시간: 10

PERFECT TIME

FALL  2013 :  Daddy Long Legs

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

warning : Typos everywhere cause didnt check it, sorry T_T

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Anyway, Thank you for your support guys. espesially for :

- youngiefm your comment always make me want to give more update. I hope this part can answer your comment before

- Zenitora thank you for love my fic ^^ I hope you always support me too ^^

- joylich i hope didnt make you wait for every update ^^ please always support me ^^

- yhyera thank youuuu for your support. I will always waiting your comment ^^

- citratyass hi my first reader (based on who leave first comment here), thank you for your support. please read my story^^ and always wait my update. and I am waiting your next comment ^^

 

for you my silent reader. I know you are exist, and thats make me waiting for next update. please dont be shy to leave any comment. I am waiting.

 

have a nice day All.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

 

Junhong menatap Hayoung dan Sehun yang memandangnya aneh. Junhong menggigit bibirnya sesaat. Kembali menatap dua orang didepannya. “Arraso arraso.. kalau kalian menganggap ini kekanakan dan tak mau membantuku.” Ujar Junhong akhirnya. Bibirnya mengerucut tanda dia sedang ngambek. Mau tidak mau Hayoung dan Sehun yang melihatnya jadi tersenyum.

“Aigoo…. Kau akan menyatakan cinta dengan gayamu yang kekanakan begini? Kau yakin Sooyoung akan menerimamu? Kalau aku sih tidak mau punya pacar kekanakan gini.” Ujar Hayoung sambil menjitak kepala Junhong. “Aww!!” Junhong mengeluh dan meringis.

"Sudah-sudah, Jayoung-ah." tegur Sehun halus.

“Kalau tak mau membantuku dan terus mengataiku yasudah. Ish. Menyebalkan.” Junhong berbalik dan sedikit menghentak-hentakkan langkahnya.

“ISh!!! Choi Junhong! Tentu kami akan membantumu, benar tidak oppa?” seru Hayoung. Junhong membalikkan badannya dan menatap wajah Hayoung yang tersenyum. Kemudian pandangannya berpindah pada Sehun. Sehun yang kini meraih pundak Hayoung, memeluknya lembut karena memang mereka sepasang kekasih.

“Choi Junhong. Apa kau benar-benar menyayangi, Sooyoungku?” tanya Sehun. Junhong terkejut namun sedetik kemudian dia sudah tersenyum dan mengangguk yakin. “Tentu saja hyung. Dia cinta pertamaku. Aku tak pernah membayangkan menemukan sosok seperti dia. Dia itu…” suara Junnhong terputus saat menyadari Sehun sedang mengerjainya, karena kini dibelakangnya kini sudah ada lima B.A.P hyungnya dan juga member APink dan EXO (meskipun sebagian besar adalah member EXO-K).

Tap. Junhong merasakan tepukan pelan namun hangat dari Yongguk dibahunya, “Tak kusangka kau duluan yang jatuh cinta begini dibanding Kim Himchan.” Ujar Yongguk. Mata Himchan membulat. “Love you too, Bang.” Sindir Himchan. (author note : Bang adalah panggilan kesayangan Himchan pada Youngguk, merujuk pada nama belakang youngguk adalah, Bang)

“Baiklah, Zelo. Kita mulai dari mana?” ujar Namjoo. Salah satu member APink yang juga merupakan kekasih Jongup (mereka memutuskan menjadi sepasang kekasih setelah melewati adu argument akibat blind date  Hayoung dan Jongup). Junhong menggaruk kepalanya, “Umm… dekorasi. Anyway. Semuanya terima kasih.” Junhong membungkuk berterima kasih.

……

 

Café “Joy” yang bernuansa warna kehijauan semakin semarak. Junhong sudah menyewa satu hari penuh café itu, karena pemiliknya adalah salah satu kerabat dari sahabat dekatnya maka itu bukanlah suatu masalah. Disana sini, tiap jengkal ruang café berhias ornament dan balon warna-warni. “Guys, tolong ini kalian pegang secara acak. Namun tetap agar bisa terbaca sesuai kalimatnya.” Ujar Junhong sambil membagi-bagikan karton-karton warna-warni bertuliskan kata-kata.

