembunyiannya sejak musim panas lalu. Menyulapnya menjadi tempat yang nyaman untuk sekedar tidur siang.

Sehun masih tertawa keras sambil memegangi perutnya. Sehun masih ingat saat pertama kali melihat Sooyoung disekolah, dia juga sempat meilhat audisi Sooyoung di SOPA. Dan Sehun pulalah yang membawa video audisi Sooyoung ke Lee Sooman. Dan Lee Sooman menyetujui untuk merekrut Sooyoung yang sengaja dipersiapkan untuk member terakhir girl band yang entah kapan akan di debutkan.

Setidaknya menurut Sehun itu akan memberikan Sooyoung cukup waktu untuk melatih dirinya sendiri. Pertemuan Sehun dan Sooyoung justru terjadi di depan gudang ini, Sehun yang malas saat  itu hanya ingin kabur dari sekolah. Dia ingin melompati tembok belakang supaya bisa kabur dan bisa beristirahat dengan cukup. Karena sejak hari debutnya, Sehun kekurangan tidur. Lalu Sehun bertemu dengan Sooyoung yang sedang merapihkan gudang terbengkalai itu.

Sejak hari itu Sehun mengenal Sooyoung yang menurutnya pribadi yang sangat baik. Namun suatu hari saat Sooyoung menghabiskan liburannya dengan berjalan-jalan bersama sahabatnya Oh Hayoung, Sehun menjadi tertarik mengenal Sooyoung. Dan tentunya bukan tanpa maksud. Sehun ingin dikenalkan pada Hayoung. Gadis yang selama ini dia sukai.

“Lagipula kau ini, aku tahu kau dan dia berteman baik. Tapi kalau tingkah lakumu terus seperti itu akan menyusahkan Junhong tau.” Nasihat Sehun. Sooyoung mencibir, “Cih. Seperti aku tak tahu kalau oppa sebenarnya ingin dikenalkan pada Hayoung, kan?” sehun tergelak. Bersama Sooyoung, Sehun menjadi lebih apa adanya. Dan dia nyaman dengan gadis itu. Serasa memiliki seorang adik perempuan yang tak pernah dia miliki.

“Jadi bagaimana? Apa dia menerima hadiah dariku? Apa reaksinya?” tanya Sehun. Sooyoung menatap anak laki-laki didepannya, sosok yang hangat yang dia tahu dan sangat melindunginya. Sosok yang sempurna sebagai seorang kakak. Sooyoung kemudian berdiri dari bangku yang didudukinya, tangannya mengambil sesuatu dari saku jas sekolahnya. Sebuah amplop berwarna pink.

“Nih ya, oppa. Hayoung bilang ‘lain kali katakan pada anak laki-laki bernama Oh ini untuk menemuiku secara langsung. Sahabatku Park Sooyoung bukan burung hantu yang bisa mengantarkan barang titipan’ begitu katanya. Nih, ambillah. Ini balasan dari Hayoung. Semalam dia mampir kerumahku. Hari ini dia harus pergi ke Taiwan.” Ujar Sooyoung. Sehun menerima amplop pink yang diulurkan oleh Sooyoung.

“Gomawooo uri dongsaengggg….” Ujar Sehun penuh kebahagiaan. Tangannya membelai Sooyoung dan kemudian dia memeluk Sooyoung tanpa sadar.

Keduanya tidak tahu kalau ada sepasang mata yang menatap tak jauh dari mereka berdiri. Adalah Choi Junhong yang berniat mencari Sooyoung, namun kakinya berhenti melangkah saat melihat keakraban keduanya. Sooyoung dan Sehun. “Mereka sangat cocok memang.” Hati Junhong berbisik.

……

 

Hayoung menghela nafas sambil memakan es krim yang dibawakan Junhong. Baru tadi sore dia mendarat di Gimpo dan selarut ini yang harusnya digunakan untuk beristirahat malah dia mendapatkan kunjungan dari Junhong. Junhong bercerita panjang lebar mengenai gadis yang disukainya yang ternyata memiliki seseorang yang disukai. Hayoung gemas sebenarnya. Junhong dari dulu selalu demikian, mengambil kesimpulan tanpa memastikan lebih dahulu.

“Aku harus bagaimana Hayoung-ah?” Junhong bertanya pada Hayoung. Hayoung menendang tulang kering Junhong, membuat Junhong meringis, “Ya!!! Oh Hayoung!!! Itu barusan untuk apa?” Tanya Junhong masih dengan bersungut-sungut karena rasa sakit yang dirasakannya. Hayoung terkikik merasa puas membuat Junhong menderita.

“Untuk kebodohanmu! Ish! Kau selalu menyebalkan dan bodoh. Kau tak bisa melihatnya huh? Besok kau temani aku kerumah Park Sooyoung.” Ujar Hayoung. Mata Junhong yang tidak terlalu besar itu membulat karena kaget sekaligus excited, “Benarkah?” Tanya Junhong. Hayoung tersenyum sambil mengangguk, “Besok sekalian kita Tanya apa hubungan Sooyoung dengan Oh Sehun, okay?” saran Hayoung. Junhong tersenyum penuh kemenangan.

