시간 : 15

PERFECT TIME

SPRING 2014  : Another Rival Rise

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

warning : Typos everywhere cause didnt check it, sorry T_T

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

 

Sooyoung tersenyum dan melambaikan tangan pada Jungkook yang mencari-cari keberadaannya. Hampir saja Sooyoung terlambat di acara upacara penerimaan siswa baru di sekolahnya, dimana Jungkook lah alasan kehadirannya. Murid kelas tiga tidak wajib menghadiri acara itu, biasanya mereka akan libur satu hari penuh sebelum hari pertama tahun ajaran baru dimulai keesokan harinya.

Setelah meminta izin (dengan sedikit merengek) pada junhong yang tengah berada di Jepang, Sooyoung akhirnya berangkat didetik-detik terakhir. Dia datang tepat saat kepala sekolahnya berdiri diatas podium untuk memberikan sambutan.

Dengan takut-takut Sooyoung berjalan menghampiri member BTS yang secara lengkap mengantarkan Jungkook.

“Annyeong haseyo.” Sapa Sooyoung ramah dan juga sopan.

“Oh? Sooyoung-ssi. Annyeong haseyo.” Kim Sukjin atau JIN lah yang pertama kali menyadari kedatangan Sooyoung dan membalas sapaannya. Sooyoung tersenyum dan membungkuk sopan. Dia sudah mengenal seluruh member BTS sejak bulan lalu, karena Jungkook mengundanganya ke dorm BTS untuk merayakan ulang tahun salah satu membernya.

“Well. Kau datang?” kali ini yang menyapanya adalah Min Yoongi atau SUGA. Sooyoung mengangguk, “Ya, maaf aku sedikit terlambat, sunbae.” Jawab Sooyoung sambil tersenyum sewajarnya.

“Ah tidak juga kok. Kau datang tepat waktu.” Suara serak (dan macho) dari Kim Taehyung atau V, terdengar dari belakang Sooyoung. Sooyoung menoleh kemudian mengangguk sopan. Taehyung adalah teman sekelas Seulgi di SMP dulu, sehingga Sooyoung tak asing lagi dengannya. “Ahh terima kasih. Ini aku bawakan makanan, kudengar setelah ini kalian akan makan Jajjangmyun. Aku membuatkan Sour and Salty Pork. Semoga kalian menyukainya.” Ujar Sooyoung ramah.

“Huwahhh terima kasih.” Suara J-Hope bersemangat sembari menerima boks makanan berukuran sedang yang dibawa Sooyoung. Sooyoung hanya balas tersenyum.

“Hei, Sooyoung-ssi, kau tidak bergabung dengan kami?” sapa Jimin. Sooyoung menoleh kearah kanannya, menggeleng singkat, “Aku akan melanjutkan training hari ini. Maaf sekali. Mungkin lain kali ya sunbaenimdeul.” Ujar Sooyoung.

“Ah benar juga, kudengar kau akan segera debut di pertengahan tahun ini?” kali ini suara berwibawa Rap Monster yang terdengar. Sooyoung mengangguk kecil, “Ah iya. Semoga rencana itu berjalan lancar. Doakan ya sunbae.”

…..

 

Youngie…. Aku merindukanmu… uhuk.. uhuk…” Suara Junhong yang serak ditambah batuk-batuk kecil yang terdengar membuat Sooyoung mendadak khawatir saat menyelesaikan mendengar rekaman pesan suara yang ditinggalkan Junhyong 35 menit yang lalu. Pesan suara yang kemungkinan besar ditinggalkan Junhong saat dirinya tengah berlatih vocal dengan Tiffany.

Dengan segera Sooyoung menekan tombol panggil ke nomor ponsel Junhong di Jepang. Namun nada panggilnya berubah pesan rekaman tanda ponsel Junhong sedang tak aktif. “Eii… apa dia sudah berada di Seoul?” Sooyoung bergumam kecil. Sembari melangkahkan kakinya menuju halte bus terdekat untuk menaiki bus menuju apartemennya, Sooyoung terus mencoba menelepon ponsel Junhong.

