시간 : 2

PERFECT TIME

SPRING 2012 : When a fanboy meet another fangirl

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

 

 

Sooyoung berlari terburu-buru tanpa mempedulikan sekelilingnya. Dia terlambat bangun dihari pertamanya. Sooyoung terus berlari sembari mempertahankan tas punggungnya yang berguncang-guncang. “Omo!!!” Sooyoung berteriak saat didepannya muncul anak laki-laki dengan skateboard ditangannya. Dannnn…. Bruk!!!

“Awww…” keduanya terjatuh. Tepatnya Sooyoung menimpa tubuh anak laki-laki dengan skateboard itu. “Ughhh…” anak laki-laki itu menggerutu, sementara Sooyoung yang matanya terpejam karena takut mendadak terbuka dan menemukan sepasang mata berpupil hitam tengah menatapnya. Wajah mereka hanya berjarak sekian senti, tangan Sooyoung masih menahan tubuhnya diatas dada anak laki-laki itu.

“Ummm… nona…..” anak laki-laki itu bersuara kembali, menyadarkan Sooyoung yang spontan langsung bangun dari posisinya. Kepalanya langsung membungkuk, “Maafkan saya. Saya sedang terburu-buru.” Ujar Sooyoung. Tak lama anak laki-laki itu juga mencoba berdiri sambil membersihkan pakaiannya yang menimpa lantai serta meraih skateboard warna toskanya.

“Ah, tidak apa-apa. Saya juga tidak melihat.” Ujar anak laki-laki itu. “Kalu begitu. Saya permisi.” Ujar Sooyoung lagi. “Tunggu! Anda akan masuk kelas berapa?” ujar anak laki-laki itu. Sooyoung berhenti melangkah, lalu menoleh, “Oh, Saya? Kelas 1-3.” Jawab Sooyoung. Sooyoung dapat melihat senyuman diwajah anak laki-laki itu, “Kita bisa masuk kelas bersama-sama. Saya juga kelas 1-3.”

Wajah Sooyoung berbinar, setidaknya dia punya teman untuk terlambat. “Kalau begitu. Ayo cepat.” Seru Sooyoung, keduanya berlari beriringan. “Aku Choi Junhong.” Ujar anak laki-laki itu.

Sooyoung menoleh sekilas dan tersenyum karena anak laki-laki bernama Junhong itu menggunakan banmal padanya, “Aku Park Sooyoung.”

…..

 

Junhong mengatur nafasnya yang terengah-engah karena berlari menuju ke ruang kelasnya. Disebelahnya Sooyoung juga melakukan hal yang sama. Keduanya saling menatap sekilas lalu mengangguk. Junhong kemudian mendorong pintu ruang kelas 1-3, “Selamat pagi, Songsaenim. Maaf kami terlambat.” Ujar Junhong.

Seorang pria muda yang nampak enerjik menatap keduanya. “Kenapa kalian bisa terlambat bersama dan terengah-engah begini?” tanyanya.

Sooyoung menepuk halus lengan Junhong, mengisyaratkan kalau dia yang akan menjelaskan pada guru mereka, “Maafkan saya, Saongsaenim. Tadi saya berlari terburu-buru dan kemudian terjatuh. Anak laki-laki ini menolong saya, lalu kemudian kami berlari kemari karena takut terlambat. Maafkan kami, Songsaenim.”

Guru mereka mengangguk-angguk, “Aku maafkan kalian. Kalian bisa duduk dipojok kelas. Hanya bangku itu yang tersisa.” Ujar guru mereka sambil menujuk pojok ruangan dekat dengan jendela. Keduanya tersenyum dan membungkuk sopan. “Terima kasih, Songsaenim.” Lalu keduanya berjalan bergantian menuju dua buah kursi kosong yang tersisa.

“Baiklah, kita lanjutkan, untuk kalian berdua, pasti kalian Choi Junhong dan Park Sooyoung, namaku Kim Minshik. Silahkan panggil Kim Saem atau Mr.Kim sesuai keinginan kalian. Aku wali kelas kalian. Dan aku mengajar Modern Dance. …..”