Dengan spontan dia memeluk Hayoung erat, “Gomawo chingu!” lalu setelah itu Junhong mengecup kening Hayoung dan berlari keluar dari teras rumah orang tua Hayoung dan kembali menuju dorm B.A.P.

…….

 

Sooyoung tidak dapat menyembunyikan rasa terkejutnya saat mendapati Hayoung dan Junhong telah berada didepan rumahnya pukul 6 pagi untuk menjemputnya ke sekolah. Sooyoung yang masih menggunakan celemek diluar seragam sekolahnya kontan langsung mempersilahkan keduanya masuk. “Kalian, tumben sekali kemari sepagi ini, ah maafkan rumahku agak berantakan.” Ujar Sooyoung. Sementara kebalikan dari apa yang dikatakan Sooyoung, rumah Sooyoung benar-benar rapih dan bersih. Jauh lebih bersih dari dorm APink atau B.A.P.

“Kalian duduklah, aku sedang membuat sarapan. Nanti kita bisa makan bersama.” Ujar Sooyoung sambil beranjak kembali menuju dapur kecilnya. Hayoung menyikut rusuk Junhong, menggumamkan sesuatu, “Tanya tidak?”

Junhong mengangkat bahunya, tanda tidak yakin, “Kau saja.” Gumam Junhong.

Dan Hayoungpun beranjak mengikuti langkah Sooyoung, menyusulnya ke dapur. “Sooyoung-ieeee….” Panggil Hyaoung. Sooyoung menoleh sambil mengangkat piring berisi lembaran pancake buatannya. “Kau kenapa Hayoung-ah?” Tanya Sooyoung.

Hayoung Nampak ragu namun setelah melirik wajah junhong yang Nampak memohon padanya, Hayoung akhirnya memutuskan untuk melanjutkan niatnya, “Kau ada hubungan apa dengan Sehun-ssi?” Tanya Hayoung akhirnya. Sooyoung berhenti melakukan aktivitasnya, wajahnya bersemu namun Nampak bisa menguasai diri dengan segera. Sementara Junhong yang melihat itu sudah mulai mempersiapkan diri.

“Umm, kenapa kau menanyakan hal itu Hayoung-ah?” ujar Sooyoung sambil melirik kearah Junhong. Hati Sooyoung benar-benar tak menentu saat itu. Sejujurnya dia tidak ingin bersikap rikuh begini saat ditanyai soal Sehun, apalagi jika didepan Junhong, hanya saja setiap mengingat Sehun memiliki semua rahasianya, wajahnya selalu memerah dan hatinya berdegub lebih kencang. Tepatnya dia takut ketahuan.

“Aku hanya penasaran saja. Lagi pula, aku… aku sedikit cemburu saat kau belakangan lebih seirng bersama dengan Sehun-ssi.” Ujar Hayoung. Sooyoung seketika menoleh, matanya membulat heran sekaligus kaget. Begitupun dengan Junhong.

“Hayoung-ah, apa kau serius? Kau cemburu? Kau tidak punya perasaan dengan Sehun-sunbaenim kan?” Tanya Sooyoung yang langsung menghampiri Hayoung.

Wajah Hayoung memerah, “Umm, well. Aku tahu kalau hadiah buku dan surat yang kau berikan tempo hari itu adalah dari dia, kan? Aku mengenalinya dengan segera saat dia membagikan albumnya saat di backstage di TV. Aku mengenali tulisannya. Karena itulah aku mengatakan padamu agar kau menyampaikan padanya, supaya dia dengan jantan menemuiku sendiri jangan melaluimu.” Ujar Hayoung sambil mengerucutkan bibirnya. Tanda dia sedang malu.

“Jadi begitu?” suara seorang laki-laki yang jelas-jelas bukan Junhong menginterupsi pembicaraan antara Sooyoung dan Hayoung. Baik Sooyoung maupun Hayoung menoleh bersamaan,

“Sehun oppa!”

“Sehun-ssi!”

Seseorang yang ternyata adalah Oh Sehun memang sedang berdiri di ambang pintu dan menatap Hayoung dan Sooyoung dengan datar. Ekspresinya yang biasa.

“Oh, selamat pagi, Sehun-sunbaenim.” Junhong menyapa. Sehun menoleh dan tersenyum pada Junhong, “Selamat pagi, Junhong. Apa yang kalian lakukan dirumah adikku?” Tanya Sehun.

Hayoung menoleh pada Sooyoung begitupun Junhong, “Adik??” keduanya bertanya.

Sooyoung tergeragap kemudian menghampiri Sehun, memukul lengannya cukup keras, “Oppa! Aniya, kami memang tidak bersaudara, tapi dia sudah seperti oppaku sendiri.” Sooyoung berusaha menjelaskan.

