시간 : 3

PERFECT TIME

SUMMER 2012 : Her New Path

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

 

Sooyoung  berlari secepat yang dia bisa. Begitu sampai di halte bus, dia sangat beruntung karena bus nomor 7713 yang akan dia gunakan itu tepat berhenti didepannya. Sooyoung segera melangkahkan kakinya dan menempelkan kartu tiket berbayarnya untuk menaiki bus itu. Sooyoung berdiri dengan cemas seolah dengan demikian bus akan bergerak lebih cepat ke tujuannya.

Sooyoung benar-benar panic saat sebuah telepon membangunkannya dari tidur siangnya. Hanya perlu satu panggilan dari seorang Choi Junhong. Panggilan yang sukses membuatnya langsung lari keluar rumahnya dengan panik.

 

(flashback)

Ringtone ponsel Sooyoung yang merupakan lagu kesukaannya, Mirotic dari DBSK, terus mengusik tidur siang Sooyoung. Tanpa sedikitpun berniat mengecek siapa yang meneleponnya, sooyoung menerima panggilan itu. “Hallo..”

“Sooyoung-ah… tolong aku… aku mau mati rasanya… uhuk uhuk..” suara lemah seseorang dari seberang telepon spontan membangunkan panca indera Sooyoung menjadi waspada. Hati kecil Sooyoung berharap salah mengenali suara itu. “Junhongie?”

“Sooyoung-ahhhh…. Tolonglah akuuuu…. Semua hyungku belum kembali. Aku benar-benar akan mati… hatchiiii!!” suara Junhong kembali terdengar. “Kau!! Kau kenapa Junhong?” suara Sooyoung mulai terdengar panik dan juga khawatir.

“Kau bisakah membawakan obat untukku? Manajer hyung dan hyung yang lainnya tak ada yang bisa membantuku. Tolonglah.” Pinta Junhong. Sooyoung mulai bangkit dari tempat tidurnya dan meraih coat didepannya juga mengambil dompetnya. “Oke, aku akan kesana. Katakan sekarang kau berada dimana?”

“Aku di dorm. Kau hanya perlu menaiki bus nomor 7713, aku akan mengirimkan alamatku, eoh?” ujar Junhong dengan suara yang semakin melemah. “Oke. Aku berangkat sekarang. Kau beristirahatlah.” Sambungan terputus. Dan Sooyoung segera berlari keluar rumahnya.

(falshback end)

 

Sooyoung menekan tombol berhenti pada tempat pemberhentian yang dia tuju, tepatnya halte terdekat dengan dorm B.A.P. Sooyoung mengikuti arah yang disebutkan oleh Junhong dari pesan yang dikirimkannya sebelas menit yang lalu. Kemudian Sooyoung mempercepat langkahnya manakala menemukan bangunan apartemen yang menjadi tujuannya. Dicarinya pintu yang menampakkan nomor apartemen B.A.P

1502.

Sooyoung memastikan sekali lagi, kemudian dengan segera dia menekan tombol bel disana. Namun berapa kalipun tak ada jawaban ataupun tak ada seorang yang membukakan pintu untuknya.

Sementara didalam kamar, Junhong berusaha keras untuk bangkit dari tempat tidurnya karena mendengar suara bel namun usahanya untuk sekedar berdiri menjadi sangat sia-sia. Badannya yang setinggi 187 cm itu begitu terasa lemas dan tak berdaya. Dan tanpa diduga kakinya menggulung selimut yang membungkusnya, membuat Junhong terjatuh kelantai dengan suara debum yang cukup keras. Cukup keras untuk membuat Sooyoung yang berada diluar semakin panik dan segera membuka pintu utama apartemen B.A.P.

Sooyoung bergegas mencari keberadaan Junhong, dan tak perlu waktu lama untuk menemukannya. Karena Junhong berada di kamar ketiga dan posisinya yang tergulung dengan selimut diatas lantai tak jauh dari tempat tidurnya, menunjukkan kalau suara debum itu adalah suara Junhong yang terjatuh.

