Fall 2015 : Happy Birthday, My Joy!

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

really short chapter, special for Joy's birthday

using Junhong's POV

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Junhong's POV

Aku menahan nafasku sekeras yang aku bisa saat menyaksikan Sooyoung melanjutkan aktivitasnya untuk program reality show, We Got married. Ya, aku memilih berdiri disini tanpa izin darinya, tanpa sepengetahuan dari dirinya tentunya. Posisiku berdiri tertutup sempurna dengan keberadaan dua manajer Red Velvet yang stand by didepanku serta dua cordi nuna Red Velvet yang sesekali mencuri pandang denganku untuk memastikan aku tidak terlalu mencolok disana.

Aku, Choi junhong, member termuda B.A.P, berdiri disini melihat adegan-adegan yang dimainkan Sooyoung bersama Sungjae yang mana juga hoobae bagiku. Aku sengaja didandani seperti staf SM yang lain. Berpakaian hoodie abu-abu dengan topi hitam untuk menutupi rambut blonde terangku dan kacamata berbingkai tebal yang sempurna menyamarkan penampilanku. Tanpa make-up dan tanpa aksesori lainnya.

"Junhong, siap-siap. 15 menit lagi Joy akan beristirahat." aku mendengar suara manajer Han berbisik padaku. Kemudian salah satu cordi nuna yang bernama Jang Inna menghampiriku, "Aku akan membantumu untuk menyiapkan cake untuk Sooyoung." ujarnya. Aku mengangguk. Cordi Nuna Jang menghilang, namun tak lama dia kembali dengan cake berukuran 20cm dengan hiasan yang tentunya sudah aku siapkan sebelumnya. Itu kue pesananku, asal kalian tahu saja. Untuk hadiahnya? Otomatis aku meraba saku celanaku.

Perasaan lega menyelimuti relung dadaku. Masih disana sebuah kalung wishbone yang aku beli di Okinawa akhir bulan lalu, perjuangan mendapatkan kalung itu, masih tersimpan dalam memoriku.

"Junhong, Joy akan datang." lagi-lagi manajer Han berbisik padaku. Aku melirik sekilas saat melihat Sooyoung tersenyum dan membungkuk mengucapkan terima kasih untuk seluruh staf produksi. Di belakanganya nampak Sungjae tengah meminta diperbaiki make-upnya. Cordi nuna Jang menghampiriku dengan menyodorkan cake yang telah aku pesan, dengan sempurna dia menyalakan lilin bertuliskan "HBD My JOY". Aku tersenyum, lilin itu aku dapat dari Himchan hyung, dia mencarikan huruf demi huruf disetiap toko kue di Seoul. Untungnya ketemu.

"Joy, kemari!" kali ini manajer Han bukan berbisik padaku, tapi dia berteriak cukup keras sehingga aku dapat melihat Sooyoungku itu menoleh dan tersenyum juga mengangguk ke arah kami. Manajer Han dan Cordi Nuna Jang masih menutupiku, lalu saat beberapa langkah lagi Sooyoungku mendekatiku, baik Manajer Han dan Cordi nuna Jang menyingkir dari depanku, menunjukkan diriku. Aku menunduk, menyamarkan diriku, semoga kejutanku berhasil, "Uwoooo!! Terima kasih manajer oppa, cordi onnie. Serunya tersenyum.

Dia mendekat kearahku, masih tak menyadari keberadaanku. dan aku lega akan hal itu. namun kakinya berhenti saat nyaris didepanku, "Hongie oppa?" serunya tercekat. Suaranya antara yakin dengan tidak yakin. "Oppa? Junhong oppa?" dia memastikan sekali lagi. Maka disinilah aku, Choi Junhong, mana bisa aku terus menyembunyikan diri. Aku mengangkat kepalaku untuk menatap kedua matanya yang terlihat sangat bersemangat, apakah karena melihatku? bisa kupastikan, tentu saja!

"Happy birthday, My Joy!" ujarku pelan. cukup dia saja yang perlu mendengarnya. Seketika senyumnya melebar saat melihatku. Dia nampak melompat-lompat kegirangan. Ekspresinya yang selalu demikian saat dia menyukai sesuatu. Ah tidak, dia selalu mengekspresikan dirinya dengan seluruh badannya. "Thank youuuuu!!!" Dia berteriak-teriak mengucapkan terima kasih.

"Make a wish, will you?" ujarku. Sooyoungku mengangguk. Kemudian kepalanya menunduk dengan kedua tangannya terkatup, matanya terpejam namun bibrinya komat-kamit mengucap doa. Tak lama matanya kembali terbuka dan dia tersenyum padaku lalu dia meniup lilinnya. "Apa yang kau minta, love?" tanyaku mesra. Matanya spontan membelalak saat aku mengucapkan tanyaku, tentu saja dia akan berekspresi seperti itu, kami tengah dikelilingi banyak orang. Tapi kemudian dia tergelak.

"Aku tak akan mengatakannya." ujarnya. Aku meraihnya dan mencium keningnya. Aku menyukai itu. Disanalah pusat duniaku.

"Kado untukku?" tanyanya manja sembari memeluk pinggangku. Aku mencium kembali keningnya, "Aku akan memberikannya setelah kegiatanmu selesai. Kau diundang makan malam di apartemen oleh Himchan-hyung." ujarku. Dia tersenyum dan mengangguk. "Baiklah. Aku mencintaimu oppa." uajrnya kemudian melambaikan tangannya, menjauhiku, karena dia harus kembali ke tempat dia Shooting. Disanalah dia akan berakting kembali. Bersama Yook Sungjae.