Suara Mr.Kim menghilang saat Junhong kini duduk disebelah kanan Sooyoung. Senyum Junhong merekah namun secepat kilat dia menyembunyikannya.

……

 

“Jadi setelah itu kau duduk disebelah, Choi Junhong?” tanya Hayoung meyakinkan apa yang baru dia dengar. Sooyoung mengangguk sambil menikmati roti panggangnya yang masih hangat. “Kau tahu tidak kalau November lalu dia debut sebagai Zelo, melakukan duet dengan Bang Yongguk, dan dia juga seorang member B.A.P yang baru melakukan debut secara resmi Januari kemarin?” hayoung memastikan.

Sooyoung menoleh, wajahnya bersemu. “Tentu aku tahu. Aku mengenalinya saat dia menyebutkan namanya. Tadinya aku tak mengenalinya saat aku menabraknya. Tapi saat dia menyebutkan namanya, bayanganku tentang wajah familiarnya langsung membulat dengan satu kesimpulan. Dia maknae B.A.P yang tak lain adalah Zelo, benar kan?” Sooyoung menjawab dengan tenang.

Hayoung nampak berpikir, kemudian tersenyum, “Kau ingat tidak natal kemarin aku bermaksud mengenalkanmu dengan seorang sahabatku? Tapi pada saat terakhir dia tidak datang.” Tanya Hayoung lagi. Sooyoung mengangguk, “Ya aku ingat.”

Hayoung tersenyum, “Sahabatku itu, Choi Junhong. Hari itu aku tak bisa menghubunginya karena dia sakit di hari natal. Karena itulah dia tidak bisa menemani kita merayakan natal bersama.” Ujar Hayoung dengan nada senormal mungkin. Berusaha keras agar Sooyoung tidak menangkap suara excitednya.

“Ahhh… begitu? Wahhh. Beruntungnya aku, dua orang idol menjadi temanku.” Ujar Sooyoung masih dengan berpikiran positf. Hayoung mengangguk kemudian membuka bekalnya, “Dan biasanya Junhong akan meneleponku meminta bekal makan siangku. Kemana dia?” tanya Hayoung.

Sooyoung menoleh dan menatap kotak makan warna coklat yang dibawa Hayoung, ada sebersit rasa cemburu atau iri di hati Sooyoung, yang dia sendiri tidak dia ketahui apa penyebabnya.

“Mungkin dia tidur.” Jawab Sooyoung asal.

Tak jauh dari keduanya duduk, Junhong memperhatikan keduanya dari jendela salah satu koridor, senyumnya merekah. Dia tidak perlu meminta bantuan Hayoung untuk sekedar berkenalan dengan gadis yang menarik perhatiannya. Karena entah mengapa takdir mempertemukan mereka.

……

 

Sooyoung berjalan malas kearah kelasnya. Bukan karena pelajaran matematika bersama Ms.Jung yang membuatnya ogah-ogahan masuk kedalam kelas, tapi lebih karena hal lain.  Hal lain yang tidak diketahui Sooyoung dengan pasti. Sudah satu bulan sejak hari pertama kelas dimulai namun entah kenapa selama satu bulan itu Sooyoung jarang sekali tidak melihat Junhong. Setidaknya selama satu minggu terakhir Sooyoung sama sekali tidak menemukan Junhong disebelahnya.

“Dia seorang idol sekarang. Tentunya tidak akan punya waktu untuk pergi ke sekolah.” Gumam Sooyoung.

Sooyoung masih melangkah malas, namun saat kakinya mencapai pintu kelas yang terbuka, matanya membulat lebar saat menemukan sosok berambut blonde tengah menelungkupkan kepalanya dimeja yang harusnya milik Junhong. Sooyoung tersenyum, dia mengenali sosok itu. “Ya!!! Choi Junhong!” teriak Sooyoung keras sambiul berlari semangat menuju bangkunya.

Junhong masih memejamkan matanya. Tak terganggu dengan keriuhan kelas yang sedang berisitirahat makan siang, tidak pula terganggu dengan suara keras Sooyoung yang meneriakkan namanya. Junhong benar-benar tak terbangun sedikitpun. Sooyoung tersenyum kemudian memilih duduk dibangkunya sendiri, tepat disebelah Junhong.