“Yongguk hyung, kau memegang yang pertama. Kemudian Chorong nuna, kemudian berurutan yang lain juga.” Junhong berinstruksi. Maka beginilah pengaturan pemegangan karton yang telah disiapkan oleh Junhong itu.

 

Setiap hari, >> Yongguk

aku tak pernah berhenti >> Park Chorong

 mengucap doa >> Hayoung

agar kau selalu ada >> Sehun

untukku. >> Kai

 Mengharapkan kebahagiaan bagimu  >> Naeun dan Eunji

adalah kesempatanku. >> Himchan

Mencintaimu >> Daehyun

adalah keinginanku.>> Youngjae

 Selamat ulang tahun >> Suho

seseorang yang benar-benar aku sayangi >> Jongup, Namjoo

dan selalu aku pedulikan.>> D.O

 Aku mencintaimu, Sooyoung. >> Baekhyun

From Junhong >> Lay

 

Setelah semua orang yang ditugasi Junhong membawa karton warna-warni itu mengetahui urutannya masing-masing, mereka segera berdiri acak namun tetap bertautan kalimat yang mereka pegang. Memudahkan untuk dibaca. Junhong tersenyum memperhatikan kerja kerasnya. “Ya!!! Choi Junhong! Kau romantis sekali. Aku iri pada Sooyoung.” Ujar Hayoung penuh protes.

Wajah Junhong memerah karena malu. “Ya!!! Oh hayoung, aku juga bisa melakukannya.” Ujar Sehun, nampak dia mengerucutkan bibirnya tanda merajuk. Hayoung melirik kekasihnya dan kemudian tertawa, “Aigoo… bayi besar lebih mudah merajuk dari pada orang lain ish.” Goda Hayoung sambil mencubit pipi Sehun.

Semua orang kebanyakan terkikik geli melihat perilaku Sehun dan Hayoung. Junhongpun demikian, senyumnya tersungging. Drrtttt drrttt… Junhong dapat merasakan ponselnya bergetar tanda panggilan masuk. “Pssttt… tolong diam dulu. Ini Sooyoung yang menelepon.” Ujar Junhong sambil meletakkan telunjuknya di bibir tanda meminta diam. Untunglah yang lainnya cukup pengertian.

Junhong menggeser panel jawab dilayar sentuhnya, “Yobboseyo.” Sapanya.

Junhong… ada apa? Kenapa memintaku meneleponmu setelah latihan selesai?” suara Sooyoung dari seberang terdengar khawatir.

“…..” Junhong tak menjawab.

Ya!!! Choi Junhong!! Kau akan menjawabnya tidak?” Junhong tersenyum mendengar teriakan Sooyoung.

“Ughhh bisa tidak kau jangan berteriak-teriak. Kepalaku sakit.” Ujar Junhong.

Omo! Apa kau sakit?” seru Sooyoung khawatir. Junhong terkikik.

“Aniya. Tidak kok. Aku hanya sedikit lelah. Apa latihanmu sudah selesai?”

Belum. Masih harus berlatih sendirian. Karena kata Tiffany Onnie suaraku masih belum sesuai dengan member yang lain. Dan aku merasa bersalah pada tiffany onnie karena dia mentorku. Sigh. Aku masih harus banyak berlatih.” Sooyoung terdengar sedih. Junhong dapat merasakan itu. Junhong menghela nafasnya.

“Setelah ini, apa kau bisa menemuiku? Ada satu tempat yang ingin kutunjkkan padamu.”

Ohh? Dimana? Aku bisa tapi mungkin dua jam lagi. Bagaimana? Kau punya waktu?

“Ya. Aku akan menunggumu. Aku tunggu di stasiun Shinchon ya.”