Youngie…..” terdengar suara Junhong yang serak dan manja menyambut panggilan Sooyoung setelah dering ketiga. Sooyoung tersenyum lega.

“Kau sakit oppa?” Tanya Sooyoung.

Aku baru mendarat di Gimpo. Lelah sekali. Dan aku sangat merindukanmu. Huhuhu.” Sooyoung terkikik.

“Arraso. Arraso. Aku akan mampir ke dormmu oke? Aku mampir ke supermarket dulu membeli bahan makanan. Oke?”

Okay. Hati-hatilah.”

“Arraso. See you oppa.” Sambungan terputus. Tepat saat itulah sebuah mobil van hitam berhenti didepannya. “Park Sooyoung?” seseorang berkaca mata hitam menyapa Sooyoung, nadanya heran bercampur kurang yakin. Mata Sooyoung menyipit mencoba mengenali sosok yang menyapanya, mengingat penerangan disekitarnya mulai sedikit karena sudah hampir pukul 22.00.

“Ini aku, Kim Taehyung.” Ujar sosok itu. Seketika Sooyoung tersenyum sumringah, “Oh, Taehyung sunbae. Sunbae mau kemana?” Tanya Sooyoung.

Sosok yang tak lain adalah Taehyung itu Nampak turun dari mobil van hitam itu, dia Nampak sendirian meskipun Sooyoung yakin itu adalah van resmi BTS. “Aku baru menyelesaikan schedule individuku. Hey jangan panggil sunbae lagi sih, panggil saja oppa. Senyamannya dirimu sih. Anyway, Kau mau kemana?” Tanya Taehyung.

“Oh baiklah, oppa. hehehe. Aku mau pergi ke supermarket sebelum ke apartemen temanku di Mapo-gu.” Jawab Sooyoung. Taehyung Nampak tersenyum, “Kebetulan. Aku ditugasi oleh Sukjin-hyung membeli buah-buahan malam ini. Kita searah. Yuk pergi bersamaku.” Ajak Taehyung. Sooyoung Nampak ragu sedikit, “Apa aku tak merepotkan?” Tanya Sooyoung.

Taehyung menggeleng singkat. “Kan hanya sampai supermarket. Aku tak menawarkan untuk mengantarkanmu sampai ke apartemen temanmu kok. Hihihi.” Jawab Taehyung sambil terkikik. Sooyoung ikut terkikik, “Baiklah-baiklah. Terima kasih.” Jawab Sooyoung. Kemudian dengan gentle, Taehyung mempersilahkan Sooyoung masuk kedalam van hitam yang dinaikinya. “Maaf agak berantakan. Oiya, kenalkan ini manajaer kami. Manajer Kang. Hyung, kenalkan ini Sooyoung, teman baiknya Kookie. Ingat kan?” Taehyung berujar.

Sooyoung nampak menganggukkan kepala tanda memberi hormat, “Selamat malam.”

……

 

Setelah berbelanja selama 10 menit apa yang dia butuhkan untuk memasak bubur ayam untuk Junhong nanti, Sooyoung akhirnya menyelesaikan aktivitasnya. Matanya kemudian mencari-cari sosok Taehyung yang mengenakan pakaian hitam-hitam. Senyum Sooyoung merekah saat menemukan sosok itu, “Oppa!”

Taehyung menoleh dengan panggilan Sooyoung. Mereka memang berpisah saat berbelanja. “Kau sudah mendapatkan apa yang kau butuhkan?” tanya Taehyung. Sooyoung mengangguk. “Oppa?” tanya Sooyoung balik. Taehyun menyeringai lalu ekspresinya kembali bingung, “Aku tidak tahu harus memilih yang mana.” Ujar Taehyung sambil menunjuk pada dua buah apel merah yang nampak segar. Sooyoung terkikik.

“Sini aku bantu. Berapa banyak yang oppa butuhkan?” tanya Sooyoung. “Umm kira-kira 3 kilo.” Jawab Taehyung.