“Junhong!!!!” suara Sooyoung meneriaki nama Junhong. Setengah sadar Junhong merespon, “Young-ahhhh… Sooyoungggg…” suara Junhong memanggil-manggil nama Sooyoung. Sooyoung bergegas menghampiri tubuh Junhong yang ternyata sangat panas akibat demam yang dikderitanya. Dengan segenap kemampuan dan tenaganya Sooyoung berusaha memindahkan tubuh Junhong kembali ke tempat tidurnya. Perlu 8 menit untuk memindahkan tubuh besar Junhong itu, itupun dengan tenaga yang ekstra besar.

Sooyoung merapihkan selimut Junhong dan menutupi tubuh Junhong dengan selimutnya. Kemudian Sooyoung menuju kearah dapur dan menyiapkan air untuk mengompres kening Junhong. Setelah itu, Sooyoung mengeluarkan persediaan obat yang telah dia siapkan dari rumahnya. Dengan sedikit memaksa Sooyoung meminiumkan obat itu kepada Junhong. “Ughhhh ommaaaa…” Junhonhg mengeluh ketika butiran pil yang diberikan Sooyoung melalui tenggorokannya.

Sooyoung terkikik geli melihat tingkah laku Junhong yang begitu manja. Sooyoung tahu kalau Junhong adalah maknae di B.A.P dan juga dikeluarganya. Tapi dia tidak pernah membayangkan Junhong akan semanja ini, karena yang dilihatnya selama ini adalah sosok Junhong yang sanagat berkharisma dan hangat.

Sooyoung memutuskan untuk membuatkan Junhong bubur ayam, itu adalah makanan favoritenya saat dia sakit. Ibunya selalu membuatkannya makanan itu saat badannya terasa sakit, dan biasanya setelah memakannya tubuh Sooyoung lebih ringan dari biasanya. Tak perlu lama bagi Sooyoung untuk membuatnya karena dia sudah begitu ahli dalam urusan masak memasak makanan sederhana. Karena menjadi anak tunggal dikeluarganya, Sooyoung menjadi lebih mandiri. Dan untung sekali member B.A.P memiliki persediaan bahan makanan di dorm mereka. Nampaknya Bang Yongguk dan member lainnya menyiapkan segala kebutuhan mereka dengan baik.

Setelah bubur buatannya selesai, Sooyoung masuk kembali kedalam kamar Junhong dan meletakkan semangkuk penuh bubur ayam hangat buatannya dimeja kecil sebelah tempat tidur Junhong. “Junhongahhh…. Makanlah dulu..” ujar Sooyoung. Tapi tak ada reaksi dari Junhong sama sekali. “Zelo oppaaaaa….” Sooyoung mencoba kembali memanggil Ju nhong, namun masih tidak ada reaksi. Sooyoung menghela nafasnya, lalu dia memutuskan untuk menunggui Junhong dari ruang TV.

Saat hendak beranjak, pergelangan tangan Sooyoung digenggam oleh orang lain. Sooyoung terkejut dan menoleh kearah Junhong. Mata Junhong masih terpejam namun tangannya yang masih panas memegang pergelangan tangan Sooyoung. Hawa panas tubuh Junhong menjalari Sooyoung. “Junhong, kau baik-baik saja?” Tanya Sooyoung. “Aku benci hujan.” Junhong bergumam. Sooyoung terkejut, “Eoh?” ujarnya masih bergeming dengan posisi yang sama. “Junhonh, Choi Junhong..” Sooyoung kembali memanggil nama Junhong.

“Jangan pergi.” Suara Junhong yang lemah. Sooyoung tidak jadi melangkahkan kakinya, tangan kirinya yang bebas dari genggaman tangan Junhong bergerak mengusap tangan Junhong dengan lembut. “Umm, aku tak akan meninggalkanmu. Aku disini. Istirahatlah.” Sooyoung berbisik. Junhong kembali tenang dalam tidurnya. Sooyoung mendudukkan dirinya disebelah tempat tidur Junhong. Menunggui Junhong selama yang dia bisa. “Aku benci hujan. Sangat benci.” Junhong bergumam dalam tidurnya.

Sooyoung tersenyum sembari terus membelai rambut Junhong lembut. “Aku disini. Jangan khawatir Junhong-ah.” Junhong terus bergumam kecil namun pada akhirnya dia bisa lebih tenang.