Ung! Baiklah. oh iya. Tolong sekalian bawakan buku matematikaku yang kau pinjam ya. besok ada PR. Terima kasih, Junhong.”

“Tak perlu berterima kasih, Sooyoung-ah. Baik aku akan membawakannya, kebetulan ada di dorm.”

“Arraso arraso. See you later.” Klik sambungan terputus. Junhong tersenyum. Disekelilingnya semua teman-teman yang membantunya tampak penasaran. “Dia akan datang dua jam lagi. Jadi mungkin akan lebih lama.”

“Ohhh tak mengapa. Kita bisa menonton film dulu. Setahuku di café ini ada fasilitas nonton hemat kan?”

“Ah ide bagus. Aku mau.”

“Ada film apa?”

Dan suasana kembali menjadi ramai. Junhong terdiam. Dia tak pernah berada diantara begini banyak orang. “Park Sooyoung…”

......

 

Junhong bergegas mencari buku matematika milik Sooyoung. namun saat keluar dari dorm, mendadak hujan deras mengguyur. Junhong masuk kembali kedalam dorm dan mencari payung yang mungkin bisa dia gunakan. Untunglah dia menemukan payung berwarna kuning bergeletakan. Dengan tersenyum Junhong meraih payung itu, dan bergegas menuju tempat dia berjanji dengan Sooyoung. Sooyoung yang dia rindukan.

……

 

Sooyoung mentap sebuah café kecil bernama ‘Joy’. Café beraksen perancis yang begitu unik.

Tanpa sepengetahuan Sooyoung, Junhong mengetikkan pesan singkat pada Hayoung mengatakan kalau mereka sudah berada didepan pintu café. Dan Hayoungpun sudah membalas kalau semua member Red Velvet yang lain sudah datang. Diam-diam Junhong tersenyum.

 “Ayo masuk.” ujar Junhong menyadarkan Sooyoung dari lamunannya. Junhong sudah akan menarik tangan Sooyoung. Tapi tangan Sooyoung menahan, “Kita basah.” Ujar Sooyoung ragi-ragu, bagaimana mungkin mereka bisa masuk kedalam café sebagus itu dalam keadaan basah kuyup. Junhong tersenyum, “Tidak mengapa.” Ujarnya sambil meraih pinggang Sooyoung dan mendorongnya pelan.

Junhong memberikan kode untuk Sooyoung agar membuka pintu berwarna hijau itu, Sooyoung menangguk dan mendorong pintu sampai terbuka.

“HAPPY BIRTHDAY, PARK SOOYOUNG!!!!” ada setidaknya lebih dari 10 orang berteriak bersemangat mengucapkan selamat ulang tahun. Sooyoung membeku, sepertinya dia sendiri lupa hari ini ulang tahunnya, mungkin karena dia terlalu lelah berlatih. Sooyoung melihat kertas demi kertas yang dipegang oleh semua orang yang hadir. Pesan berantai yang berkesinambungan dan membentuk paragraph. Wajahnya memerah, karena malu dan mungkin juga karena bahagia.

 

Setiap hari, aku tak pernah berhenti mengucap doa agar kau selalu ada untukku. Mengharapkan kebahagiaan bagimu adalah kesempatanku. Mencintaimu adalah keinginanku. Selamat ulang tahun seseorang yang benar-benar aku sayangi dan selalu aku pedulikan. Aku mencintaimu, Sooyoung.

 

“Happy birthday, love.” Bisik Junhong lembut ketelinga Sooyoung. Sooyoung menoleh menatap Junhong yang tersenyum untuknya. Tanpa disadari air mata Sooyoung meleleh, semua ini cukup membuktikan padanya, kalau Junhong selama ini menyayanginya apa adanya dan benar kata Junhong, Junhong selalu mempersiapkan apapun untuk Sooyoung. “Choi Junhong, I love you.” Ujar Sooyoung pelan namun cukup jelas untuk didengar seluruh orang yang hadir disana.

“Ahhh pasangan ini manis sekali.”