Dengan cekatan Sooyoung memilih buah-buah apel yang nampak segar. Lalu menimbangnya setelah memasukkannya pada kantong plastik. Sooyoung kemudian menyerahkan apel itu pada Taehyung dan Taehyung meletakkannya dikeranjang dorong yang dibawanya. Sooyoung nampak shock melihat buah-buahan yang sudah dibeli Taehyun. Semuanya dalam jumlah yang cukup besar. Ada anggur, jeruk, pisang, dan juga kiwi. Semua buah yang dibeli Taehyung merupakan buah paket yang tak perlu kau pilah-pilah.

“Oppa, kau memilih yang sudah dikemas seperti itu?” tanya Sooyoung. Taehyung mengernyitkan keningnya, kemudian mengangguk, “Ya. Kenapa?” sooyoung menggelengkan kepalanya, “Tidak bagus ah. Mari aku bantu memilih buah seperti anggur dan jeruknya.” Ujar Sooyoung sambil berjalan menuju tempat anggur. Taehyung mengikuti

“Buah anggur itu jangan pilih yang sudah dikemas, kita tidak tahu kalau-kalau ada bagian yang busuk. Begitupun dengan buah jeruk. Kalau buah kiwi dan pisang tak mengapa, karena yang kemasan biasanya yang berkualitas super.” Jelas Sooyoung. Taehyung mendengarkan dengan penuh perhatian. Dan nampaknya ada yang kemudian mengganggu pikiran Taehyung, Kau nampak cantik sekali jika seperti ini. Hati Taehyung bergejolak. Jantungnya tak berhenti berdegub dengan kencang.

“Oppa. Yuk. Semua sudah selesai. Kita kebagian jeruk ya.” Ujar Sooyoung setelah menimbang anggur. Hal yang sama dilakukan Sooyoung. Dengan cekatan dia memilih-milih buah jeruk yang besar dan segar, “Lihat oppa, pilih jeruk yang besar dan bersih, isinya pasti segar.” Ujar Sooyoung. Tak lama Sooyoung sudah menyelesaikan pekerjaannya. “Oke, semua selesai. Ada lagi oppa?” tanya Sooyoung. Tapi Taehyung tak segera menjawab. Kedua matanya masih menatap Sooyoung lekat.

“Taehyung-oppa?” panggil Sooyoung sekali lagi. Panggilan yang akhirnya menyadarkan lamunan Taehyung. “Oh? Oh… sudah. Cukup. Yuk.” Jawab Taehyung. Sooyoung tersenyum dan mengangguk. “Yuk!” dengan ringan kakinya berjalan mendahului langkah Taehyung menuju kasir. mereka berdua membayar belanjaan mereka secara terpisah.

“Oppa, aku duluan ya. Aku akan menggunakan taxi.” Ujar Sooyoung setelah keluar dari gedung supermarket. Taehyung nampak kaget namun dia menggeleng, “Eh, jangan. Aku antar saja. Yuk.”

“Ehhh??? Tidak perlu oppa.” Jawab Sooyoung. “Berbahaya bagi gadis sepertimu keluar malam-malam begini. Aku antar.” Ujar Taehyung tegas.

“Aniya. Tidak apa-apa oppa. Aku sudah terbiasa. Seoul aman untukku.” Jawab Sooyoung. “Tidak. Nanti aku laporkan ke Jungkook kalau kau menolak tawaranku. Nanti dia bisa marah padamu, huh?” mendengar nama Jungkook disebut, Sooyoung tak bisa menolak. Jungkook memang sangat protektif kepadanya terutama sejak mereka bertemu kembali, ditambah, Jungkook sedikit cemburu saat mengetahui dirinya dan Junhong berpacaran, namun setuju untuk merahasiakannya.

“Arraso. Baiklah. Baiklah. Terima kasih. Maaf merepotkan.” Ujar Sooyoung akhirnya. Taehyung kemudian mempersilahkan Sooyoung masuk lebih dulu ke dalam mobil van hitam itu. Selama diperjalanan keduanya diam, seakan ada batas yang tak terlihat. Menurut pemikiran Sooyoung ini adalah hal yang normal karena keduanya tidak dekat. Mereka hanya saling mengenal karena sama-sama orang dekatnya Jungkook.

“Manajer oppa, dipertigaan itu berbelok kekiri, apartemennya disebelah kiri.” Ujar Sooyoung pada manajer BTS.

