시간: 11

PERFECT TIME

SUMMER 2015 : Maybe That’s Only Kind Of Drama

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

warning : Typos everywhere cause didnt check it, sorry T_T

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

I am back!!! Sorry for long vacation without notice. I got sick since 2 weeks ago.

but, I am better now. how are you everyone?

do you celebrate Eid Fitr? if yes, i wanna say "minna aidzin wal faidzin"

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

 

 

Sungjae : Annyeong haseyo. Saya Yook Sungjae member termuda BtoB, suami virtual baru untuk WGM.

Lalu muncul tayangan Sungjae sebagai member BtoB dan juga tayangan drama terbarunya.

Sungjae : Sejak awal sesungguhnya saya memang bercita-cita menikah diusia muda. Saya membayangkan istri saya cantik dan juga kami langsung memiliki anak yang lucu. (nampak Sungjae tertawa karena malu)

 

“Cih!” Junhong mengeluh tidak suka.

 

Joy : Halo. Saya gadis berusia 20 tahun dan fresh, Joy dari Red Velvet.

Lalu mucul tayangan Joy sebagai member Red Velvet yang chic dan juga berbakat.

Joy : Saya mengikuti trainee sejak tahun pertama SMA, dan saya tak berkesempatan memiliki pacar karena kesibukan saya itu. Terkadang saat musim semi tiba dimana biasanya pasangan muda-mudi berkencan dibawah pohon sakura, saya merasa iri pada mereka. Saya bertanya-tanya, kenapa saya tak sekalipun bisa punya pacar? Padahal saya pikir saya tidak begitu buruk, bahkan mungkin saya lebih cantik dari mereka. Hahahhaa. Maaf kalau saya terlalu percaya diri.

 

Junhong memperhatikan kalimat pembuka dari sepasang suami-istri virtual yang diperkenalkan dalam acara We Got Married season 4 tahun ini. Junhong duduk dengan malas menatap layar televisi yang menayangkan acara tersebut. Wajahnya memberenggut tidak suka. Bip bip… Junhong melirik ponselnya. Sebuah pesan masuk.

 

From : Uri Youngie <3

Jangan ditonton!! Atau aku akan marah padamu!

 

Junhong tersenyum. Kekasihnya, Sooyoung begitu mengkhawatirkan dirinya. seminggu yang lalu mereka bertengkar hebat perihal acara WGM yang akan diikuti Sooyoung ini. Junhong merasa kesal karena Sooyoung tak jujur padanya untuk masalah ini.

 

(flashback)

Air yang diminum Junhong mendadak tersembur keluar lagi dari mulutnya karena kaget. Jongup yang sedang duduk didepannya jadi bangkit berdiri dari duduknya dan memandang Junhong dengan kesal, “Ish!! Jorok sekali.” Ujar Jongup. Tapi Junhong tak bereaksi. Dia justru mengambil alih remote televisi yang tengah dinyalakan dan memberitakan sebuah berita heboh hari ini.

 

Yook Sungjae, BTOB akan bergabung program acara We Got Married bersama Joy, Red Velvet. Keduanya sudah melakukan pertemuan pertama hari ini dan melakukan shooting bersama. Keduanya akan menjadi pasangan termuda dalam program acara ini menggeser pasangan Taemin dan Naeun di musim sebelumnya.”

 

Mendadak kepala Junhong terasa pusing. Lalu dikeluarkannya ponselnya, dicobanya menelepon Sooyoung, namun tak ada jawaban sama sekali. “Ishhh benar-benar! Kemana sih kau Youngie!” gerutunya sebal.

Junhong menatap ponselnya selama berjam-jam, bahkan makanan yang disediakan Himchan sama sekali tak tersentuh. Wajahnya terus menerus murung. “Junhong, makanlah dulu. Atau ibumu akan membunuhku karena tak memberimu makan.” Ujar Himchan.

Junhong menoleh dan tersenyum singkat, “Ne hyung.” Kemudian dia mengambil sumpit yang sudah disediakan Himchan dan makan beberapa potong daging dan beberapa suap nasi. Mengunyah pelan namun masih menatap layar ponselnya. Sementara Himchan masih mengawasi member termuda di grupnya, “Aigoo… mungkin karena inilah Yongguk tak mengijinkan kau mengenal dirinya lebih jauh. “ himchan bergumam kemudian beranjak masuk kedalam kamarnya.