Waktu istirahat masih tersisa 25 menit lagi. Sooyoung perlahan meletakkan kepalanya diatas meja, mengikuti gerakan Junhong. Kemudian setelah tersenyum dan menggumamkan “Selamat tidur Junhong” tanpa suara, Sooyoungpun ikut tertidur pulas.

Sementara dari arah ambang pintu, Hayoung yang tangannya menggenggam satu kotak makan siang yang sengaja dibawanya untuk Choi junhong (yang semalaman mengeluh kalau merindukan bekal makan siang buatan Hayoung), tangannya bergetar hebat. Rasa cemburu itu perlahan kembali muncul kepermukaan hatinya. Tapi dengan segera Hayoung menenangkan dirinya, “Dia sahabatmu Hayoung, dia berhak menentukan kebahagiaannya sendiri. Termasuk jika itu tidak bersamamu.”

Hayoung memilih meninggalkan dua orang sahabatnya yang kini tertidur pulas dibangku masing-masing.

…..

 

“Benarkah? Aku tak mengira akan mengenal Cassie sepertimu, Choi Junhong!” ujar Sooyoung bersemangat. Junhong terkekeh, namun tiba-tiba tangannya terangkat dan merapihkan anak rambut yang mengganggu wajah Sooyoung. Mereka berdua kini sedang mengisi waktu jam  pelajaran yang kosong karena guru bahasa mereka sedang ada keperluan mendadak.

“Aku juga tak mengira kau seorang Cassie. Benar-benar tak mengira.” Balas Junhong. Sooyoung yang tadinya mematung karena kaget dengan tingkah laku Junhong yang merapihkan anak rambutnya kemudian tersenyum dan berusaha bersikap senormal mungkin.

“Aku sangat suka suara Jaejoong oppa. Dia benar-benar menakjubkan, dan karena dialah aku ingin masuk SOPA. Jaeejoong oppa kan lulusan sini.” Kata Sooyoung. Junhong tersenyum dan mengangguk, “Kau sama denganku, aku memutuskan bergabung dengan Joy Dance Academy hanya karena Yunho sunbaenin merupakan penari dari sana.”

“Ah kau benar sekali. Aku juga ingin bergabung di akademi itu, tapi ayahku melarang. Malah ayah mengancam aku tidak diijinkan masuk ke SOPA kalau masih memaksa masuk Joy Academy.” Sooyoung bercerita. Junhong terdiam, matanya masih menatap lurus menghadapi Sooyoung. Di benak Junhong berputar kembali adegan dimana dia membuka matanya saat istirahat siang tadi dan menemukan wajah Sooyoung yang tertidur pulas dihadapannya, dibangkunya.

Kalau kau tak masuk di SOPA, bagaimana aku bisa menemukanmu?” hati Junhong berbisik.

“Junhonggg… Choi Junhong!” panggil Sooyoung, menyadarkan kembali Junhong yang melamun. Junhong menoleh kearah Sooyoung dan tersenyum, “Umm kenapa tadi?” Tanya Junhong.

“Aku bilang, semoga suatu hari nanti, kelima oppa kita dapat berdiri di satu panggung yang sama dan akhirnya mengadakan konser bersama-sama.” Ujar Sooyoung. Junhong kembali tersenyum. “Semoga saja.”

Keduanya terdiam sejenak, entah saling menyelami pikiran masing-masing atau apa. “Junhong-ah…” Sooyoung kembali memanggil. Junhong menoleh, “Umm?”

Sooyoung Nampak ragu-ragu awalnya namun akhirnya dia berkata, “Kalau seandainya DongBangShinKi tidak dapat kembali utuh lagi, bolehkah setidaknya aku mulai menjadi fansmu?” Junhong terpana sesaat saat mendengarkan kalimat Sooyoung yang penuh ketulusan. Hatinya menghangat dan rasanya wajahnya kini mungkin memerah.