“Ooo..” Hayoung dan Junhong berkata bersamaan.

“Jadi Hayoung, bisa jelaskan padaku kenapa kau cemburu?” Sehun bertanya setelah suasana sunyi dalam beberapa saat. Hayoung mengangkat kepalanya, Nampak gugup dan dengan menutupi ragunya dia mencoba mengecek handphonenya.

“Ohh?? Ungg, Sooyoung-ah, Junhong, sepertinya aku harus pergi lebih dulu. Naeun onnie membutuhkan bantuanku.” Ujar Hayoung lalu beranjak pergi.

Sehun tersenyum dan mengangguk singkat pada Junhong juga pada Sooyoung, “Sampai jumpa disekolah kalian berdua. Jangan membolos.” Ujar Sehun. Kemudian dia pergi meninggalkan Junhong dan Sooyoung berdua. Keduanya mendadak diam.

Junhong melirik kearah Sooyoung yang masihs aja berdiri ditempatnya, “Sooyoung, kita…” Sooyoung terpengarah dengan panggilan Junhong, kemudian tersenyum, “Kita sarapan lalu berangkat ke sekolah huh?” sarannya. Junhong tersenyum dan mengangguk.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
chochos #1
Chapter 18: ditunggu updatenya can't waitt >,<
chochos #2
update dong pleaseeee
citratyass
#3
Chapter 15: Aww vjoy / taejoy!! my another otp!♡
sekali sekali mau liat joy cemburu ke junhong dong authornim, but junhong cemburu ke joynya diselesain dulu ya kkk~
Makin suka ceritanya,makin rajin juga nunggu updatenya lol
pimlyanc #4
Chapter 12: Halo authornim, aku reader baru disini. Seneng bisa baca ff Joylonya >v< Rasanya kayak ini real, dapet bgt feelnya! Jujur aku bukan Joylo shipper, apalagi semenjak ada wgm Jaejoy makin gakepikiran dengan hubungan Joy sama idol lain. Tapi pas baca ff ini tiba2 kebayang... Apa jangan2 kenyataan sebenernya sama kayak si ff ini?!?! Haha
Aku suka bgt sama ff ini, sempet geregetan juga pas situasi Joy dan Zelo saling nyembunyiin perasaan mereka. Tapi pas liat Special Day, ah udah rasanya luar biasa deh. Ending yg sangat bahagia huhu :"
Agak bingung juga sih dengan alurnya cuman maju-mundur, tapi aku nikmatim bgt ceritanya jadi bisa terbayangkan dengan jelas kok ehehehe
Banyak bgt ya konflik mereka... Sekarang ditambah Jungkook, aku ketawa terus liat kelakuan Zelo pas lagi cemburu dan manja. Keliatan jelas gimana Zelo sayang bgt sama Joy. Berharap Joy-Zelo itu real uhuy, shipper ah ah ah~
Ditunggu next chapter secepatnya ya authornim! Ah aku bener2 suka sama ff ini. Semangat buat nulisnya ya! Ditunggu moment2 Joylo lainnya thor, sama konfliknya jan berat2 soalnya suka sedih apalagi bawa2 agensi :" Fighting! ^-^
youngiefm
#5
Chapter 11: Uwaah, zelo tetep aja maksain buat nonton wgm sungjoy padahal dia pasti sakit
Sungjae rival zelo? O.o
Ga sabar kelanjutannya gimana xD apa ntar zelo dateng ke tempat sungjoy stuting????
Kelanjutannya ditunggu deh :3
melliniabrianti #6
Chapter 10: ANJIR ROMANTIS BANGET JIR:"""))))) TAPI KENAPA PAS JUNHONG NEMBAK JOY GA DITUNJUKKIN KAN PENASARAN HAHAHA TAPI TETEP BAGUS THOR DITUNGGU KARYA SELANJUTNYA
joylich
#7
Chapter 10: ah so sweet banget ; ;
lucu kalo junhong lagi sakit terus dirawat sama joy♡
semangat author,aku tunggu terus updateannya♡
youngiefm
#8
Chapter 10: junhong so sweet banget, tp yg bikin rada ngeselin dia akhirnya sakit juga *duarr '-'
untung yah, joy sayang banget sama dia, jadi masih dirawat sama joy
seneng deh kalo komenku bisa bikin authornya semangat, aku juga seneng authornya updatenya rutin, meskipun cuma sekali seminggu tapi itu sudah cukup,
tetep semangat nulisnya! :D
citratyass
#9
Chapter 10: Kyaa makin banyak moment sweet joylo♡
Semoga di chap lainnya bisa lihat joy/zelo jealous ke satu sama lain kkkk~



Maaf ya authornim , baru ninggalin jejak lagi nih tapi sebenernya tiap ada update baru aku langsung baca kok.
Love banget storynya!!