Junhong menunduk menatap layar netbook putihnya, terpampang jelas dari salah satu website berita. Wajah Junhong terus berubah menjadi kelabu, sendu. “Apa ini salahku?” dia bertanya, berbisik pada hatinya, tidak pada siapapun.

 

“Red Velvet Joy will be join We Got Married new session as the youngest bride.”

 

Bip bip… sebuah pesan masuk ke ponel Junhong. Serta merta Junhong meraih ponselnya tanpa berpikir panjang lagi. Dia sudah tau siapa yang akan menghubunginya.

 

From : Uri Youngie <3

Apa kau marah padaku? Bisakah kita bertemu malam ini? Jam 11 di cafebenne Mangwon? Ottae?

 

Junhong bisa saja ingin marah, namun membaca pesan itu mendadak hatinya bergetar hebat. Dia tidak tahu harus berekspresi apa. Lalu diketiknya sebuah pesan balasan.

 

To : Uri  Youngie <3

Baik. Aku akan menunggumu. Jangan terlambat. Berhati-hatilah.

Junhong menatap Sooyoung yang tengah memegang cangkir hitam berisi coklat hangat. Junhong dapat melihat dengan jelas, Sooyoung begitu kelelahan dan nampak kurang tidur. Matanya hitam dan berkantung. Junhong masih diam menunggu. Sampai akhirnya menginjak menit kedua puluh Sooyoung tak kunjung berbicara, Junhong bangkit dari duduknya. Sooyoung nampak terkejut namun tetap diam.

Junhong kemudian menarik keluar dompet hitamnya, dompet hadiah natal tahun lalu dari Sooyoung. Junhong mengulurkan satu buah kupon. 6. Kupon Berkata Jujur. “Ini masih berlaku kan?” tanya Junhong. Mata Sooyoung mengerjap. Kemudian nampak menunduk.  Lalu mengangguk.

“Mianhae Junhong. Mianhae oppa.” Sooyoung berujar.

“Kenapa susah sekali berkata jujur padaku Sooyoung?” tanya Junhong. Sooyoung diam dan menggeleng, “Sulit sekali mengatakan semuanya padamu. Aku tak mau menjadi beban. Bukankah tanggal 13 Juni kau akan menajalani sidang pertamamu? Aku takut kau jadi mengkhawatirkanku.” Balas Sooyoung. Kepalanya masih menunduk. Dan samar-samar Junhong dapat mengetahui kalau Sooyoung menangis. Junhong menarik nafasnya.

“Apa aku terlihat begitu lemah?” tanya Junhong. Sooyoung mengangkat kepalanya dan nampak kedua matanya yang sudah sembab karena menangis. “Aku benci dipandang lemah, terutama olehmu. Benci sekali. Rasanya seperti tidak berdaya. Rasanya seperti orang bodoh.” Ujar Junhong. Sooyoung terperanjat kemudian berdiri mensejajari Junhong.

“Kau tak tahu apapun! Bukan karena kau lemah semua ini terjadi! Tapi aku hanya berusaha  ingin melindungimu. Dengan cara apapun yang aku bisa! Itu saja! Apakah itu juga tak berarti? Apakah dengan begitu aku sudah melakukan kesalahan?” Suara Sooyoung mengeras, dan berkebalikan dengannya, air matanya makin deras mengalir. Terselip rasa kasihan saat melihat Sooyoung namun Junhong mengabaikannya. Dia paling tidak suka Sooyoung seperti ini, dia hanya ingin mereka saling jujur satu-sama lain.

“Lalu ini semua karena apa?” tanya Junhong menekankan. Sooyoung menggigit bibirnya sampai terlihat goresan dan berdarah. Junhong terkejut. Dia paling benci Sooyoung melukai dirinya sendiri, apalagi jika itu untuknya. “Hentikan, Park Sooyoung!.” Ujar Junhong. Sooyoung diam, berhenti menggigit bibirnya sejenak namun nampaknya dia begitu bingung dan kalut sehingga kembali menggigiti bibirnya. “Kubilang berhenti!” Junhong dengan kesal menangkup kedua tangannya kepipi Sooyoung. Memaksanya agar tak lagi menggigit bibirnya. Lalu dengan secepat kilat Junhong sudah mendaratkan ciuman kecil dibibir Sooyoung yang terluka.