“Aku iriii…”

“Setidaknya aku sudah membantu..”

"Ahhh aku jadi ingin punya pacar."

"Mana mungkin ada gadis yang mau denganmu."

"Ahhhh mereka serasi sekali."

"Hei Bang, kau tak iri?"

"Diam Himchan! kau yang harusnya iri. setiap hari kau hanya bercermin."

Riuh semua orang yang hadir diruangan itu tak kuasa menenggelamkan perasaan bahagia yang mengembang didada Sooyoung. Akhirnya dia tahu Junhong memang menyayanginya, akhirnya cintanya terbalaskan.

“Youngie… mereka membantuku loh. They are my daddy long legs.” Ujar Junhong malu-malu. Sooyoung menoleh menatap kekasih barunya. “I know. And you are mine.” Ujar Sooyoung. Junhong terkesiap, wajahnya sempurna memerah. Sementara teman-temannya yang disana hanya bisa puas menertawainya.

……

 

Sooyoung tak bisa berhenti tersenyum manakala merasakan tangan Junhong yang besar menggenggamnya erat. Sooyoung masih bisa mengingat dengan jelas bagaimana setidaknya satu tahun terakhir dirinya menjadi akrab dengan Junhong lebih dari yang dia harapkan. Tak pula Sooyoung dapat melupakan bagaimana rasanya jatuh cinta untuk pertama kalinya pada Junhong. Baginya Junhong adalah sosok yang sangat sesuai dengan keinginannya, orang yang dapat dia andalkan dan dapat menjadi tempat bersandar. Seseorang yang akan terus melindunginya, layaknya seorang ksatria. Dimata Sooyoung, semua keinginan itu ada pada Junhong, meskipun pada yang lain Junhong tak menunjukkan sisi yang seperti itu. Diam-diam Sooyoung tersenyum dan merasa bangga.

Semua terasa indah dan nyaris seperti mimpi. Kalaupun ini mimipu, aku rasa aku tak ingin sekali terbangun. Sooyoung bergumam dihatinya.

“Sooyoung…”

“hmm…” Sooyoung menoleh, menunggu Junhong melanjutkan panggilannya. Kaki mereka terus beriringan menuju apartemen keluarga Sooyoung dibilangan Mapo.

“Park Sooyoung…”

“Umm??” Sooyoung mulai bertanya-tanya kenapa Junhong terus memanggilnya. Ini dia becanda atau bagaimana sih? Sooyoung membatin.

“Park,,”

“Ya!!! Kau selalu begitu!! Bagaimana aku bisa percaya kalau kau menyukaiku kalau kau terus saja begitu. Ishhhh…” Sooyoung memotong ucapan Junhong yang kemungkinan ingin memanggil namanya lagi. Sooyoung bahkan mengibaskan tangannya yang sebelumnya digenggam Junhong. Sooyoung juga berjalan mendahului Junhong.

Rajukanmu yang pertama. Ujar hati junhong senang. Ini rajukan Sooyoung pertama setelah mereka memutuskan untuk berkencan. Junhong setengah berlari mengikuti langkah kaki Sooyoung yang cepat sekali.

“Hei… jangan marah dulu dong. Aku kan hanya bingung harus memanggilmu apa. I just want to give you a petname. Dont you like it?” Ujar Junhong. Tapi bukannya memelankan langkahnya atau berbalik menatap Junhong, Sooyoung malah mempercepat langkahnya. Junhong terkikik geli. Merasa lucu dengan apa yang dilakukan Sooyoung.

“Sooyoung!! Tunggu!! Berhenti!!” Sooyoung akhirnya berhenti melangkah. Junhong tersenyum, kakinya kemudian melangkah lebih cepat, dannn “Boo!!” Junhong mengageti Sooyoung dengan muncul tiba-tiba tepat didepan wajah Sooyoung. Sooyoung terkejut dan seketika memegang dadanya. Dia dapat merasakan Jantungnya berdegub lebih kencang. Tapi wajahnya merebak merah. Malu juga sebal.