“Oke.” Jawab sang manajer bersemangat.

Sementara Taehyung melirik Sooyoung dengan cemas, Haruskah aku mengatakannya? Perasaan aneh ini? Aishhh. Menyebalkan.

Mobil hitam itu berhenti tepat didepan gedung apartemen yang ditinggali B.A.P. Sooyoung hanya perlu naik lift dan menuju apartemen yang dimaksud. Bergegas Sooyoung turun, tak lupa dia membungkukkan badannya tanda hormat pada manajer BTS dan juga pada Tehyung, “Terima kasih Taehyung oppa- Manajer oppa juga, terima kasih banyak, maaf merepotkan.” Ujarnya. Manajer Kang tersenyum. Sementara Taehyung masih berdiri didepan pintu mobil.

“Sampai jumpa, Taehyung oppa.” Ujarnya melambaikan tangan dan menjauhi Taehyung dan mobil hitam BTS. Sosok Sooyoung nampak masuk kedalam apartemen dan Taehyung masih mengawasinya. “Babo gateun.” Seperti orang bodoh. Taehyung merutuki dirinya sendiri.

……

 

Junhong tersenyum saat membuka pintu dorm terdapat Sooyoung dengan celemek pink milik Himchan dibadannya, Sooyoung yang tersenyum dengan sangat manis. “Youngie…. uri youngiiiieee…” Junhong tak bisa mengendalikan dirinya untuk tidak berteriak dan bergegas menyongsong Soyoung dan memeluknya erat, meninggalkan koper warna hijau toscanya. Sementara dibelakang Junhong nampak Himchan dan Yongguk yang saling berpandangan dan menggelengkan kepala mereka.

“Kau kembali, oppa.” Bisik Sooyoung ramah. Junhong mempererat pelukannya. “Omo oppa, ada oppa yang lain. Lepaskan aku.” Ujar Sooyoung akhirnya saat makin banyak member B.A.P yang tiba di dorm mereka. Junhong mengerucutkan bibirnya dan terpaksa melepaskan Sooyoung.

“Aduhhhh, siapa sih yang membujukmu agar mengijinkan mereka berkencan di sini sih, Bang?” seru Himchan pada Bang Yongguk pelan. Yongguk menoleh kepada member yang paling dekat dengannya. “Coba aku ingat. Hmmmm. Kau! Kau yang membujukku Kim Himchan!” jawab Yongguk sewot sembari menarik koper hitamnya menuju kamarnya sendiri.

“That’s you, grumpy leader.” Cibir Himchan diiringi tawa halus Youngjae, karena tertawa keras akan membuatnya mati ditangan leadernya.

“Selamat malam, Sooyoung.” Suara Himchan kemudian berubah menjadi sapaan lembut pada Sooyoung. Sooyoung membungkuk sopan, “Selamat malam, oppa. Aku membuat cream soup untuk kalian. Mau aku siapkan?”

“Apa ada yang bilang, makanan?” Daehyun yang paling terakhir masuk kedalam karena barang bawaannya tiga kali lipat dari bawaan member B.A.P lainnya. Adalah hal yang sangat lumrah bagi Daehyun untuk membeli semua jenis jajanan dan berbagai macam oleh-oleh saat dia pergi kemanapun, termasuk jika dia pergi ke Jepang, Daehyun tak pernah bosan membeli banyak barang disana.

“Ummm, selamat malam Daehyun-oppa. Aku membuat cream soup. Mau aku siapkan?” ujar Sooyoung. Daehyun menghampiri Sooyoung, tangannya meraih tangan Sooyoung, menggenggamnya erat dan mengecup punggung tangan Sooyoung yang putih pucat itu. “Hei hyung!” sergah Junhong. Tapi Daehyun tak peduli. Tangannya masih mengenggam Sooyoung, “Terpujilah engkau, Sooyoung. Kau memang malaikat kami. Aku akan makan dengan baik. Sayangnya gadis sebaik kau malah menjadi pacar Junhong.” Kalimat Daehyun yang spontan membuat Himchan, Youngjae dan bahkan Jongup terpingkal-pingkal.