“Jangan terluka, apalagi jika itu karena aku.” Ujar Junhong setelah melepaskan ciumannya. Sooyoung diam namun menangngguk. “Katakan dengan jujur, apa yang sebenarnya terjadi jangan lagi ada yang kau rahasiakan. Kau bukan malaikat yang bisa menolongku, meski demikian aku berterima kasih untuk itu. Sangat berarti untukku.” tanya Junhong sekali lagi. Sooyoung sudah tak bisa menahan diri, dengan cepat dia memeluk erat Junhong, untunglah café dalam kondisi sepi.

“Karena, mereka mengancam untuk menyebarkan fotomu saat mengantarku pulang malam itu. Kau ingat? Saat seorang fans memergoki kita? Disana ada reporter yang menguntit Nichkhun oppa dan Tiffany onnie. Mereka jahat sekali. Mereka bilang, kalau foto itu tersebar, karirmu akan hancur bahkan sebelum sidang sekalipun. Aku takut. Aku takut untuk mengacaukannya. Bagaimana jika karena foto bodoh itu, karirmu hancur dan kau kalah dipersidangan? Bagaimana jika kita berdua membuat semua orang yang menyayangi kita kecewa? Terutama fansmu, bagaimana jika mereka meninggalkanmu? Karena itulah aku menerima tawaran WGM ini. Setidaknya dengan begini aku bertanggung jawab atas kebodohanku menerima tawaranmu mengantarkanku malam itu. Untuk melindungimu.” Junhong mendadak lemas. Dia merasa benar-benar tak berguna.

(flashback end)

 

Namun demikian pertengkaran pertama ini membuat Junhong senang, setidaknya mereka tetap saling mendukung sekarang. Setidaknya kini mereka lebih saling terbuka satu sama lain.

……

 

From : Uri Hongie <3

Aku akan terus menontonnya. Untuk membuktikan kalau aku lebih baik dari pada dia. Dan hey, kau mengatakan tak pernah berkencan sebelumnya. Jadi aku pacar pertamamu kan? Hihihi. Nice Youngie. Love you.

 

Sooyoung menatap ponselnya berkali-kali. Rasa tidak percaya masih menghantuinya. Bagaimana Junhong membalasnya begitu santai. Terselip perasaan bersalah karena mungkin dia menyakiti hati Junhong akibat tayangan reality show itu.

 

To : Uri Hongie <3

Makan malam dirumahku eoh? Aku akan memasak. Dan yahhh aku punya banyak waktu sampai besok sore. Kita berkencan?

 

Sooyoung menekan tombol panel kirim. Dan tersenyum singkat dan juga khawatir saat pesan itu diterima Junhong.

 

From : Uri Hongie <3

Got it. See you soon, love.

 

……

 

Junhong menekan bel beberapa kali sebelum akhirnya Sooyoung membukakan pintu. Junhong tersenyum dan meraih Sooyoung dalam rengkuhannya. Memeluknya lebih erat. Junhong merindukan saat bersama Sooyoung, berjalan bersama Sooyoung, menggenggam tangan Sooyoung. Menikmati semua waktu bersama Sooyoung. Junhong benar-benar takut kehilangan cintanya yang satu ini. Aku mungkin bisa bertahan kehilangan segalanya bersama B.A.P, mungkin aku lebih kuat dari itu. Tapi kalau aku kehilanganmu seperti ini mungkin aku bisa mati. Junhong berbisik dalam hatinya.

“Kau nampak lelah sekali, oppa.” Ujar Sooyoung. Junhong tersenyum, “Ah ya. Aku lelah sekali, karena terlalu sibuk berdamai dengan hatiku karena kekasihku sekarang menjadi ‘istri’ orang lain.” Ujar Junhong. Sooyoung terkikik. “Setidaknya kita tahu itu Sungjae oppa. Dia temannya Namjoo onnie dan juga junior dari Jongup oppa kan. Kita tahu dengan pasti dia siapa.” jawab Sooyoung sambil berjalan kearah pantry kecilnya.

Junhong mengikuti langkah Sooyoung dan takjub dengan masakan yang telah dibuat Sooyoung. Senyumnya mengembang dan kemudian dia memeluk pinggang Sooyoung dengan perasaan sayang, “Yaaaa!!! Oppa!!! Lepaskannn!!!” Sooyoung berteriak dengan kaget. Tangan Sooyoung yang sedang berlumuran minyak wijen tak bisa melakukan apapun untuk melepaskan pelukan Junhong. “Ahhh aku bangga memilikimu menjadi kekasihku.” Ujar Junhong. Kalimat sederhana yang sukses membuat Sooyoung tersipu.