……

 

Junhong terkejut saat melihat sosok Sooyoung mengantri dibarisan para fans dalam event fan sign yang diadakan oleh salah satu perusahaan sponsor B.A.P.  Sosok Sooyoung Nampak begitu cerah, dan saat melangkahkan kakinya kearah Junhong tak sedikitpun pandangan Junhong beralih dari Sooyoung. Senyum Junhong perlahan merekah, Nampak bodoh namun dia tidak mempedulikannya lagi. Hatinya terlampau senang.

Junhong merasa senang karena Sooyoung begitu meluangkan waktunya untuk dirinya. Semenjak hari dimana Sooyoung datang untuk merawatnya saat demam beberapa minggu yang lalu, perasaan Junhong pada Sooyoung terus berkembang tak terkendali. Junhong tak mungkin melupakan hari itu. Hari itu dia sekali lagi menemukan wajah Sooyoung yang tidur pulas sembari memeluk tangan Junhong. Meskipun posisi tidurnya tidak nyaman karena sambil duduk dilantai, tapi wajah Sooyoung tetap menyenangkan.

Junhong terus mengingatkan dirinya untuk mengingat selalu bagaimana Sooyoung begitu baik padanya, merawatnya. “Zelo oppa, aku fansmu. Bolehkah meminta tanda tangan darimu? Bbuing bbuing.” Suara ceria serta aegyo Sooyoung menginterupsi lamunan Junhong. Junhong terkikik, “Tentu saja. Untukmu.” Junhong mengambil album yang telah dibawa Sooyoung dan membubuhkan tanda tangan disana. Menuliskan kalimat special untuk Sooyoung tak dia lupakan.

 

To : Park Sooyoung

Kamu bukan fans pertamaku, tapi terima kasih sudah hadir disini mendukungku.

Terima kasih sudah menjagaku.

Aku tak akan pernah melupakanmu.

zelo

 

Junhong kemudian menyerahkan album yang telah dia tanda tangani itu. Sooyoung tersenyum menerimanya. “Terima kasih banyak, Zelo-oppa. Oh iya, ini untukmu oppa.” Ujar Sooyoung sembari mengulurkan amplop berwarna hijau. Junhong tersenyum senang, “Terima kasih.” Junhong berujar dan menyimpan amplop itu. Hatinya berjanji untuk membacanya nanti.

……

 

Sooyoung melihat ayah dan ibunya tengah mendiskusikan kontrak yang ditawarkan oleh Lee Sooman, Fonder dan juga salah satu Direktur SM Entertainment. Sooyoung tersenyum, bahagia melingkupinya. Setidaknya kini dia selangkah lebih dekat dengan mimpinya.

Adalah Park Sooyoung, yang tak lain adalah dirinya sendiri, pernah memimpikan menjadi idol terkenal sejak dia mengenal DBSK, grup favoritenya. Sejak menonton konser DBSK secara langsung tahunan yang lalu di Tokyo Dome, Sooyoung memimpikan untuk mengambil jejak yang sama. Dia bermimpi menjadi seorang bintang besar. Dan kali ini dia bisa memiliki kesempatan itu.

Lee Sooman menatap Sooyoung, “Senang menemukanmu, park Sooyoung.” Sooyoung tersenyum dan mengangguk hormat. “Terima kasih untuk kesempatan yang telah Songsaenin berikan kepada saya. Saya akan berjuang dengan keras.” Begitu Sooyoung berkata.

Lee Sooman tersenyum kembali kemudian bangkit dari duduknya diikuti dengan beberapa pegawai yang bersamanya. “Mulai hari ini, manajer Han yang akan membantumu, dalam setiap keperluanmu. Teruslah berlatih.” Sooyoung membungkuk hormat sementara Lee Sooman pergi meninggalkan ruangan itu.

Ayah dan ibu Sooyoung tersenyum, “Kami bangga denganmu. Jika memang ini mimpimu, kami akan selalu mendukungmu. Teruslah berjuang dan bersemangat, apapun yang terjadi. Dan jika kau merasa lelah dan tak sanggup melakukannya lagi, kau harus mengatakannya pada kami, mengerti?” Sooyoung mengangguk setuju dan serta merta memeluk kedua orang tuanya.

“Omma, appa, jeongmal gomawoyo.”

…..