“Hey Daehyun-hyung!!” hanya Junhong yang tidak senang. Sooyoung ikut tersenyum namun dia melepaskan tangannya dari genggaman Daehyun dan melingkarkan tangannya dilengan Junhong. “Mian oppa. Aku terlalu mencintai bayi besar Choi ini.”

……

 

Junhong mengunyah suapan terakhir dari Sooyoung. Aksi rajuk merajuk adalah keahlian Junhong, terutama jika itu berkaitan dengan Sooyoung. “Aigoo… selesai sudah.” Ujar Sooyoung sembari melapkan tissue diwajah Junhong. Mereka masih berada diruang tamu dorm B.A.P, setelah melayani mempersilahkan semua member B.A.P kecuali Junhong, untuk makan cream soup jamur dan ayam buatannya, Sooyoung yang melihat Junhong masih merajuk dengan bermain PS di ruang tamu kemudian berinisiatif menyuapi Junhong. Cara paling efektif untuk membuat Junhong berhenti merajuk. Sementara setelah makan, member B.A.P melanjutkan istirahat mereka di kamar masing-masing.

“Kau sudah tidak marah padaku, oppa?” tanya Sooyoung. Junhong menoleh dan wajahnya mendadak bersemu malu karena melihat wajah Sooyoung yang selalu cantik. Wajahnya yang pucat namun terawat, bibirnya yang merah dan selalu tersenyum untuknya. “Kau selalu saja mendahulukan hyung-hyungku dibandingkan aku.” Keluh Junhong.

Sooyoung tersenyum kemudian meletakkan mangkuk bekas Cream soup untuk Junhong, “Hey oppa. Tentu saja kau adalah prioritas bagiku. Tapi mereka kan hyung-hyungmu. Jauh sebelum kau mengenalku, lebih dulu mereka yang memperhatikanmu dan menjagamu, mereka sangat menyangimu. Itulah kenapa aku sangat berterima kasih pada mereka yang karena merekalah setidaknya aku diizinkan menemanimu.”

Junhong tersenyum, seperti inilah Sooyoung. Dewasa, bervisi dan menyenangkan. Hal-hal yang paling dia sukai. Hal-hal yang membuatnya semakin jatuh cinta. “Aku bahagia, bersamamu.” Sooyoung mengangguk kemudian memeluk Junhong singkat. “Kalau begitu aku akan pulang ya.” Sooyoung merapihkan pakaiannya, melepaskan celemek pink yang dikenakannya dan menggantungkannya kembali di dinding dekat pantry.

Junhong mengikuti kekasihnya melangkah, “Menginap saja.” Bisiknya. Sooyoung melotot, kemudian menepuk pelan lengan Junhong, “Kau sudah gila rupanya. Aku pulang.” jUnhong terkikik kecil sembari mengusap lengannya yang sebelumnya ditepuk Sooyoung. “Kan aku hanya memberikan ide. Hihihi.”

“Ide yang bodoh.” Ujar Sooyoung. Dia kemudian meraih tas warna hijaunya. Dan berjalan kearah pintu utama, mengenakan kembali sepatu kedsnya. “Youngie, aku kan tak bisa mengantarkanmu. Kau akan naik apa?” tanya Junhong. “Lihat, Kyungsoo oppa akan menjemputku. Dia baru pulang dari lokasi Shooting. Hihihi. Hari ini aku beruntung sekali. Tadi taehyung oppa yang mengantarkanku dan menemani belanja. Sekarang Kyungsoo oppa yang akan menjemputku.” Ujar Sooyoung polos menunjukkan ponselnya.

Mendengar nama selain member SM disebut, radar Junhong bergerak waspada, “Kau tadi bilang, Taehyung oppa? Member BTS?” tanya Junhong memastikan. Sooyoung menatap Junhong, menyadari kesalahannya. Junhong tak pernah suka dia dekat lelaki manapun selain member SM, karena Junhong tak mempercayai laki-laki selain member SM. “Umm.. iya oppa. Umm… tadi tak sengaja bertemu saat menuju supermarket dengan Taehyun oppa. Lalu kemudian kita berbelanja buah untuk member BTS dan keperluanku memasak disini. Lalu dia mengantarkanku. Tidak sampai kesini sih. Umm… oppa?”