“Duduklah dulu.” Ujar Sooyoung, “OKe boss!” balas Junhong. Junhong melepaskan pelukannya dan berjalan menuju kursi berwarna putih di meja makan kecil yang menjadi pemisah dengan pantry. Tangan Junhong menyanggah dagunya dan mengawasi Sooyoung. “Sebentar lagi semua selesai. Aku hanya tinggal mengaduk yang ini.” Ujar Sooyoung. Junhong mengangguk, “Ne!!!” ujarnya bersemangat.

Tak lama masakan Sooyoung lengkap. Keduanya makan dengan lahap dan diselingi canda tawa. Seperti tidak terjadi apa-apa. Seperti tidak pernah ada fakta kalau acara We Got Married itu menggunakan dirinya dan Sungjae untuk menaikkan ratingnya dan juga menjadi perbincangan dibanyak situs pencari dan social media. Semua berjalan normal.

……

 

Sooyoung masih bergelung dipelukan Junhong diatas sofa putihnya yang nyaman. Keduanya memutuskan menonton film Harry Potter kesukaan Sooyoung. Keduanya masih duduk dengan nyaman dan sesekali bersenda gurau.

“Youngie, ayo lihat WGMmu.” Ujar Junhong tiba-tiba. Sooyoung terkejut dan menegakkan duduknya, “Maksudmu apa?” tanya Sooyoung penuh curiga. Junhong tersenyum lembut dan mencubit pipi Sooyoung dengan lembut pula, “Tak ada apa-apa. Hanya ingin melihat reality show pertamamu sendirian. Yuk…” jawab Junhong tenang. Mata Sooyoung menyipit tanda curiga. Junhong tak bisa menahan tertawanya lagi, kemudian dengan mesra Junhong mencium pipi Sooyoung.

“Sudah jangan curiga. Aku hanya merasa ingin melihat dirimu berakting. Hihihi.” Ujar Junhong. Wajah Sooyoung yang memerah mendadak memberengut, tapi dia tetap beranjak dari duduknya dan meraih netbooknya. Dan menyalakannya. Sooyoung kembali duduk didekat Junhong, dan secara otomatis Junhong melingkarkan tangannya dipinggang Sooyoung. Mungkin aku yang banyak curiga. Sooyoung berbisik dalam hati.

Mereka melihat tayangan reality show WGM yang baru dimulai dengan pasangan lain. Saat giliran Sooyoung dan Sungjae tiba, Sooyoung tak bisa tak menahan nafas, dia takut Junhong akan kesal dan cemburu. “Aigoo… kau cantik sekali. You are really my beautiful joy.” Ujar Junhong sembari mendaratkan kecupan dikepala Sooyoung, tepat saat wajah Sooyoung nampak memperkenalkan diri. Sooyoung tersenyum kecil. Aku yang khawatir berlebihan. Sooyoung meyakinkan dirinya dalam hati.

“Jadi benar aku cinta pertamamu?” goda Junhong. Sooyoung menoleh dan mengerucutkan bibirnya, tanda malu, “Sudah berhenti. Kau kan tau sendiri itu, kau cinta pertamaku dan juga pacar pertamaku." Ujar Sooyoung. Junhong terkikik dan mempererat pelukannya dipinggang Sooyoung.

Tayangan terus berputar sampai kepada Sooyoung tengah menyiapkan hadiah untuk Sungjae. “Kau tahu, Youngie. Sebagai standar dirimu, hadiah untuk suamimu sangat biasa.” Ujar Junhong. Sooyoung terkikik dan mencubit lengan Junhong, “Aigoo… tentu saja. Aku hanya akan melakukan yang terbaik untukmu saja.”

Junhong tersenyum samar, kemudian matanya seperti menangkap sesuatu, “Hei!! Itu gelang pertama yang aku belikan untukmu, betul kan?” tanya Junhong. Sooyoung menoleh dan kemudian memeluk Junhong, “Iya dong! Tentu saja aku akan memakainya selalu.” Keduanya saling tersenyum satu sama lain.

Junhong meraih potongan ayam terakhir saat nampak Sungjae kebingungan menjawab pertanyaan Sooyoung mengenai tinggi badan Sooyoung. Junhong dapat mengetahui dengan pasti arti tatapan itu, karena dia juga seorang laki-laki. So, finally I found another rival. Lihatlah Sooyoung, Sungjae nampaknya sangat menyukaimu. Dia jatuh cinta padamu, aku bisa membedakan mana yang acting dan mana yang bukan.