Dengan sebal Sooyoung mendorong pipi Junhong dengan telunjuknya yang dicat berwarna wine. “Menyebalkan sekali. Aku punya pacar yang sangat menyebalkan dan kekanakan.” Gumam Sooyoung yang didengar Junhong. Junhong terpingkal-pingkal. Kemudian dengan Sengaja Junhong mencium pipi Sooyoung kilat kemudian berlari begitu saja. Aksi yang cukup membuat wajah Sooyoung merah padam karena malu.

“Ya!!!! Choi Junh…” Sooyoung tak dapat berteriak. Khawatir orang-orang akan mendengarnya. Sooyoung mendengus kesal. Kemudian Sooyoung hanya mampu berlari mengejar Junhong, “Ya!!! Kau!!!” teriak Sooyoung sementara Junhong hanya berlari-lari sambil tertawa. Mereka memang berada ditempat umum, taman kecil disekitar perumahan padat penduduk dimana banyak sekali apartemen dan guest house berdiri. “Sigh..” sooyoung menghela nafasnya namun kemudian dia tersenyum, dia kembali menyentuh dadanya, merasakan degub jantungnya. Tak pernah dia sedemikian bahagia.

……

 

“Ungggg… Sooyounggg…” Junhong terus mengeluh. Sooyoung yang sudah berada didapur memasak bubur ayam kesukaannya langsung tergopoh-gopoh mendengar suara Junhong. Matanya membelalak saat melihat Junhong jatuh berdebam tepat saat dia tiba di ambang pintu kamarnya dimana kini Junhong harusnya berbaring disana, “Choi Junhong!” Sooyoung berteriak histeris.

Dengan segera dibantunya Junhong kembali tidur diatas kasur miliknya. Ya, Junhong terpaksa menginap dirumah Sooyoung semalam. Karena setelah mereka menghabiskan kencan pertama mereka dirumah Sooyoung dengan menonton Harry Potter and The Goblet of Fire,  Junhong malah tertidur dengan dengkuran keras. Sooyoung tak tega membangunkan kekasihnya yang nampak kelelahan.

Dan saat pagi tadi Himchan menelepon ponsel Junhong, Sooyoung mencoba mengangkatnya dan mencoba membangunkan Junhong, namun ternyata Junhong malah terserang demam. Sooyoung baru ingat kalau kemarin sore mereka terkena hujan dan berlarian menuju café Joy. Maka dengan takut-takut Sooyoung meminta izin pada Himchan untuk merawat Junhong sementara. Tak sampai satu jam, Himchan dan Daehyun tiba dirumah Sooyoung membawakan bahan makanan, pakaian bersih dan perlengkapan pribadi Junhong serta obat-obatan.

Sooyoung kepalang malu terhadap keduanya, namun dengan tenang Daehyun malah membelai puncak kepala Sooyoung dan memberikan kalimat yang cukup menenangkan, “Tak usah khawatir. Kami sudah membicarakan dengan Yongguk hyung. Junhong memang sakit, jadi tak perlu malu atau merasa bersalah. Kau rawatlah dia dengan baik. Beritahu kami saat dia sudah baikan. Kami akan menjemputnya.”

Sooyoung masih berusaha membantu Junhong memindahkan tubuhnya. Sooyoung masih dapat merasakan suhu panas dari tubuh Junhong, dan hal ini sukses membuat Sooyoung merasa bersalah. Dipukulnya pelan lengan Junhong, “Ish. Kau menyebalkan. Hari pertama kita berkencan aku malah merawatmu yang sakit. Kenapa kau keras kepala huh?” sooyoung berujar.