Tapi Junhong segera menguasai diri, kepalanya mengangguk halus, “Umm tentu saja. Kau boleh melakukannya.” Katanya sambil tersenyum. Wajah Sooyoung merebak ronanya, senyumnya merekah, “Gomawo Zelo oppa.” Panggilan pertama dari Sooyoung menggunakan nama panggungnya. Junhong tersenyum. Dari lubuk hatinya Junhong ingin untuk merekam adegan itu. Adegan yang selalu akan dia ingat.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
chochos #1
Chapter 18: ditunggu updatenya can't waitt >,<
chochos #2
update dong pleaseeee
citratyass
#3
Chapter 15: Aww vjoy / taejoy!! my another otp!♡
sekali sekali mau liat joy cemburu ke junhong dong authornim, but junhong cemburu ke joynya diselesain dulu ya kkk~
Makin suka ceritanya,makin rajin juga nunggu updatenya lol
pimlyanc #4
Chapter 12: Halo authornim, aku reader baru disini. Seneng bisa baca ff Joylonya >v< Rasanya kayak ini real, dapet bgt feelnya! Jujur aku bukan Joylo shipper, apalagi semenjak ada wgm Jaejoy makin gakepikiran dengan hubungan Joy sama idol lain. Tapi pas baca ff ini tiba2 kebayang... Apa jangan2 kenyataan sebenernya sama kayak si ff ini?!?! Haha
Aku suka bgt sama ff ini, sempet geregetan juga pas situasi Joy dan Zelo saling nyembunyiin perasaan mereka. Tapi pas liat Special Day, ah udah rasanya luar biasa deh. Ending yg sangat bahagia huhu :"
Agak bingung juga sih dengan alurnya cuman maju-mundur, tapi aku nikmatim bgt ceritanya jadi bisa terbayangkan dengan jelas kok ehehehe
Banyak bgt ya konflik mereka... Sekarang ditambah Jungkook, aku ketawa terus liat kelakuan Zelo pas lagi cemburu dan manja. Keliatan jelas gimana Zelo sayang bgt sama Joy. Berharap Joy-Zelo itu real uhuy, shipper ah ah ah~
Ditunggu next chapter secepatnya ya authornim! Ah aku bener2 suka sama ff ini. Semangat buat nulisnya ya! Ditunggu moment2 Joylo lainnya thor, sama konfliknya jan berat2 soalnya suka sedih apalagi bawa2 agensi :" Fighting! ^-^
youngiefm
#5
Chapter 11: Uwaah, zelo tetep aja maksain buat nonton wgm sungjoy padahal dia pasti sakit
Sungjae rival zelo? O.o
Ga sabar kelanjutannya gimana xD apa ntar zelo dateng ke tempat sungjoy stuting????
Kelanjutannya ditunggu deh :3
melliniabrianti #6
Chapter 10: ANJIR ROMANTIS BANGET JIR:"""))))) TAPI KENAPA PAS JUNHONG NEMBAK JOY GA DITUNJUKKIN KAN PENASARAN HAHAHA TAPI TETEP BAGUS THOR DITUNGGU KARYA SELANJUTNYA
joylich
#7
Chapter 10: ah so sweet banget ; ;
lucu kalo junhong lagi sakit terus dirawat sama joy♡
semangat author,aku tunggu terus updateannya♡
youngiefm
#8
Chapter 10: junhong so sweet banget, tp yg bikin rada ngeselin dia akhirnya sakit juga *duarr '-'
untung yah, joy sayang banget sama dia, jadi masih dirawat sama joy
seneng deh kalo komenku bisa bikin authornya semangat, aku juga seneng authornya updatenya rutin, meskipun cuma sekali seminggu tapi itu sudah cukup,
tetep semangat nulisnya! :D
citratyass
#9
Chapter 10: Kyaa makin banyak moment sweet joylo♡
Semoga di chap lainnya bisa lihat joy/zelo jealous ke satu sama lain kkkk~



Maaf ya authornim , baru ninggalin jejak lagi nih tapi sebenernya tiap ada update baru aku langsung baca kok.
Love banget storynya!!