How frustrated!” Junhong bergumam. Diliriknya Sooyoung yang kini sudah tertidur dipangkuannya. Wajahnya nampak lelah namun senyumannya masih tersungging. Junhong menyingkirkan anak-anak rambut yang jatuh diwajah Sooyoung, membuatnya dapat melihat dengan jelas bagaimana cantiknya wajah Sooyoung, “Kenapa aku tak pernah bisa tidak jatuh cinta denganmu?” Junhong berbisik kemudian mendaratkan ciuman lembut dikening Sooyoung. Baru kemudian dia mengangkat tubuh Sooyoung ke kamarnya, sementara Junhong kembali duduk di sofa. Selalu begitu. Saat dia menginap, sofa putihlah tempatnya memejamkan mata.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
chochos #1
Chapter 18: ditunggu updatenya can't waitt >,<
chochos #2
update dong pleaseeee
citratyass
#3
Chapter 15: Aww vjoy / taejoy!! my another otp!♡
sekali sekali mau liat joy cemburu ke junhong dong authornim, but junhong cemburu ke joynya diselesain dulu ya kkk~
Makin suka ceritanya,makin rajin juga nunggu updatenya lol
pimlyanc #4
Chapter 12: Halo authornim, aku reader baru disini. Seneng bisa baca ff Joylonya >v< Rasanya kayak ini real, dapet bgt feelnya! Jujur aku bukan Joylo shipper, apalagi semenjak ada wgm Jaejoy makin gakepikiran dengan hubungan Joy sama idol lain. Tapi pas baca ff ini tiba2 kebayang... Apa jangan2 kenyataan sebenernya sama kayak si ff ini?!?! Haha
Aku suka bgt sama ff ini, sempet geregetan juga pas situasi Joy dan Zelo saling nyembunyiin perasaan mereka. Tapi pas liat Special Day, ah udah rasanya luar biasa deh. Ending yg sangat bahagia huhu :"
Agak bingung juga sih dengan alurnya cuman maju-mundur, tapi aku nikmatim bgt ceritanya jadi bisa terbayangkan dengan jelas kok ehehehe
Banyak bgt ya konflik mereka... Sekarang ditambah Jungkook, aku ketawa terus liat kelakuan Zelo pas lagi cemburu dan manja. Keliatan jelas gimana Zelo sayang bgt sama Joy. Berharap Joy-Zelo itu real uhuy, shipper ah ah ah~
Ditunggu next chapter secepatnya ya authornim! Ah aku bener2 suka sama ff ini. Semangat buat nulisnya ya! Ditunggu moment2 Joylo lainnya thor, sama konfliknya jan berat2 soalnya suka sedih apalagi bawa2 agensi :" Fighting! ^-^
youngiefm
#5
Chapter 11: Uwaah, zelo tetep aja maksain buat nonton wgm sungjoy padahal dia pasti sakit
Sungjae rival zelo? O.o
Ga sabar kelanjutannya gimana xD apa ntar zelo dateng ke tempat sungjoy stuting????
Kelanjutannya ditunggu deh :3
melliniabrianti #6
Chapter 10: ANJIR ROMANTIS BANGET JIR:"""))))) TAPI KENAPA PAS JUNHONG NEMBAK JOY GA DITUNJUKKIN KAN PENASARAN HAHAHA TAPI TETEP BAGUS THOR DITUNGGU KARYA SELANJUTNYA
joylich
#7
Chapter 10: ah so sweet banget ; ;
lucu kalo junhong lagi sakit terus dirawat sama joy♡
semangat author,aku tunggu terus updateannya♡
youngiefm
#8
Chapter 10: junhong so sweet banget, tp yg bikin rada ngeselin dia akhirnya sakit juga *duarr '-'
untung yah, joy sayang banget sama dia, jadi masih dirawat sama joy
seneng deh kalo komenku bisa bikin authornya semangat, aku juga seneng authornya updatenya rutin, meskipun cuma sekali seminggu tapi itu sudah cukup,
tetep semangat nulisnya! :D
citratyass
#9
Chapter 10: Kyaa makin banyak moment sweet joylo♡
Semoga di chap lainnya bisa lihat joy/zelo jealous ke satu sama lain kkkk~



Maaf ya authornim , baru ninggalin jejak lagi nih tapi sebenernya tiap ada update baru aku langsung baca kok.
Love banget storynya!!