Perlahan Junhong nampak membuka kedua matanya, senyumnya mengembang dan dia menarik tangan Sooyoung, lalu mencium punggung tangan Sooyoung lembut, “I love you so much, Youngie. You are my Joy. Aku tak tahu bagaimana hidupku tanpamu nanti. hihihi.” Bisik JUnhong lembut. Sooyoung tersenyum, pipinya terasa memanas karena merah. “Love you too, Hongie.” Lalu Sooyoung mendaratkan kecupan kecil dikening Junhong. “Sleep well.” Sooyoung menambahkan lembut. Dan mata Junhong kembali terpejam dengan nyenyak.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
chochos #1
Chapter 18: ditunggu updatenya can't waitt >,<
chochos #2
update dong pleaseeee
citratyass
#3
Chapter 15: Aww vjoy / taejoy!! my another otp!♡
sekali sekali mau liat joy cemburu ke junhong dong authornim, but junhong cemburu ke joynya diselesain dulu ya kkk~
Makin suka ceritanya,makin rajin juga nunggu updatenya lol
pimlyanc #4
Chapter 12: Halo authornim, aku reader baru disini. Seneng bisa baca ff Joylonya >v< Rasanya kayak ini real, dapet bgt feelnya! Jujur aku bukan Joylo shipper, apalagi semenjak ada wgm Jaejoy makin gakepikiran dengan hubungan Joy sama idol lain. Tapi pas baca ff ini tiba2 kebayang... Apa jangan2 kenyataan sebenernya sama kayak si ff ini?!?! Haha
Aku suka bgt sama ff ini, sempet geregetan juga pas situasi Joy dan Zelo saling nyembunyiin perasaan mereka. Tapi pas liat Special Day, ah udah rasanya luar biasa deh. Ending yg sangat bahagia huhu :"
Agak bingung juga sih dengan alurnya cuman maju-mundur, tapi aku nikmatim bgt ceritanya jadi bisa terbayangkan dengan jelas kok ehehehe
Banyak bgt ya konflik mereka... Sekarang ditambah Jungkook, aku ketawa terus liat kelakuan Zelo pas lagi cemburu dan manja. Keliatan jelas gimana Zelo sayang bgt sama Joy. Berharap Joy-Zelo itu real uhuy, shipper ah ah ah~
Ditunggu next chapter secepatnya ya authornim! Ah aku bener2 suka sama ff ini. Semangat buat nulisnya ya! Ditunggu moment2 Joylo lainnya thor, sama konfliknya jan berat2 soalnya suka sedih apalagi bawa2 agensi :" Fighting! ^-^
youngiefm
#5
Chapter 11: Uwaah, zelo tetep aja maksain buat nonton wgm sungjoy padahal dia pasti sakit
Sungjae rival zelo? O.o
Ga sabar kelanjutannya gimana xD apa ntar zelo dateng ke tempat sungjoy stuting????
Kelanjutannya ditunggu deh :3
melliniabrianti #6
Chapter 10: ANJIR ROMANTIS BANGET JIR:"""))))) TAPI KENAPA PAS JUNHONG NEMBAK JOY GA DITUNJUKKIN KAN PENASARAN HAHAHA TAPI TETEP BAGUS THOR DITUNGGU KARYA SELANJUTNYA
joylich
#7
Chapter 10: ah so sweet banget ; ;
lucu kalo junhong lagi sakit terus dirawat sama joy♡
semangat author,aku tunggu terus updateannya♡
youngiefm
#8
Chapter 10: junhong so sweet banget, tp yg bikin rada ngeselin dia akhirnya sakit juga *duarr '-'
untung yah, joy sayang banget sama dia, jadi masih dirawat sama joy
seneng deh kalo komenku bisa bikin authornya semangat, aku juga seneng authornya updatenya rutin, meskipun cuma sekali seminggu tapi itu sudah cukup,
tetep semangat nulisnya! :D
citratyass
#9
Chapter 10: Kyaa makin banyak moment sweet joylo♡
Semoga di chap lainnya bisa lihat joy/zelo jealous ke satu sama lain kkkk~



Maaf ya authornim , baru ninggalin jejak lagi nih tapi sebenernya tiap ada update baru aku langsung baca kok.
Love banget storynya!!