 

Junhong mengikuti langkah kaki Sooyoung yang tak berhenti melangkah dengan bersemangat. Entah kemana tujuannya. Namun sejak acara fan signing hari itu hingga kini mereka memang tidak saling bertemu. Junhong sering merindukan Sooyoung, namun tak bisa melakukan apapun karena jadwalnya memang sedang sibuk. Beberapa kali memang mereka melakukan tukar pesan, namun entah kenapa mendadak Sooyoung seperti sibuk sendiri. Perlahan Junhong merasa kehilangan sosok Sooyoung disekitarnya. Satu minggu lagi, libur musim panas akan usai. Tak ada yang paling diinginkan Junhong selain menemui Sooyoung kembali di sekolah.

Namun hari ini terasa berbeda. Saat diperjalanan menuju kembali ke dorm setelah menghadiri sebuah acara. Suasana hari ini masih terang meskipun sudah mulai beranjak pukul 7 sore. Tadinya Junhong tidak memperhatikan jalanan disekelilingnya, namun saat dari ekor matanya menangkap sosok familiar, Junhong menjadi lebih bersemangat. Karena itu adalah Sooyoung. Park Sooyoung yang dia rindukan.

Sooyoung yang sedang berjalan kaki sambil membawa sekantong plastic yang Junhong tebak berisi makanan ringan. Junhong akhirnya memutuskan untuk mengikuti Sooyoung, “Untuk siapa dia membawa makanan sebanyak itu huh? Sooyoungku sangat banyak makan. Ckckck” Gumam Junhong. Dengan berdalih akan membeli roti kesukaannya sendirian, Junhong meminta pada manajernya untuk diturunkan ditengah jalan di daerah Apgujeong. Tadinya semua member B.A.P tidak menyetujuinya. Tapi Junhong memaksa, maka disinilah Junhong berada. Mengikuti langkah bersemangat Sooyoung.

Mereka terus berjalan sampai akhirnya langkah kaki Sooyoung berbelok disebuah bangunan yang cukup besar. Junhong terkejut dengan apa yang dilihatnya, dia mengenali tempat itu. Bagaimana tidak? Dia sudah berkali-kali mengenali bangunan itu jauh sebelum dia menjadi idol seperti sekarang. Sooyoung masuk memalui pintu otomatis yang hanya terbuka jika menggunakan sidik jari.

“Sooyoung adalah trainee SM? Kalau tidak mana mungkin dia bisa mengakses pintu menuju gedung SM.” Junhong bergumam kecil. Junhong perlahan berjalan mundur kemudian berbalik meninggalkan gedung SM cepat-cepat. Hatinya terus menerus merutuk. “Kenapa dia harus seorang trainee? Kenapa dia berada dibawah SM? Kenapa dia tak mengatakannya padaku?

Tapi tak sedikitpun Junhong memiliki jawaban yang pasti. Mungkin Junhong harus belajar mempersiapkan diri. Mempersiapkan kemungkinan terburuk untuknya. Ketika nanti Sooyoung debut menjadi idol, tentunya tidak akan ada lagi Choi Junhong yang dapat berbicara dengan nyaman bengan Park Sooyoung.

“Aku pikir aku akan kehilangan dirimu, Sooyoung-ah. Bahkan sebelum aku bisa mulai memilikimu.” Terselip air mata dipipi Junhong. Pada anginlah Junhong menyandarkan dirinya. Dunianya mendadak sepi dan dingin. Perlahan Junhong mengularkan dompetnya, disana terselip sebuah amplop berwarna hijau.

 

Dear Zelo oppa,

Terima kasih telah mengijinkanku menjadi fansmu, bbuing bbuing ^^

Apa kau makan dengan baik, Junhong-ah? Apa kau tidur dengan cukup juga?

Belakangan kita jarang sekali bertemu, tidak sabar rasanya menunggu sekolah kembali. Kau akan rajin masuk sekolah, kan?

Anyway, ini adalah sepuluh kupon yang dapat kau gunakan sepanjang tahun. Beri tahu aku apa yang kau inginkan, oke?

From,

Park Sooyoung

 

Junhong mengeluarkan juga lembaran kupon yang diselipkan Sooyoung sebelumnya. Junhong tersenyum kecil melihat kupon-kupon itu.