Junhong menarik nafasnya, kemudian diulurkannya sebuah kupon. 9. Kupon Menuruti Satu Permintaanmu. “Berjanjilah, Youngie. apapun yang terjadi, kau tak akan meninggalkanku, tak mengkhianatiku.” Sooyoung menelan ludahnya mendengar suara serius Junhong. Kepalanya perlahan mengangguk. Kurasa, aku benar-benar membuat kesalahan. Junhong marah begini. Batinnya.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
chochos #1
Chapter 18: ditunggu updatenya can't waitt >,<
chochos #2
update dong pleaseeee
citratyass
#3
Chapter 15: Aww vjoy / taejoy!! my another otp!♡
sekali sekali mau liat joy cemburu ke junhong dong authornim, but junhong cemburu ke joynya diselesain dulu ya kkk~
Makin suka ceritanya,makin rajin juga nunggu updatenya lol
pimlyanc #4
Chapter 12: Halo authornim, aku reader baru disini. Seneng bisa baca ff Joylonya >v< Rasanya kayak ini real, dapet bgt feelnya! Jujur aku bukan Joylo shipper, apalagi semenjak ada wgm Jaejoy makin gakepikiran dengan hubungan Joy sama idol lain. Tapi pas baca ff ini tiba2 kebayang... Apa jangan2 kenyataan sebenernya sama kayak si ff ini?!?! Haha
Aku suka bgt sama ff ini, sempet geregetan juga pas situasi Joy dan Zelo saling nyembunyiin perasaan mereka. Tapi pas liat Special Day, ah udah rasanya luar biasa deh. Ending yg sangat bahagia huhu :"
Agak bingung juga sih dengan alurnya cuman maju-mundur, tapi aku nikmatim bgt ceritanya jadi bisa terbayangkan dengan jelas kok ehehehe
Banyak bgt ya konflik mereka... Sekarang ditambah Jungkook, aku ketawa terus liat kelakuan Zelo pas lagi cemburu dan manja. Keliatan jelas gimana Zelo sayang bgt sama Joy. Berharap Joy-Zelo itu real uhuy, shipper ah ah ah~
Ditunggu next chapter secepatnya ya authornim! Ah aku bener2 suka sama ff ini. Semangat buat nulisnya ya! Ditunggu moment2 Joylo lainnya thor, sama konfliknya jan berat2 soalnya suka sedih apalagi bawa2 agensi :" Fighting! ^-^
youngiefm
#5
Chapter 11: Uwaah, zelo tetep aja maksain buat nonton wgm sungjoy padahal dia pasti sakit
Sungjae rival zelo? O.o
Ga sabar kelanjutannya gimana xD apa ntar zelo dateng ke tempat sungjoy stuting????
Kelanjutannya ditunggu deh :3
melliniabrianti #6
Chapter 10: ANJIR ROMANTIS BANGET JIR:"""))))) TAPI KENAPA PAS JUNHONG NEMBAK JOY GA DITUNJUKKIN KAN PENASARAN HAHAHA TAPI TETEP BAGUS THOR DITUNGGU KARYA SELANJUTNYA
joylich
#7
Chapter 10: ah so sweet banget ; ;
lucu kalo junhong lagi sakit terus dirawat sama joy♡
semangat author,aku tunggu terus updateannya♡
youngiefm
#8
Chapter 10: junhong so sweet banget, tp yg bikin rada ngeselin dia akhirnya sakit juga *duarr '-'
untung yah, joy sayang banget sama dia, jadi masih dirawat sama joy
seneng deh kalo komenku bisa bikin authornya semangat, aku juga seneng authornya updatenya rutin, meskipun cuma sekali seminggu tapi itu sudah cukup,
tetep semangat nulisnya! :D
citratyass
#9
Chapter 10: Kyaa makin banyak moment sweet joylo♡
Semoga di chap lainnya bisa lihat joy/zelo jealous ke satu sama lain kkkk~



Maaf ya authornim , baru ninggalin jejak lagi nih tapi sebenernya tiap ada update baru aku langsung baca kok.
Love banget storynya!!