1. Kupon Membuatmu Tersenyum,

2. Kupon Memijatmu,

3. Kupon Membelikan Makanan,

4. Kupon Melakukan Apapun Untukmu,

5. Kupon Mendengarkanmu,

6. Kupon Berkata Jujur,

7. Kupon Menemanimu Kapanpun,

8. Kupon Membantu Mengerjakan PRmu,

9. Kupon Menuruti Satu Permintaanmu, dan

10. Kupon Memelukmu Saat Kau Membutuhkannya.

“Apakah aku masih bisa menggunakan kupon-kupon yang kau berikan, Sooyoungah? Kau terasa jauh sekali.” Bisik Junhong.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
chochos #1
Chapter 18: ditunggu updatenya can't waitt >,<
chochos #2
update dong pleaseeee
citratyass
#3
Chapter 15: Aww vjoy / taejoy!! my another otp!♡
sekali sekali mau liat joy cemburu ke junhong dong authornim, but junhong cemburu ke joynya diselesain dulu ya kkk~
Makin suka ceritanya,makin rajin juga nunggu updatenya lol
pimlyanc #4
Chapter 12: Halo authornim, aku reader baru disini. Seneng bisa baca ff Joylonya >v< Rasanya kayak ini real, dapet bgt feelnya! Jujur aku bukan Joylo shipper, apalagi semenjak ada wgm Jaejoy makin gakepikiran dengan hubungan Joy sama idol lain. Tapi pas baca ff ini tiba2 kebayang... Apa jangan2 kenyataan sebenernya sama kayak si ff ini?!?! Haha
Aku suka bgt sama ff ini, sempet geregetan juga pas situasi Joy dan Zelo saling nyembunyiin perasaan mereka. Tapi pas liat Special Day, ah udah rasanya luar biasa deh. Ending yg sangat bahagia huhu :"
Agak bingung juga sih dengan alurnya cuman maju-mundur, tapi aku nikmatim bgt ceritanya jadi bisa terbayangkan dengan jelas kok ehehehe
Banyak bgt ya konflik mereka... Sekarang ditambah Jungkook, aku ketawa terus liat kelakuan Zelo pas lagi cemburu dan manja. Keliatan jelas gimana Zelo sayang bgt sama Joy. Berharap Joy-Zelo itu real uhuy, shipper ah ah ah~
Ditunggu next chapter secepatnya ya authornim! Ah aku bener2 suka sama ff ini. Semangat buat nulisnya ya! Ditunggu moment2 Joylo lainnya thor, sama konfliknya jan berat2 soalnya suka sedih apalagi bawa2 agensi :" Fighting! ^-^
youngiefm
#5
Chapter 11: Uwaah, zelo tetep aja maksain buat nonton wgm sungjoy padahal dia pasti sakit
Sungjae rival zelo? O.o
Ga sabar kelanjutannya gimana xD apa ntar zelo dateng ke tempat sungjoy stuting????
Kelanjutannya ditunggu deh :3
melliniabrianti #6
Chapter 10: ANJIR ROMANTIS BANGET JIR:"""))))) TAPI KENAPA PAS JUNHONG NEMBAK JOY GA DITUNJUKKIN KAN PENASARAN HAHAHA TAPI TETEP BAGUS THOR DITUNGGU KARYA SELANJUTNYA
joylich
#7
Chapter 10: ah so sweet banget ; ;
lucu kalo junhong lagi sakit terus dirawat sama joy♡
semangat author,aku tunggu terus updateannya♡
youngiefm
#8
Chapter 10: junhong so sweet banget, tp yg bikin rada ngeselin dia akhirnya sakit juga *duarr '-'
untung yah, joy sayang banget sama dia, jadi masih dirawat sama joy
seneng deh kalo komenku bisa bikin authornya semangat, aku juga seneng authornya updatenya rutin, meskipun cuma sekali seminggu tapi itu sudah cukup,
tetep semangat nulisnya! :D
citratyass
#9
Chapter 10: Kyaa makin banyak moment sweet joylo♡
Semoga di chap lainnya bisa lihat joy/zelo jealous ke satu sama lain kkkk~



Maaf ya authornim , baru ninggalin jejak lagi nih tapi sebenernya tiap ada update baru aku langsung baca kok.
Love banget storynya!!